Anak Punk Kembali Berkeliaran di Tabanan, Satpol PP Kesulitan Lakukan Penertiban

Satpol PP Tabanan lakukan pembinaan terhadap anak punk yang sering berkeliaran di sepanjang jalur Denpasar Gilimanuk.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Keberadaan anak punk kembali marak di wilayah Kabupaten Tabanan, terutama di sepanjang jalur utama Denpasar-Gilimanuk. Sebelumnya, petugas Satpol PP Tabanan telah melakukan penertiban dan pembinaan, namun keberadaan mereka terus berulang.

Pada Selasa (25/2/2025), petugas kembali mengamankan sepuluh anak punk yang berkumpul di jalur tersebut karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Mereka diketahui berasal dari Situbondo, Jawa Timur, dan yang lebih memprihatinkan, beberapa di antaranya sudah pernah mendapatkan pembinaan dari petugas.

Kepala Satpol PP Kabupaten Tabanan, I Gede Sukanada mengungkapkan, fenomena anak punk di jalanan menjadi tantangan pihaknya sebab wilayah Tabanan berada di jalur perlintasan antar kabupaten maupun provinsi.

Baca Juga:  Truk Kontainer Tertimpa Pohon di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Lalu Lintas Sempat Tersendat

“Meski patroli dan pembinaan rutin sudah dilakukan, mereka kerap kembali dan beraktivitas seperti mengamen di tempat umum,” ujarnya.

Menurutnya, maraknya anak punk di Tabanan dipengaruhi oleh posisinya sebagai jalur transit dari Jawa ke Bali dan Lombok. Oleh karena itu, diperlukan pengetatan di pintu-pintu masuk untuk mencegah pergerakan mereka.

“Banyak dari mereka yang sering berpindah tempat. Bahkan, dalam lima bulan terakhir, setelah diamankan, mereka kembali ke jalan dengan orang yang sama,” ungkapnya.

Satpol PP terus melakukan patroli dan pembinaan, namun fenomena ini tetap menjadi tantangan karena menyangkut faktor ekonomi dan sosial. “Sebagian besar adalah wajah-wajah lama yang sudah pernah kita bina,” kata Sukanada.

Baca Juga:  Tak Kuat Menanjak, Truk Hino Nyaris Terperosok ke Sungai di Jalur Denpasar-Gilimanuk

Selanjutnya, Satpol PP berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali untuk penanganan lebih lanjut. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Tentunya mereka akan dibina, dan jika ditemukan kembali di jalan, kami akan mengupayakan pemulangan mereka ke daerah asal,” pungkasnya. (ana)