Komisi I DPRD Tabanan Temukan Kekurangan Tenaga Medis Hingga Sapras di RSUD Tabanan dan Singasana

Anggota Komisi I DPRD Tabanan saat meninjua RSUD Singasana, Tabanan, Rabu (11/12/2024). 
Anggota Komisi I DPRD Tabanan saat meninjua RSUD Singasana, Tabanan, Rabu (11/12/2024). 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap regulasi, anggota Komisi I DPRD Tabanan kembali melakukan peninjauan terhadap fasilitas umum pada Rabu (11/12/2024). Kali ini fasilitas umum yang ditinjau ialah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan dan RSUD Singasana.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian Komisi I saat melakukan peninjauan di dua fasilitas kesehatan tersebut. Seperti kualitas pelayanan kepada pasien perlu ditingkatkan, ketersediaan sarana dan prasarana, hingga kekurangan tenaga medis yang bisa menghambat proses pelayanan.

Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Gusti Nyoman Omardani mengungkapkan, secara umum dari segi pelayanan, RSUD Tabanan sebagai Tipe B dan RSUD Singasana sebagai Tipe C, telah menunjukkan pelayanan yang baik dengan angka kepuasan mencapai 96 persen lebih.

Baca Juga:  Bale Gong Pura Batan Ho di Desa Beraban Roboh Akibat Diterpa Angin Kencang dan Hujan

“Namun itu bukan menjadi salah satu indikator kepuasan kita karena masih banyak hal yang bisa dicermati terutama dalam peningkatan pelayanan, misalnya kekurangan dokter spesialis,” ucap Omardani ditemui usai melakukan peninjauan.

Selain dari segi pelayanan, persoalan lain yang menjadi sorotan ialah sarana dan prasaran penunjang yang belum memadai akibat dari kurangnya anggaran. Kondisi tersebut akan menjadi catatan untuk evaluasi kedepan, khususnya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tabanan.

“Selain itu, terkait ketersediaan SDM harus diintegrasikan dengan sarana prasarana yang ada, termasuk kesiapan pemerintah dalam menyiapkan SDM itu,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Tabanan Gusti Ngurah Bagus Juniada mengakui masih adanya sejumlah kekurangan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Baca Juga:  Dispar Bali Monitoring Pungutan Wisatawan Asing di DTW Tanah Lot

Beberapa kendala utama yang menjadi perhatian di antaranya adalah keterbatasan sarana dan prasarana, kekurangan tenaga medis, serta sistem elektronik yang masih perlu penyesuaian.

Kekurangan tenaga medis dan non-medis juga menjadi salah satu kendala utama. Saat ini RSUD Tabanan membutuhkan tambahan 27 perawat, 6 tenaga rekam medis, 20 tenaga IT, dan 3 tenaga pemulasaran jenazah.

“Kekurangan tenaga kesehatan ini menyebabkan adanya keterlambatan dalam diagnosis dan penanganan pasien,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur RSUD Singasana dr I Wayan Doddy Setiawan mengatakan, pihaknya masih kekurangan beberapa tenaga medis khususnya dokter spesialis.

Baca Juga:  Lestarikan Tradisi Agraris Bali Lewat Eksplorasi Budaya Subak di Catur Angga Watu Karu

“Harapan kita setelah ini dibuka rekrutmen CPNS, sehingga formasi bisa terpenuhi khususnya untuk dokter spesialis ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tabanan I Made Kristiadi Putra menyampaikan, terkait pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Tabanan wajib memetakan jabatan yang diperlukan agar saat diusulkan ke Kementerian PAN-RB bisa sesuai.

“Saat ini kami sedang melaksanakan seleksi untuk Non ASN, tentunya kami mempertimbangkan bagaimana mencari bibit terbaik Tabanan agar bisa berkarir dan tentunya sesuai dengan kebutuhan OPD terkait,” jelasnya. (ana)