Bupati Suwirta Pimpin Aksi Beach Clean Up Coral Tranplantation
Bangkitkan Pangan Lokal Guna Mengembangkan Desa Wisata di Tabanan
TABANAN – Pantaubali.com – Selain keindahan alam, keanekaragaman Kuliner Pangan Lokal yang ada di sepuluh Kecamatan di Kabupaten Tabanan merupakan sebuah keuntungan bagi Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam rangka mengembangkan Desa Wisata di Tabanan. Uniknya, hampir semua daerah ataupun Desa di Tabanan memiliki beberapa kuliner khas.
Untuk itu, Pemkab Tabanan melaksanakan Gerakan Kuliner Pangan Lokal guna membangkitkan kreatifitas masyarakat dalam mengolah pangan lokal unggulan untuk menunjang kegiatan Desa Wisata, sehingga menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kita ingin membangkitkan pangan lokal kita ini, agar kita semakin mengaktifkan masyarakat untuk membangun dan menyiapkan sisi pertanian serta generasi muda sehingga semakin hari semakin bagus dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Disamping itu wisata kita wisata berbasis masyarakat,” pungkas Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila dalam sambutannya saat membuka kegiatan Pelatihan Gerakan Kuliner Pangan Lokal di Desa Tista, Kerambitan, Tabanan, Jumat, (4/10) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Sekda I Gede Susila juga menjelaskan bahwa untuk membangkitkan kuliner pangan lokal yang ada di Tabanan diperlukan niat yang tulus dan mau bekerja keras serta peduli akan kesehatan dari seluruh elemen masyarakat, sehingga kegiatan ini bisa dilakukan secara maksimal dan berkesinambungan.
Untuk itu, Sekda I Gede Susila menghimbau seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Desa Tista yang ikut dalam Pelatihan Gerakan Kuliner Pangan Lokal ini agar memanfatkan kesempatan ini dengan baik. “Manfaatkan pelatihan ini dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga mampu menunjang perkembangan Desa Wisata kita,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan bahwa kegiatan Gerakan Kuliner Pangan Lokal ini akan dilakukan secara berkesinambungan setiap satu bulan sekali secara bergilir dengan menyasar Desa Wisata yang ada di Tabanan. “Bulan depan kegiatan ini akan kita lakukan di Desa Wisata Yeh Gangga, sambil mengenalkan rumah TBC dan dilanjutkan ke Desa Wisata lainnya,” ungkap Susila.
Desa Tista yang baru-baru ini dinyatakan sebagai Desa Wisata dalam kesempatan tersebut melalui Pokdarwis Desa Wisata Tista memperkenalkan olahan kuliner pangan lokal dari ikan lele, daun kelor sambel cakcak, dan kopi Redesta (rempah Desa Tista), yang nantinya diharapkan bisa menunjang keberlangsungan Desa Wisata Tista, sehingga Desa Wista bisa berkembang sesuai dengan apa yang diinginkan bersama.
Kegiatan Pelatihan Gerakan Kuliner Pangan Lokal di Desa Tista ini dirangkaikan dengan kegiatan Kesehatan, diantaranya, senam bersama gerakan jalan santai menyusuri pematang sawah subak buluh Desa Wisata Tista dan berakhir di balai Mandala yang dipimpin langsung Sekda I Gede Susila.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan AA. Dalem Tresna Ngurah, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, dengan mengajak beberapa staf serta para lansia setempat.@humastabanan.
Bupati Suwirta Garap Pengembangan Dua Desa Wisata
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Pemkab Klungkung akan menggarap dua desa wisata yakni Kamasan dan Tihingan untuk dikembangkan. Untuk tahap awal, akan dibuatkan perencanaan total dan menyeluruh termasuk desa-desa penyangga. Hal ini diungkapkan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat menggelar pertemuan dengan Dinas Pariwisata Klungkung dan pihak terkait dari dua desa tersebut diruang rapat Bupati Klungkung, Kamis (3/10/2019).
Menurut Bupati Suwirta, pemerintah tidak ingin status desa wisata yang disandang Desa Kamasan dan Desa Tihingan tidak berjalan maksimal. Untuk itu, pihaknya menugaskan dinas terkait agar membuat perencanaan total, karena anggaran yang disiapkan tidak hanya menyentuh fisik saja tetapi sampai tindak lanjut seperti promosi. Kedepan, Bupati berharap seluruh potensi yang ada di dua desa tersebut bisa dimasukkan kedalam even pemerintah seperti festival yang diadakan setiap tahun. “Pemerintah daerah akan membuat perencanaan besar untuk pengembangan dua desa wisata tersebut. Karena anggaran yang disiapkan tidak hanya untuk fisik saja tetapi juga tindak lanjutnya seperti promosi,” ujar Suwirta.
Untuk menunjang pengembangan desa wisata itu, Bupati meminta pihak terkait dari dua desa yang hadir untuk lebih awal menata lingkungan dan menjaga kebersihan. Terkait tindak lanjut pertemuan ini, Bupati juga meminta agar semua tokoh masyarakat di dua desa tersebut dikumpulkan dan membahas tentang rencana pengembangan tersebut. “Selain penataan lingkungan dan penanganan pembangunan, yang terpenting adalah perkuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dimasing-masing desa,” harap Bupati Suwirta.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Klungkung, Nengah Sukasta menyampaikan penataan untuk penajaman desa wisata, Desa Kamasan sudah membuat perencanaan berupa pembuatan relief dan patung termasuk penataan taman di depan Lapangan Kamasan. Sedangkan di Desa Tihingan berupa pembuatan candi bentar, patung orang megambel dan barong. (hmsklk/nom)
Molor dan Pemberdayaan Tenaga Lokal belum Maksimal, Bupati Suwirta Cek Proyek Fisik di Klungkung Daratan
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Selain belum maksimalnya pemberdayaan tenaga kerja lokal, pengerjaan proyek fisik di Klungkung daratan juga ada yang molor dari target pekerjaan. Hal tersebut ditemui Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat mengecek pengerjaan proyek rehabilitasi berat bangunan Puskesmas Pembantu di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (3/10/2019).
Molornya pengerjaan proyek senilai Rp. 555 Juta ini mencapai 9 persen dari target rampung akhir Nopember mendatang. Bupati Suwirta pun langsung mengecek setiap sudut bangunan yang masih dalam proses pengerjaan tersebut. Dari pengamatannya, beberapa pengerjaan terlihat kurang rapi. Pihaknya pun mencurigai ini imbas dari penawaran oleh pihak rekanan yang jauh turun dari 20 sampai 40 persen saat tender. “Ini pemborongnya harus bertanggungjawab. Meski penawaran turun harusnya tetap memperhatikan kualitas dan jangka panjang bangunan agar tidak ada kesan proyek pemerintah itu asal-asalan,” ujar Suwirta saat ditemui dilapangan.
Banyaknya penggunaan tenaga kerja luar juga menjadi perhatian Bupati Suwirta. Ia mengingatkan rekanan agar jangan sampai ada tenaga kerja dari luar yang hanya pembantu mengaku menjadi seorang tukang. Ini dikhawatirkan akan berdampak pada hasil pekerjaan proyek tersebut. Bupati pun berharap pihak rekanan bisa menggunakan tenaga kerja lokal dalam proyek pemerintah sehingga konsep pemberdayaan masyarakat dapat berjalan.
Pemantauan pengerjaan proyek fisik bersama Kadis PU Klungkung, A.A Lesmana dan Bagian Administrasi Pembangunan Klungkung ini dilanjutkan Bupati Suwirta dilokasi lainnya di Kecamatan Banjarangkan. Seperti rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Timuhun, pembangunan pasar Desa Bungbungan, pemeliharaan jalan Bungbungan-Jungut, rehabilitasi jalan Tusan Kawan-Tusan, penataan tebing batas Kabuptaen di Desa Tusan dan realokasi pembangunan Puskesmas Banjarangkan II. “Beberapa proyek tersebut juga merupakan tindaklanjut dari Bedah Desa sebelumnya,” ujar Bupati Suwirta.
Selain di Kecamatan Banjarangkan, proyek lainnya yang mendapat perhatian Bupati yakni terkait rehabilitasi jalan Srikandi, jalan Jempiring, Menuh dan Melati serta peningkatan jalan Gunung Merapi di Kecamatan Klungkung, pemasangan escalator dan mekanik elektrikal di blok A Pasar Semarapura dan rehab blok F Pasar Semarapura. Pemeliharaan berkala jalan Paksebali-Celuk di Kecamatan Dawan, revitalisasi lapangan Dawan, pembangunan pasar Dawan Kaler, peningkatan jalan Sente-Dusun Tengkade dan pengadaan gedung bangunan TOSS di Desa Kusamba.
Mengakhiri kunjungannya tersebut Bupati Suwirta mengingatkan Dinas PU agar mencatat sekecil apapun pelanggaran yang dilakukan oleh rekanan. Sehingga bisa dievaluasi dan dibuatkan payung hukum agar ada rambu yang harus dilaksanakan oleh rekanan saat tender,” pungkasnya. (hmsklk/nom)
Bupati Klungkung Cek Data Penerima Bedah Rumah
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Ditengah upayanya untuk menuntaskan persoalan bedah rumah pada tahun 2020, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta masih mendapati sejumlah persoalan. Dimana banyak data penerima yang belum terferivikasi dan terdapat tujuh desa masih belum menyetorkan datanya ke Dinas.
Hal ini menjadi temuan Bupati Suwirta saat mengecek data penerima bantuan bedah dan rehab rumah di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rabu (2/10). “ kita tengah berupaya menuntaskan masalah Bedah Rumah, namun ternyata data kita masih belum valid selain itu lima dari keseluruhan Desa/Kelurahan juga belum menyetorkan datanya,” ujar Bupati Suwirta.
Sementara itu Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Pakir Miskin Drs. Wayan Wirata yang didampingi Kadis Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak IB. Anom Adnyana dalam paparannya mengatakan berdasakan data yang telah masuk per 30 april 2019 tercatat sebanyak 1357 unit bedah rumah dan 3051 unit rehab rumah. Data tersebut diperoleh dari 52 desa/kelurahan. Data usulan tersebut belum lengkap karena beberapa desa terlambat mengirimkan data ke kantor Dinas Sosial. Padahal surat pemberitahuan sudah dikirim pada akhir bulan desember 2018. Selain itu dinas juga telah memberikan kesempatan untuk mengumpulakan data hingga bulan april 2019, namun pihak desa juga belum bisa memenuhinya dengan alasan masih menunggu data dari kepala dusun.
Ditambahkan, pada pertengahan tahun 2019 pihak Kementrian Sosial juga meminta sebanyak 160 unit penerima bantuan yang benar-benar memiliki rumah yang tidak layak huni untuk direhab. Dan juga Kabupaten Badung melalui dana BKK yang meminta segera diusulkan sebanyak 250 unit bedah rumah yang terpusat di kecamatan Nusa Penida.
“Selain permintaan dari kementerian sosial sebanyak 160 unit dan dari kabupaten Badung sebanyak 250 unit, Ada juga permintaan data penerima bantuan kelompok usaha bersama sebanyak 200 orang di Nusa Penida dan di Klungkung daratan, dimana dananya berasal dari APBN, permintaah permintaan inilah yang menyebabkan kami harus melakukan veripikasi ulang dan membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus diselesaikan pada awal bulan September tahun 2019,” ujar Wayan Wirata.
Menanggapi berbagai persoalan tersebut Bupati Suwirta mendorong semua bidang supaya bekerjasama dengan baik antara dinas dan desa sehingga kebutuhan akan data dapat cepat terselesaikan. Menurutnya Dinas harus benar benar menggali data dan melakukan verivikasi ke desa bersama para perangkat Desa sehingga mendapatkan data yang valid. “Patokan data yang dipergunakan harus jelas dan benar benar valid, dalam waktu sesingkat singkat saya akan segera turun ke desa bersama dinas terkait melakukan sosialisasi menemui para prajuru desa adat dan dinas. Saya tidak ingin terus berkutat dimasalah data karena saya ingin masalah bedah dan rehab rumah ini segera tuntas pada 2020, sehingga program kita selanjutnya adalah pemberdayaan masyarakat.HUMASKLK/Jim
TMMD ke 106 Kodim 1619 Tabanan Memantapkan Kemanunggalan TNI-Rakyat
Apel Pembukaan TMMD ini digelar berdasarkan Surat Telegram Danrem 163/Wira Satya Nomor ST/450/2018 tanggal 13 September 2018 tentang perintah untuk TMMD ke 106 TA. 2019 dengan tujuan kegiatan membantu Pemerintah Daerah dalam percepatan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan melalui pembangunan fisik maupun non fisik serta memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga yang berkesempatan membacakan sambutan Gubernur Bali mengatakan TMMD merupakan gerakan bersama yang melibatkan unsur TNI, Pemerintah Daerah, Masyarakat secara umum dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memantapkan kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara melalui pembangunan infrastriuktur di perdesaan.
Imbuhnya, Keterlibatan TNI dan Pemerintah Daerah serta elemen masyarakat dalam TMMD juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam percepatan dan meningkatkan akselerasi pembangunan di Daerah serta untuk memantapkan wawasan kebangsaan dalam bermasyarakat.
“Melalui kegiatan TMMD ke 106 ini, Saya menaruh harapan besar agar kegiatan ini sebagai titik bangkit dalam memicu dan memotivasi usaha kita memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan dengan semangat dan jiwa baru yang berintegritas, beretos kerja dan gotong-royong, yang pada akhirnya akan mempengaruhi jalannya penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya di Provinsi Bali, imbuh pihaknya.
Pihaknya menegaskan bahwa gotong-royong dan partisipasi masyarakat adalah instrumen dalam sistem pemberdayaan masyarakat. Gotong-royong merupakan kunci utama penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Pada kesempatan ini pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat Bali bersama komponen TNI bersinergi mensukseskan pembangunan daerah dengan mewujudkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui pola pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Sementara saat itu Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto menjelaskan sasaran kegiatan dari TMMD ke 106 di Tabanan ini dengan sasaran pokok pembuatan jembatan sepanjang 17 meter, lebar 5,5 meter dan tinggi 5 meter. Betonisasi jalan sepanjang 65 meter dan lebar 3 meter serta tebal 0,12 meter, dan pembuatan senderan dengan panjang 65 meter dan tinggi 7 meter. Dan sasran tambahan, yakni bedah rumah sebanyak 2 unit, tegasnya. @humastabanan.
Seluruh Fraksi Anggota Dewan menyetujui Ranperda Perubahan APBD TA 2019 Pemkab Klungkung
KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta dan Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung menghadiri kegiatan penetapan Ranperda Peruabahan APBD TA 2019 bertempat di Gedung Sabha Nawa Natya pada Senin (30/9/2019).
Bupati Suwirta dalam sambutannya menyampaikan terkait, Ranperda Perubahan APBD TA 2019 yang sudah disepakati oleh semua anggota fraksi DPRD Kabupaten Klungkung, Bupati Suwirta menugaskan Sekretaris Daerah untuk segera membuatkan regulasi-regulasi yang diperlukan sehingga program-program yang terdapat di dalam Ranperda APBD TA 2019 tersebut dapat segera dilaksanakan.
Bupati Suwirta juga menyampaikan ucapan terimakasih terkait semua fraksi yang sudah memberikan pandangan akhir/pendapat akhirnya dan masukan kepada Pemkab Klungkung serta dapat menyetujui Ranperda Perubahan APBD TA 2019 Pemkab Klungkung.
Terkait tentang pandangan akhir fraksi mengenai pinjaman yang akan dilakukan Pemkab untuk melunasi Jaspel Tenaga medis yang belum terbayarkan pasca Bencana Alam Gunung Agung, Bupati Suwirta menyampaikan Pemkab akan melakukan pinjaman untuk menindaklanjuti hal tersebut. Terkait TOSS, Bupati Suwirta menyampaikan bahwa Program TOSS baru berjalan tahun ini, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya program TOSS berjalan dengan menggunakan dana CSR.
Terkait tenaga Retribusi, Pemkab akan menaikan Gaji tenaga retribusi mengingat tingkat kemahalan harga dan kebutuhan di Nusa Penida yang tinggi. Bupati Suwirta dan Jajaran sepakat mengenai masukan yang disampaikan oleh para anggota Fraksi, dan masih akan terus berupaya mensejahterakan masyarakat Klungkung. Biarkan Pemkab berproses, dalam melakukan Pembangunan itu perlu proses. (humasklk/Cok).
Wabup Sanjaya Hadiri HUT ST. Wijaya Sakenan Baleran dirangkaikan Kegiatan Millennial Tabanan Tourism Festival
TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, menghadiri sekaligus mengapresiasi HUT ST. Wijaya, Banjar Sakenan Baleran, Tabanan, dirangkaikan dengan Acara Millennial Tabanan Tourism Festival, Sabtu, (28/9) malam, yang digelar di panggung terbuka Garuda Wisnu Serasi, Tabanan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, diantaranya, Desta Kumara dan Rahayuni, beberapa OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Tabanan, Panitia Acara Millennial Tabanan Tourism Festival, serta tokoh masyarakat setempat dan seluruh anggota ST. Wijaya Sakenan Baleran.
Acara Millennial Tabanan Tourism Festival ini merupakan acara bulanan dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan sebagai leading sektor yang sengaja dirangkaikan dengan kegiatan yang dilakukan Sekaa Teruna (ST) setempat. Dengan tujuan sebagai wadah bagi generasi muda Tabanan untuk meenyalurkan ajang kreatifitas, baik di bidang seni maupun budaya guna mendukung pariwisata di Tabanan.
Dengan harapan secara garis besarnya melalui event ini generasi muda bisa menjadi agen promosi pariwisata. Untuk itu, dalam kesempatan ini Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan berkolaborasi dengan kegiatan yang dilaksanakan ST. Wijaya Banjar Sakenan Baleran.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada sekaa Teruna Wijaya yang ke 56. “Dengan umur yang ke 56, ST. Wijaya masih tetap eksis. Ini membuktikan bahwa ST. Wijaya sangat solid menjaga organisasi kepemudaanya,” jelas Wabup yang akrab disapa Sanjaya tersebut.
Wabup Sanjaya menambahkan sangat menyambut baik kegiatan ini apalagi dirangkaikan dengan kegiatan Millennial Tabanan Tourism Festival guna mempromosikan pariwisata di Tabanan. Untuk itu, dikatakannya Pemuda butuh panggung untuk menumbuhkan kreatifitas serta kesolidan dalam organisasi kepemudaan.
“Pemuda sebagai tulang punggung kita, generasi muda, generasi millennial yang sudah barang tentu akan menggantikan kita kedepan, khususnya di Tabanan ini,” imbuh Sanjaya.
Sanjaya berharap seluruh Pemuda khususnya di Tabanan mampu melaksanakan kegiatan positif serta mengkreasikan aktifitas positif baik dalam kegiatan dalam rangka menyelenggarakan HUT ST ataupun kegiatan lainnya, sehingga hal-hal yang buruk tidak mudah mempengaruhi Pemuda di Tabanan.
“Dan Saya sangat khawatir melihat pemuda di luar Daerah kita baru-baru ini. Mereka melakukan demo besar-besaran dan mereka tidak mengerti maksud dan tujuan dari demo tersebut. Ini sangat berbahaya bagi kita generasi muda. Mudah-mudahan di Bali khususnya di Tabanan, Pemuda sebagai generasi millennial, generasi penerus tidak melakukan hal seperti itu, namun lebih memfokuskan diri untuk berkreasi memajukan daerah masing-masing,” pinta Sanjaya.
Ketua ST. Wijaya, Kadek Yoga Sedana mengucapkan terimakasih kepada Wabup Sanjaya dan Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan yang telah mengkolaborasikan kegiatan Sekaa Teruna Wijaya dengan Acara Millennial Tabanan Tourism Festival serta memberikan arahan dan saran yang sangat berguna bagi seluruh anggota ST. Wijaya untuk kedepannya, sehingga mampu berkreasi dengan maksimal.
“Terimakasih telah memberikan ruang bagi kita untuk tampil disini dan dibantu dengan sangat maksimal, sehingga kami bisa melaksanakan HUT ST. Wijaya yang ke 56 di Panggung Terbuka Garuda Wisnu Serasi ini, dan semoga kedepannya kami bisa lebih baik lagi,” imbuh Yoga. @humastabanan.
Wabup Sanjaya Hadiri Serangkaian Ngenteg Linggih Pura Puseh dan Desa, Desa Adat Pujungan
TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, menghadiri serangkaian Karya Ngenteg Linggih Pura Puseh lan Desa, Desa Adat Pujungan, Sabtu, (28/9). Kedatangan Wabup yang akrab disapa Sanjaya tersebut sekitar pukul 09.00 wita disambut Ketua Panitia Karya Jro Gede Nyoman Suadyana beserta Pengamong Pura setempat.
Karya Ngenteg Linggih yang akan dipuput oleh Ida Mpu Nabe Jaya Arcayananda dari Grya Seronggo tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Bali N. Adi Wiryatama, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, diantaranya Darma Putra dan Omardani, Camat Pupuan, Perbekel dan Tokoh Masyarakat setempat.
Mengawali kegiatan, Jro Gede Nyoman Suadnyana selaku Ketua Panitia Karya menjelaskan Upacara Dewa Yadnya ini menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 1,7 Miliar yang berasal dari urunan pengamong Pura, yakni masyarakat Desa Adat Pujungan dan dari penggalian dana, donatur serta bantuan dari Pemerintah. “Puncak Karya akan digelar pada tanggal 13 Oktober 2019 mendatang,” ucapnya.
N. Adi Wiryatama dalam sambutannya saat itu mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar masyarakat Desa Adat Pujungan. “Kalau sudah suatu Karya dipuput oleh Sarwa Sedaka, luar biasa sekali,” ucapnya.
Dan untuk kedepannya Ketua DPRD Provinsi Bali asal Tabanan tersebut berpesan agar selalu merawat bangunan yang sudah bagus dan diupacarai. Karena menurutnya membuat itu lebih mudah dari merawat. Untuk itu, dirinya berpesan agar seluruh masyarakat Desa Adat Pujungan mampu dan mempunyai kesadaran untuk bersama-sama merawat dan menjaga bangunan yang ada, khususnya Parahyangan Puseh lan Desa sehingga tetap terjaga keasriannya.
Adi Wiryatama juga sangat mengapresiasi persatuan dan semangat gotong-royong yang ditunjukan masyarakat setempat. Dirinya berharap untuk kedepannya agar persatuan dan semangat gotong-royong ini tetap dijaga. Karena ia meyakini bahwa apapun jenis dan bentuk pembangunan yang dilakukan atas dasar persatuan dan gotong-royong oleh masyarakat pasti akan berjalan dengan baik dan lancar.
“Tiang harap kedepannya jangan sampai ribut-ribut antar masyarakat hanya karena sebuah perbedaan, karena itu tidak ada gunanya dan hanya akan merusak persatuan dan semangat gotong-royong kita,” imbuhnya.
Usai memberi sambutan, N. Adi Wiryatama bersama Wabup Sanjaya beserta seluruh undangan yang hadir saat itu menghaturkan punia yang diterima oleh Panitia Karya. Setelah itu melakukan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh Pinandita/Pemangku setempat.@humastabanan.