- Advertisement -
Beranda blog Halaman 902

Tiga Petugas Ground Handling Bandara Coba Slundupkan 15 Ribu Benih Lobster

Pantaubali.com-Badung- Petugas Aviation Security (Avsec) PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil mengamankan 15.998 benih lobster yang akan diselundupkan keluar Bali pada Rabu, 17 Januari 2018 pukul 15.28 WITA lalu.

Dua orang tersangka dan barang bukti berupa 1 koper berisi 27 kantong plastik baby lobster jenis pasir sejumlah 13.250 ekor, 7 kantong plastik jenis mutiara sebanyak 2.478 ekor, dua botol pendingin dan 2 telepon genggam diamankan oleh petugas Avsec atau  Aviation Security untuk dilakukan proses pemeriksaan.

“Atas penyelundupan yang dilakukan oleh oknum ground handling tersebut, petugas Avsec kami langsung mencabut Pas Bandara ketiga tersangka secara permanen dan menyerahkan pelaku beserta alat bukti ke Kepolisian Daerah (Polda) Bali melalui Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Denpasar,”ujar General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi saat ditemui terpisah setelah jumpa pers 2 Februari 2018.

Berdasarkan hasil pengembangan Polda Bali dan BKIPM Kelas I Denpasar, pada tanggal 26 Januari 2018 kembali berhasil menangkap tangan upaya penyelundupan benih lobster yang dibawa dari Lombok untuk kemudian dikirim ke Vietnam melalui Singapura.

“Hasil penangkapan tanggal 26 Januari itu, Polda Bali juga berhasil mengamankan penyandang dana, oknum petugas bandara yang bertindak selaku pembawa benih lobster ke pesawat dan kurir yang akan membawa barang selundupan tersebut di Singapura. Total benih lobster yang berhasil diamankan menjadi 26.478 ekor dengan nilai mencapai 3,68 miliar Rupiah,” tambah Yanus.

“Para pelaku memang memiliki niat, secara disengaja dan terencana ingin membawa benih  lobster tanpa dokumen resmi (contraband) keluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini kasusnya sedang diproses secara hukum oleh Polda Bali,” jelas Yanus.

Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Israwadi mengapresiasi keberhasilan petugas Avsec di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster bernilai tinggi. “Keberhasilan menggagalkan penyelundupan benih lobster ini merupakan hasil dari sinergi dan komunikasi yang baik antara Angkasa Pura I dengan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Denpasar,” tambah Israwadi.

 

Tabung Gas Meledak ” Tiga Korban Alami Luka Bakar “

Pantaubali.com-Tabanan- Sebuah tabung gas 3 kilogram meledak di rumah I Wayan Sentra (62)warga Banjar  Gegelang,Desa Braban,Kecamatan Kediri,Tabanan.Jumat(2/2/2018) sekitar pukul 09.00 Wita.

Dari informasi yang berhasi kami himpun,kejadian bermula sekitar pukul 06.50 Wita korban I Wayan Suwitra membeli gas yang ukuran 3 Kg ke warung setelah di pasang gas tersebut tidak mau keluar.

Kemudian korban berupaya mengembalikan gas ke warung,untuk diganti dengan gas yang baru,Setelah gas dipasang kembali dan akhirnya kompor mau menyala,namun karena stop kontak gas dalam keadaan hidup mengakibatkan gas keluar dan di sambar api  dari tumpu bakar yang ada persis di sebelah kompor gas,dan mengakibatkan sebuah ledakan,sehingga korban beserta dua korban lainya mengalami luka bakar.

Atas peristiwa ledakan tabung gas 3 Kg ini,sejumlah saksi yang berdekatan dengan rumah korban,spontan memberikan pertolongan dan langsung membawa korban ke BRSUD Tabanan guna mendapatkan tindakan medis.

Saat di konfirmasi terpisah Direktur BRSUD Tabanan dr I Nyoman Susila membenarkan kejadian tabung gas yang meledak. Akibat kejadian tersebut 3 orang  yakni I Wayan Suwitra(42) mengalami luka bakar pada bagian muka dan bagian hidung,dan lengan kiri. Ni Putu Sulistiawati(40) mengalami luka bakar pada kedua kaki I Wayan Sentra(62) mengalami luka bakar pada kedua kaki.

Sementara itu  Ni Wayan Kesti(60) tidak mengalami luka bakar dan di perbolehkan pulang dari IGD BRSU Tabanan.

Ketiga korban yang mengalami luka bakar masih menjalani rawat inap di BRSUD Tabanan,”ujar dr Susila.

Hujan Angin Mengakibatkan Tembok Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Pantaubali.com-Tabanan- Hujan disertai angin yang terjadi pada Kamis (1/2) di Tabanan menyebabkan tembok rumah roboh dan pohon tumbang.

Peristiwa ini terjadi di Banjar Dinas Samsam II, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Tembok rumah milik Dewa Nyoman Suwastika (47) sepanjang 20 meter roboh dan menimpa rumah di bawahnya milik Dewa Gede Budi Jaya.

Pemilik tembok Dewa Nyoman Suwastika menyebutkan jika tembok rumah yang dibangun pada 2001 roboh sekitar pukul 21.30 wita. “Tadi malam saat hujan, tembok rumah roboh,” katanya, (2/2).

Kerugian akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai Rp 40 juta. Suwastika menyebutkan, saat kejadian rumah tetangganya memang sedang kosong. Rumah tersebut memang jarang ditempati karena Dewa Gede Budi Jaya sehari-hari tinggal di Denpasar dan bekerja sebagai supir travel.  “Untung saja mobil carry terparkir di luar garasi di sebelah utara rumah, kalau terparkir di dalam bisa ikut kena longsoran,” ujarnya.

I Putu Trisna Widiatmika Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemantauan langsung atas kejadian tersebut.

“Setelah di cek kerugian dari bencana tersebut, kami sarankan korban bencana segera membuat proposal melalui kelihan dinas dan perbekel untuk selanjutnya diajukan ke BPBD,” ujarnya.

Selain itu BPBD Tabanan juga melakukan evakuasi tanah longsor di Banjar Bunutin, Desa Payangan, Kecamatan Marga dengan ketinggian 3,5 meter dan lebar 10 meter. “Tanah longsor terjadi pada Rabu (31/1), baru bisa dilakukan evakuasi pada Kamis,” ujar Trisna.

Waspadalah ” Maling Rumah Kosong Di Siang Hari “

Pantaubali.com-Tabanan- Kasus pencurian kembali terjadi di wilayah kecamatan Kerambitan Tabanan Hari ini sekitar Pukul 12.30 Wita,dengan kejadian sebuah Rumah milik I Nengah Muliana di Banjar Dinas Meliling Kawan,Desa Meliling Kecamatan Kerambitan,yang di jarah Pencuri di siang bolong,dengan cara membuka gembok trali pintu masuk,dan berhasil mengambil Habis Barang Berharga di dalam Lemari Korban.

I Nengah Muliana kaget saat dirinya baru pulang dari bekerja,melihat kondisi troli pintu masuk rumah sudah dalam kondisi rusak,kecurigaan Nengah Muliana  dengan adanya pencuri yang telah masuk kerumahnya ternyata benar,dan saat dirinya melihat kondisi kamar rumah ternyata sudah dalam kondisi berantakan.

Saat kejadian korban yang dalam kondisi kaget,langsung mengecek isi lemari yang sebelumnya berisi sejumlah barang berharga berupa uang tunai dan juga puluhan gram emas,ternyata sudah tidak ada di tempat semula.

Dari hasil keterangan korban pencurian ini,di ketahui barang yang berhasil di bawa maling berupa,uang tunai 5 juta,satu buah telephone senilai 1 juta,satu buah tab,kalung emas 10 gram,giwang 7 gram,gelang 10 gram,cincin 5 gram dan dua gelang kecil seberat 3 gram.

Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana yang sempat kami konfirmasi terkait kejadian ini membenarkan,bahwa di wilayah kerambitan telah terjadinya pencurian Rumah yang terjadi di siang hari,dengan kerugian mencapai 22 juta rupiah.

Ia menyebutkan,pihaknya juga sudah melakukan patrol rutin di tiga titik wilayah,yakni penyalin,meliling,dan seputaran wilayah Desa Kerambitan.”saat kami pantau malam,kejadianya malah siang hari saat jam kerja dan memang menyasar rumah kosong,” ujarnya.

Siswa Tidak Bisa Belajar ” Sekolah Di Terjang Banjir Dan Lumpur “

 

Pantaubali.com-Tabanan-Sekolah Dasar Negeri 3 Desa Munduk Buleleng Rusak Di Terjang Banjir dan lumpur,yang hampir memasuki seluruh kelas sehingga proses belajar tidak bisa di laksanakan.

Sekolah Dasar Negeri 3 yang hampir semua ruang kelasnya di penuhi lumpur akibat banjir,mengakibatkan aktfitas belajar dan mengajar di sekolah tersebut tidak berjalan seperti biasa,selain ruang kelas,halaman sekolahpun di penuhi endapan lumpur pasca banjir.

Atas kejadian tersebut,hari ini kamis 01/02/2018,guru dan siswa di sekolah tersebut terlihat sibuk untuk melakukan pembersihan sisa-sisa banjir,mulai dari halaman sekolah,ruang kelas,dan bangku dan meja,yang Nampak tergenang lumpur sudah mulai di bersihkan.

Kepala sekolah SD Negeri 3 Munduk,Wayan Batin menjelaskan,Akibat banjir yang mengakibatkan adanya genangan lumpur di setiap sudut sekolah ini,berdampak langsung terhadap proses belajar mengajar sebanyak 109 murid,yang terpaksa tidak bisa belajar sementara ,karena sekolah di landa bencana alam,ungkapnya.

Sebelumnya peristiwa banjir ini terjadi sejak Rabu malam tanggal 31/01/2018,sekitar pukul 20.00 wita ketika air bah mengalir dari perbukitan yang ada di depan sekolah,dimana saat itu air bah langsung menghantam dan menghancurkan SD 3 Munduk.” kepala sekolah juga menerangkan jika hampir setiap tahun sekolah kami di rendam banjir,dan tahun lalu peristiwa yang sama juga terjadi dan sampai merusak tembok sekolah,hal itu mengakibatkan siswa maupun guru yang setiap hari ber aktifitas di sekolah saat musim hujan menjadi resah.

Banjir dan Air Danau Meluap Rusak ” Rumah Dan Lahan Pertanian “

Pantaubali.com-Tabanan-Banjir bandang yang terjadi di Dusun Dasong Desa Pancasari,dan luapan air Danau Buyan mengakibatkan rumah warga rusak serta hektaran lahan pertanian juga ikut terendam air danau,sehingga luapan air danau mencapai 400 Meter sejak satu bulan yang lalu.

Sejak satu bulan yang lalu,curah hujan di Desa Pancasari,Kecamatan Sukasada Buleleng cukup tinggi,hal tersebut berdampak terhadap volume air Danau Buyan terus meningkat hingga mencapai 400 meter ke arah selatan,dan menggenangi Hektaran lahan pertanian Warga Dusun Dasong,Desa Pancasari,Kecamatan Sukasada Buleleng.

Salah satu pemilik lahan pertanian jenis cabe yang bernama Ketut Suwenten di desa tersebut,menceritakan kondisi luapan air danau yang menggenangi lahan miliknya sudah terjadi sejak satu minggu yang lalu,sehingga Suwenten terpaksa melakukan proses panen lebih awal untuk menghindari gagal panen.”tanaman cabe yang masih hijaupun  terpaksa kami panen,hal ini kami lakukan untuk menekan kerugian yang sudah kami alami sebelumnya senilai 20 juta Rupiah akibat bencana tersebut.” Ungkap SUwenten.

Selain di resahkan oleh kondisi air Danau Buyan yang meluap,saat hujan deras warga sekitar juga di resahkan oleh banjir,yang sudah menerjang rumah warga sebanyak 14 KK,sehingga endapan lumpur dari banjir tersebut,sampai saat ini masih dalam tahap pembersihan oleh warga setempat.

Banjir dan air danau buyan yang meluap selalu terjadi setiap tahunnya,bahkan akibat banjir tersebut,jalan utama Dusun Dasong selalu di penuhi lumpur.agar lumpur tidak mengganggu,warga sekitar selalu melakukan pembersihan secara gotong royong di saat musim hujan tiba,untuk melancarkan arus jalan dan lahan pertanian yang mencapai 25 hektar,dan parahnya di saat hujan terus meningkat,tidak menutup kemungkinan lahan pertanian milik warga se luas 50 hektar juga akan ikut tenggelam luapan air danau.

Warga berharap pengerukan normalisasi danau buyan harus segera di lakukan oleh pihak terkait,sehingga tidak ada lagi luapan air yang berdampak terhadap kondisi pertanian warga sekitar danau.

Parkir Di Tengah Sawah “Mesin Perontok Padi Hilang”

Pantaubali.com-Tabanan- Sebuah mesin dores padi yang terparkir di area sawah,kawasan Subak Kukuh Kecamatan Krambitan hilang di ambil Pencuri.

Mesin Dores atau mesin perontok Padi milik kelompok Tani Mertasari Hilang di sebuah Sawah milik Ni Made Budiartini,yang terdapat di wilayah Subak Kukuh Banjar Dinas Munduk Catu Desa Baturiti Kecamatan Krambitan Tabanan,pada tanggal 01/02/2018.

Sebelumnya pada hari jumat tanggal 12/01/2018 sekitar 20 hari yang lalu,mesin yang hilang tersebut di pakai bekerja untuk perontok padi,kemudian selesai bekerja pada 4 hari yang lalu tanggal 29/01/2018 mesin tersebut di pindahkan ke lahan sawah milik Ni Wayan Budiani,dan pada hari Rabu tanggal 31/01/2018 Ni Made Budiani masih melihat ada 3 baut yang tercecer di samping mesin dalam kondisi tertutup terpal.

Melihat adanya 3 baut yang tercecer di sekitar mesin perontok padi,langsung di sampaikan ke salah satu anggota kelompok Tani Mertasari yang bernama Ngakan Ketut Raksa.dan ke esokan harinya pada tanggal 01/02/2018 pada pukul 11.00 Wita siang tadi,saksi Ni wayan Budiartini saat akan mengecek mesin,sudah melihat mesin perontok Padi yang akan di gunakan ternyata sudah Hilang.

Atas kejadian tersebut,kelompok Petani Mertasari,mengalami kerugian sebesar 14 juta Rupiah,dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke polsek kerambitan.

Kapolsek kerambitan Kompol I Wayan Suana yang sempat kami konfirmasi membenarkan atas kasus pencurian mesin perontok padi ini,namun sampai saat ini anggotanya masih dalam proses Lidik,untuk segera menangkap pelaku pencurian tersebut,dan kapolsek menghimbau agar,semua kelompok Tani khususnya di wilayah Kerambitan agar slalu waspada dan berhati-hati untuk menyimpan Barang seperti mesin perontok padi ataupun mesin traktor yang sering di taruh begitu saja di sawah setelah di gunakan,” ini sangat rawan agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi.”tegasnya.

Dalam Waktu Sehari ” 3 Aksi Pencurian Sepeda Motor Terjadi Di Tabanan “

Pantaubali.com-Tabanan- Masyarakat di harapkan lebih waspada terhadap aksi pencurian Sepeda Motor,karena dalam waktu Satu hari tanggal 01/02/2018 telah terjadi aksi pencurian Sepeda Motor jenis Matic di 3 Tkp yang berbeda.

Dalam waktu satu hari telah telah terjadi aksi pencurian sepeda motor jenis Matic di 3 TKP yang berbeda di 3 kecamatan yang ada di kabupaten Tabanan,padahal satu hari sebelumnya juga terjadi pencurian Motor di wilayah Kota Tabanan.

Pencurian pertama terjadi di Wilayah Krambitan,telah kehilangan sepeda motor jenis Honda Beat Tahun 2015 dengan Plat Kendaraan DK 4771 GP Milik I Wayan Budiarta yang ber alamat Banjar Legung Desa Tunjuk,yang saat itu di tinggal Tidur,dalam Posisi Parkir di depan kios pakan ternak dengan kondisi terkunci badan yang kebetulan berada dekat dengan Warung miliknya,namun Pada Pukul 05.30 Wita saat korban akan pergi ke pasar,korban sudah tidak melihat Sepeda motor yang di Parkirnya di lokasi tersebut,karena merasa menjadi korban pencurian korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Krambitan.

Selanjutnya  Kronologis kejadian pencurian di Banjar Sakenan Belaran, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Rabu (31/1) itu berawal dari korban Ketut Putrayasa warga yang tinggal di Banjar Malkangin, Desa Dajan Peken, Tabanan sekitar pukul 06.30 mengantar istrinya berjualan di dalam pasar Tabanan. Saat itu yang membawa Sepeda Motor Vario Hitam silver DK 2558 GAE, dan parkir disebelah barat kantor unit Pegadaian Pasar Tabanan.

Sekitar pukul 07.00 Wita korban bermaksud hendak pulang kerumah dan mengambil sepeda motor. Ternyata sepeda motor korban sudah tidak ada ditempat semula. Saat itu pun ia sempat mencari ke sekitaran TKP dan menanyakan warga sekitar, namun tak kunjung ketemu. Akhirnya ia pun melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tabanan.

Padahal satu Hari sebelumnya ditempat berbeda, satu motor warga di Tabanan raib digondol maling. Kejadian tersebut dialami oleh korban Gusti Ketut Putrayasa, 33, kehilangan motor Vario DK 7654 GO, di sebelah Barat Kantor Unit Pegadaian Pasar Tabanan, Banjar Sakenan Belaran, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Rabu (31/1).

Kapolsek Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Serta melakukan kordinasi dengan pegadaian dan warga yang pasang CCTV terkait rekamanan CCTV. “Kami juga akan berkordinasi dengan KP3 Gilimanuk dan Padang Bai,” jelasnya.

Sementara di lokasi berbeda tepatnya di Wilayah Kecamatan Pupuan , Motor Honda Scopy DK 7654 GO, milik I Wayan Kumara Eka, 28, kehilangan motor di depan warung milik Ketut Wijarsa di Banjar Dinas Belantihan, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan pada Kamis (1/2) pagi.

Berawal dari korban Kumara Eka, 28, asal dari Banjar Dinas Belantibah, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan, istri korban Ni Wayan Hera Yanti hendak mengambil motor jenis Honda Scopy DK 7654 GO untuk dibawa ke Minimarket Horizon.

Hanya saja saat mengambil dilihat motornya tersebut tidak ada di tempat parkir. Yanti mengira jika motornya dipindahkan. Merasa tidak pergi kemana-mana disimpulkan motornya hilang dan langsung di laporkan ke Polsek Pupuan.

Kapolsek Pupuan, AKP Ida Bagus Magendra mengatakan pihaknya terus akan melakukan lidik. Hanya saja sedikit ada kendala karena STNK, KTP dibawa jok serta BPKB masih di Finance sehingga identias sepeda motor belum lengkap. “Kami tetap lakukan lidik, dan menyebar informasi ke jajaran Polres Tabanan dan unit Reskrim,” tandas AKP Mahendra.

 

Senderan Jalan Longsor menimpa Kandang Babi

Pantaubali.com-Tabanan-Senderan jalan di banjar Batu lantang,Petang Badung Longsor dengan panjang longsoran mencapai 50 meter,akibat curah hujan yang sangat deras.

.Longsornya senderan jalan di Banjar Batu Lantang,Desa Sulangai,Kecamatan Petang Badung pada Pukul 06.00 Wita Tanggal 01/02/2018.di Tanah Milik Wayan Ngempi.

Terjadinya Longsor di senderan Jalan yang berdekatan dengan Tanah Milik Wayan Ngempi ini,juga mengakibatkan Kandang Ternak Babi yang berisi 16 ekor Babi miliknya,ikut Tertimbun Longsor,sehingga dari 16 babi yang tertimbun ada 4 ekor Babi Mati dan sisanya 12 ekor dalam kondisi Hidup.

Kapolsek Petang Akp Edi susila yang sempat kami Konfirmasi terkait kejadian tersebut,membenarkan dan mejelaskan bencana tersebut memang di sebabkan karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut,sehingga mengakibatkan tanah senderan jalan yang labil tergerus dan menimbun kandang Ternak warga setempat.

Dari peristiwa tersebut,di perkirakan Wayan Ngempi pemilik Kandang ternak,mengalami keruhgian mencapai 50 juta rupiah dan Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan,karena kondisi jalan yang mengalami longsor,pihak Kepolisian sector Petang berupaya memasang tanda pembatas berupa Drum,sehingga masyarakat bisa lebih ber hati-hati saat melintas di jalan tersebut.

DPRD Tabanan Desak Pemkab Atasi ” Genangan Air Di Bekas Galian Pembuatan Bata “

Pantaubali.com-Tabanan- Genangan air yang menyerupai danau di bekas galian batu bata,yang terletak di Banjar Sema,Kediri,Tabanan,dikhawatirkan warga menjadi sumber penyakit  yang berdampak terhadap masyarakat sekitar.

Hal tersebut terungkap saat Komisi II dan IV DPRD Tabanan melakukan sidak ke lokasi tersebut.Kamis(1/2/2018) dan melihat jelas tempat bekas galian bata berubah menjadi danau yang ber sumber dari air hujan.

                                 

Saat ini memang belum ada dampak yang di timbulkan oleh genangan air hujan dilahan seluas 2,5 hektar,dengan kedalaman mencapai 8 meter tersebut,namun mulai saat ini dan detik ini kita harus serius untuk menanggulangi genangan air tersebut,agar tidak menimbulkan wabah penyakit,khususnya penyakit yang di timbulkan oleh nyamuk berbahaya,karena lokasinya dekat dengan permukiman penduduk,”tegas Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga,yang didamping anggota komisi.Kamis.

                                 

Menurut Dirga sapaan akrabnya di kalangan DPRD Tabanan,menegaskan kepada semua rombongan sidak hari ini,sebagai langkah awal DPRD  mendesak seluruh instansi terkait yang ada di kalangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan untuk segera melaksanakan langkah-langkah apa yang harus diambil,dalam mencegah timbulnya hal negatife yang Berpotensi menjadi  perkembangbiakan nyamuk,misalnya dalam jangka pendek ini agar segera di lakukan penebaran ikan di genangan air tersebut,agar jentik nyamuk tidak bisa berkembangbiak karena menjadi makanan ikan.

Dengan timbulnya Danau dadakan akibat genangan air hujan yang tak kunjung surut tersebut,sampai saat ini memang pemilik lahan tidak satupun ada yang keberatan,karena saat musim kemarau lahan tersebut akan di manfaatkan kembali oleh masyarakat untuk pembuatan batu bata,namun pembiaran lahan luas dengan kondisi air menggenang menyerupai danau tersebut,memang sangat berdampak terhadap masyarakat sekitar,karena lokasinya berada di permukiman penduduk,oleh karena itu diharapakan Camat Kediri dan Kepala Desa setempat harus terus melakukan pemantuan terhadap dampak negative yang akan ditimbulkan oleh genangan air  tersebut,”ujar Dirga.

                                 

Disamping itu pula genangan air hujan yang layaknya seperti danau ini,menurut Ketua Komisi II DPRD Tabanan AA Nyoman Dharma Putra,mengatakan masalah ini merupakan dampak dari usaha warga masyarakat  dari tahun ke tahun.

Sebagai suatu komitmen dan harus diselesaikan dengan segera, disamping adanya win-win solution,untuk menyelesaikan persoalan  semua pihak harus kita libatkan.Karena lahan ini merupakan tanah milik pribadi,semua pihak kita harus libatkan dan selanjutnya pihak Camat dan Desa untuk mengadakan diskusi.Sedangkan untuk antisifasi awal semua OPD yang terkait kita libatkan,”ungkapnya.