Ini Ketersedian Pangan Menghadapi Epidemi Covid-19 di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Epidemi Covid-19 dengan kebijakan Social Distancing berakibat pada melemahnya kondisi perekonomian karena terbatasnya aktivitas warga. Dilain pihak pangan sebagai kebutuhan mendasar masyarakat harus tetap tersedia dalam jumlah kebutuhan dan terjangkau.

Ketersediaan pangan menghadapi epidemic Covid-19 di provinsi Bali menjadi perhatian khusus Gubernur dan memerintahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk melakukan langkah-langkah konkrit berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten atau Kota agar ketersediaan pangan prioritas untuk 3 (tiga) bulan kedepan terjaga.Bahwa program dan kegiatan pengembangan produksi pangan tetap berjalan sebagaimana biasa. Petani tetap melaksanakan usahatani seperti biasa, akan tetapi pembinaan dan penyuluhan dengan mengumpulkan petani dalam jumlah banyak sangat dibatasi.

Pemantauan terhadap kondisi produksi pangan pokok secara berjenjang dimana Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada disetiap Kecamatan sebagai ujung tombaknya. Berdasarkan kondisi eksisting di lapangan yang manyangkut luas tanam, panen dan proyeksi panen Maret, April dan Mei 2020, ketersediaan beberapa pangan pokok mencukupi, kecuali ketersediaan Bawang Putih, itu disampaikan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, Minggu,(5/4) di Denpasar.

Baca Juga:  Pemprov Bali Gelontorkan 51,96 Miliar untuk Bonus Atlet Berprestasi di PON dan Peparnas

“Jika dilihat berdasar data ketersediaan dan kebutuhan beberapa bahan pokok provinsi Bali Maret, April dan bulan Mei 2020 mulai dari, Beras ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 138.214 ton, Konsumsi atau kebutuhan 107.979 ton, Surplus 30.235 ton dan konsumsi perbulan mencapai 8,3kg, Bawang Merah ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar sebesar 6.845 ton,Konsumsi atau kebutuhan 6.245 ton, Surplus 600 ton dan konsumsi perbulan 0,48 kg,Bawang Putih ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 1.445 ton, Konsumsi atau kebutuhan 3.252 ton, Surplus 1.807 ton, dan konsumsi perbulan 0,25kg,Cabe Rawit ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 8.069 ton, Konsumsi atau kebutuhan 2.862 ton, Surplus 5.207 ton sedangkan untuk konsumsi perbulan 0,22kg,Daging Sapi ketersedian Maret sampai Mei 2020 mencapai 5.364 ton, Konsumsi atau kebutuhan 2.992 ton, Surplus 2.372 ton dan konsumsi perbulan sebesar 0,23kg,Daging Ayam ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 11.566 ton, Konsumsi atau kebutuhan 9.367 ton, Surplus 2.199 ton konsumsi perbulan 0,7kg sedangkan untuk Telor ketersedian Maret sampai Mei 2020 sebesar 11.333 ton,Konsumsi atau kebutuhan 10.408 ton, Surplus 925 ton, konsumsi perbulan 0,8kg,” paparnya.

Dikatakan, kekurangan produksi Bawang Putih dari produksi lokal dipenuhi oleh Bulog Divre Bali melalui agen penyalurannya dari luar Bali.Program khusus yang dilaksanakan dalam menjaga ketahanan pangan keluarga dari alokasi kegiatan atau anggaran Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian RI di provinsi Bali pada tahun 2020 diantaranya untuk P2L (Pekarangan Pangan Lestari),Penumbuhan 10 KWT Rp. 50.000.000,-,Pengembangan 32 KWT Rp. 15.000.000,-,Dengan diberdayakannya 42 Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk pengembangan aneka bahan pokok kebutuhan sehari-hari diharapkan dapat terpenuhinya pangan bagi 3.240 KK secara berkelanjutan. Selanjutnya, PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat),Penumbuhan 2 LUPM Rp. 160.000.000,-,Pengembangan 7 LUPM Rp. 60.000.000,-,Pembinaan 8 LUPM Rp. 60.000.000,-,Target untuk penyediaan 850 ton beras murah (Rp. 9.455,-/kg) yang dapat untuk pemenuhan beras bagi 8.534 KK selama 3 (tiga) bulan.

Baca Juga:  Mahendra Jaya Harap Pura Luhur Giri Salaka Jadi Wadah Pemersatu Umat Hindu di Jawa Timur

Sembari Dirinya menambahkan, PKU (Pengembangan Koperasi Usaha), Untuk pemberdayaan 5 (lima) kelompok ( 20 orang ) dengan bantuan modal Rp. 40.000.000,- dalam pengembangan Cabai dan Kacang Tanah seluas 17,5 Ha, keempat LPM (Lumbung Pangan Masyarakat) Untuk pemberdayaan 7 (tujuh) kelompok ( 20 orang ) dengan bantuan modal Rp. 40.000.000,- untuk beli gabah 4 ton sehingga dapat ketersediaan cadangan beras sebanyak 28 ton (dapat memenuhi beras bagi 281 KK selama 3 (tiga) bulan).