- Advertisement -
Beranda blog Halaman 733

Ini Perkembangan KUPVA BB di Tengah COVID-19 di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Merebaknya pandemi covid-19 di Indonesia, tentu saja berimbas ke beberapa sektor, termasuk pariwisata. Tak pelak, Bali yang sebagian besar perekonomiannya bertumpu pada sektor pariwisata juga terkena dampaknya. Sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, semua negara menerapkan kebijakan pembatasan wilayah serta pembatasan aktifitas ekonomi dan sosial.

Hal ini mengakibatkan penurunan kunjungan wisman di Provinsi Bali sedalam 31,19% pada Februari 2020 (mtm) dan diyakini akan turun lebih dalam pada Maret 2020.Bahwa Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) pun mengalami imbas dari menurunnya kunjungan wisman tersebut.Berdasarkan data per 31 Maret 2020, jaringan KUPVA BB yang beroperasional di Bali sebanyak 636 kantor, terdiri dari 129 Kantor Pusat dan 507 Kantor Cabang. Secara spasial, 67% jaringan kantor KUPVA BB berada di Kabupaten Badung yang merupakan pusat pariwisata Provinsi Bali, itu disampaikan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho,Kamis,(9/4) ,di Renon,Denpasar.

“Transaksi jual beli valuta asing melalui KUPVA BB pada Februari 2020 sebesar Rp2,75 Triliun. Terjadi penurunan sebesar Rp486,8 miliar (15,32%) jika dibandingkan dengan transaksi jual beli bulan sebelumnya sebesar Rp3,24 triliun. Kami memperkirakan nominal transaksi akan mengalami penurunan yang dalam mulai bulan Maret ini. Penurunan nominal transaksi ini seiring dengan meluasnya COVID-19 yang telah menjadi pandemi global,” paparnya.

Bahwa KUPVA BB turut melakukan penyesuaian jam operasional. Sebanyak 36 Kantor Pusat dan 64 Kantor Cabang atau sekitar 16% mengurangi jam operasional menjadi 1 shift atau hanya beroperasi setengah hari. Selain itu, sebanyak 42 Kantor Pusat dan 218 Kantor Cabang atau sekitar 41% menerapkan kebijakan tutup sementara. Lokasi kantor yang ditutup didominasi oleh jaringan kantor yang berada Daerah Tujuan Wisata (DTW), khususnya di Kabupaten Badung sebagai pusat pariwisata Provinsi Bali.

“Langkah pengurangan jam operasional dan penutupan sementara dilakukan selain dalam rangka mendukung kebijakan social distancing, juga dilakukan untuk efisiensi biaya operasional oleh pihak penyelenggara KUPVA BB,” ujarnya.

Dari sisi pengawasan, bahwa KPwBI Provinsi Bali akan berfokus pada peningkatan pemahaman pengelolaan KUPVA BB secara lebih baik. Antara lain, dengan pemberian pelatihan secara online terkait ketentuan terbaru, pelaporan, dan pengelolaan KUPVA BB secara baik dan benar serta evaluasi pengembangan mekanisme transaksi jual beli valas secara digital. Hal ini ditujukan untuk memberikan pilihan metode transaksi guna meningkatkan kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat.

“Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Penyelenggara KUPVA BB, APVA, serta stakeholders terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap keberlangsungan bisnis KUPVA BB di Provinsi Bali, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh di kemudian hari untuk mengembalikan iklim bisnis KUPVA BB pasca COVID-19,” pungkasnya.

Polda Bali Bagikan Ratusan Masker dan Hand Sanitizer di Pasar Tradisional

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Personel Polda Bali yang terlibat dalam Operasi Keselamatan Agung-2020 terlihat membagikan masker, hand sanitizer dan helm kepada pengunjung Pasar Kreneng, Denpasar, Kamis (9/4).

Dalam kegiatan tersebut melibatkan juga TNI, Dishub dan petugas Pasar tradisional Kreneng, Kota Denpasar.

Para Polwan keliling Pasar membagikan 500 masker, 500 botol hand sanitizer, serta membagikan brosur sekaligus mensosialisasikan penanganan Covid-19 yang benar. Selain itu, polisi juga terlihat membagikan puluhan helm kepada petugas kebersihan.
Operasi Keselamatan Agung dalam rangka menekan perkembangan Covid-19 dan menciptakan Kamseltibcarlantas dilaksanakan serentak di Indonesia selama 14 hari dari tanggal 6-19 April mendatang

Hal ini merupakan salah satu upaya Polri untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam hal kemanusiaan terkait pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Polisi memberikan edukasi dan mensosialisasikan penanganan Covid-19 kepada masyarakat sehingga penyebaran virus dapat dicegah dan semakin tidak meluas itu disampaikan, Kasat PJR Ditlantas Polda Bali, AKBP Leo Defretes, selaku Kasatgas Preventif disela kegiatan tersebut.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali, mari kita menjaga kesehatan diri kita sendiri dengan menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan, menerapkan pola hidup sehat serta ikuti imbauan dan anjuran pemerintah untuk tidak bepergian atau keluar rumah kecuali ada kegiatan yang sangat penting,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu salah satu pengunjung pasar teradisional Isnaini (37) asal Banyuwangi, Jawa Timur mengapresiasi apa yang dilakukan Polda Bali dalam membantu masyarakat menekan penyebaran virus Corona.

“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena sangat membantu masyarakat kecil seperti saya ini,”ucapnya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di Pasar Kreneng ini mengaku sangat resah dengan pandemi Covid-19. Ia mengaku was-was bekerja dan takut terpapar virus. Ia bersama keluarga memutuskan untuk tidak mudik tahun ini karena mengikuti imbauan pemerintah dan kepolisian.

“Mudah-mudahan wabah ini cepat berakhir, sehingga kami sebagai masyarakat kecil bisa kembali bekerja dengan nyaman seperti sebelumnya,”tutupnya.

Ini Penjelasan Gubenur Bali Terkait Covid-19 di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster yang juga bertindak sebagai Ketua Gugus Tugas Pelaksana Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Rabu,(8/4) petang di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar.

Menyampaikan perkembangan dan himbauan terbaru dan upaya penanganan terbaru yang dilakukan Pemprov Bali terkait pasien Virus Corona sampai saat ini (Rabu,(8/4) jumlah PDP sebanyak 215 orang, jumlah pasien positif sebanyak 49 orang yaitu 7 orang WNA dan 42 orang WNI bertambah 6 orang WNI dari kemarin (Selasa,7/4),jumlah pasien positif WNI sebanyak 42 orang terdiri dari,jumlah pasien positif Domisili Bali sebanyak 27 orang bertambah 1 orang dari kemarin,Jumlah pasien positif Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 15 orang, bertambah 5 orang dari kemarin,jumlah pasien meninggal WNA sebanyak 2 orang, jumlah pasien positif yang sembuh sebanyak 19 orang 4 orang WNA dan 15 orang WNI dan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 28 orang 1 orang WNA dan 27 orang WNI.

“Kecenderungan pasien positif dari PMI terus bertambah, kebanyakan WNI atau warga Bali yang bekerja di Amerika dan Italia. Harus kita terima, karena mereka adalah warga kita, sudah kewajiban Pemprov Bali,” jelasnya.

Warga Bali yang menjadi PMI atau Anak Buah Kapal (ABK) diperkirakan mencapai lebih dari 20.000 orang.Sejak 29 Maret sampai 7 April 2020 sudah dipulangkan sebanyak 6.174 orang.Nanti malam akan pulang dari Amerika sebanyak 601 orang.Setiap hari ada yang pulang dari berbagai negara.

“Kebijakan kita di Bali, semuanya harus mengikuti Rapid Test. Agar diketahui kondisinya.Yang negatif boleh pulang tetapi harus mengikuti Karantina mandiri di rumah dengan disiplin, dan diawasi oleh Satgas Gotong Royong Desa Adat,”ujarnya.

Dia memmohon agar masyarakat di desa bisa menerima kepulangan warganya itu, tapi harus diawasi ketat.Yang positif harus dikarantina di tempat yang telah disediakan oleh Pemprov Bali atau langsung dibawa ke Rumah Sakit Rujukan.

“Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan tempat karantina bagi warga Bali yang menjadi PMI atau ABK, kapasitas 1.012 tempat tidur, bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali, Badan Pelatihan SDM Provinsi Bali, Wisma Bima milik Kementerian PU, dan Politeknik Transportasi Darat milik Kementerian Perhubungan (cadangan),”paparnya.

Tempat yang dipakai Karantina tersebut merupakan fasilitas pendidikan bagi para pegawai dan pejabat struktural. Dengan fasilitas yang memadai berupa kamar tidur, tempat tidur, dan dilengkapi AC. Juga telah diberi fasilitas makanan dan minuman dengan kualitas baik secara gratis yang biasa disiapkan oleh katering, atas biaya dari Pemprov Bali. Sembari Dia menambahkan, dalam pencegahan Covid-19 juga disiapkan petugas medis serta aparat keamanan. (

DPD Golkar Bali,Gelontorkan Ribuan APD Kesuluruh Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Dalam upaya menangulangi dan memperkecil dapak wabah Covid-19 ditengah masyarakat Bali khususnya, maka DPD Golkar Bali kembali beraksi melakukan aksi sosial seperti dilakukan, Rabu,(8/4) di Denpasar dengan menyerahkan ribuan APD ke perwakilan DPD Golkar Kabupaten dan Kota se Bali untuk selanjutnya akan diserahkan ke Puskesmas di Kabupaten dan Kota terutama bagi Puskesmas yang benar-benar membutuhkan.

Khususnya bagi tenaga medis bertugas di Puskesmas agar tetap terjaga keseatannya dalam melayani masyarakat. Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayaan kesehatan masyarakat.

“Khusus untuk APD ini diberikan kepada Puskesmas di Kabupaten, karena Puskesmas jika dilihat di Rumaha sakit umum Pemerintah telah banyak bisa mendatangkan APD,” jelas Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry, Rabu,(8/4) di Denpasar.

Tahap pertama ini akan diberikan kepada Puskesmas, tentunya bagi puskemas yang benar-benar sangat membutuhkan. Sehinga ujung tombak pelayaan kepada masyarakat ini, khususnya tenaga medisnya dapat tetap terjaga juga tingkat kesehatanya dalam melayani masyarakat.

“Selanjutnya kami juga akan melakukan pembagiam masker diseluruh Bali dan akan ditindak lanjuti oleh para fraksi sehinga gerakan ini akan terus berlanjut,” ujarnya.
Semua yang dilakukan tentu dalam rangka secara tulus iklas membantu meringankan Pemerintah dan masyarakat dan tentu kami sadar betul tidak mungkin menyelesaikan masalah ini.Akan tetapi bentuk partisipasi ini menjadi sebuah motifasi bagi kita bersama menunjukan kersamaan ketika kita ada masalah.

Selanjutnya dalam waktu dan kesempatan yang sama Korwil Bali Nusra DPP Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih menyampaikan, Dalam rangka menangani Covid-19 semoga semangat ini dapat terus dapat digelorakan, karena iniah merupakan kerja-kerja Politik ada berupa pemberdayaan, edukasi, mengungkapkan ide-ide baru memberikan responsif kapada kebijakan-kebijakan termasuk juga kerja-kerja sosial. Kerja-kerja sosial telah dilakukan dengan baik dengan sangat responsif sebelum adanya petunjuk-pentunjuk dari pusat.

“Tentu ini sangat membangakan bagi saya karena sangat responsif saudara-saudara dalam melakukan kerja-kerja politik salah satunya adalah kerja sosial,”
Ini harus terus digelorakan kebawah dan tetap mengedukasi masyarakat.

“Saya berharap kepada Ketua-ketua Kabupaten Kota agar tetap bersemangat dan mudah-mudahan kita dapat menangulangi wabah ini,memperkecil dapak dari wabah Covid-19 di Bali. Tentunya dengan doa, kerja dan harapan kita bersama dan saya menyakini dapat kita lalui secara bersama-sama,” harapnya.

Sekda I Gede Susila Video Conference dengan Kemendagri Bahas Corona

 

TABANAN – Pantaubali.com – Terkait pandemi covid-19 yang saat ini tengah melanda Dunia termasuk Indonesia, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan agar Kepala Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten/Kota dapat melakukan kebijakan dalam percepatan penanganan covid-19.

Hal itu Ia sampaikan dalam video conference yang dilakukan secara langsung bersama Kepala Daerah se-Idonesia. Pada kesempatan ini Bupati Tabanan yang diwakili oleh Sekda I Gede Susila, turut mengikuti video conference melalui Tabanan Comman Center, Selasa (7/4).

Mendagri Tito menjelaskan pelaksanaan video conference ini merupakan upaya untuk mensinkronkan antara Pusat dan Daerah berkaitan dengan krisis covid-19 sekaligus dari Kemendagri berusaha menampung aspirasi dari rekan-rekan kewilayahan berkaitan dengan kesiapsediaan sarana prasarana kesehatan, termasuk ke ketahanan pangan.

Mengingat bahwa krisis Covid-19 ini adalah krisis globlal serta pandemi terluas dalam sejarah umat manusia yang berakibat pada krisis pangan terluas, Mendagri Tito menghimbau agar semua Kepala Daerah melakukan langkah percepatan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus ini. “Kita belum pernah mengalami krisis hampir semua provinsi terpapar. Hampir semua terpapar,” ujarnya.

Dikatakannya untuk menghadapi krisis ini, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya dan langkah-langkah untuk mempercepat pemutusan mata rantai virus ini, termasuk stabilitas publik dan ekonomi.. Ia juga menjelaskan virus ini mempunyai kelebihan yang sangat cepat dalam penyebaran dan mempunyai suatu kelemahan, yakni suhu yang panas dan rutin melakukan langkah PHBS, serta sosial distancing.

Untuk itu diperlukan kesiapsediaan semua Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan serta sosialisasi pola hidup sehat di kalangan masyarakat serta jaga jarak jangan sampai ada kegiatan yang menimbulkan keramaian. Kemudian dijelaskannya, Bapak Presiden juga telah banyak memberikan arahan-arahan, sehingga daerah mempunyai gambaran dalam menerapkan kebijakan di daerahnya masing-masing sesuai kebutuhan.

“Pemerintah Pusat tentu tidak bisa bekerja sendiri apalagi dengan sistem otonomi daerah, sehingga separuh APBN itu ditransfer ke daerah dan daerah juga memiliki PAD. Dengan begitu, dalam penanganan covid-19 ini perlu mobilisasi nasional, yaitu kerjasama pusat dan daerah,” tegas Mendagri Tito.

Lebih lanjut Ia menyampaikan setiap daerah diharapkan dapat menjaga daerahnya masing-masing, termasuk mencukupi hal-hal dasar masyarakat, seperti sarana prasarana kesehatan dan ketersediaan pangan. Hal ini dilakukan dalam upaya mengantisipasi terjadinya pelonjakan penularan, sehingga daerah tidak kesulitan berkaitan dengan sarana prasarana kesehatan dan ketahanan pangan.

Turut hadir dalam video conference yang dipimpin oleh Mendagri tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pertanian Syahrul Yasir Limpo, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. @humastabanan

Bupati Suwirta Pantau Ravid Tes di Gor Swecapura

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta memantau langsung proses rapid tes terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung. Senin (6/4).

Dalam pantauannya Bupati Suwirta mengatakan, upaya pencehagan penyebaran Virus Corona terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung bersama protokol Kesehatan Klungkung melakukan ravid tes terhadap ODP untuk meminimalisir kontak dengan yang lainnya.

“Langkah ini terus kita lakukan sebagai langkah pencegahan awal, agar semua orang ini bisa diberikan penanganan sejak awal, agar tidak menimbulkan dampak lebih parah. Jikalau ada yang positif akan segera diisolasi di RSUD Klungkung,” Ujar Bupati Suwirta

Pihaknya juga menambahkan jangan membuat kegaduhan dimasyarakat, sehingga tidak ada berita yang simpang siur dan jangan menjastis warga kita yang pulang dari luar ngeri yang sudah susah mencari nafkah. Dalam situasi seperti ini mari kita hadapi bersama dan ikuti arahan pemerintah.

19 Orang Pasien Covid-19 Sembuh di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra, Senin,(6/4) di Renon, Denpasar menyampaikan ,perkembangan Penanggulangan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali sampai saat ini (Senin,(6/4) kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 199 orang dengan tambahan 11 orang terdiri 9 WNI, 2 WNA, 9 orang WNI ini terdiri dari 6 orang yang baru datang dari Luar Negeri dan 2 orang baru pulang dari Jakarta serta 1 orang dari kontak lokal.

Sedangkan dari 199 sampel yang telah diuji, telah keluar hasil sampel 184 orang yaitu, 141 orang negatif,  43  orang positif tambahan  8 orang positif WNI, dimana dari tambahan 8 orang positif ini, 6 orang merupakan imported case atau kasus yang dibawa dari luar Bali dan 2 orang transmisi lokal atau terjadi perpindahan penyakit dari orang positif yang ada di Bali ke orang lain.

“Imported case 2 orang, ini tentu bahan evaluasi dari gugus tugas atau satuan tugas untuk memperketat pintu kita di Bali. Hari ini 1 orang WNI sembuh, sehingga total komulatif yang telah sembuh berjumlah 19 orang.Ada sembuh 1 orang, makanya terinfeksi virus ini bisa sembuh jadi tidak selalu meninggal.” katanya.

Dari 8 orang positif 2 orang transkisi lokal, artinya dari orang yang positif ini menginfeksi orang lain melalui kontak dekat, kemudian tidak menerapkan arahan pemerintah yaitu tidak menggunakan masker tidak mencuci tangan.

“Kalau tidak ingin bertambah makanya disiplin. Maka dari itu,kita harus disiplin menjaga kesehatan dan arahan pemerintah,” tutupnya.

Klungkung siapkan ruang isolasi bagi  Masyarakat Klungkung yang berstatus Positif Virus Corona (COVID-19).

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau Pembuatan Ruang Isolasi bertempat di Basement RSUD Kabupaten Klungkung pada hari minggu, (05/04/2019). 

Kepala Bidang Penunjang Pelayanan Non Medis RSUD Klungkung Ns. I Wayan Suardana, S. Kep menyampaikan ruang isolasi ini difungsikan bagi masyarakat Klungkung yang sudah positif terkena Virus Corona (COVID-19), ruangan isolasi ini mempunyai kapasitas 20 orang. Pembuatan Ruang Isolasi ini bekerjasama dengan TNI.

“Ketika ruang isolasi sudah selesai dibuat, maka ruangan akan disemprotkan desinfektan, dan  Dalam pembuatan ruang isolasi ini, para TNI yang dilibatkan, menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah disediakan oleh pihak RSUD Klungkung”, ujarnya.

I Wayan Suardana menambahkan terkait Pencegahan penyebaran Virus Corona (COVID-19) pihak RSUD Klungkung juga sudah memasang sekat di Ruang IGD RSUD Klungkung.

Danramil Klungkung Kapten Putu Suteja yang diwakili Kapten inf. Danramil 1610 02 Banjarangkan I Ketut Suwarta Menyampaikan dalam pembuat ruang isolasi ini, pihaknya melibatkan 10 orang TNI yang dipimpin Kapten inf. Pasi Ops Kodim 1610 klungkung Nyoman Wirianada.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan pembangunan ruang isolasi bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan masyarakat Klungkung yang sudah berstatus positif  agar dapat menggunakan ruangan  isolasi yang sudah disiapkan oleh Pemkab Klungkung.

Bupati Suwirta mengharapkan agar tempat isolasi yang sudah disiapkan bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

Bupati Suwirta juga mengharapkan agar masyarakat Klungkung tetap taat mengikuti anjuran dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten.  dalam kesempatan itu juga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyerahkan Masker kepada Pihak RSUD Klungkung. (Humasklk/Cok)

Pemprov Bali: Masyarakat Tidak Menolak atau Mengucilkan Kedatangan ABK dan PMI Yang Baru Datang

 

TABANAN – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra,Minggu,(5/4) di Kabupaten Tabanan, menekankan masyarakat tidak menolak kedatangan ABK atau tidak mengucilkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang, karena bagaimanapun mereka (ABK) adalah tetap warga Bali yang harus dilindungi hak dan keselamatannya.

“Semua pihak khususnya Kasatgas Desa bersama penglisir terus melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak menolak, menjauhi apalagi mengucilkan pekerja migran Indonesia yang baru dan akan datang, karena mereka adalah anak-anak kita. Selain pejuang devisa mereka juga pejuang bagi keluarganya, mereka terpaksa kembalipun itu karena wabah dan bencana, jika kita tolak mereka terus mau dibawa kemana lagi mereka,”ujarnya.

Berdasarkan data yang didapat sebanyak 712 pekerja migran Indonesia atau pelaku perjalanan asal Kabupaten Tabanan yang datang dan sudah di lengkapi surat keterangan sehat, cek suhu tubuh, rapid test di Bandara Ngurah Rai dan dinyatakan negatif Covid-19. Sementara jika ada pekerja migran Indonesia yang datang lebih awal dan belum menjalani rapid test,

“Saya meminta agar mereka tetap melakukan isolasi mandiri secara ketat bahkan jika perlu melakukan rapid test,”katanya.

Selain pekerja migran Indonesia, ABK dan pelaku perjalanan yang datang melalui Bandara Ngurah Rai, di Tabanan juga kedatangan sejumlah santri asal Jawa Timur yang memang berdomisli di Tabanan. Untuk data terakhir, santri yang sudah datang melalui terminal Pesiapan sebanyak 74 orang pada Sabtu kemarin, 28 orang untuk hari ini dan 25 orang hari Sabtu lalu.

“Kedepannya saya meminta kerjasama Ketua Dewan Masjid se-Tabanan untuk turut mengawasi para santri mereka yang baru datang dari luar Bali,” ucapnya.

Untuk mendukung pengobatan khususnya karantina bagi pasien dalam pengawasan, Pemerintah Kabupaten Tabanan sudah menyiapkan 7 kamar isolasi di RSUD Tabanan, dan sedang disiapkan 100 kamar isolasi di RS Nyitdah, Kediri Kabupaten Tabanan.Tim Satgas sebagai ujung tombak dalam mengawasi pekerja migran Indonesia dan santri yang datang diharapkan menguatkan upaya sosialisasi dan kolaborasi pemahaman bagi masyarakat yang belum mengerti terkait penyebaran virus ini. Dia menambahkan, secara tidak langsung penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi dengan dua (2) cara yakni diakibatkan secara imported case (1 orang) yang sudah terjangkit di negara asal dia bekerja (zona merah) dan yang kedua adalah melalui transmisi lokal yang diakibatkan oleh penyebaran satu orang yang tadi ke tengah lingkungannya, yang dimulai dari keluarga terdekat, teman teman dan kemudian meluas ke tengah lingkungannya.

Ini Ketersedian Pangan Menghadapi Epidemi Covid-19 di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Epidemi Covid-19 dengan kebijakan Social Distancing berakibat pada melemahnya kondisi perekonomian karena terbatasnya aktivitas warga. Dilain pihak pangan sebagai kebutuhan mendasar masyarakat harus tetap tersedia dalam jumlah kebutuhan dan terjangkau.

Ketersediaan pangan menghadapi epidemic Covid-19 di provinsi Bali menjadi perhatian khusus Gubernur dan memerintahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk melakukan langkah-langkah konkrit berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten atau Kota agar ketersediaan pangan prioritas untuk 3 (tiga) bulan kedepan terjaga.Bahwa program dan kegiatan pengembangan produksi pangan tetap berjalan sebagaimana biasa. Petani tetap melaksanakan usahatani seperti biasa, akan tetapi pembinaan dan penyuluhan dengan mengumpulkan petani dalam jumlah banyak sangat dibatasi.

Pemantauan terhadap kondisi produksi pangan pokok secara berjenjang dimana Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada disetiap Kecamatan sebagai ujung tombaknya. Berdasarkan kondisi eksisting di lapangan yang manyangkut luas tanam, panen dan proyeksi panen Maret, April dan Mei 2020, ketersediaan beberapa pangan pokok mencukupi, kecuali ketersediaan Bawang Putih, itu disampaikan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, Minggu,(5/4) di Denpasar.

“Jika dilihat berdasar data ketersediaan dan kebutuhan beberapa bahan pokok provinsi Bali Maret, April dan bulan Mei 2020 mulai dari, Beras ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 138.214 ton, Konsumsi atau kebutuhan 107.979 ton, Surplus 30.235 ton dan konsumsi perbulan mencapai 8,3kg, Bawang Merah ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar sebesar 6.845 ton,Konsumsi atau kebutuhan 6.245 ton, Surplus 600 ton dan konsumsi perbulan 0,48 kg,Bawang Putih ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 1.445 ton, Konsumsi atau kebutuhan 3.252 ton, Surplus 1.807 ton, dan konsumsi perbulan 0,25kg,Cabe Rawit ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 8.069 ton, Konsumsi atau kebutuhan 2.862 ton, Surplus 5.207 ton sedangkan untuk konsumsi perbulan 0,22kg,Daging Sapi ketersedian Maret sampai Mei 2020 mencapai 5.364 ton, Konsumsi atau kebutuhan 2.992 ton, Surplus 2.372 ton dan konsumsi perbulan sebesar 0,23kg,Daging Ayam ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 11.566 ton, Konsumsi atau kebutuhan 9.367 ton, Surplus 2.199 ton konsumsi perbulan 0,7kg sedangkan untuk Telor ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 11.333 ton,Konsumsi atau kebutuhan 10.408 ton, Surplus 925 ton, konsumsi perbulan 0,8kg,” paparnya.

Dikatakan, kekurangan produksi Bawang Putih dari produksi lokal dipenuhi oleh Bulog Divre Bali melalui agen penyalurannya dari luar Bali.Program khusus yang dilaksanakan dalam menjaga ketahanan pangan keluarga dari alokasi kegiatan atau anggaran Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian RI di provinsi Bali pada tahun 2020 diantaranya untuk P2L (Pekarangan Pangan Lestari),Penumbuhan 10 KWT Rp. 50.000.000,-,Pengembangan 32 KWT Rp. 15.000.000,-,Dengan diberdayakannya 42 Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk pengembangan aneka bahan pokok kebutuhan sehari-hari diharapkan dapat terpenuhinya pangan bagi 3.240 KK secara berkelanjutan. Selanjutnya, PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat),Penumbuhan 2 LUPM Rp. 160.000.000,-,Pengembangan 7 LUPM Rp. 60.000.000,-,Pembinaan 8 LUPM Rp. 60.000.000,-,Target untuk penyediaan 850 ton beras murah (Rp. 9.455,-/kg) yang dapat untuk pemenuhan beras bagi 8.534 KK selama 3 (tiga) bulan.

Sembari Dirinya menambahkan, PKU (Pengembangan Koperasi Usaha), Untuk pemberdayaan 5 (lima) kelompok ( 20 orang ) dengan bantuan modal Rp. 40.000.000,- dalam pengembangan Cabai dan Kacang Tanah seluas 17,5 Ha, keempat LPM (Lumbung Pangan Masyarakat) Untuk pemberdayaan 7 (tujuh) kelompok ( 20 orang ) dengan bantuan modal Rp. 40.000.000,- untuk beli gabah 4 ton sehingga dapat ketersediaan cadangan beras sebanyak 28 ton (dapat memenuhi beras bagi 281 KK selama 3 (tiga) bulan).