- Advertisement -
Beranda blog Halaman 781

PPDB SMA Rancu, Dewan Minta Provinsi Tinjau ke Tabanan

I Made Dirga.
I Made Dirga.

TABANAN – Pantaubali.com – Adanya polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditingkat SMA di Tabanan membuat Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga, kemarin (Rabu,(1/6) usai memimpin rapat paripurna DPRD Tabanan secara virtual di ruang kerjanya DPRD Kabupaten Tabanan angkat bicara, yang meminta Provinsi khususnya Dinas Pendidikan Provinsi agar bisa meninjau langsung kelapangan atau dalam hal ini ke Tabanan. Agar kondisi tersebut bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

“Melihat kondisi ini, baik Dinas Pendidikan maupun DPRD Bali yang menangani terkait pendidikan agar bisa turun ke Tabanan. Agar polemik terkait PPDB ini tidak terus berlanjut,” jelasnya.

Setidaknya ada solusi dari persoalan ini. Jika bisa secepatnya dapat mengecek pelaksanaan PPDB SMA tersebut langsunh ke Tabanan. Karena ini merupakan kewenangan provinsi.

“Untuk SMA itu kewenangan provinsi, kami meminta Dinas Pendidikan Provinsi Bali bisa turun ke Tabanan mengecek hal ini. Ini harus dicarikan solusi, agar tidak terus menjadi polemic nantinya,” tutupnya.

3 Bulan Kedepan, Stok Pangan di Tabanan Aman

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti

TABANAN – Pantaubali.com – Ditengah Covid-19 ketersediaan pangan di Kabupaten Tabanan menurut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti,Kamis,(2/7) saat ditemui di ruang kerjanya di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali menyampaikan, masih dalam kondisi aman sampai 3 bulan kedepan. Tentu dengan asumsi kondisi cuaca tetap mendukung.

“Tiga bulan ke depan tetap aman, dan semoga cuaca tetap mendukung sektor pertanian,” jelasnya.

Masyarakat Kabupaten Tabanan saat ini juga turut serta berperan aktif dalam upaya mempersiapkan pangan keluarga secara mandiri dengan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah masing-masing.

“Kami telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan pekarangan dengan pemberian bantuan bagi masyarakat terdampak covid dan daerah atau desa yang rentan atau rawan pangan berupa bibit tanaman (cabe,terong,tomat ,sayur) dan budidaya ikan lele dalam ember sebanyak 1000 paket, dengan menyasar 17 desa,” paparnya.

Jika dilihat berdasarkan data kebutuhan beras per hari khususnya bagi penduduk tabanan sebanyak 12,63 ton. Dengan kalkulasi 276,33 gram x 454.635 orang sama dengan 125.629.289,55 gram atau 125,63 ton. Sedangkan berdasarkan kebutuhan beras penduduk Tabanan dari bulan April sampai Oktober 2020 sebanyak 22.613,4 ton sedangkan untuk
prediksi sampai bulan Oktober ketersediaan setok beras sebanyak 75.729.396,615 kilogram di Tabanan.

“Data tersebut merupakan hasil koordinasi denga dinas-dinas terkait di pimpin langusung oleh Bapak Asisten, terutama berkaitan dengan beras. Karena jika dilihat mobilitas beras cukup tinggi sampai saat ini,” tutupnya.

Dorong Inovasi Pengembangan Potensi Desa Hadapi New Normal

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mendorong inovasi dan kreativitas pengembangan potensi desa menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19. Hal tersebut disampaikannya saat tampil sebagai pembicara pada seminar nasional yang dilaksanakan secara daring, Kamis (2/7/2020).

Wagub Cok Ace yang mengikuti seminar dari ruang kerjanya menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai keragaman seni, budaya, adat dan tradisi yang menjadi ciri khas tiap daerah. Adat dan tradisi itu tumbuh dan berkembang di setiap desa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Menurutnya, dengan modal seni,budaya,adat dan tradisi, setiap desa bisa dikembangkan menjadi desa wisata. Dia berpendapat, pengembangan desa wisata akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hanya saja, menghadapi new normal, pengembangan desa wisata membutuhkan sentuhan inovasi, kreatifitas, manajemen pengelolaan yang baik serta sentuhan teknologi.

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi gagasan Baliwood Land, sebuah konsep desa wisata film bertaraf internasional yang berlokasi di Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kabupaten Badung. Penglingsir Puri Ubud ini berharap Baliwood Land terus menggali dan mengembangkan potensi desa-desa di Bali. Namun ia mengingatkan agar dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi desa wisata, Baliwood Land senantiasa melibatkan masyarakat sebagai subjek, bukan memposisikan mereka sebagai objek.

Pada bagian lain, Guru Besar ISI Denpasar ini juga mengingatkan agar pengembangan desa wisata tetap mengindahkan isu yang berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19 yaitu kebersihan, kesehatan dan keamanan. “Mungkin yang dikembangkan adalah kelompok-kelompok kecil,” pungkasya.
Seminar mengambil tema “Desa Global Menyikapi Persaingan Global dan Transformasi Baru: Telaah Kebijakan Pembaharuan dan Berbagi Pengalaman Menyambut Era New Normal”.Kegiatan ini menampilkan sejumlah pembicara yang mengupas potensi yang perlu digali dan dikembangkan oleh desa menghadapi era new normal.

Pembicara yang tampil pada seminar ini yaitu Kepala Pusat Penelitian Ekonomi – LIPI Dr. Agus Eko Nugroho yang memaparkan bangun kerangka teori dan konsep tentang modal sosial dan pembangunan desa. Beikutnya ada Direktur Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Mahendra yang membawakan materi tentang kekayaan budaya adalah modal dasar pembangunan.

Pembicara lainnya yaitu Dr.Bonivasius Prasetya dari Kementerian Desa PDDT, Dr. Syaifulah dari Kementerian Parekraf dan Dr. Agung Suryawan Wiranatha selaku Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana.

Seminar juga menampilkan Dr. Arvin Miracelova yang berbagi pengalaman tentang bagaimana kekayaan alam dan budaya lokal dari sebuah desa dapat dikelola menuju kekayaan dunia melalui inovasi digital (Baliwood Land Development). Seminar nasional desa juga dimeriahkan kehadiran sejumlah bintang tamu yang berbagi pengalaman dalam membangun kekuatan budaya, sumber daya manusia, masyarakat desa dan kreatifitas. Mereka antara lain Indah Miracelova dari Baliwood Academy dan CEO Smactivation Putu Naindra.

Kedua Kalinya, Anggota Dewa Melakukan “Rapid Test” di Kantor DPRD Tabanan

Anggota DPRD Tabanan Menjalani Rapid Test

TABANAN – Pantaubali.com – Untuk kedua kalinya anggota Dewan Kabupaten Tabanan melakukan “rapid test” yang dilaksanakan Rabu,(1/6) di kantor DPRD Kabupaten Tabanan.Pelaksanaan tersebut dilaksanakan mengingat para anggota dewan sering melakukan kegiatan dan berinteraksi ketengah-tengah masyarakat.

“Rapid test ini dilakukan untuk mengetahui keadaan kita juga , dan mudah-mudahan dalam pelaksanaan test ini tidak ada anggota dewan tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” jelas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Ni Nengah Sri Labantari disela kegiatan tersebut.

Pelaksanaan rapid test dilaksanakan mengingat sebagian besar para anggota Dewa sering turun ketengah masyarakat. Selain itu juga Dirinya menambahkan,terkadang ada juga masyarakat melakukan koordinasi ke rumah para anggota Dewan maka dari itu, pelaksanaan rapid test ini dilakukan.

Calon Siswa SMP Kurang Mampu, 15 persen Tertampung di Jalur Afirmasih di Tabanan

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra

TABANAN – Pantaubali.com – Calon siswa kurang mampu di Kabupaten Tabanan dalam penerimaan calon siswa baru di tingkat SMP menurut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Nyoman Putra, Rabu,(1/7)di ruang kerjanya di Tabanan menyampaikan,telah disediakan jalur afirmasi 15persen.Dari total 15persen tersebut,telah terpenuhi semua.

Tentu tetap calon siswa harus mengantongi beberapa kriteria sesuai Permendigbud 44 tahun 2020.

“Kita telah sediakan jalur bagi calon siswa kurang mampu dari seluruh jalur yang ada.Misal, terpantau di SMP 1 Tabanan, jika dilihat dari jalur afirmasi, hampir terpenuhi disana. Serta telah terpenuhi dan telah diumumkan juga,” jelasnya.

Jadi calon siswa kurang mampu bisa dikatakan telah diakomudir melalui jalur afirmasi.Jika dari jumlah persentase jalur-jalur tersebut, paling banyak dari jalur afirmasi nantinya.

“Jika dilihat dari total 38 jumlah SMP yang ada tersebut,tidak semua jalur afirmasi terisi. Terisi saat ini, hanya di SMP 1 Tabanan, SMP 2, SMP 3 serta SMP di Kediri, Tabanan serta banyak lagi sekolah-sekolah lainnya,” ujarnya.

Jika seandainya,ada keterlambatan siswa yang mendaftar. Sesuai Permendigbud 44 berbunyi, jika ada siswa belum terakomudir disalah satu sekolah maka, wajib dicarikan sekolah. Dalam kaitan dengan hal tersebut,Dinas pendidikan akan mencarikan calon siswa tersebut sekolah.

“Seandainya dalama zonasinya telah penuh, calon siswa akan dicarikan sekolah di Zonasi terdekat,” tutup Putra.

Cegah Menjadi Klaster Penularan Covid-19, Sekda Dewa Indra Minta Pasar Modern Bentuk Satgas Khusus

DENPASAR – Pantaubali.com – Meskipun belum menjadi klaster penyebaran Covid-19, namun pasar modern yang terdiri dari mall, mini market, ataupun pasar oleh-oleh untuk terus secara aktif bekerja keras mencegah penyebaran virus tersebut. “Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam waktu dekat adalah membentuk Satgas (Satuan Tugas-red) khusus oleh para pengelola pasar modern.”

Demikian disampaikan oleh Sekda Prov Bali yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Prov Bali, Dewa Made Indra dalam rapat dengan para pengelola pasar modern secara virtual pada Rabu (1/7).

Menurutnya, meskipun pemerintah sudah membentuk Satgas pencegahan Covid-19 Provinsi Bali yang bertugas memonitor ke pasar tradisional maupun modern dengan beranggotakan Satpol PP serta TNI/Polri, tapi karena keterbatasan jumlah personel dia memandang perlu dibentuk juga satgas khusus oleh pengelola untuk menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di pasar modern. “Secara accidental tentu saja Satgas Prov bali akan turun untuk memantau penerapan protokol kesehatan di pasar modern, tapi tentu saja tidak bisa setiap hari. Sehingga kami minta sehari-hari satgas khusus dari masing-masing pasar modern untuk memonitor,” jelasnya dalam rapat yang juga diikuti oleh Kadisperindag Kabupaten/Kota, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), serta perwakilan Pusat Perbelanjaan Oleh-Oleh di Bali.

Lebih lanjut, Sekda Dewa Indra menjelaskan tugas dari Satgas khusus ini adalah untuk terus memonitoring penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di tempat usahanya masing-masing. “Jadi satgas ini nanti bertugas untuk memastikan semua berjalan lancar. Satgas ini harus mengecek semua pengunjung memakai masker, pengecekan suhu tubuh, pengecekan ketersediaan sabun untuk cuci tangan serta mengecek ketersediaan hand sanitizer di tempat usahanya,” imbuhnya.

Meskipun nantinya sudah terbentuk satgas khusus tersebut, namun ia juga menegaskan jika tim Satgas Covid-19 Prov Bali akan sewaktu-waktu memonitor pelaksanaan pencegahan Covid-19. “Saya percaya pasar modern pasti bisa menerapkan protokol kesehatan dengan lebih baik dibandingkan dengan pasar tradisional,” jelasnya. Ia mendorong agar pasar modern bisa menjadi contoh dan menyiapkan semuanya secepatnya, agar tatanan kehidupan new normal. “Saya menyadari jika keinginan para pengusaha untuk membuka sektor perekonomian sangat kencang. Akan tetapi, pemerintah tentu saja harus memikirkan dari segi kesehatan dan keselamatan masyarakat juga,” jelasnya. Untuk itu ia mengajak semua pengelola pasar modern maupun asosiasi untuk ikut memperkuat upaya pencegahan serta turut serta mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan.

Ia memaparkan, alasan perlunya dibentuk satgas khusus karena akhir-akhir ini transmisi lokal terus meningkat di Bali dan klaster pasar tradisional ditemukan sebagai tempat penyebaran tersebut. Seperti data per tanggal 1 Juli 2020, Dewa Indra memaparkan terdapat penambahan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 34 orang sehingga jumlah kasus kumulatif pasien positif menjadi 1.527 orang. “Penambahan semua kasus positif hari ini adalah dikarenakan transmisi lokal, dan masih didominasi oleh kota Denpasar sebanyak 16 kasus,” bebernya. Selain penambahan kasus positif, Sekda Dewa Indra juga memberikan kabar baik yaitu bertambahnya pasien yang sembuh dari Covid-19. “Hari ini pasien yang sembuh cukup banyak, berjumlah 62 orang. Seluruh pasien yang sembuh tercatat pasien yang mengidap Covid-19 karena transmisi lokal,” imbuhnya. Dengan data kesembuhan pasien kali ini, maka jumlah pasien yang sembuh hingga 1 Juli 2020 sebanyak 860 orang.

Dewa Indra juga mengumumkan terdapat penambahan 1 pasien meninggal akibat transmisi lokal di Denpasar, sehingga totalnya menjadi 15 orang. “Untuk kasus aktif yang masih dalam perawatan hari ini sebanyak 652 orang,” tambahnya.

Dari data-data terbaru tersebut, transmisi lokal terbanyak didapat dari tracing pasar tradisional. Sehingga ia berharap agar pasar modern juga tidak menjadi klaster baru. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan juga untuk mencegah penyebaran virus ini selain penerapan protokol kesehatan adalah mengurangi kontak fisik, jaga jarak serta penggunaan cashless sebagai alat pembayaran. “Jika semua bisa diterapkan secara disiplin, astungkara dalam waktu dekat ativitas perekonomian kita bisa dibuka untuk umum,” tegasnya.

Sebelumnya Asops Kasdam IX/Uadyana Kolonel Inf Rachmad Zulkarnaen menyatakan jika TNI/Polri siap untuk mendukung Satgas Khsusus yang bertugas di pasar modern. Ia mengaku sudah menyiapkan personel sebanyak 1.290 orang yang ditugaskan memantau 178 pusat keramaian di Bali.

Menurutnya pusat keramaian tersebut berupa tempat ibadah, tempat belanja, tempat wisata, fasilitas umum serta bandara. Jika memungkinkan, personelnya siap membantu para satgas khusus untuk menertibkan pengunjung. “Tentu masih dengan cara humanis, namun tetap menerapkan sanksi tegas bagi pengunjung yang masih tidak disiplin,” jelasnya. Ia berharap protokol pencegahan dan kesehatan di pasar modern perlu diperjelas lagi untuk memudahkan kinerja Satgas khusus serta personelnya di lapangan.

Sementara itu Kadisperindag Prov Bali I Wayan Jarta, juga melaporkan hasil pemantauan timnya di lapangan bahwa hampir semua pengelola pasar modern telah menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di tempat usahanya. “Meskipun belum semua membentuk Satgas khusus, tapi kami sedang merancang SOP, agar diikuti oleh semua pengelola pasar modern,” tandasnya.

Menyimak hasil rapat tersebut, para peserta rapat yang terdiri dari asosiasi serta pengelola pasar modern setuju dan sepakat tentan penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19, bahkan banyak di antaranya sudah menerapkan serta membentuk satgas kecil di tempat usahanya.

Upacara Hari Bhayangkara ke-74 Provinsi Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-74 di Gedung PRG Polda Bali, Rabu (1/7). Upacara Peringatan yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo selaku Inspektur Upacara dari Istana Negara diikuti seluruh jajaran Kepolisian se-Indonesia secara teleconference.

Pada kesempatan ini Gubernur Bali Wayan Koster memberi ucapan selamat Hari Bhayangkara kepada Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose dan berharap jajaran Kepolisian bisa selalu bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Bali dalam menciptakan ketertiban dan ketentraman di Bali.

Tampak hadir jajaran Forkopimda Provinsi Bali seperti Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara, Rektor UNUD Prof. A.A Raka Sudewi dan beberapa pejabat lainnya.

Dalam amanatnya, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar Polri dan seluruh masyarakat tetap semangat dan gotong royong menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, hal yang wajib diutamakan sekarang adalah kesehatan dan ekonomi.

“Kita harus terus berikhtiar dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan kesehatan maupun permasalahan ekonomi,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi percaya, bila kerja sama Polri dan masyarakat bisa menekan angka penularan Covid-19. Terutama dalam mendisiplinkan protokol kesehatan, penyaluran bantuan sosial dan menjaga ketertiban umum.

Gubernur Koster Gelar Tatap Muka Virtual dengan Camat, Lurah dan Perbekel se-Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menggelar tatap muka secara virtual dengan para camat, lurah dan perbekel se-Bali, Rabu (1/7/2020). 679 peserta yang terdiri dari camat, lurah dan perbekal mengikuti tatap muka secara daring dengan Gubernur Wayan Koster dari lokasi masing-masing yang tersebar di seluruh Bali. Perbekel dan lurah di sejumlah wilayah melaksanakan video conference dengan gubernur di Kantor Camat sebagai titip kumpul.

Mengawali arahannya, Gubernur Koster menyampaikan permohonan maaf karena sejak pandemi COVID-19, baru kali ini sempat melakukan tatap muka dengan aparat yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan upaya penanggulangan COVID-19. Menyesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19, tatap muka dilaksanakan secara virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. “Semenjak COVID-19 muncul di Bali, baru kali ini kita bertemu, ini pun secara virtual. Itu karena di awal saya fokus pada upaya untuk membuat suatu pola tatanan kebijakan agar penanganan COVID-19 dapat dikelola dengan baik,” ujar Gubernur yang dalam kesempatan itu didampingi Kadis Pemberdayaan Masyarakat, Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, S.IP, M.Si.

Menurutnya, upaya penanganan COVID-19 di Daerah Bali berjalan cukup baik dan memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat. Capaian ini tentunya tak terlepas dari peran aktif dan kerja keras para camat, kades dan lurah se-Bali. Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sinergi yang telah dibangun di bawah koordinasi Bupati/Walikota dan komponen terkait yang tergabung dalam gugus tugas.

Meski demikian, Gubernur Koster mengakui bahwa saat ini masih terjadi penambahan kasus positif COVID-19 yang cukup signifikan. “Bila dicermati, ada perubahan pola dalam penambahan kasus positif COVID-19. Di awal, kasus positif didominasi oleh imported case yang dibawa oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang dipulangkan oleh perusahan tempat mereka bekerja di luar negeri, namun belakangan penambahan kasus didominasi oleh transmisi lokal,” terangnya.

Secara akumulatif, data per tanggal 30 Juni 2020, Bali mencatat angka positif COVID-19 sebanyak 1493 kasus, terdiri dari 291 PMI, 53 luar daerah, 1132 transmisi lokal dan 17 kasus WNA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 798 orang atau 53,45 persen telah dinyatakan sembuh, 681 orang atau 45,61 persen masih dalam perawatan dan pasien meninggal sebanyak 14 orang atau 0,94 persen. Yang menjadi catatan Gubernur Wayan Koster, kasus transmisi lokal didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mencapai 840 orang. Menurutnya hal ini perlu diwaspadai dengan melakukan upaya sistematis dan progesif agar dengan cepat dapat mengetahui masyarakat yang berpotensi terjangkit. Jangan sampai, OTG menularkan kepada orang lain sehingga memicu munculnya kasus baru.

Terkait dengan penambahan data COVID-19, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Bali ini memberi perhatian pada tiga besar kabupaten/kota denganh jumlah kasus tertinggi yaitu Denpasar 539 kasus, Kabupaten Badung 187 kasus dan Kabupaten Klungkung 162 kasus. Dari ketiga wilayah tersebut, Kota Denpasar mendapat sorotan karena sudah semua desa/kelurahan ada kasus positif. “Untuk Denpasar, sudah semuanya (zona, red) merah. Jadi Denpasar menjadi wilayah yang betul-betul harus mendapat perhatian,” ujarnya sembari meminta camat, perbekel dan lurah lebih serius menangani COVID-19 di bawah koordinir Walikota Denpasar. Untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Kota Denpasar, ia telah bicara dengan Walikota IB Rai Dramawijaya Mantra agar ada langkah lebih cepat dan progresif.

Untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di Ibukota Provinsi Bali ini, Gubernur minta camat, perbekel dan lurah se-Denpasar bekerja keras mencegah makin meluasnya penyebaran melalui upaya pendisiplinan dan penertiban masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Penambahan kasus positif COVID-19 yang cukup signifikan menandakan program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang dirancang Pemkot Denpasar belum terlaksana secara efektif. “Jalankan PKM, bukan hanya menyetop kendaraan di jalan, tapi lebih difokuskan pada upaya menertibkan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Penanganan COVID-19,” tandasnya.

Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Bali menggelontorkan bantuan sebesar Rp. 10 miliar untuk penanganan COVID-19 di Kota Denpasar. Bantuan tersebut saat ini tengah diproses secara administratif dan diharapkan dapat segera terelalisasikan. Dana bantuan ini nantinya akan diperuntukkan bagi upaya mengoptimalkan upaya penanganan COVID-19, termasuk dana bagi relawan desa, kelurahan dan satgas gotong royong. “Ini merupakan kebijakan khusus yang saya ambil untuk Kota Denpasar karena kasusnya sangat tinggi, tentunya menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya dibebankan kepada pemerintah kota,” terangnya.

Selain Kota Denpasar, penambahan kasus positif di Kabupaten Badung dan Bangli juga mendapat sorotan Gubernur Wayan Koster. Ia mengambil sampel beberapa desa dengan tingkat kasus cukup banyak dan langsung menginstruksikan agar perbekel/lurah setempat memberi perhatian khusus dalam penanganannya. Dengan langkah penanganan yang lebih progresif, ia berharap kasus COVID-19 di tiga wilayah itu akan lebih cepat terkendali. Ia menilai, langkah penanganan yang dilakukan Pemkab Badung telah cukup baik dan mampu menekan angka penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut.

Masih terkait kasus positif COVID-19 yang disebabkan transmisi lokal, jebolan ITB ini menyebut saat ini pasar tradisional menjadi klaster penyebaran yang cukup mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, ia minta desa yang mengelola pasar benar-benar memperhatikan penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, rajin mencuci tangan dan jaga jarak. “Pasar harus jadi wilayah yang dijaga dengan ketat oleh kepala desa bersama bendesa adat, kepolisian, Bhabinkamtibmas, relawan serta komponen masyarakat yang ada di situ relawan. Semuanya harus serius, bekerja keras dengan kesabaran, banyak koordinasi. Jangan anggap sepele,” imbuhnya.

Menyitir apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Koster mengingatkan bahwa yang dihadapi saat ini bukanlah kondisi biasa namun luar biasa (extra ordinary). Oleh sebab itu sangat dibutuhkan langkah cepat dan inovatif. Bila upaya yang dilakukan biasa-biasa saja atau tidak progesif, COVID-19 akan menjadi ancaman dan roda perekonomian akan terus terganggu. Menurutnya, Pemprov Bali menyiapkan apa yang dibutuhkan Kabupaten/Kota dalam penanganan COVID-19. “Dananya ada, yang terpenting kita punya spirit dan semangat yang sama,” katanya.

—-Skema Tatanan Hidup Bali Era Baru (sub judul)—-
Dalam kegiatan tatap muka dengan camat, perbekel dan lurah se-Bali, Gubernur Koster juga menyampaikan skema tatanan hidup Bali era baru yang saat ini sedang dalam proses penyempuraan. Ia memahami, sebagai sebuah pandemi, vaksin untuk COVID-19 hingga saat ini belum ditemukan dan itu artinya virus ini akan tetap ada. “Sudah tiga bulan lebih, kita tak bisa terus melarang orang untuk bepergian atau menutup usaha mereka yang tentunya berdampak pada perekonomian. Untuk itu,kita harus memikirkan skema agar kehidupan masyarakat berjalan dengan baik kembali,” urainya. Agar skema itu dapat berjalan sesuai rencana, ia berharap penanganan COVID-19 dapat dikelola dengan baik.

Sesuai hasil koordinasi dengan pusat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Bali sepakat mengawali skema tatanan hidup Bali era baru dengan Upacara Pamahayu Jagat di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Purnama Sasih Kasa, 5 Juli 2020 mendatang. Upacara ini akan diikuti doa lintas agama di tempat ibadah masing-masing secara serentak pada pukul 10.00 wita. Tujuan dari ritual dan doa serentak ini adalah untuk menghaturkan puji syukur kepada Tuhan atas anugrah yang diberikan sehingga penanganan COVID-19 di Daerah Bali bisa dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memohon doa restu untuk dimulainya tatanan kehidupan Bali era baru. Selain di Besakih, ritual juga akan dilaksanakan di pura kahyangan desa se-bali. Masuk pada skema berikutnya, pada tanggal 9 Juli, Bali akan dibuka hanya untuk sektor di luar pariwisata dan pendidikan bagi masyarakat lokal. Sebelum diumumkan secara resmi, Gubernur Wayan Koster memandang perlu untuk menyampaikan informasi lebih awal kepada para camat, perbekel dan lurah agar mereka melakukan prakondisi serta mulai melakukan upaya atau aksi nyata dalam mendisiplinkan masyarakatnya dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Gubernur mengingatkan agar tatanan kehidupan Bali era baru jangan dimaknai sebagai kehidupan normal sebelum adanya COVID-19. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa protokol kesehatan harus diberlakukan dengan ketat. “Tak boleh ada kerumuman, wajib menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Tak boleh ada hiburan lmalam, tontotan, apalagi tajen. Itu harus tetap dipedomani,” tambahnya. Kepala desa, lurah berkoodinasi dengan bendesa adat dan Bhabinkamtibmas diharapkan mulai bersiap untuk menjaga wilayahnya memasuki tatanan kehidupan Bali era baru. Jika skema ini berhasil, maka akan dilanjutkan dengan pembukaan Bali untuk wisatawan nusantara mulai 31 Juli 2020 mendatang. Dengan catatan, Bali akan selektif membuka objek wisata agar tak ada sumber penularan baru.

Dalam tatap muka, gubernur membuka ruang dialogf dengan peserta vicon. Sejumlah camat, perbekel dan lurah menyampaikan upaya yang telah mereka laksanakan dalam penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Gubernur Wayan Koster menggelar tatap muka secara daring.

Gubernur Koster Terima Bantuan Bahan Pangan dari Jasa Raharja

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menerima secara simbolis penyerahan bantuan 500 paket bahan pangan dari PT Jasa Raharja yang diperuntukkan bagi masyarakat Bali, di halaman Rumah Jabatan Jayasabha Denpasar, Rabu (1/7).

Gubernur Koster seusai acara penyerahan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepedulian PT Jasa Raharja kepada kondisi masyarakat yang terdampak secara ekonomi di tengah musibah pandemi Covid-19. Bantuan selanjutnya akan segera didistribusikan kepada masyarakat Bali yang membutuhkan.

“Kami ucapkan terima kasih atas peran serta PT Jasa Raharja Cabang Bali dalam upayanya mendukung Pemprov Bali menangani dampak penyebaran Covid-19. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban ekonomi masyarakat,” ujar Gubernur yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.

Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang Bali Dwi Sasono saat diwawancara awak media massa menjelaskan, bantuan pangan sebanyak 500 paket itu bernilai total sekitar Rp75 juta, di mana tiap paketnya berisikan beras, minyak goreng, gula dan kopi. Bantuan yang disalurkan merupakan bentuk tanggung jawab, kepedulian dan keprihatinan atas dampak ekonomi yang diakibatkan merebaknya pandemi Virus Corona.

Bantuan yang terselengara melalui program Bina Lingkungan itu, menurut Dwi Sasono, dipercayakan penyalurannya kepada masyarakat melalui Pemprov Bali karena pemerintah lebih mengetahui kondisi riil di lapangan, yakni di mana saja masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Turut hadir pada acara penyerahan bantuan tersebut di antaranya Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin.

Protokol Kesehatan di DTW Harus Tetap Di Jaga Bersama

TABANAN – Pantaubali.com – Dimasa pandemi isu kesehatan dan keamanan dari virus Covid-19 menjadi sangat penting, terutama di sektor pariwisata. Karena diketahui, pariwisata merupakan setor kepercayaan yang memang harus dijaga untuk mendatangkan wisatawan. Hal tersebut disampaikan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat memimpin rapat Persiapan Protokol Era Baru di Bidang Pariwisata bertempat di Ruang Rapat Praja Sanha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, belum lama ini (Senin (29/6).

Menangapi hal tersebut, Kadis Pariwisata Kabupaten Tabanan,I Gede Sukanada saat dikonfirmasi via Whatsapp (WA),Rabu,(1/6) di Tabanan menyampaikan, tentu protokol kesehatan dan kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan juga dalam hal tersebut.Selain itu, pertimbangan akan kasus Covid-19 jika dilihat dalam perkembangannya saat ini menjadi hal penting diperhatikan juga.

“Intinya kita sudah berusaha mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari dengan selalu berkoordinasi kususnya pada DTW yang ada.Selanjutnya tinggal menunggu kebijakan dari provinsi Bali, karena pariwisata sifatnya holistik dan tidak parsial dalam pembangunan dan pelaksanaannya,” jelasnya.

Saat ini kami masih berkoordinasi akan kelayakan destinasi dan akomudasi dengan menerbitkan sertifikat dengan prasyarat masih dikoordinasikan dengan provinsi.

“Kita tentunya tetap melakukan koordinasi dengan provinsi akan kapasitas dan kewenangan yang melekat.Untuk di kabupaten tentunya kita juga tetap berkoordinasi dan melibatkan OPD terkait seperti dinas kesehatan dan juga pol PP,” ujarnya.

Jika dilihat total jumlah DTW di Kabupaten Tabanan sampai saat ini berjumlah 23 dan Desa Wisata 24 disamping akomudasi hotel dan restoran. Dirinya menambahkan, untuk destinasi atau industri pariwisata tersebut sebelumnya juga telah langsung dilakukan pengecekan persiapannya.

“Saat ini kita kembali menginfokan sekaligus mensosialisasikan akan persiapan new normal dalam pelaksanaan nantinya,” tutupnya.