Wayan Ardiasa menghadiri Upacara Mecaru, Rsigana, Melaspas Bertempat di Los Pasar Blok A Semarapura
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta Dan Ny. Sri Kasta didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Klungkung Wayan Ardiasa menghadiri Upacara Mecaru, Rsigana, Melaspas Bertempat di Los Pasar Blok A Semarapura, pada Kamis (21/3/2019) pagi.
Bangunan Los Pasar Blok A Semarapura merupakan pasar tradisional yang akan dijadikan sebagai Los untuk berjualan barang-barang hasil dari UMKM masyarakat Klungkung yang dibangun dengan menggunakan konsep modern. Terkait Eskalator, Pemkab Klungkung masih terus mengupayakan secepatnya untuk pengadaan Eskalator dengan menggunakan sistem tender.
Pada hari ini Wraspati Kliwon Menail diadakan Upacara Mecaru, Rsigana dan Melaspas dipuput Ida Peranda Gede Rai dari Gria Gede Sengguan. Seusai Melaksanakan Upacara Mecaru, Rsigana dan Melaspas, Wabup Kasta berkeliling Los Pasar Blok A, “Dengan adanya Los Pasar Blok A, Pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Klungkung dapat termotivasi untuk memanfaatkan Los Pasar Blok A ini, sebagai tempat promosi sekaligus menjual hasil produk UMKM milik mereka”, harap Wabup Kasta.
Upacara Karya dihadiri Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung I Wayan Wasta, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra dan undangan terkait serta para pedagang di pasar Semarapura Klungkung. (Hmsklk/Cok).
BANGLI – Pantaubali.com – Wakil Bupati (Wabup) Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, meminta pemerintah pusat agar lebih memperhatikan kearifan lokal masyarakat Bali, agar tetap bisa ajeg, ditengah gerusan budaya luar.
Menurutnya, jika tidak mendapat proteksi maupun perhatian dari pemerintah pusat, ia khawatir, meskipun sudah menjadi nafas kehidupan sosial masyarakat Bali, kearifan lokal yang sudah diwarisi secara turun-temurun, perlahan akan bisa memudar.
Hal ini disampaikan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta, saat menerima kunjungan Ketua Tim Kajida Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) untuk Provinsi Bali, Brigjen. TNI. Made Datrawan, SIP dan tim, di Ruang Arjuna, Kantor Bupati Bangli, Kamis (21/3).
Lebih lanjut Wabup Sedana Arta mengatakan, keberadaan budaya bali sebagai akar kebudayaan nasional yang bernafaskan agama Hindu, telah menjadi daya tarik pariwisata Bali disamping keindahan alamnya.
Sementara, keberadaan desa adat di Bali termasuk di Bangli, telah terbukti menjadi penyangga pariwisata budaya bali. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman, di era globalisasi, pariwisata bali mulai mendapat tantangan akibat banyaknya budaya luar yang masuk ke Bali.
Ini tentu menjadi tugas kita bersama (Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan masyarakat) agar bisa menjaga kearifan local yang sudah diwariskan secara turun-temurun, agar tetap ajeg dan tidak tergerus oleh pengaruh negatif budaya luar.
Ia mengatakan, untuk menjaga kearifan lokal bali, Pemerintah Kabupaten Bangli selalu berupaya membina eksistensi dan kelestarian desa adat, dengan menggandeng seluruh stake holder terkait.
Melalui media sekolah, Pemkab Bangli juga sudah menyisipkan pelajaran muatan lokal yang didalamnya menanamkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal bali. “Pada pelajaran muatan lokal, siswa diajarkan menari, membuat sarana upakara, nyastra bali dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan adat dan budaya bali”terangnya.
Pada kesempatan itu, Wabup Sedana Arta juga menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih, karena Tim Kajida Setjen Wantannas memilih Kabupaten Bangli sebagai salah satu daerah yang dikunjungi, dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai masukan dalam perumusan kebijakan nasional, dalam menjaga keberlangsungan kerarifan dalam rangka ketahanan nasinal.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Tim Kajida Setjen Wantannas karena sudah berkunjung ke Bangli. Mudah-mudahan aspirasi yang kami sampaikan dari Bangli, bisa dijadikan masukan untuk merumuskan kebijakan nasional, kaitannya dengan pelestarian kearifan lokal Indonesia”harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kajida Provinsi Bali Brigjen. TNI. Made Datrawan mengatakan, tugas utama dari Kajida adalah melakukan pengkajian daerah dengan mengumpulkan informasi dan data-data terkait menjaga kearifan lokal dalam rangka ketahanan nasional.
Sedangkan metode pelaksanaan kegiatan seperti mengumpulkan, mengindentifikasi, menelaah dan menganalisa berbagai materi terkait dengan kearifan lokal masyarakat Bali. Selain itu, tim juga ditugaskan untuk membuat daftar pertanyaan tentang kegiatan, pelestarian budaya dan kearifan lokal serta permasalahan yang dihadapi, serta melaksanakan komunikasi tentang kearifan lokal dengan pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, media dan kelompok masyarakat.
“Hari ini kami ada di Kabupaten Bangli. Kami akan berada di Bali selama lima hari. Mudah-mudahan banyak hal yang bisa kami dapatkan selama kunjungan di Bali”pungkasnya.
Bupati Suwirta Resmikan Balai Banjar Adat Kelod Desa Pakraman Lembongan
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Suwirta Resmikan Balai Banjar Adat Kelod Desa Pakraman Lembongan Dengan Ditandai Penandatanganan Prasasti
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri Karya Caru Tawur Balik Sumpah, Rsi Gana Melaspas, Pedudusan Agung, Mendem Pedagingan, Ngenteg Linggih lan Pengodal di Banjar Adat Kelod Desa Pakraman Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (21/3/2019).
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan pelaksanaan Karya mencerminkan pembangunan di Banjar Kelod Lembongan telah berjalan dengan baik berlandaskan konsep Tri Hita Karana. “Dengan usainya pembangunan Balai Banjar ini jalankan dengan baik konsep Tri Hita Karana,” pinta Bupati Suwirta kepada warga masyarakat setempat.
Selain itu, Bupati Suwirta juga menambahkan fungsi Balai Banjar harus dapat dijalankan dengan baik sebagai pendukung pariwisata untuk pelestarian adat dan budaya. “Saat ini perkembangan Pariwisata di Nusa Penida sangat bergeliat jadikan fungsi Balai banjar sebagai pendukung pariwisata untuk pelestarian adat dan budaya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Karya I Wayan Suarbawa menyampaikan hari ini dilaksanakan Upacara Ngenteg Linggih, Pengodal/Pujawali dipuput Ida Pedanda Made Putra Tembau dari Griya Kulon, Aan, Ida Pedanda Buda Jelantik Sogata dari Geriya Wanasari Karangasem, Ida Rsi Bujangga Dwija Santa dari Griya Keramas Gianyar.
Lebih lanjut, I Wayan Suarbawa juga menambahkan pengempon Balai Banjar Adat Kelod Desa Pakraman Lembongan sebanyak 229 KK, “Semoga masyarakat bisa memanfaatkan dan menjaga bersama-sama semua fasilitas di Banjar Kelod Lembongan ini dengan baik,” harapnya.
Acara tersebut juga dihadiri, Ketua PHDI Kabupaten Klungkung I Putu Suarta, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Klungkung Drs. Ida Bagus Nyoman Suastika, Camat Nusa Penida I Gusti Gede Agung Putra Mahajaya serta tokoh masyarakat dan warga setempat. (Humasklk/puspa).
KARANGASEM – Pantaubali.com – Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri hadiri persembahyangan Upacara Puncak Karya Panca Wali Krama Rabu (20/3) di Penataran Agung Pura Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem,.
Sebelum prosesi Puncak Karya dilaksanakan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri melaksanakan ritual persembahyangan Bakti Pekideh Ring Pura Hyang Ngaluh untuk memohon kelancara proses pelaksanaan upacara, Setelah prosesi persembahyangan selesai Bupati Mas Sumatri melanjutkan ritual ke Pura Penataran Agung Pura Besakih untum mengikuti prosesi puncak karya.
Sebelum melaksanakan Purwa Daksina Bupati Karangasem beserta undangan lainnya melakukan persembahyangan terlebih dahulu yang dipuput oleh 6 Sulinggih
Dalam kesempatan tersebut I Gusti Ayu Mas Sumatri berkesempatan untuk mundut Ida Betara dari Pesamuan Agung untuk melaksanakan Purwa Daksina sebanyak 3 kali menuju ke Bale Peselang, selesai prosesi Bupati Mas Sumatri juga melaksanakan persembahyangan yang di puput sulinggih setempat sebelum Ida Batara kembali di linggihkan ke Pesamuan Agung.
Adapun tari-tarian yang dipersembahkan dalam acara tersebut seperti tari rejang renteng, tari rejang giri kusuma, tari baris, tari topeng sida karya dan tari rejang dewa guna melengkapi prosesi Upaca Panca Bali Krama
Terkait Upacara Panca Bali Krama Bupati Karangasem mengatakan, upacara ini adalah upacara besar yang dilaksanakan di Kabupaten Karangasem, “mudah-mudahan Ida Batara yang melinggih di Pura besakih memberikan anugrahnya kepada semua umat khususnya masyarakat Kabupaten karangasem,”Ucap Mas Sumatri
Dalam acara tersebut hadir pula Gubernur Bali I Wayan Koster bersama Istri , Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama istri, Sekda Provinsi Bali, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa bersma Istri Sarini Artha Dipa, Ketua DPRD karangasem, Ketua MMDP prov Bali dan kepala OPD lainnya
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Wakil Bupati Klungkung Made Kasta menghadiri sekaligus meresmikan Kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Penasan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Rabu (20/3/2019).
Peresmian diawali dengan persembahyangan bersama masyarakat setempat dan ditandai dengan pemotongan pita. Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Kabupaten Klungkung I Wayan Suteja, Camat Banjarangkan Ida Bagus Ketut Mas Ananda serta tokoh masyarakat.
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menyampaikan ucapan selamat kepada Desa Pakraman Penasan yang telah mempunyai LPD baru. Untuk kedepannya Wabup Kasta mengingatkan seluruh masyarakat setempat agar bisa menjaga LPD ini dengan sebaik-baiknya. “Jaga LPD ini dengan baik terutama fasilitasnya agar tidak cepat rusak, jika masyarakat ada yang keperluan meminjam uang maupun menabung pergunakan LPD Desa,” pintanya
Selain itu, Wabup Kasta juga menyampaikan agar seluruh para pegawai bisa saling berkoordinasi dan berkomunikasi yang baik, sehingga nantinya asset-aset milik LPD bisa berjalan dengan baik. “Selalu jaga koordinasi dan komunikasi antar para pegawai sehingga di dalam menjalankan tugas bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Ketua Panitia Ketut Ardana menyampaikan untuk biaya pembangunan kantor LPD baru ini menghabiskan dana sebesar Rp 600 juta dengan luas tanah 2 are dengan proses pengerjaan selama enam bulan. “Dana yang dipakai untuk membangun Kantor LPD ini yakni dana Bantuan Keuangan Desa (BKD),” ujarnya
Lebih lanjut, Ketut Ardana juga menambahkan Kantor LPD baru dengan yang lama jaraknya berdekatan. “Semoga kedepannya LPD ini bisa terus maju dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat khusunya di Desa Pakraman Penasan,” harapnya.(Humasklk/puspa)
Wabup Sanjaya Dalam Acara Pemelaspas Kantor Perbekel Gubug
TABANAN – Pantaubali.com – Serangkaian Upacara Dewa Yadnya (Pemlaspasan) Kantor Perbekel Desa Gubug yang dilangsungkan pada rahina Purnama Kedasa, Rabu (20/3) pagi, dihadiri Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM. Sekaligus melakukan persembahyangan bersama dengan para undangan.
Turut mendampingi Wabup Sanjaya saat itu Kepala Disnakertrans Kabupaten Tabanan, I Putu Santika, Camat Tabanan, Putu Arya Suta, Perbekel dan Tokoh Masyarakaat setempat.
Wabup Sanjaya, begitu beliau akrab disapa mengaku sangat bangga dan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Desa Gubug. Meski Dana PAD Kabupaten Tabanan terbilang relative cukup kecil namun masyarakat mampu membangun sarana dan prasarana di Desa dengan mengutamakan semangat gotong-royong. “Saya, mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan mengucapkan terimakasih, karena telah mencurahkan segala tenaga, materi, pikiran dan waktu serta semangat gotong-royong untuk kesuksesan pembangunan sarana dan prasarana di Desa kita,” tuturnya.
Wabup Sanjaya berharap, dengan terselenggaranya kegiatan pemlaspasan ini, bisa semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan diantara krama, juga semakin meningkatkan sradha bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga apa yang dilakukan selalu direstui oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Tetap jaga persatuan ini, dan tetap jaga semangat gotong-royong ini, sehingga kedepannya bisa lebih mempermudah kita di dalam membangun juga sebagai contoh bagi generasi muda betapa hebatnya kita kalau mempunyai semangat bergotong-royong,” imbuhnya.
Saat itu Ketua Panitia Pemlaspasan menjelaskan bahwa dari awal pembangunan hingga finishing Kantor Perbekel Desa Gubug menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 1 Miliar 210 Jutaa, untuk pembanguan dan Pemlaspasan. Dana berasal dari Bantuan Pemerintah melalui APBDes dan ada beberapa donatur yang ikhlas memberi bantuan dana, sertan Swadaya Masyarakat, pungkasnya.
“Besar harapan kami agar Pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Wabup Sanjaya berkenan untuk selalu memberikan arahan dan bantuan kepada kami, guna lancarnya kegiatan di Desa Kami. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa kami tingkatkan menjadi lebih baik lagi,” harap pihaknya.
Selain melakukan persembahyangan bersama, Wabup Sanjaya juga memberikan punia berupa dana sebagai wujud apresiasinya yang diterima oleh Panitia Pemlaspasan. @humastabanan.
TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama dengan wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyerahkan 300 unit Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Bedah Rumah kepada masyarakat kurang mampu di Tabanan. Yang diserahkan secara simbolis di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Selasa, (19/3) pagi.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kapolres Tabanan AKBP Made Sinar Subawa, Dandim 1619 Tabanan Letkol Inf. Toni Sri Hartanto, Sekda Tabanan I Gede Susila, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, beserta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Pemkab Badung.
Wabup Sanjaya menjelaskan bahwa hari ini merupakan hari yang berkah bagi Tabanan. Mengingat Tabanan mendapat bantuan BKK Bedah Rumah sebanyak 300 unit dari Pemkab Badung. Hari ini adalah hari yang berkah bagi Kabupaten Tabanan karena Bupati Badung yang terkenal Bares memberikan bantuan BKK Bedah Rumah sebanyak 300 unit utuk Pemkab Tabanan,” jelasnya.
Diketahui bersama bahwa rumah adalah salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi keluarga. Mengingat peran penting rumah dalam sebuah keluarga, Wabup Sanjaya mengatakan Pemkab Tabanan setiap tahun melaksanakan program bedah rumah secara berkelanjutan bagi keluarga yang membutuhkan.
“Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tabanan melalui pembangunan rumah layak huni, sebagai amanat UU No. 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin,” terangnya.
Program bedah rumah merupakan program mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Dengan bantuan dari Pemkab Badung pada tahun ini, telah membatu masyarakat Tabanan yang membutuhkan Rumah layak huni untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka, tambah Sanjaya.
Dirinya selaku Pimpinan Daerah dan pribadi mengucapkan banyak serta mengapreasiasi atas kontribusi yang diberikan Pemkab Badung melalui BKK yang secara nyata membedah rumah bagi keluarga yang kurang mampu di Tabanan. “Semoga komunikasi dan koordinasi antara Pemkab Tabanan dan Pemkab Badung tetap terjalin kedepannya, sehingga program semesta berencana dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Giri Prasta menjelaskan ini merupakan bantuan Rumah Sehat yang dibilang dengan Bedah Rumah. Bedah rumah ini sudah diperhitungkan dan sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait di Tabanan. Khusus untuk bedah rumah ini, Dirinya mngatakan mengikuti program Bapak Joko Widodo, yakni membangun dari pinggiran. “Melalui program bedah rumah niki Tiang alokasikan 2000 rumah, 50 juta per orang, dan tiang harus membangun dari pinggiran,” jelasnya.
Alasannya membangun dari pinggiran karena pertama, merasa bahwa di setiap Kabupaten di Bali kemampuannya berbeda-beda. Giri Prasta mencontohkan di Desa Munti Gunung di Karangasem dibandingkan dengan Tabanan yakni di Pupuan mungkin Tabanan 10 kali lipat lebih maju dari Munti Gunung. Kedua, Usaha Ekonomi Produktif, dijelaskan setelah rumah ini selesai dibangun, masyarakat kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp. 15 Juta yang dipakai untuk membuka usaha. Dan Dirinya bertekad membangun 2000 unit Bedah Rumah tersebut dari daerah pinggiran disetiap Kabupaten di Bali dan Tabanan mendapat bantuan 300 unit bedah rumah.
Dirinya meminta kepada 300 Orang penerima Bedah Rumah ini agar bertanggung jawab atas apa yang telah diberikan dan juga harus disyukuri. Dan Dirinya berharap semua Kabupaten di Bali dan Pemprov Bali juga pusat melakukan pergerakan yang sama, bekerja dengan serius dan betul-betul membangun. “Harapan Tiang Tabanan melakukan pergerakan, Badung juga dan seluruh Kabupaten di Bali serta Pemprov Bali, Pusat dan juga Presiden melakukan pergerakan yang sama dan yang diuntungkan pasti Masyarakat Itu harapan Tiang. Hal yang baik mari kita tiru bersama-sama untuk kemajuan Masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial I Gede Nyoman Gunawan melaporkan dari sepuluh Kecamatan yang ada di Tabanan, baru lima Kecamatan yang menerima BKK bedah rumah ini. Diantaranya kecamatan Pupuan, Selemadeg Barat, Selemadeg Timur, Selemadeg dan Marga. Dari lima Kecamatan ini kecamatan Pupuan yang paling banyak menerima BKK yaitu sebanyak 146 unit, selebihnya tersebar di beberaapa Kecamatan tersebut. “Terimakasih atas Bantuan Rumah Layak untuk Rakyat ini. Mudah-mudahan kedepan dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan program Investasi hati yang sudah kami dengungkan, bisa maksimal menanggulangi masalah kemiskinan di Tabanan,” ucapnya.
menghadiri rapat pembahasan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Di ruang Kantor BNNK Tojan Klungkung
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menghadiri rapat pembahasan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Di ruang Kantor BNNK Tojan Klungkung pada Selasa (19/03/2019).
Ketua BNNK Kabupaten Klungkung AKPB Dewa Made Alit Artha SIK. MH menyampaikan dalam rapat pembahasan P4GN ini mengambil tema mendorong Percepatan Pembuatan Pararem Lepas yang akan digunakan di semua Desa Pekraman di Kabupaten. Tema ini diambil dalam rangka menyambut kebijakan Ketua BNN Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Drs. Heru Winarko, S.H yang merencanakan akan membuat suatu kegiatan penetapan P4GN kedalam perarem lepas yang akan dilaksanakan pada Bulan Mei nanti. Disamping itu, Ketua BNNK Kabupaten Klungkung AKPB Dewa Made Alit Artha SIK. MH ingin meminta saran kepada Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta dalam hal mensosialisasikan ke masyarakat di Desa Pekraman agar bersedia membuat perarem lepas mengenai Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di masing-masing desa Pekraman di Kabupaten Klungkung.
Wakil Bupati I Made Kasta menyampaikan terkait sosialisasi mengenai Bahaya Penggunaan Narkoba sudah sering dilakukan ketika Wabup Kasta menjabat selaku Badan Narkoba Kabupaten (BNK) Klungkung. sosialisasi dilakukan pada saat itu dengan cara memberikan pemahaman-pemahaman mengenai bahaya narkoba melalui kegiatan pesraman kilat, hasil kerjasama BNK dengan Majelis Madya Desa Pekraman. Saat ini yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi apakah informasi dan penerapannya sudah sampai di Desa-Desa.
“Yang terpenting sekarang adalah kesadaran masyarakat untuk tidak menjadi Konsumen dan distributor”, Ujar Wabup Kasta. Wabup Kasta menyarankan untuk membentuk suatu hukum yang bersifat mengatur, yakni dengan cara memberikan pemahaman-pemahaman tentang bahaya narkoba. Wabup Kasta menyarankan untuk mengadakan Pertemuan dengan Bendesa se-Kabupaten Klungkung untuk membahas mengenai Desa-desa mana saja yang sudah maupun yang belum melaksanakan MOU tersebut dengan kerjasama antara Majelis Madya Desa Pekraman dengan BNNK Kabupaten Klungkung dan Pemerintah Kabupaten Klungkung.
MANGUPURA – Pantaubali.com – Dalam rangka menyambut Earth Hour 2019, PT Angkasa Pura I (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan hidup di 13 bandara yang dikelola dan wilayah sekitarnya. Upaya yang dimaksudkan sebagai peta jalan untuk melakukan transformasi bisnis menuju kehidupan yang berkelanjutan ini dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani bersama WWF-Indonesia di Bali, Senin (18/3/2019).
Angkasa Pura I dan WWF-Indonesia menjalin kerja sama dalam program konservasi dan edukasi, pelestarian lingkungan hidup, dan pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan. Secara khusus, kerja sama mencakup kegiatan kampanye Earth Hour di 13 bandara dan 8 kota, program konservasi dan edukasi untuk meningkatkan kepedulian publik dan para pemangku kepentingan terhadap lingkungan hidup, termasuk program penanganan sampah, penanaman pohon, dan pengelolaan ekoturisme.
“MoU ini menunjukkan keseriusan Angkasa Pura I untuk mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan hidup dengan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan hidup, pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Para pelaku bisnis di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menyambut baik inisiatif ini dengan menunjukkan komitmen bersama untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada praktik usahanya. Hal ini semakin mengukuhkan komitmen Angkasa Pura I dalam pelestarian lingkungan dan promosi praktik bisnis berkelanjutan.
Angkasa Pura I menjadikan WWF-Indonesia sebagai mitra kerja dalam hal kampanye dan edukasi terkait pelestarian lingkungan hidup karena WWF-Indonesia merupakan lembaga konservasi dan pembangunan berkelanjutan terbesar di Indonesia dengan rekam jejak yang baik.
“Kami percaya kerja sama dengan WWF-Indonesia ini dapat membawa dampak yang optimal yang mengukuhkan komitmen pelestarian lingkungan hidup dan praktik bisnis yang berkelanjutan,” imbuh Faik Fahmi.
“WWF-Indonesia menyambut baik kemitraan dengan Angkasa Pura I dalam mengimplementasikan program konservasi dan edukasi lingkungan, terutama dukungan untuk mengintegrasikan praktik bisnis yang berkelanjutan ke dalam tata kelola perusahaan Angkasa Pura I. Saya yakin semua pihak memiliki peran penting dalam mengurangi kerusakan lingkungan hidup dan membalikkan keadaan supaya planet bumi tetap lestari, tempat di mana manusia dan alam hidup dalam harmoni. Angkasa Pura I dengan 13 bandaranya akan berkontribusi besar terhadap upaya ini, terutama karena posisi strategisnya sebagai gerbang ke destinasi pariwisata yang bertanggung jawab,” ujar Rizal Malik, CEO WWF-Indonesia.
Seiring dengan komitmen tersebut, Angkasa Pura I melanjutkan dukungannya dalam pengurangan pemanasan global dan dampak perubahan iklim melalui penghematan energi dengan menyelenggarakan kegiatan kampanye global “Switch Off Earth Hour 2019” yang diinisiasi oleh Komunitas Earth Hour dan WWF-Indonesia serentak di 13 bandara yang dikelolanya.
Pada penyelenggaraan tahun ini, pusat pelaksanaan kegiatan “Switch Off” akan dilakukan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar pada 30 Maret 2019 mendatang pada pukul 20.30-21.30 WITA. Secara keseluruhan, kegiatan tersebut tidak akan mengganggu aktivitas operasional dan pelayanan di bandara-bandara Angkasa Pura I. Seluruh penumpang pesawat udara, masyarakat, komunitas, dan stakeholders diharapkan ikut menyukseskan kegiatan Earth Hour itu dengan memadamkan lampu atau peralatan elektronik yang tidak digunakan pada tanggal 30 Maret 2019 selama satu jam mulai pukul 20.30 waktu setempat.
*Angkasa Pura I Terapkan Sistem Manajemen yang Berbasis Lingkungan Hidup*
Komitmen Angkasa Pura I terhadap kelestarian lingkungan hidup dan proses bisnis berkelanjutan tidak hanya ditunjukkan melalui berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan di wilayah bandara seperti konservasi dan edukasi lingkungan hidup. Lebih dari itu, Angkasa Pura I menerapkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup pada proses bisnisnya agar terwujud proses bisnis yang berkelanjutan.
“Kegiatan pengembangan dan pengelolaan bandara oleh Angkasa Pura I harus membawa manfaat sosial dan manfaat lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar bandara. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak lingkungan hidup dalam jangka panjang, kami berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip eco-airport dan prinsip perusahaan berkelanjutan pada operasional dan pengembangan bandara Angkasa Pura I,” ucap Faik Fahmi.
Angkasa Pura I telah mengenalkan konsep bandara ramah lingkungan _(eco-friendly airport)_ melalui terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang diikuti pengimplementasian secara penuh standar ISO 14001 terkait lingkungan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Angkasa Pura I juga telah memasukkan strategi lingkungan hidup ke dalam program-program _corporate social responsibility_ (CSR) seperti penanaman pohon, penanaman terumbu karang, dan lainnya.
Beberapa inisiatif pada kegiatan operasional yang berbasis lingkungan yang dilakukan Angkasa Pura I antara lain:
• Melakukan pelaporan karbon yang dihasilkan di semua 13 bandara melalui platform ACERT (ACI’s Airport Carbon and Emissions Reporting Tool) setiap 6 bulan. Platform ini memudahkan Angkasa Pura I dalam mereview pengelolaan energi.
• Melakukan Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam setiap pembangunan di kawasan bandara, baik kawasan sisi darat (landside) maupun sisi udara (airside).
• Menyediakan instalasi fasilitas pengelolaan air hujan, daur ulang air limbah, pengukuran emisi kendaraan, dan pengelolaan sampah/ _waste management._
• Implementasi konsep arsitektur penerangan terminal pada bandara dan terminal bandara baru.
• Instalasi LED _floods lights_ untuk penerangan area apron, sistem sensor pada peralatan, panel surya, dan pendingin dengan bantalan _magnetic sentrifugal_. Semua ini digunakan sebagai solusi alternatif dalam penghematan energi.
• Angkasa Pura I juga melakukan kajian _habitat management_ untuk memastikan pembangunan dan operasional bandara tidak mengganggu _biodiversity_ dan memitigasi bahaya _(hazard)_ yang ditimbulkan oleh kehadiran hewan liar di kawasan bandara.
Komitmen Angkasa Pura I terhadap lingkungan hidup dan operasi bisnis yang berkelanjutan juga ditunjukkan dengan keikutsertaan Bandara Adi Soemarmo Solo pada program Airport Excellence (APEX) in Environment yang diadakan oleh Airports Council International (ACI) pada tahun 2018 lalu, di mana Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi bandara pertama di Asia-Pasifik yang ikut serta dalam kegiatan terkait penerapan prinsip lingkungan hidup dan keberlanjutan di bandara tersebut. Pada program ini dilakukan _review_ terhadap aspek pengelolaan lingkungan di Bandara Adi Soemarmo Solo oleh para ahli lingkungan hidup dan juga mempelajari _best practice_ pengelolaan bandara berbasis lingkungan hidup dari bandara-bandara terkemuka di dunia.
TABANAN – Pantaubali.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan, yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Tabanan Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, memberi apresiasi kepada Komunitas Semlefoma Tabanan karena berperan aktif dalam kegiatan seni di Tabanan dengan menggelar Anniversary 10 Tahun Semlefoma dirangkaikan dengan Festival, di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Sabtu, (16/3) sore.
Kehadiran Wabup Sanjaya pada acara tersebut didampingi oleh anggota DPR RI I Made Urip, DPRD Tabanan Desta Kumara, Kadis LH, I Made Subagia, Camat, Perbekel dan Tokoh Masyarakat.
Ketua Komunitas Semlefoma Andika Ramadan alias Madon menjelaskan, Komunitas Semlefoma merupakan Wadah Organisasi Seni Gabungan Seniman Tabanan. Dengan menggelar acara ini bertujuan agar kegiatan ini mampu membangkitkan seni terutama barong bangkung sebagai ikon Tabanan. Salah satu kiatnya adalah dengan menggelar lomba barong bangkung jumat kemarin, (15/3). Dan sekarang dalam perayaan Anniversary dipentaskan calonarang kolaborasi dari 17 Sanggar seni di Tabanan.
“Kami berharap para seniman di Tabanan bersatu, dan kami harapkan juga tentunya bimbingan dari semua pihak untuk kami kedepannya,” pintanya.
Wabup Sanjaya mengatakan, bahwa festival ini merupakan wujud nyata peran aktif Pemuda yang peduli dengan perkembangan seni di Tabanan, guna meningkatkan kesejahteraan kita di Tabanan. “Tepuk tangan buat adik-adik. Ini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Wabup Sanjaya menambahkan, Barong bangkung dikatakannya mulai hidup lagi tahun 2002 lalu berkat kerjasama dan semangat dari semua pihak di Tabanaan. Ini harus menjadi suatu kebanggaan, mengingat Tabanan mampu merekontruksi ribuan Sekaa Barong Bangkung.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, Komunitas Semlefoma mampu terus berperan aktif menjaga seni dan kebudayaan kita, khususnya Barong Bangkong. Kita sudah dapat apresiasi dari seluruh bali. Tinggal kontinuitas kita untuk menjaga semua ini. Tentunya harus dengan kebersamaan dan persatuan, gotong royong juga saling menghormati. Tetap selalu kompak dan ingat apa yang Saya sampaikan,” tutupnya.