- Advertisement -
Beranda blog Halaman 788

Wagub Bali Hadiri Acara Donor Darah Crisis Centre MUI Provinsi Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali,Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menghadiri acara donor darah yang diselenggarakan oleh Crisis Centre MUI Provinsi Bali di Sekolah Harapan Mulia,Minggu (7/6), Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Bali tersebut menyampaikan, apresiasi atas gerakan kemanusiaan yang telah dilakukan terlebih di tengah Pandemi Corona dimana stok darah di rumah sakit sudah semakin menipis.

“Kegiatan donor darah yang diikuti sekitar 140 orang ini dapat membantu saudara kita yang membutuhkan. Darah yang kita donorkan akan sangat berarti bagi yang memerlukan.Kedepan,kegiatan kemanusiaan seperti ini agar dapat terus dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid 19,” jelasnya.

Dirinya berharap, di tengah pandemi ini, rasa kekeluargaan, kemanusiaan dan kepedulian antar sesama agar terus ditingkatkan. Dengan rasa persaudaraan yang erat, maka musibah non alam Virus Corona ini dapat kita atasi bersama.Dalam kegiatan donor darah tersebut turut dihadiri oleh Senator DPD RI Dapil Bali Haji Bambang Santoso, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, para tokoh MUI serta organisasi Islam lainnya.

Bulan Bung Karno, Kader PDI P Konsisten Hadir Membantu Masyarakat

TABANAN – Pantaubali.com – Serangkaian dengan Peringatan Bulan Bung Karno dan sekaligus memperingati hari Lahirnya Pancasila,DPP PDIP, DPRRI Made urip dan PAC Baturiti melaksanakan berbagai aksi sosial. Salah satu aksi sosial yang di laksanakan pada Minggu (7/6), adalah aksi Tali kasih yang sengaja di laksanakan di saat masa Pandemi Covid 19.

Salah satu kader PDI P sekretaris PAC baturiti Tabanan asal Baturiti Gede Dedy Pratama yang turun lansung ke tengah masyarakat untuk berbagi , mengajak kita untuk saling bergandengan tangan dan Bahu-membahu dengan menjalankan nilai-nilai luhur Tri Sakti Bung Karno.

“ Berdaulat di Bidang Politik, Berdkari di bidang Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Budaya “

Dedy juga mengingatkan agar sebagai generasi muda dan sekaligus kader Pelopor, harus tetap menjaga Kesatuan kita untuk menjalankan amanah sebagai Generasi penerus Bangsa ini.

Putri Suastini Koster,Larut di Warung Kaget di Buleleng

BULELENG – Pantaubali.com – Guna meringankan beban kebutuhan rumah tangga khususnya bagi warga kurang mampu, lanjut usia, berstatus janda atau duda selama masa pandemi Covid-19.Ny Putri Suastini Koster selaku pembina Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bekerja sama dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali menghadiri ‘Warung Kaget’ Minggu (7/6) di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Buleleng.

Secara simultan dan berkesinambungan KPRK Provinsi Bali terus melaksanakan ‘Warung Kaget’, di mana bahan pokok kebutuhan pangan ini disiapkan secara sukarela (urunan) oleh anggota IWAPI, mulai dari jenis bahan kebutuhan berupa minyak goreng, tempe-tahu, bumbu masakan, telur, gula, teh, sayur-mayur, buah jeruk dan beras.

Pada kegiatan ‘Warung Kaget’ kali ini dilaksanakan di Gedung Laksmi Graha, Kota Singaraja-Buleleng pada Minggu (7/6), Ny Putri Suastini Koster secara pribadi menyumbangkan beras seberat 250 kilogram.

Layaknya belanja di warung, warga dipersilahkan mengambil bahan kebutuhan pokok yang tersedia di ‘Warung Kaget’. Bedanya, di warung ini warga tidak harus membayar, melainkan serba gratis. Namun demikian, setiap warga yang datang ke warung tetap diharuskan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, dan menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.

“Kebutuhan pokok bahan makanan ini dipersiapkan sebanyak 50 bingkisan yang berisikan beras, sayuran, gula, teh dan minyak goreng. Selain itu disediakan juga bibit cabai dan terong yang nantinya harus ditanam di halaman rumah penduduk masing-masing penerim, dengan tujuan menyiapkan ketahanan pangan dari rumah tangga di saat menjelang Bali Era Baru ke depan,” paparnya.

Ny Putri Koster mengatakan, bahwa’Warung Kaget’ memberikan suasana baru sekaligus membangkitkan kepedulian kepada warga terdampak Covid-19.Sembari menambahkan, di tengah mewabahnya Virus Corona yang jumlah transmisi lokalnya semakin banyak, diribya berharap semua pihak terutama pengusaha agar turut mengambil bagian meringankan beban sesama.

Jendela Tidak Terkunci, Leong Gasak HP,Cincin dan Uang di Pupuan

TABANAN – Pantaubali.com – Tetap cek pintu, pagar dan jendela rumah pastikan telah terkunci rapat ,terutama saat malam hari atau ditinggalkan pergi. Agar tidak sampai disatroni maling seperti halnya dialami oleh salah satu warga bernama I Nyoman Berata asal Banjar Palisan, Desa Bantiran,Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan.

Hanya karena, lupa mengunci jendela rumah akhirnya beberapa barang berupa 2 buah Hp terdiri dari 1 merk Samsung dan 1 merek Oppo, uang asing USD dolar sejumlah 100 dolar serta 10 buah cincin salah satunya bermatakan merah delima akhirnya raib digasak maling. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu,(6/6) kurang lebih jam 04.00 Wita.

Ternyata tidak membutuhkan waktu lama, hanya 1 jam saja Reskrim Polsek Pupuan, Polres Tabanan berhasil menciduk pelaku yang merugikan korban total sebesar Rp 60 jutaan tersebut. Adapun pelaku pencurian tersebut bernama, I Putu Leong Dwi Angga alias Basir, Pria penganguran asal Banjar Dinas Yeh Busbus,Desa Sai,Kecamatan Pupuan, Kabupate Tabanan.

“Dalam waktu satu jam pelaku pencurian telah kami tangkap,” jelas Kapolsek Pupuan AKP I Kadek Kardika,Sabtu,(6/6) di Tabanan.

Adapun kronologis kejadian menurut Dirinya,telah diterima laporan bahwasanya telah terjadi tindak pidana pencurian pada 6 Juni 2020 dengan TKP Banjar Palisan, Desa Bantiran,Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan pada hari Sabtu, 6 Juni  2020 sekira jam 02.00 saksi bangun untuk buang air kecil, saksi bermaksud untuk melihat jam di HP yang ditaruh di samping tempat tidurnya namun setelah dicari Hp sudah tidak ada lagi,saksi curiga ada pencurian.

Selanjutnya saksi mengecek barang barang lainnya ternyata 1 hp lainnya hilang dan 1(satu) kotak perhiasan yang ditaruh didalam almari kaca diruang tengah juga hilang. Mengetahui hal tersebut saksi melapor ke polsek pupuan sekira pukul 06.00 Wita

Kronologis pengungkapan
berbekal keterangan saksi dan hasil pelacakan di Google Map arah signal menuju Desa Sai kearah salah seorang warga yang berduka. selanjutnya petugas langsung bertanya ke salah seorang warga, dengan menanyakan apakah I Putu Dwi Angga Alias Basir ada melayat kesini dan dijawab ada akan tetapi sekarang sudah pulang.

Karena petugas sudah menaruh curiga kepada tersangka, unit reskrim Bergerak ke rumah tersangka, dimana saat itu tersangka sedang tidur dan langsung melakukan Interogasi, dan tersangka mengakui perbuatannya selanjutnya tersangka dibawa ke Polsek Pupuan.

Adapun barang bukti yang disita berupa 1(satu) buah HP merk Oppo, 4(empat) lembar uang USD dolar dengan rincian 3 lembar pecahan 20 dolar dan 1 lembar pecahan 5 dolar

“Sampai saat ini barang bukti berupa 1 buah hp Samsung dan perhiasan masih dalam penyelidikan atau pencarian,” tutupnya.

Gubernur Koster Ajak Generasi Penerus Gelorakan Ide dan Gagasan Sang Proklamator, Di Acara Webinar Bulan Bung Karno

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menekankan pentingnya generasi penerus bangsa untuk memperingati Hari Lahirnya Bung Karno setiap tanggal 6 Juni yang pada tahun 2020 ini memasuki usia 119 tahun.

Hal itu diungkapkan dalam acara pembukaan Bulan Bung Karno yang ditandai dengan Seminar Secara Daring (Webinar) memperingati hari lahirnya Bung Karno di Ruang Rapat Gedung Gajah, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (6/6).

“Kita bertanggung jawab untuk mewarisi ide dan gagasan Bung Karno yang memang sangat relevan dalam mengisi gerak dinamika pembangunan Indonesia dan Bali pada khususnya,” kata Gubernur Koster.

Menurut Gubernur asal Sembiran ini, tanggal 6 Juni adalah momentum penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Hari itu diperingati sebagai hari lahirnya Bapak Pendiri Bangsa selakigus Proklamator Indonesia. “Dalam perjalanan sejarahnya, beliau mampu mempimpin pergerakan rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Mampu mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bangsa yang berdaulat dan bangsa yang memiliki satu tujuan untuk bernegara,” jelas Gubernur Koster dalam Webinar bertajuk Aktualisasi Trisakti Bung Karno dalam Menyongsong Bali Era Baru tersebut.

Pria yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini melanjutkan bahwa cita-cita dan gagasan Bung Karno dituangkan dalam nilai-nilai Pancasila yang digali dari bumi Indonesia. “Nilai-nilai tersebut dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang kemudian menjadi cita-cita luhur sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Pancasila menjadi ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang terus hidup di tengah-tengah bangsa yang bergerak maju setelah kemerdekaannya,” urai mantan Anggota DPR RI.

Ide-Ide dan gagasan Bung Karno itu menurut Gubernur Koster yang paling dikenal dan sangat penting untuk bangsa Indonesia adalah ajaran Trisakti Bung Karno. Ajaran yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat. “Trisakti Bung karno diimplementasikan melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari (berdiri diatas kaki sendiri) secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ucapnya.

Ide dan gagasan Bung Karno ini lanjut Gubernur Koster harus terus digelorakan dan dibumikan kepada generasi penerus bangsa Indonesia agar selalu ingat dan memahami sejarah dengan benar.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri, menjadikan Bali sebagai percontohan pelaksanaan Pola Pembangunan Semesta Berencana, sejak tahun 2016. Ini merupakan ide dari Bapak Prananda Prabowo, putra Ibu Megawati, yang menjabat sebagai Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Partai, dimana beliau menilai bahwa Bali memiliki syarat politik, historis, dan sosiologis sebagai laboratorium politik guna merealisasikan ide, gagasan, dan cita-cita Bung Karno untuk Indonesia Raya. Oleh karena itu, Pola Pembangunan Semesta Berencana telah dijadikan sebagai konsep dan pendekatan pembangunan yang dituangkan dalam visi pembangunan daerah “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” menuju Bali Era Baru. Visi tersebut, oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dituangkan dalam Perda Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2005-2025 dan Perda Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023.

Visi menuju Bali Era Baru itu, merupakan suatu era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru; Bali yang Kawista, Bali kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi, yakni tatanan kehidupan holistik yang meliputi 3 (tiga) dimensi utama yaitu: dimensi pertama, bisa menjaga keseimbangan Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali, genuine Bali; dimensi kedua, bisa memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan; dan dimensi ketiga, merupakan manajemen resiko atau risk management, yakni memiliki kesiapan yang cukup dalam mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan global yang akan berdampak secara positif maupun negatif terhadap kondisi di masa yang akan datang.

Guna melaksanakan visi tersebut, diperlukan politik legislasi yaitu sebanyak 36 Peraturan yang meliputi sebanyak 13 Peraturan Daerah dan 23 Peraturan Gubernur. Sampai saat ini, telah diselesaikan sebanyak 8 Peraturan Daerah, 3 Rancangan Peraturan Daerah dalam proses fasilitasi di Kemendagri, dan 2 Rancangan Peraturan Daerah yang sedang diproses oleh DPRD Bali. Selain itu, telah ditetapkan dan diberlakukan sebanyak 23 Peraturan Gubernur Bali. Peraturan ini diperlukan sebagai dasar hukum untuk menata pembangunan Bali secara fundamental dan konfrehensif untuk mewujudkan Trisakti Bung Karno dalam Bali Bali Era.

Munculnya pandemi COVID-19 saat ini, perlu dimaknai sebagai suatu momentum untuk menuju keseimbangan baru dalam rangka menata pembangunan Bali dengan menerapkan tatanan kehidupan baru sesuai visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Dalam konteks COVID-19, Gubernur Bali telah menerapkan ajaran Bung Karno mengenai konsep Gotong-Royong, dengan membentuk SATGAS Gotong-Royong berbasis Desa Adat, yang terbukti sangat efektif dalam menghimpun kekuatan masyarakat secara bersama-sama dalam menangani pencegahan COVID-19.

Namun demikian, Gubernur juga mengingatkan untuk tidak berhenti hanya dalam lingkup seminar-seminar dan kegiatan seremonial semata. “Jauh lebih penting untuk memberikan makna, dengan merealisasikan ide, gagasan, dan cita-cita Bung Karno.

Tri Sakti Bung Karno dalam Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali—-subjudul

Sementara itu pada kesempatan yang sama, AA Gede Oka Wisnumurti yang hadir selaku narasumber menyebut gagasan berdikari yang dicetuskan Bung Karno dalam pidato kenegaraannya di tahun 1964 sangat relevan dengan keberadaan lembaga Desa Adat. “Bung Karno tegas menyatakan Indonesia tidak condong ke kapitalis atau komunis dalam (era, red) perang dingin, namun punya ideologinya sendiri yakni Pancasila. Bahwa Indonesia bukan boneka, bahkan bukan kacung, kita negara merdeka dan bisa menentukan nasib kita sendiri,” jelasnya.

Ideologi tersebut lebih dipertajam lagi melalui visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” oleh Gubernur Koster yang tercermin melalui penguatan Desa Adat dengan makin diperkuat lewat Perda Nomor 4 Tahun 2019. “Desa Adat dalam tata kelolanya punya kemandirian yang luar biasa, hampir seperti negara. Ada nilai-nilai yang sangat dihormati, kebijkan, program kerja, kultur, pola hubungan sosial dan seterusnya. Desa Adat jadi model untuk kedaulatan di bidang politik, basis ideologi yang kuat untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan dan kesejahteraan bersama,” urai Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Bali ini.

Dalam kesempatan selanjutnya narasumber kedua Prof I Wayan Suparta mengatakan untuk mewujudkan Trisakti Bung Karno yakni berdikari secara ekonomi maka lebih terlebih dahulu mesti berdaulat pangan di tingkat Desa. “Kedaulatan adalah sebuah sikap yang dipilih Bung Karno untuk tidak mau dipimpin pihak lain. Indonesia punya kekayaan berlimpah dan kemerdekaannya dibangun dari kemandirian,” tegas akademisi Pertanian Universitas Udayana ini.

Pangan menurut Prof Suparta adalah modal dasar yang bisa mempengaruhi berbagai sektor mulai dari ekonomi hingga politik. “Tidak mungkin orang lapar bicara politik, bicara ekonomi, dan Desa adalah ujung tombak pangan. Sumber daya alam dan masyarakat Desa-lah yang berperan dalam perspektif kedaulatan pangan tersebut,” katanya.

Bali menurut Prof Suparta sejatinya sudah menjalankan hal tersebut sejak dahulu dan bahkan sudah berakar sebagai suatu kearifan lokal. “Hanya saja kultur pertanian Bali tergerus revolusi hijau lewat penyeragaman varietas, pupuk, pestisida dan sebagainya. Hasilnya petani kita juga sangat bergantung dan kehilangan kedaulatannya,” sesalnya.

Hal ini yang menurutnya perlu dibangkitkan kembali dan sebetulnya telah terlihat dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang di dalamnya terkandung pula poin-poin mengenai kedaulatan pangan. “Dan harus disadari pula, kultur pertanian di Bali tak hanya melulu soal pangan dan ekonomi tapi juga memberikan vibrasi unik dan eksotis yang bisa mengundang orang untuk berkunjung ke Bali,” terangnya.

Terkait Kebudayaan, Wayan ‘Kun’ Adnyana sebagai narasumber selanjutnya menyebut budaya sebagai suatu kepribadian membuat kita sebagai bangsa terhormat dan sejajar dengan bangsa lainnya. “Narasi-narasi kecil sudah dicontohkan Bung Karno. Contohnya penggunaan peci sebagai identitas bangsa, atau dengan tegas menyebut ibundanya yang berasal dari Bali sebagai sosok yang menurunkan darah seni, merupakan sebuah ikhtiar untuk lebih terhormat dan berdaulat, khususnya di bidang budaya,” papar akademisi yang juga Kadis Kebudayaan Provinsi Bali ini.
Bali menurut Kun Adnyana, melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan menunjukkan komitmen untuk secara sistematis menjaga dan menguatkan kebudayaan Bali. “Budaya disini berperan membentuk jatidiri, integritas, dan kompetensi kita dalam lingkup kebudayaan dunia, asas yang sangat sukarnois dan pancasilais. Sebagai sumber pembangunan karakter, norma masyarakat dari hulu ke hilir, sekala dan niskala,” katanya. “Kita juga sedang membangun suatu database kebudayaan Bali dengan mengakomodasi 19 obyek kebudayaan untuk menjaga ‘varietas’ kebudayaan kita,” pungkasnya.

Dalam webinar yang diikuti 100 peserta tersebut, nampak pula Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dan sejumlah kepala OPD di lingkup Pemprov Bali.

Jumlah Kumulatif Pasien Positif Sebanyak 524 orang di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Terkait update kasus Covid-19 per Jumat,(5/6) menurut Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Jumat,(5/6) di Renon,Kota Denpasar menyampaikan, mulai dari jumlah kumulatif pasien positif 524 orang (bertambah 14 orang WNI, terdiri dari 5 orang PMI dan 9 orang Transmisi Lokal). Kemudian untuk jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 369 orang atau bertambah 5 orang WNI, terdiri dari 1 orang PMI, 1 orang Imported Case Indonesia dan 3 orang Transmisi lokal.

Sedangkan untuk jumlah pasien yang meninggal sejumlah 5 orang.

“Jika dilihat jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 150 orang yang berada di 8 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering,” ujarnya.

Sampai saat ini jumlah angka positif di Bali makin bertambah. Bahkan dari sisi transmisi lokal komulatif telah mencapai jumlah 245 Orang.

“Melihat kondisi tersebut, berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya,” jelasnya.

Dalam menekan kasus transmisi lokal, maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Selain itu juga Dirinya menambahkan, dalam kaitan dengan hal tersebut Gubernur Bali telah mengeluarkan juga Surat Edaran Nomor : 730/9899/MP/BKD tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru Di Instansi Pemerintah. Dengan tujuan tentu memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan efektif dalam mencapai kinerja instansi; Memastikan pelaksanaan pelayanan publik dapat berjalan dengan efektif; dan Mencegah dan mengendalikan penyebaran serta mengurangi risiko COVID-19 di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali.

Pasien PDP Asal Kediri Akhirnya Meningal Dunia

TABANAN – Pantaubali.com – Pasien asal Kecamatan Kediri,Kabupaten Tabanan yang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berusia 77 tahun. Yang sebelumnya pasien ini dirawat di ruang isolasi BRSU Tabanan akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Jumat (5/6) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita.Selanjutnya pasien dimahkamkan disalah satu Setra (Tempat pemahkaman) Desa Adat dengan tetap sesuai SOP Protap Covid yakni menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tabanan yang juga Sekda Tabanan, I Gede Susila, membenarkan hal tersebut dengan menyampaikan, pasien meninggal pada Jumat (5/6) dinihari yang mana, pasien tersebut ada rencana menjalani operasi juga.

“Sebelumnya hasil rapid tes yang bersangkutan reaktif, kemudian diisolasi ke rumah sakit Tabanan tanggal 2 Juni lalu.Selain PDP, pasien tersebut juga sudah menderita penyakit lainnya,” jelasnya.

Pasien tersebut merupakan pasien PDP dan dari hasil swab masih belum keluar, maka pemulangan jenazah tetap menggunakan protokol penanganan jenazah covid 19.

“Pengantaran dan prosesi penguburan tetap dilakukan sesuai protokol,” ujarnya

Selanjutnya, Kadis Kominfo Tabanan, I Putu Dian Setiawan menambahkan, prosesi pemakaman sudah disiapkan dari gugus tugas. Dalam pelaksanaannya dibantu warga dengan mengunakan APD lengkap dan sesuai protap penguburan jenazah.

“Di lapangan juga ada anggota gugus tugas (Camat) yang memonitor langsung prosesnya,” katanya.

Pihak gugus tugas saat ini masih menunggu hasil swab pasien tersebut.

“Sejak masuk RS, protokolnya adalah di rapid. Kemudian, dinyatakan positif hasil rapidnya sudah di tracking yang sempat dekat dengan pasien,” tutupnya.

Profesionalisme Notaris Perlu Ditingkatkan Menghadapi Tantangan Kedepan

BADUNG – Pantaubali.com- Saat ini organisasi kenotarisan harus mampu meningkatkan kemampuan,kemahiran dan profesionalisme notaris karena, sangat penting bagi pelaksanaan jabatan notaris menghadapi tantangan saat ini maupun yang akan datang.Jangan sampai dalam menjalankan profesi kenotarisan malah seorang notaris terjebak dalam kasus pidana.

“Mampu mempertangungjawabkan pelaksanaan jabatan, tentu dalam keorganisasian upaya tersebut tetap harus kita lakukan,” jelas Ketua Bidang Perundang-Undangan PP IPPAT, I Made Pria Dharsana,Kamis,(4/6) (kemarin) di Kuta, Badung.

Selain itu, jagan sampai ada beberapa anggota terkena kasus pidana nantinya.Yang nantinya malah menyebabkan kepercayaan masyarakat menjadi berkurang.

“Kesatuan kops solidaritas kita sebagai notaris harus selalu kita jaga, karena siapa yang menjaga harkat dan martabat kita selaku notaris, ya hanya kita (Notaris) tidak orang lain. Jangan sampai ini tergerus, karena ada upaya-upaya kita yang tidak konsisten menjaga dan menjalankan jabatan ini secara baik,” tuturnya.

Dirinya menambahkan,dalam menjalankan profesi notaris tentu harus tetap berpegang pada harkat dan martabat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-udangan jabatan notaris serta perungan-perungan ikutanya.

Sopir Truk Terditeksi Reaktif, Masih Dalam Kodisi Baik Dan Menunggu Hasil Tes Swab

TABANAN – Pantaubali.com – Salah satu sopir truck terditeksi reaktif saat dilakukan pemeriksaan di pos pemeriksaan Gilimanuk berinisial IGW laki-laki(38) asal Selemadeg, Tabanan yang diberhentikan tepat di gudang truck Penyalin kemarin,(Kamis,(4/6).

Seijin Kagustu Tabanan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,dr. I Nyoman Suratmika,Jumat(5/6) di Tabanan saat dihubungi via WA menyampaikan, kondisi sopir truck masih dalam kondisi baik-baik saja sampai pada hari ini (Jumat(5/6) dan tanpa ada keluhan apa-apa.

“Saat ini kondisi sopir truk masih baik-baik dari kemarin karena, memang sopir tanpa ada keluhan. Rafit tesnya reaktif dan pada hari ini telah dilakukan pengambilan swab test dan telah dikirim,” ujarnya.

Sampai saat ini RS Tabanan dan Nyitdah mengirim hasil tes ke SRPTN Udayana, jadi hasil tes diterima nantinya akan agak lama.Sedangkan dibanding dengan RS Sanglah hasil tes dalam satu hari sudah bisa keluar hasilnya.

“Dikirim pagi, maka sore hari sudah bisa atau dapat diambil hasil tesnya,” ucapnya.

Untuk sampai kapan lama pasien kira-kira akan dirawat, tentu benar-benar kondisi pasien nantinya telah baik-baik.Selama perawatan tentu tetap sesuai petugas jaga, yang mana ada siklusnya khususnya di ruang isolasi.

Sembari menambahkan, apakah nanti akan dilakukan traking, karena sampai saat ini dalam kondisi belum diketahui pasien, apa positif atau tidak. Jika diketahui postif nantinya tentu akan dilakukan traking.

“Jadi rapid test reaktif tersebut merupakan tes skrining, tes sraning pastinya apa bila hasil swab testnya positif,” tutupnya.

Bupati Suwirta Launching Inovasi Gema Tansaplas

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melaunching Inovasi Gerakan Masyarakat Puputan Sampah Plastik (Gema Tansaplas) dan Koperasi Gema Nadi Lestari (khusus mengola sampah) di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)  Center, Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Jumat (5/6/2020).

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung, General Manager PT. Indonesia Power Bali Power Generation Unit, Erwin Putranto, Ketua TP-PKK Klungkung, Ny. Ayu Suwirta, Kadis DLHP Anak Agung Kirana serta seluruh Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Klungkung.

Dalam sambutannya Bupati Suwirta yang juga menuangkan idenya menciptakan inovasi Gema Tansaplas ini, mengajak agar bersama-sama ikut menggelorakan dan memerangi sampah plastik melalui Gema Tansaplas baik dari DLHP maupun komponen masyarakat untuk menyelamatkan Bumi ini sendiri.

Bupati Suwirta berharap program Gema Tansaplas benar-benar tepat sasaran bisa memberantas masalah sampah khususnya sampah plastik. “Inspirasi dari sebuah puputan ini merupakan sebuah gerakan habis-habisan ditengah upaya kita memerangi sampah plastik yang belum selesai. Maka dari itu puputan ini sebagai upaya dan langkah kita bersma menyelesaikan sampah plastik,” Ujar Bupati Suwirta

Lebih lanjut, program inovasi ini tentunya tidak bekerja dengan sendirinya melainkan menggandeng Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) yang nantinya menyerap dan mengolah sampah plastik serta menggandeng PPK terlibat dalam Koperasi yang dibentuk. “Inovasi yang dilanunching ini tidak sertamerta langsung menyelesaikan masalah, kami butuh dukungan masyarakat dan perlu komiten kita semua serta ketegasan kita dalam memberikan sangsi tegas dari tujuh hari setelah launching ini dan akan memberikan hadiah kepada masyarakat yang taat,” tandasnya.

Pada program Gema Tansaplas, pihaknya menugaskan semua Kepala Desa untuk membuat TOSS Desa akan diharuskan memilah sampah Organik dan Anorganik dan khusus untuk sampah plastik yang dikumpulkan nantinya akan dikelola Bumdesnya yang bekerjasama dengan koperasi yang dibentuk sekarang ini.

“Sampah plastiknya yang dikumpulkan akan diserap oleh APSI. Sedangkan sampah organik Iangsung diolah menjadi pupuk. Sampah yang dihasilkan masyarakat di desa akan diolah TOSS desa masing-masing. Untuk masyarakat kota yang membuang sampah didepan rumah atau digangnya dari pagi mulai pukul : 06.00 – 07.00 Wita dan Sore mulai pukul : 15.00 – 16.00 Wita,” imbuhnya

Sementara itu, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung, mendukung penuh program inovasi Gema Tansaplas serta mendukung pengolahan sampah plastik yang merubah pandangan masyarakat terhadap sampah plastik yang biasanya dibuang, melainkan sekarang diserap dan olah mengasilkan rupiah. “Sampah plastik ini tidak hanya dipilah dan dikumpulkan saja, kami akan mengolahnya menjadi produk daur ulang,” ujar Saut

Selain Launching Gema Tansaplas juga dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepemahaman dan perjanjian kerjasama antar Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Penandatangan kelanjutan kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan PT. Indonesia Power Bali Power Generation Unit, serta penyerahan penghargaan kepada perusahaan yang peduli terhadap Lingkungan Hidup. (Humasklk/yande)