- Advertisement -
Beranda blog Halaman 749

Tim BPK RI Perwakilan Wilayah Bali Lakukan Pemeriksaan Terinci LKPD Pemkab Tabanan

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com – Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Bali yang dipimpin langsung oleh Kepala BPK RI Perwakilan Wilayah Bali Sri Haryoso Suliyanto, melaksanakan kunjungan ke Pemkab Tabanan guna melakukan melakukan pemeriksaan interim atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2019 dan entitas terkait lainnya, Senin (3/2). Rombongan tim BPK RI Perwakilan Wilayah Bali diterima langsung Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi  Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila serta sejumlah OPD terkait. 

Kepala BPK RI Sri Haryoso Suliyanto mengatakan kedatangan dirinya bersama rombongan  ke Tabanan akan melaksanakan tugas pemeriksaan terinci selama 25 hari, dimulai dari tanggal 28 Januari sampai dengan 24 Februari 2020. “Pemeriksaan ini sesuai dengan surat tugas No. 23/ST/DPS.XIX/01/2020 tanggal 27 Januari 2020. Kami akan melaksanakan tugas pemeriksaan selama 25 hari. Pemeriksaan tersebut dimulai hari ini tanggal 28 Januari 2020 dan akan berakhir tanggal 24 Februari 2020,” jelasnya.

Untuk lancarnya pelaksanaan, pihaknya membutuhkan dokumen yang diperlukan untuk diperiksa dan meminta kerja sama serta koordinasi semua pihak. “Kami berharap dukungan dan kerjasama dari Pemkab Tabanan dan OPD terkait agar pekerjaan kami bisa berjalan dengan lancar. Jika ada masalah bisa disampaikan, ingat jangan takut kepada BPK, karena kami juga memiliki fungsi melakukan pembinaan secara umum,” imbuhnya.

Terkait hal tersebut, Bupati  Eka menghimbau kepada seluruh OPD di ligkungan Pemkab Tabanan agar melaksanakan apa yang diminta pihak BPK. Mengingat, masih banyak hal yang  perlu ditingkatkan di Kabupaten Tabanan dalam rangka mewujudkan visi misi Tabanan Serasi. Ia pun meminta kepada seluruh OPD agar menjalin komunikasi dengan baik, sehingga apa yang telah baik bisa terus dipertahankan. “Apa yang tidak tahu harus bertanya, jangan sok tahu, sok pinter, apa lagi isi pura-pura gak tahu,” pintanya.

Bupati Eka menambahkan, apapun itu merupakan tindak lanjut bersama  dan harus diselesaikan bersama. Ia menekankan kepada para OPD agar mampu menjalin hubungan yang baik tanpa embel-embel ego personal. “Kita tidak bisa ego sektoral disini, jadi harus betul-betul kita jalin hubungan yang baik terutama poin-poin yang menjadi tindak lanjut dari apa yang di harapkan sebagai pertanggung jawaban  kita terhadap keuangan Negara dan Pelayanan Publik. Kalau bisa yang sudah baik di buat lebih baik, yang belum baik diperbaiki,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati Eka menjelaskan sangat penting mempersiapkan segala hal/dokumen yang berkaitan dengan proses pemeriksaan dengan rinci. Serta mewanti-wanti agar seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan mampu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik. “Saya minta agar para OPD terkait untuk mengawal entry ini agar dokumen yang diperlukan bisa tepat waktu dan lengkap,” tegasnya.

Bupati Eka Terima Kunjungan Tim Ombudsman Perwakilan Bali

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan Ni Putu  Eka Wiryastuti, didampingi Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Tabanan I Made Agus Harthawiguna, Inspektur Tabanan I Gede Urip Gunawan, dan Kepala Bagian Organisasi I GN. Suarya, menerima kunjungan rombongan Tim Ombudsman Perwakilan Daerah Bali, Senin (3/2), di ruang kerja Bupati. Rombongan Tim dipimpin langsung oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Daerah Bali Umar Ibnu Alkhatab. 
Pada kesempatan tersebut, Umar Ibnu Alkhatab mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan partisipasi Pemkab Tabanan selama ini karena telah melaksanakan pelayanan publik di Kabupaten Tabanan dengan sangat baik. Dikatakannya, guna percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dan sebagai pelaksanaan PP No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Ombudsman RI mendorong penyelenggaraan pelayanan publik mematuhi amanat UU NO. 25 Tahun 2009.
Sehubungan dengan hal itu, Ombudsman RI melaksanakan penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik terhadap standar pelayanan publik, yang akan menjadi acuan peningkatan kualitas pelayanan. Jelas Umar, Penilaian Kepatuhan dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun sejak tahun 2015. Hasil penilaian menunjukkan kepatuhan Pemerintah Pusat cenderung mengalami peningkatan, sedangkan beberapa Pemerintah Daerah masih perlu melengkapi standar pelayanan publik dengan menyediakan informasi mengenai biaya, prosedur, jangka waktu dan kepastian hukum perizinan investasi.
Begitupun dengan Pemkab Tabanan, dijelaskannya masih ada beberapa hal yang perlu dimaksimalkan lagi. Ia meminta Bupati Eka agar melakukan evaluasi terhadap kinerja OPD yang masih di bawah standard dan memberikan reward kepada OPD yang kinerjanya bagus. “Upaya pelayan yang telah baik tetap dipertahankan dan yang belum mari kita perbaiki. Karena masih saja ada beberapa OPD yang perlu di adakan perbaikan  untuk memaksimalkan hasil yang kita harapkan,” imbuh Alkhatab.
Atas perhatian dari Ombudsman, Bupati Eka sangat bersyukur dan sangat berterimakasih. Ia mengatakan pentingnya komunikasi untuk memperbaiki dan mengevaluasi apa yang kurang baik dan meningkatkan apa yang sudah baik. “Disini kita melanjutkan pentingnya komitmen dengan memperbaiki apa saja yang masih kurang, karena Saya ga mau kita turun lagi. mengingat begitu banyak yang telah kita lewati. Mari jaga kerpercayaan yang telah di berikan kepada kita,” ucap Bupati Eka.
Ia menambahkan, masa kepemimpinannya akan segera berakhir dan akan ada pemimpin yang baru untuk menjalankan pemerintahan di Tabanan. Untuk itu, Ia meminta kepada seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan agar melakukan yang terbaik untuk Tabanan. “Lakukan yang terbaik untuk Tabanan. Mau siapapun yang akan memimpin Tabanan kedepan jangan sampai di lepas, karena Tabanan memliki masyarakat yang sangat luar biasa,” imbuhnya.

Wabup Sanjaya Jenguk Korban Patah Tulang Prosesi Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi

 

TABANAN – Pantaubali.com –  Sehari setelah Prosesi Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Tanah Lot, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya selaku perwakilan Pemkab Tabanan, mendatangi korban patah tulang saat mengikuti prosesi Pemelastian, yang tengah dirawat di BRSU Tabanan, Minggu (2/2).

Kedatangan Wabup Sanjaya ke BRSU Tabanan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Seda Kabupaten Tabanan AA. Dalem Tresna Ngurah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepala Bakeuda Pemkab Tabanan, Dokter BRSU, serta Camat dan Perbekel setempat.

Dalam kunjungannya tersebut, Wabup Sanjaya mengatakan kepada korban, yakni I Wayan Sugandi (55) asal Banjar Piling, Penebel, akan memenuhi semua biaya selama perawatan. “Jangan lagi memikirkan biaya. Total akan kami bantu sampai sembuh,” ucap Sanjaya saat itu kepada I Wayan Sugandi.

Ia juga mendoakan agar I Wayan Sugandi agar cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas, mengingat Sugandi merupakan tulang punggung keluarga. “Pada kesempatan ini, sementara itu saja yang Saya sampaikan. Dan kami mendoakan agar bapak cepat sembuh agar bisa kembali memulai aktivitas,” imbuh Sanjaya.

Atas kedatangan Wabup Sanjaya beserta jajaran, I Wayan Sugandi yang saat itu ditemani istri dan beberapa keluarganya, mengucapkan terimakasih banyak atas perhatian dari Wabup Sanjaya selaku wakil Pemerintah Kabupaten Tabanan. Ia sangat bersyukur karena telah diperhatikan dan berharap bisa segera pulih.

Sebelum melakukan kunjungan ke BRSU Tabanan, Wabup Sanjaya juga mendatangi rumah duka alm. Bripka I Made Arya (47) di Desa Pandak Bandung, Kediri, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Seda Kabupaten Tabanan AA. Dalem Tresna Ngurah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepala Bakeuda Pemkab Tabanan, serta Camat dan Perbekel setempat.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Sanjaya memberikan bantuan kepada pihak keluarga alm. Bripka I Made Arya yang diterima oleh istri almarhum didampingi anak-anaknya. Dengan harapan, bantuan ini bermanfaat bagi keluarga korban. Addapun prosesi upacara pengabenan Alm. Bripka I Made Arya, akan dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2020.

Gubernur Koster Ajak PSMTI Bali Bersatu Membangun Bali


DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Ny.Putri Koster serta Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek 2571 bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Bali di Hongkong Garden Restaurant, Denpasar, Sabtu (1/2) malam.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi atas jalinan kerjasama serta kekeluargaan yang sudah terjalin selama ini dengan sangat baik. Gubernur berharap agar paguyuban ini bisa terus bersatu, menyamakan langkah dan berkonstribusi nyata dalam pembangunan Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Bagaimana agar paguyuban ini kompak, bersatu dan jangan sampai pecah di dalam. Dengan bersatu, saya harapkan akan bisa berkonstribusi nyata dalam membangun Bali untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan bidang yang ditekuni masing masing anggota paguyuban,” ujarnya.

Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga berharap agar paguyuban turut serta menjaga persatuan kesatuan serta berperan dalam menjaga kondusifitas Bali. Sebab sebagai destinasi pariwisata dunia, Bali menjadi sorotan sehingga jika terjadi sesuatu di daerah ini akan langsung menarik perhatian internasional. Tentunya ini akan berdampak buruk pada sektor pariwisata Bali.

“Paguyuban ini bukan ekslusifitas. Untuk itu, saya harap bisa membaur, bersatu dan berdampingan penuh kerukunan. Ke depan saya harap kerukunan semakin kokoh, kita bergotong royong mewujudkan visi untuk kesejahteraan kita bersama, ” ajaknya.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang mengangkat tema “Dengan Semangat Baru Kita Rajut Kebhinnekaan dan Perkokoh Persatuan ” juga diisi dengan pelantikan pengurus PSMTI Bali periode 2019-2023 serta pembacaan puisi Sumpah Kumbakarna yang sangat apik oleh Ny.Putri Koster.

Acara yang juga diisi dengan pegelaran musik, tari serta pertunjukkan kembang api ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama yang sekaligus Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua PSMTI Bali, Ketua Umum PSMTI serta anggota PSMTI.

Gubernur Koster Harapkan Pemaknaan Sejarah Pura Tak Berhenti pada Generasi Tua

 

TABANAN – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster berharap agar masyarakat senantiasa memaknai sejarah pura, dan hal itu diteruskan pula kepada generasi muda guna peningkatan sradha kepada leluhur.

Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri rangkaian Karya Agung Tawur Balik Sumpah, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Melaspas Ngenteg Linggih lan Mupuk Pedagingan di Pura Dadia Agung Pasek Tohjiwa, Banjar Jakatebel, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan, Sabtu (1/2/2020).

“Mari kita maknai sejarah pura ini dan meneruskannya kepada anak-anak (generasi muda, red) kita. Kehidupan jangan berhenti pada generasi tua. Karena jika tidak diteruskan akan berhenti. Marilah kita jadikan generasi muda paham, jadikan mereka cerdas dan berbudi pekerti, karena itu tugas kita,” ajaknya.

Selain itu, Gubernur Koster juga berharap ritual keagamaan dapat memberikan makna dan inspirasi serta motivasi, ketenangan jiwa dan keteguhan batin untuk melanjutkan swadarma sebagai warga negara yang baik. Menurutnya, kehidupan beragama harus memberikan arti penting dan berguna bagi kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan itu pula, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi terhadap semangat kebersamaan yang ditunjukkan Pasemetonan Warga Pasek Tohjiwa dengan terlaksananya yadnya tersebut. Ditambahkannya, dalam menjalankan karya harus didasari atas rasa tulus dan ikhlas.

Sementara Ketua Panitia Karya, I Nyoman Ardika mengatakan, Pasemetonan Warga Pasek Tohjiwa, Desa Tangguntiti ini disungsung oleh 600 kepala keluarga (KK) sejebag Bali. Mereka tersebar di lima kabupaten/kota, yakni Tabanan, Badung, Jembrana, Buleleng dan Kota Denpasar.

Kemudian ia menyebutkan bahwa pelaksanaan Karya Agung ini baru bisa terlaksana kembali setelah 38 tahun lalu.

Sedangkan pelaksanaan karya akan berlangsung selama 20 hari, dengan puncak karya akan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Julungwangi atau 4 Pebruari 2020 dengan di-puput oleh sembilan sulinggih. Sedangkan pelaksanaan Nyimpen akan digelar pada Redite Wage Kuningan atau 23 Pebruari 2020 mendatang.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster bersama Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama serta para tokoh Pasemetonan Arya Agung Pasek Tohjiwa melakukan persembahyangan bersama. Yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan punia sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat.

Ny Putri Koster Ajak Bangkitkan Budaya Literasi di Pulau Dewata

 

BADUNG – Pantaubali.com – Gerakan literasi di Bali nampak masih sunyi-senyap, di mana minat masyarakat untuk menulis maupun membaca karya sastra masih terbilang sangat kurang.

Padahal di Bali sendiri, budaya literasi sudah ada sejak dahulu kala di mana para leluhur, bahkan sudah menanamkan literasi dari sejak lahir sampai manusia itu meninggal. Misalnya,  sejak anak lahir sudah dilaksanakan ritual dengan menggoreskan aksara pada pembungkus ari-ari dengan maksud untuk mewariskan literasi pada generasi untuk dilanjutkan pada kehidupannya. Namun dengan masuknya era modernisasi saat ini, maka budaya literasi mulai terkikis.

“Bahkan generasi milenial saat ini, ketika membaca suatu karya sastra atau suatu tulisan, tidak ada usaha untuk memahami lebih jauh arti dari tulisan tersebut. Untuk itu banyak anak-anak saat ini yang mudah terkena hoaks, maka dari itu budaya literasi di Bali harus lebih digalakkan lagi sebagai upaya mengembangkan kemampuan pemahaman generasi muda di Bali,” demikian diungkapkan oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster saat menjadi narasumber pada acara Lit Writing Club, Museum Becak Indonesia, Hotel Losari, Badung pada Sabtu (1/2/2020).

Lebih lanjut, Ny Putri Koster yang juga menggemari karya sastra puisi mengatakan bahwa pandangan masyarakat pada umumnya tentu saja menempatkan tulisan sebagai alat inksripsi pikiran atau perasaan, sehingga tulisan itu sebagai wahana yang dapat mengabadikan tidak hanya pikiran dan perasaan penulisnya, tetapi di dalamnya sekaligus terkandung nilai-nilai yang dapat dijadikan panutan bagi penikmatnya.

Justru dengan diciptakannya tulisan, nilai-nilai itu dapat hidup dan bertahan sepanjang masa untuk diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada masyarakat Bali, melalui bahasa tulis mampu terlihat segala aspek kehidupan manusia baik fisik maupun mental spiritual. Selain itu, bahasa tulis nantinya juga mampu sebagai perekam budaya masyarakat Bali.

Jika suatu saat, lanjut seniman multitalenta ini, bahasa lisan tidak digunakan lagi, dengan demikian bahasa tulis dapat menembus batas ruang dan waktu serta lintas generasi. Untuk itu, kegiatan baca tulis dapat sebagai implementasi  kegiatan literasi, yang sangat diharapkan selalu diteruskan dari generasi ke generasi khususnya pada generasi muda Bali saat ini guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan membuka cakrawala berpikir positif untuk kemajuan kehidupan.

“Maka saat ini Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya  menggencarkan kegiatan literasi khususnya di sekolah-sekolah. Kendati demikian, kegiatan literasi bukan saja menjadi tanggung jawab sekolah, namun menjadi tangggung jawab bersama yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Semua itu harus bersinergi untuk mencapai tujuan bersama, tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Literasi nasional akan berhasil jika literasi dimantapkan di daerah-daerah dengan potensi lokal yang kaya dengan muatan budaya yang adiluhung, salah satunya daerah Bali,” ujarnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh para komunitas menulis di Bali atau “Lit Writing Club” tersebut juga dilakukan launching novel karya dari Mina Megawati yang berjudul “Dari High Heels ke Sendal Jepit”.

Wagub Cok Ace Ajak Pelaku Pariwisata Berperan Dalam Jalannya Kebijakan Pemerintah Daerah

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ( Cok Ace) mengharapkan pelaku pariwisata di Pulau Dewata, turut berperan dalam implementasi kebijakan pemerintah Provinsi Bali lewat Perda dan Pergub yang telah dicanangkan. ” Banyak Perda dan pergub yang relevan dengan industri pariwisata, hingga perlu atensi kita bersama untuk menjalankannya dengan baik,” Tukasnya dalam Pembukaan Rakerda Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Bali di Renon, Denpasar pada Sabutu (1/2) siang.

Wagub Cok Ace mencontohkan, tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. ” Sudah kita buat tim percepatan untuk jalannya pergub ini. Pelaku pariwisata di hilir, harus turut serta mencari persoalan-persoalan yang menghambat berjalanya pergub ini,” Tandas penglingsir Puri Ubud ini.

Pun demikian dengan Pergub perlindungan bahasa, aksara dan sastra Bali serta pergub pembatasan sampah plastik sekali pakai. ” Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengembalikan kembali taksu Bali, karena mengandung kekuatan filosofi luar biasa bagi budaya dan lingkungan,” Urai Mantan Bupati Gianyar ini.

Namun Wagub Cok Ace juga mengapresiasi makin positifnya kampanye pengurangan sampah plastik dengan makin banyak hotel dn restoran yang tidak lagi menggunakan produk plastik sekali pakai. ” Sedotan plastik saya lihat sudah hampir semua (hotel dan restoran,red) yang tidak menggunakan lagi. Diganti kertas atau lainnya. Ini memang terasa berat, mahal di awal tapi ini konsekuensi bagi daerah yang ingin berubah secara lingkungan,” Terang Wagub Cok Ace.

Terakhir, Wagub yang juga Ketua BPD PHRI Bali ini mengajak pelaku industri pariwisata, memperkuat komunikasi dan sinergi bersama pemerintah.

Sementara itu sekretaris BPD PHRI Bali, Ferry Markus menyebut Rakerda PHRI tahun 2020 ini bertujuan untuk meningkarkan sinergi, terutama pemerintah daerah guna menuju pariwisata yang kebih berkualitas.

Buka Bulan Bahasa Bali, Gubernur Koster Ajak Generasi Muda Jangan Bosan Berbahasa Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak segenap krama Bali, khususnya generasi muda agar tidak bosan-bosannya mempergunakan Bahasa Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Koster saat membuka penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali di Panggung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre Denpasar pada Sabtu (1/2).

“Belajar bahasa Inggris itu perlu, bahasa Jepang perlu, bahasa China juga perlu, tapi bahasa Bali lebih penting lagi. Tidak boleh ditinggalkan seiring kemajuan zaman sebagai bagian dari peradaban dan kebudayaan Bali,” ungkap Gubernur Koster.

Gubernur Koster menyatakan Bulan Bahasa Bali adalah satu program prioritas yang dijalankan Pemerintah Provinsi Bali yang bertujuan untuk melestarikan serta memperkuat keberadaan bahasa, aksara dan sastra Bali. “Gelaran ini juga sekaligus sebagai implementasi program Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui program Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” ujar pria Kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.

Bahasa Bali disebutnya merupakan pengikat kebudayaan dan masyarakat Bali, yang menjadi jati diri serta identitas bagi masyarakat Bali. “Untuk itu, bahasa Bali juga jadi salah satu satu dasar untuk rencana pembangunan Bali ,” katanya.

Menurut mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut, di tengah perkembangan global dewasa ini dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang jika tidak disikapi dengan baik, berpotensi mengikis kesadaran masyarakat lokal akan bahasa dan aksara Bali. Untuk itu diperlukan kebijakan dan langkah khusus untuk mempertahankan dan menguatkan eksistensi bahasa, aksara dan sastra Bali di tengah kemajuan zaman saat ini.

Pemerintah Provinsi Bali diuraikan Gubernur Koster telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan keberadaan bahasa dan aksara Bali tetap ajeg di masyarakat. Antara lain melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. “Salah satunya dengan mewajibkan papan nama kantor hingga usaha untuk menggunakan aksara Bali, dengan posisi di atas huruf latin-nya. Termasuk pula di dalamnya penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali setiap memasuki bulan Februari,” jelasnya.

Ia mengharapkan, Bulan Bahasa Bali ini bisa dijalankan dan diresapi segenap warga masyarakat terutama para siswa sekolah, anak-anak hingga remaja. “Nari lestarikan bahasa, aksara dan sastra Bali untuk mengembalikan posisi Bali sebagai Padma Bhuana, sebagai pusat peradaban dunia,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan ‘Kun’ Adnyana menjelaskan gelaran yang dilaksanakan untuk kedua kalinya ini, antara lain diawali oleh Festival Nyurat Lontar dengan aksara Bali massal yang diikuti 2.020 peserta. Artinya, ini sebuah gerakan menyemesta yang melibatkan berlapis komponen masyarakat, mulai dari penyuluh, pendidik, peserta didik, hingga masyarakat umum.

Ditambahkan akademisi ISI Denpasar ini, penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali Tahun 2020 mengambil tema ‘Melarapan Bulan Bahasa Bali Nyujur Atma Kertih’. Tema ini mengandung visi untuk memuliakan dan menyucikan jiwa atau atma. Adapun kegiatan Bulan Bahasa Bali selama sebulan penuh dari tanggal 1 hingga 27 Februarai 2020. Meliputi 14 pagelaran seni budaya, 5 sarasehan yang melibatkan penekun susastra dan penyuluh bahasa Bali, 15 pameran berbasis industri kreatif, pengembangan dan pemajuan bahasa, aksara, dan sastra Bali.

Selain itu, ada 17 lomba yang berkaitan dengan bahasa, aksara, dan sastra Bali. Terakhir, agenda penyerahan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh perseorangan atau pun lembaga yang berdedikasi dalam pelestarian pengembangan bahasa, aksara, dan sastra Bali.

Seusai seremoni pembukaan, dalam kesempatan tersebut Gubernur Koster yang didampingi pula Ny Putri Suastini Koster berkesempatan turut nyurat lontar aksara Bali bersama ribuan peserta.

Nampak pula dalam acara tersebut, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Ny Cok Putri Haryani Ardhana Sukawati dan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Gubernur Koster Ajak Semua Pihak Turut Jaga Suasana Kondusif Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sektor pariwisata selama ini masih menjadi andalan dan penggerak terbesar perekonian Bali. Hanya saja sektor ini memiliki kelemahan sangat rentan terhadap berbagai isu dan gejolak negatih. Untuk itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengajak semua pihak turut menjaga suasana kondusif di Pulau Dewata.

Demikian terungkap saat Gubernur Koster menerima audiensi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Bali di Ruang Tamu Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Jumat (31/1).

“Kita sebagai kawasan destinasi wisata dunia, sudah selayaknya semua pihak bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif dan nyaman, karena isu sekecil apa pun akan berpengaruh,” kata Gubernur Koster.

Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini kemudian menambahkan bahwa isu-isu sosial, politik, keamanan hingga kesehatan rentan memberikandampak terhadap kunjungan wisatawan ke Bali. “Sensitif sekali bagi dunia wisata di Bali,” ujarnya.

Di kesempatan tersebut, Gubernur Koster juga menyatakan dirinya sangat berkepentingan untuk mengayomi semua kelompok masyarakat yang ada di Bali. “Tugas saya untuk mengajak semuanya tetap solid dan melakukan sinergi demi kepentingan pembangunan Bali ke depan. Semua pihak, berbagai komponen masyarakat yang ada di Bali,” tegasnya.

Termasuk kepada para anggota PSMTI yang banyak berasal dari kalangan usaha, Gubernur Koster berpesan untuk turut berperan aktif memberikan kontribusi dan pemikiran bagi pemerintah. “Kita semua punya tugas untuk membangun ekonomi di Bali. Pengalaman di bidang kewiraswastaan tentu bisa memberikan kontribusi positif bagi arah pembangunan ekonomi kedepannya,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua PSMTI Bali Putu Sudana menyatakan sangat gembira jika diberikan kesempatan untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan pendapat terutama berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

“Tentu para pengusaha sangat berkepentingan dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Alangkah baiknya jika pendapat kalangan usaha juga didengar oleh pembuat kebijakan,” ucapnya.

Ny Putri Koster Dorong PKK Makin Bergeliat Sukseskan Program Pemerintah

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Keberhasilan pelaksanan program yang dicanangkan pemerintah memerlukan dukungan semua elemen masyarakat, termasuk di dalamnya PKK yang turut berkontribusi untuk menyukseskannya.

PKK yang menyentuh sampai tingkat terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga memegang peran yang amat penting dalam mensukseskan program pemerintah yang sejalan dengan 10 program pokok PKK. Untuk itu peran serta PKK ke depannya harus semakin ditingkatkan sehingga program pemerintah berhasil dalam implementasinya di tengah masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster dalam dialog interaktif ‘Perempuan Bali Bicara’, Denpasar, Jumat (31/1/2020).

“PKK itu organisasi yang lengkap dari tingkat pusat hingga keluarga. PKK berperan penting dalam mensosialisasikan program pemerintah. PKK hadir untuk mendukung, mendorong serta mempercepat pelaksanaan program yang dicanangkan pemerintah sesuai visi dan misinya,” ujarnya

Seniman multitalenta ini juga menyampaikan bahwasannya TP PKK Provinsi Bali ke depannya telah mencanangkan sejumlah langkah nyata dalam mendukung program pemerintah salah satunya terkait Pergub no 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.  Untuk itu TP PKK Provinsi Bali akan menyatukan langkah serta konsep terkait implementasi pergub tersebut dengan TP PKK kabupaten/ kota, kecamatan hingga tingkat desa.

“Kita harus didik masyarakat untuk mandiri, salah satunya menyelesaikan masalah sampahnya sendiri. Pemerintah membuat  regulasi, PKK mensosialisaskan dan mendorong implementasinya. Mari kita bergeliat, bergerak lebih cepat dalam mendorong suksesnya program pemerintah,” tuturnya.