- Advertisement -
Beranda blog Halaman 920

Gubernur Bali Hadiri Acara Mendem Pedagingan,Karya Melaspas Bumi Sudha Di Desa Pedungan

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Koster Hadiri Acara Mendem Pedagingan Sekaligus Penandatanganan Prasasti di acara, Karya Melaspas Bumi Sudha dan Mecaru tempat melaksanakan upacara Melasti masyarakat Desa Pedungan Denpasar Selatan, 23/02/2020.

Gubernur Bali Koster pada kesempatan itu menyatakan, lokasi yang dipergunakan oleh masyarakat Desa Pedungan setiap Melasti adalah tempat bersejarah yang telah diperjuangkan bersama. Pembangunan tempat itu kata Gubernur Wayan Koster sebagai pengimplementasian Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Menjaga keharmonisan alam Bali, kesejahteraan Krama Bali sekala dan niskala. Ini tentunya akan memberikan manfaat kepada masyarakatnya, Untuk itu setiap Pembangunan di Bali harus selaras dengan alam, manusia dan budaya, tegasnya.

Kata Gubernur, kalau unsur niskalanya sudah terpenuhi akan memberikan berkah kepada pembangunan sekalanya. Ini tentunya akan memberi manfaat bagi masyarakat, ungkapnya.

Tempat menggelar ritual upacara Melasti ini merupakan satu bagian dari Pelabuhan Benoa yang dikembangkan dalam suatu desain, berkoordinasi dengan Dirut dan Jajaran Pelindo III agar dibangun secara terintegrasi dan utuh menjadi kawasan yang berkelas dunia.

Ini menurut Gubernur, sudah sesuai harapan bersama, yang mana keberadaannya dapat mendukung jalannya kepariwisataan sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur nasionsl.

Satu hektar luas tempat upacara Melasti yang berhasil direalisasikan ini hasil dari upaya pendekstan Gubernur Bali dengan Dirut Pelindo III dan Menteri BUMN, astungkara berhasil dirampungkan tepat waktu sebelum hari Nyepi, ungkapnya.
Menurut Gubernur, dirinya terjun untuk mematangkan konsep dan disain dan pembangunan kawasan Benoa itu dengan melibatkan Para Sulinggih dan Arsitek-Arsitek Bali, pakar Pertanian hingga menjadi pelabuhan yang mengandung filosofi kearifan lokal serta mengedepankan arsitektur Bali.

Pelabuhan Benoa kedepan akan menjadi pelabuhan terindah di Dunia karena Kawasan Benoa ini dilengkapi stand untuk pengrajin, dan UMKM Rakyat serta ada Hutan Kota dengan target penyelesaian secara tuntas tahun 2023.
Dirut Pelindo III, Dodo Agung sangat memuji kiprah Gubernur Bali Wayan Koster. Kata Dirut, jika semua gubernur bisa seperti Gubernur Bali, semua masalah dimasyarakat akan cepat selesai, pungkasnya.

Wagub Cok Ace Terima Kunjungan Kepala BPS Provinsi Terkait Sensus Penduduk

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Terkait Sensus Penduduk, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menerima kunjungan Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, di ruang kerjanya, Jumat 21/02/2020.

Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho menyampaikan terkait pelaksanan Sensus Penduduk Tahun 2020 yang dilaksanakan untuk pertama kalinya secara online. Untuk itu diperlukan sinergitas semua komponen masyarakat untuk mensukseskan sensus penduduk ini.

“Berbagai langkah telah dilakukan BPS dalam mensukseskan pelaksanaan sensus diantaranya dengan melakukan sosialisasi, pendampingan serta bersinergi dengan OPD baik di kabupaten/kota maupun Provinsi Bali,” papar Adi Nugroho.
Wakil Gubernur Bali menyambut baik pelaksanan Sensus yang dilakukan secara digital ini mengingat kedepannya semua lini akan menuju digitalisasi dengan pemanfaatan teknologi.

Wagub Cok Ace juga mengingatkan akan pentingnya data yang akurat yang akan menjadi dasar dalam pengurusan administrasi lainnya seperti KTP, KK, SIM dan lain sebagainya.

Tokoh Puri Ubud ini juga mendorong seluruh masyarakat untuk melaksanakan kewajibannya mengisi data kependudukan secara online, mengingat data dari sensus adalah dasar bagi administrasi lainnya. “Dengan sensus online ini masyarakat harus lebih aktif dalam mendata keberadaannya,” harap Cok Ace.
Pada kesempatan tersebut didampingi Kepala BPS Provinsi Bali Wagub Cok Ace melakukan pengisian data sensus penduduk online 2020.

Ngayah Masolah Topeng Sidakarya, Wagub Tjok Ace Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Bali

 

TABANAN – Pantaubali.com – Pementasan Topeng Sidhakarya dalam hubungannya dengan pelaksanaan Dewa Yadnya, sebagai simbol sidanya karya (puput lan mapikolih). Demikian juga dapat diperhatikan pementasan Topeng Sidhakarya adalah pada tiga hari setelah upacara puncak, yakni pada Upacara Nyenuk. Pada upacara ini Topeng Sidhakarya dipentaskan adalah untuk menerima tamu para Dewata yang membawa perlengkapan upacara, untuk suksesnya pelaksanaan yadnya. Hal ini terungkap dari pelaksanaan Puncak Karya Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Kamis 20/02/2020 yang melibatkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati untuk mesolah topeng sidakarya.

Selain itu pementasan Topeng Sidhakarya, sebagai tari sakral (Wali dan Bebali), dengan maksud sebagai suatu simbolis pengusir bhutakala agar tidak mengganggu pelaksanaan yadnya atau nyomya bhutakala, agar dapat membantu pelaksanaan yadnya (dari bhuta kasupat menjadi dewa).

“Oleh sebab itu baik seni dan juga adat harus tetap kita jaga, agar tetap lestari sekaligus mampu menjaga keseimbangan nyata secara skala dan juga niskala” ungkap Wagub Bali yang biasa disapa Cok Ace.

Menurut ajaran sastra agama, wajib melaksanakan Panca Yadnya, yakni : Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra kl dan Manusa Yadnya. Melaksanakan Panca Yadnya itu dilatarbelakangi oleh unsur keyakinan adanya tiga hutang yang disebut Tri Rna, yaitu : Dewa Rna, Resi Rna dan Pitra Rna.

Karya yang melibatkan seluruh warga dan pangempon Pura sudah dipersiapkan hampir empat (4) bulan sebelumnya. Puncak karya yang bertepatan pada manis galungan wuku dungulan ini di Puput oleh 14 sulinggih dari Karangasem, Gianyar dan Tabanan yang merupakan Sarwa Sedaka.

Sekda Dewa Indra Kerahkan ASN dan Tenaga Kontrak Sukseskan SP 2020

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengerahkan seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Bali baik yang berstatus ASN maupun Non ASN (tenaga kontrak) untuk menyukseskan Sensus Penduduk (SP) Berbasis Online Tahun 2020. Dewa Indra menargetkan, pada Senin (24/2/2020) mendatang, 100 persen pegawai Pemprov Bali telah memenuhi kewajibannya untuk mengisi data sensus kependudukan. Hal tersebut terungkap dalam keterangan Sekda Dewa Indra yang dirilis Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Kamis (20/2/2020).

Menurut Dewa Indra, langkah ini merupakan tindak lanjut dari komitmen yang diutarakan Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, Sabtu (15/2/2020). Saat itu, Gubernur Koster menyampaikan dukungan terhadap suksesnya pelaksanaan SP 2020 di Provinsi Bali. Untuk mengejar target 100 persen, Dewa Indra mengeluarkan instruksi kepada para staf ahli, asisten sekda dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Bali agar menggerakkan seluruh pegawai baik ASN maupun Non ASN untuk segera melaksanakan sensus.

Menurut birokrat asal Buleleng ini, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian data tak lebih dari sepuluh menit. “Tidak menyita banyak waktu, jadi tak ada alasan untuk tidak selesai. Kecuali yang bersangkutan memang malas,” tandasnya. Ia minta, seluruh pegawai memanfaatkan waktu beberapa hari ke depan, khususnya sabtu dan minggu untuk pengisian data SP secara online.

“Saya kira waktunya sangat cukup untuk mencapai target 100 persen pada 24 Pebruari mendatang,” tambahnya seraya menugaskan Kepala Dinas PMD Dukcapil Prov. Bali memonitor pelaksanaan SP 2020 di lingkungan Pemprov Bali.

Untuk memudahkan pemantauan, Kepala OPD diminta melaporkan progres SP di lingkungan masing-masing secara langsung kepada Sekda Provinsi Bali.
Untuk diketahui, SP Berbasis Online baru pertama kali digelar di Indonesia dan dilaksanakan mulai tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020 atau selama 45 hari. Untuk pengisian data secara online, masyarakat bisa mengakses link sensus.bps.go.id, lanjut melengkapi data yang diminta.

Pemerintah sangat membutuhkan data yang akurat sebagai acuan untuk merancang perencanaan dan menentukan arah kebijakan pembangunan.

Dewa Indra juga mengajak seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten dan Kota se Bali dan seluruh masyarakat Bali utk melaksanakan sensus penduduk 2020 secara online.

Wagub, Wawali, Rektor hingga Profesor Ngayah Nopeng Pada Puncak Karya Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau

 

TABANAN – Pantaubali.com – Puncak Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan yang digelar pada rahina Umanis Dungulan, Kamis 20/02/2020 yang juga bertepatan dengan piodalan Agung di Pura setempat berlangsung khidmat. Dari pantauan dilapangan, ribuan pemedek sejak pagi sudah mulai silih memadati areal Pura Luhur Batukau.

Nampak pula saat itu Ketua DPRD Provinsi Bali N. Adi Wiryatama, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Wakil Walikota Denpasar Jaya Negara, Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Putra Nurcahyadi, beserta seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Hadir juga beberapa tokoh lainnya, seperti, Prof. Gusti Ngurah Sudiana, Prof. Dibia dan Prof. Bandem serta seniman dari ISI Denpasar.

Bahkan Wagub Cok Ace, Wawali Jaya Negara, Putu Eka Putra Nurcahyadi, Prof. Gusti Ngurah Sudiana, Prof. Dibia dan Prof. Bandem serta seniman dari ISI Denpasar, ikut Ngayah Nopeng dalam pementasan Tarian Wali yang digelar sebagai kelengkapan serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi ini. Nampak para tokoh yang ngayah nopeng tersebut dengan lugas menari mengiringi lantunan gammbelan.

Ketua Panitia I Karya Agung Pengurip Gumi, I Wayan Arya mengatakan, untuk Upacara Karya Agung Pengurip Gumi menggunakan upakara jangkep dengan tingkatan utamaning utama. Yang dipuput oleh sekitar 14 orang Sulinggih, diantaranya Ida Peranda Budha Jelantik Karang dari griya Jelantik Budakeling, Ida Peranda Wayahan Bun griya Sanur Pejeng, Ida Peranda Budha Jelantik Dwaja gria Jelantik Dauh Pasar, Budakeling, dan lainnya.

Selain itu, untuk melengkapi rangkaian prosesi upacara Karya Agung Pengurip Gumi juga dipentaskan sejumlah tari wali, seperti tari Baris gede, rejang dewa, gambuh, wayang yadnya, topeng dan lain sebagainya sebagainya. Pemedek dan para tokoh dikatakannya menyatakan diri untuk ikut ngayah dalam pementasan tarian wali tersebut.

“Setelah eed upacara Pengurip Gumi puput, barulah akan dilaksanakan piodalan Agung, dimana untuk Karya Pengurip Gumi rangkaiannya, Mapedudus Agung, Pengurip Gumi, Mepeselang, Pengusaban Agung dan Pedanan. Setelah rangkaian ini, Ida Bhetara akan melinggih ring Bale Sari, setelah itu kembali munggah ke yoga Katurang Pujawali Agung,” terangnya.

Untuk diketahui, Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau digelar sesuai dengan fungsi Ida Bhetara Batukau sebagai penguasa kehidupan alam semesta, serta melihat kondisi dunia khususnya jagat nusantara yang sedang tidak seimbang.

Karya ini adalah upacara yang sangat disakralkan, yang merupakan pewisik atau pewuwus Ida Betara, sehingga harus dilaksanakan sebaik mungkin. Pewisik (Sabda), dikatakan diterima pada saat Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Batukau nepak pedasaran sesaat menjelang nyineb pujawali Ida Betara Batukau. Dari situlah diminta agar digelar Karya Agung Pengurip Gumi atau penyucian Jagad.@humastabanan

Gubernur Koster Terima Kunjungan FKUB DKI Jakarta

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengenang ketika dirinya mengabdi di Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Pusat, di Jakarta. Saat itu, kata Koster, dalam melayani umat benar-benar dijalaninya dengan tulus ikhlas dan dengan cara terhormat.

“Sebagai orang yang aktif di keumatan sebagai tenaga pembantu, tugas saya membawa proposal, bawa surat kalau mau membuat acara, naik bus pun dengan biaya sendiri,” ujar Gubernur Koster penuh kenang tatkala menerima kunjungan Forum Kerukunan Umat Beraga (FKUB) DKI Jakarta di kediaman Jaya Sabha Denpasar, Senin 17/02/2020

Rombongan FKUB DKI Jakarta dipimpin ketuanya Dede Rosyada datang ke Bali ingin mencari masukan tentang kehidupan antarumat Beragama. Selain beraudiensi ke Gubernur Wayan Koster, rombongan FKUB DKI Jakarta juga berdiskusi dengan FKUB Provinsi Bali.

Gubernur Koster mengatakan, dirinya selalu memberikan tempat khusus bagi tokoh-tokoh umat beragama yang harus dihormati dan dimuliakan. Sebab, lanjut Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu, tokoh-tokoh umat beragama dan lembaga atau kemajelisan dari semua umat ini bisa menjaga agar situasi tetap kondusif.

“Menurut saya, di dunia keumatan selain aktivitas yang kita jalani memberikan kepuasan terhadap umat dan diri sendiri, juga menjadi bagian dari olah kerohanian, memperkuat jatidiri, membangun kematangan, bisa menjadi lebih berkarakter. Apa yang saya lakukan adalah ketulusan, tidak pernah memandang apa-apa,” ucapnya.
Lebih jauh mantan anggota DPR RI ini mengatakan, saat ini dirinya sudah setahun menjalankan tugas sebagai Gubernur. Koster bertekad bekerja fokus, tulus, lurus untuk menjalankan tugas melayani masyarakat.

Pemprov Bali, sebut Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini, saat ini masih bergelut untuk menjalankan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Visi ini, lanjut Gubernur Koster, memiliki makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan karma Bali yang sejahtera, bahagia sekala-niskala dengan menyelenggarakan pembangunan secara terpola, menyeluruh terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

“Jadi ini dalam sekali maknanya. Saya menjalankan ini dengan baik. Fokus kami adalah membangun alam, manusia dan kebudayaan Bali. Karena semua sudah berubah karena dinamika pembangunan yang berjalan cukup lama,” urai Gubernur Koster.

Kepada tamunya Gubernur Koster juga mengatakan bahwa Bali sebagai destinasi wisata dunia harus dijaga dan ditata dengan baik agar pariwisata Bali bisa berkelanjutan. Begitu pula dalam melaksanakan pembangunan, harus dibingkai oleh persatuan dan kesatuan, dan Pemprov Bali harus selalu hati-hati dalam membuat kebijakan menjalankan pembangunan.

“Saya selalu melibatkan FKUB Provinsi Bali dalam mengambil kebijakan dan menjalankan pemerintahan terlebih untuk membahas yang berkaitan dengan umat,” pungkas Gubernur Wayan Koster.

Sementara Dede Rosyada pada kesempatan yang juga dihadiri Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menyampaikan pihaknya ingin masyarakat di Jakarta bisa menerima perbedaan agar kerukunan umat beragama bisa tetap terjaga dengan baik.

Terkait dengan Bali sebagai destinasi pariwisata terkemuka di dunia, Dede Rosyada mengatakan Jakarta juga ingin mencoba bisa menjadi destinasi wisata, dan ini yang diharapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, karena selama ini Jakarta hanya menjadi pusat bisnis dan pemerintahan saja.

Upaya Niskala Untuk Tangkal Virus Corona Dan ASF Di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Beberapa kejadian termasuk salah satunya virus corona dan virus babi yang belakangan menyerang dunia pariwisata, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ada keinginan untuk menyeimbangkan kembali keadaan alam semesta, baik di sekala maupun niskala dengan menggelar karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat.

“Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali maka harus dipadukan dengan Nangun Skala dan Niskala yang nantinya akan dilaksanakan karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari mendatang yang bertepatan dengan tilem sasih kewulu di bencingah Pura Penataran Agung Besakih,” kata Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat rapat koordinasi karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat dengan meminta berbagai pertimbangan dari Ida Begawan, Ida Pedanda yang menguasai sastra, para Pemangku pengempon Pura Besakih, Bendesa Pura Besakih, PHDI, MUDP dan juga FKUB, diruang rapat Wagub Bali, Senin 17/02/2020.

Upacara ini, jelas Wagub Tjok Ace berharap serangan virus tidak akan menguasai Provinsi Bali, karena pulau ini hanya memiliki sumber daya manusia saja, sehingga pariwisata dan kunjungan wisatawan memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Bali.

Wagub Tjok Ace mengatakan dalam beryadnya harus mengetahui secara matang tingkatan karya yang akan dilaksanakan, baik dari nama karya, tingkat besar kecilnya upakara yang akan dilaksanakan.

Perwakilan PHDI Bali I Gede Sutarya mengatakan agar seluruh pihak terkait melakukan koordinasi terlebih dahulu dalam menentukan nama karya, agar tidak menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat yang nantinya tidak menutup kemungkinan juga dapat memecah belah persaudaraan. Selain itu nama harus di sesuaikan dengan lontar yang ada, tingkatan upakara juga harus sesuai dengan kaedah tingkatan karya yang sebelum-sebelumnya sudah sempat dilaksanakan, agar tidak ada tingkatan upacara yang terlewati dan melangkahi karya yang belum pernah dilaksanakan.

“Karena apabila selaku manusia kita menentang yadnya atau melakukan yadnya yang secara berlebihan akan mengakibatkan sebuah kehancuran bagi alam semesta dan isinya, baik itu grubug, sakit bahkan sebuah peperangan” ungkap Gede Sutarya dalam usulan rapatnya.

Melalui rapat koordinasi persiapan ini, upacara Pemelepeh lan pemahayu jagat ini akan menghasilkan perencanaan yang matang, sehingga karya akan berjalan dengan lancar dan dapat memberikan keseimbangan skala dan niskala bagi kehidupan yang berlanjutan ke depannya.

Wagub Cok Ace Hadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap Padepokan mampu mengenalkan niilai-nilai universal berupa nilai-nilai Adiluhung warisan leluhur  kepada generasi muda saat ini. Nilai-nali adiluhung tersebut dinilai masih relevan dengan kehidupan kekinian.

Demikian diungkapkan Cok Ace saat  menghadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara yang digelar di Jaba Pura Puri Agung Denpasar, Minggu 16/02/2020. Festival ini digelar serangkaian memperingati HUT ke-10 Padepokan Gagak Kerancang.

“Saya yakin di daerah lain ada pula nilai sejenis dengan sebutan yang berbeda. Nilai-nilai itu masih relevan dalam kehidupan kekinian. Hanya saja, perlu dikemas lagi agar mudah dipahami oleh generasi millennial,” ujarnya.

Menurut Tokoh Puri Ubud ini, budaya meupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memiliki tiga unsur yaitu nilai, perilaku dan hasil karya manusia.

Budaya paparnya, juga berbentuk atau memiliki nilai bersifat universal, seperti halnya di Bali, ada istilah ‘Rwa Bhineda’ yang bermakna kebenaran dan keburukan selalu berdampingan. Dalam budaya Bali, nilai itu kemudian teraktualisasi dalam hasil karya seni pertunjukan ‘Calonarang’.

Untuk itu harapnya, ke depan harus ada gerakan guna menganalisa nilai-nilai adiluhung  warisan leluhur tersebut dan tidak berhenti pada ungkapan “nak mule keto’. Karena banyak sekali nilai-nilai yang bisa diungkap dari ajaran para pendahulu.

“Saya menyambut positif ada perguruan tinggi yang menyiapkan program studi untuk mempelajari dan mengungkap rahasia di balik nilai-nilai tersebut,” tambahnya.

Terkait dengan hari jadi padepokan, Cok Ace juga berharap agar momentum ini bisa dijadikan untuk mengevaluasi apa yang telah dicapai selama sepuluh tahun sekaligus Padepokan diharapkan mengenalkan nilai universal kepada generasi millenial.

Sementara itu, Ketua Padepokan Gagak Kerancang, Ki Raga Sukma menyampaikan terima kasih pada Penglingsir Puri Satria yang telah berkenan memberi tempat pelaksanaan festival.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa pendirian padepokan dilatarbelakangi oleh kecintaannya pada bangsa dan warisan leluhur. Pembukaan festival ditandai pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace yang disaksikan Panglingsir Puri Agung Denpasar AA. Ngurah Oka Ratmadi dan Panglingsir Puri Pamecutan AA. Ngurah Manik Parasara. Peringatan hari jadi padepokan ditandai pemotongan tumpeng.

Tiga Hari Jelang Galungan, Pasar Galiran Normal

????????????????????????????????????

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Situasi pasar Galiran Klungkung tiga hari jelang hari raya Galungan nampak normal, Minggu (16/2) pagi. Jika dibandingkan dengan hari yang sama pada Galungan sebelumnya, situasi ini justru mengalami penurunan. Hal ini diperkirakan imbas dari banyaknya pedagang perlengkapan sarana upacara yang memilih berjualan diluar pasar dengan menyewa kios atau tempat berjualan lainnya.

Meski terbilang normal namun keamanan dan kenyamanan pasar tetap dijaga oleh petugas. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Kepala UPT. Pasar Semarapura, I Komang Sugianta turun memantau langsung situasi tersebut. Pemantauan dilakukan mulai dari blok A tempat pedagang buah hingga kesisi selatan tempat para penjual hewan ternak, seperti ayam, bebek dan babi.

“Situasi ini berjalan normal. Tetapi jika dibandingkan dengan hari yang sama pada Galungan sebelumnya, ini justru mengalami penurunan,” ujar Bupati Suwirta ditemui disela-sela memantau pedagang ayam.

Menurunnya jumlah pembeli ke pasar Galiran diakui Bupati Suwirta akibat banyaknya pedagang perlengkapan sarana upacara seperti buah dan lainnya yang berjualan diluar pasar. Meski begitu, Bupati asal Nusa Ceningan ini berharap pasar Galiran tetap dikelola secara professional dengan menjaga kebersihan, penataan pedagang, barang dagangan dan lainnya. “Dengan pengelolaan secara professional itu, selain melihat harga pembeli juga akan melihat service yang diberikan,” paparnya.

Melalui kesempatan ini, Bupati Suwirta tidak lupa mengucapkan selamat hari raya Galungan dan Kuningan kepada umat sedharma dimanapun berada. Melalui perayaan hari suci ini, Bupati berharap seluruh umat selalu diberikan kekuatan dan keselamatan serta pikiran tenang untuk bersama-sama menjalankan kewajiban sebagai umat manusia. “Pada kesempatan ini pula saya selaku pribadi dan Pemerintah Kabupaten Klungkung mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menjalankan swadarma kita,” ucapnya. (hmsklk/nom)

Jelang Hari Raya, Kadisos P3A Bali dan Relawan Bali Bagi Sembako dan THR untuk Lansia dan Anak Sekolah

 

KARANGASEM – Pantaubali.com – Dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan (19 Februari 2020) dan Kuningan (29 Februari 2020), Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra bersama Relawan Bali sebuah yayasan sosial menyelenggarakan kegiatan pembagian Sembako serta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada lanjut usia (Lansia) dan Anak Sekolah Miskin di Banjar Linggawana, Desa Kerta Mandala, Abang, Karangasem pada Minggu (16/2) pagi.

Pada kesempatan ini, Kadisos P3A Bali bersama Relawan Bali menyerahkan bantuan kepada 500 orang dimana 200 orang lansia miskin dan 300 orang anak sekolah miskin dengan total bantuan mencapai 189juta. Kegiatan ini dikatakan Kadisos P3A Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra rutin dilaksanakan terlebih saat jelang hari raya.

“Kegiatan seperti ini memang rutin kita laksanakan bekerjasama dengan Relawan Bali serta komunitas atau yayasan lainnya yang ada di Bali. Ini merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.

Birokrat asal Buleleng ini mengajak krama Bali untuk lebih meningkatkan kepedulian antar sesama, mengingat masih ada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

“Saya mengimbau kalau ada yang punya kemampuan lebih pada hari raya ini, tolong berbagilah dengan yang tidak mampu. Slogan menyaman braya, paras paros, Vasudhava Kutumbakam kita buktikan dengan aksi nyata dan tidak slogan semata,” jelasnya.

Ditambahkan Dewa Mahendra, Ia berharap dengan pemberian Sembako dan THR kepada para lansia dan anak sekolah miskin diharapkan mereka bisa ikut merayakan hari yang suci ini.

“Mudah-mudahan ada maknanya, buat kita semua, menggugah kembali rasa persaudaraan kita, menyama braya, semeton saling berbagi. Pada saat-saat kita merayakan hari raya, bergembira, banyak saudara kita yang belum bisa merayakannya. Mari kita berbagi,” imbuhnya.