- Advertisement -
Beranda blog Halaman 720

Di Nilai Berhasil Tekan Covid-19 Tanpa PSBB, Presiden Ingin Bali Jadi Percontohan Daerah Lain di Indonesia

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Presiden Joko Widodo secara khusus mengapresiasi sekaligus melayangkan pujian terhadap keberhasilan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Menurut Presiden, meskipun Bali tidak melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun Pulau Dewata nyatanya menunjukkan kemampuan yang memadai untuk menekan laju penyebaran virus yang bermula di Wuhan, China itu.

“Saya kira kerja-kerja efektif yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dalam penanganan Covid-19 bisa dijadikan contoh. Karena memang jika dilihat, Bali ini paling banyak turis dari Tiongkok, harusnya yang paling banyak terkena dampak itu Bali,” kata Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui video conference, Selasa (12/5) di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta.

Presiden Jokowi dalam Ratas yang didampingi Wakil Presiden KH Maruf Ami serta sejumlah menteri terkait dan gubernur itu mengatakan, langkah dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali sangat bagus sekali terutama lewat satuan tugas berbasis desa adat.

“Satgas dalam lingkup desa adat ini merupakan langkah yang sangat baik dalam proses pembatasan wilayah hingga proses isolasi jika ada peningkatan kasus. Cara-cara seperti inilah yang kita inginkan, karena mereka yang ada di tingkat yang paling bawah itu yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Saya kira jika semua desa, semua kampung melakukan hal itu (seperti di Bali, red) akan sangat memudahkan pengawasan, pengontrolan dan terbukti di Bali,” puji Presiden.

Tingkat kesembuhan yang tinggi di Bali serta tingkat kematian yang rendah juga menjadi sorotan Presiden Jokowi sebagai bukti lain keberhasilan Bali dalam penanganan Covid-19.”Saya kira provinsi lain bisa mengikuti apa yang dilakukan Bali,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga mengakui kemampuan Bali dalam menahan laju penyebaran serta penanganan Covid-19.

“Buktinya menunjukkanb bahwa angka positif di Bali terus berkurang, pasien di RS banyak yang smebuh dan tidak ada penambahan angka kematian. Tentu ini harus kita hargai, meskipun Bali tidak memilih PSBB namun Bali telah melakukan upaya secara maksimal dengan mamanfaatkan kearifan lokal,” beber mantan Komandan Paspampres ini.

“Dengan menggerakkan desa adat dan pembentukan Satgas Gotong Royong warga masyarakat berperan besar dalam keberhasilan Bali,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster melalui video conference dari Jaya Sabha, Denpasar, melaporkan bahwa keberhasilan Bali dalam menekan laju penyebaran Covid-19 antara lain, karena pihaknya melakukan kebijakan yang menekankan kepada arahan Presiden. Yakni pengendalian pergerakan masyarakat dan mengatur masyarakat agar tertib secara interaksi sosial guna menahan laju penyebaran Covid-19.

Dikatakan Gubernur Koster, Provinsi Bali memilih untuk tidak memberlakukan PSBB dengan berbagai pertimbangan. “Namun kami memetakan permasalahan yang dihadapi Bali, sumber masalahnya dimana dan transmisinya seperti apa hingga bagaimana pula penanganan yang harus dilakukan,” jelas Gubernur Koster.

Fokus penanganan kasus Covid-19 di Bali menurut Gubernur Koster adalah yang pertama menahan laju pertambahan pasien positif.

“Begitu muncul pertama kali di Bali, kami langsung mengeluarkan keputusan bersama bersama Majelis Desa adat dan PHDI untuk membentuk Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat. Desa adat kami jadikan pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat, melalui hukum adat, agar masyarakat tertib dan disiplin dan untuk mengendalikan pergerakan masyarakat,” jelas mantan anggota DPR RI tiga periode ini.

“Mereka ini bekerja siang malam dengan membentuk posko-posko gotong royong di semua desa adat serta mengendalikan masuk-keluarnya masyarakat ke lingkungan desa adat masing-masing,” tambahnya.

Dijelaskannya pula, saat ini di desa adat ada dua kegiatan utama terkait penanganan Covid-19, yakni kegiatan secara niskala atau ritual keagamaan sesuai dengan kepercayaan dan kearifan lokal masyarakat Bali. Serta kegiatan sekala. “Kegiatan niskala yang dilaksanakan di tingkat desa adat tersebut sangat membantu, dan kami jadwalkan (kegiatan niskala, red) sampai wabah Covid-19 ini berakhir,” terangnya.

Kemudian di tingkat akar rumput, Gubernur Koster menyebut sinergitas desa adat dilaksanakan dengan aparat keamanan, Babinsa dan kelurahan. Sedangkan di tingkat menengah dilaksanakan sinergi dengan bupati/walikota se-Bali dengan arahan dan instruksi yang sejalan dengan pemerintah pusat.

Gubernur kelahiran Sembiran, Buleleng ini juga menyebut faktor penting penanganan Covid -19 di Bali juga tidak lepas dari kualitas pelayanan kesehatan. Yakni dengan 13 rumah sakit rujukan lengkap dengan ruang isolasi yang memadai, tenaga medis yang kompeten serta peralatan yang lengkap. “Kami juga telah menyediakan tiga laboratorium untuk uji SWAB dengan kapasitas 490 sampel per hari,” katanya.

“Tentu kami juga memperhatikan tenaga medis yang bekerja luar biasa, karena terbukti pasien yang sembuh di Provinsi Bali sangat tinggi. Untuk itu, kami sediakan fasilitas yang baik, insentif dan penghargaan kepada tenaga medis. Kami bangga betul dengan tenaga medis kami di Bali,” pujinya.

Teknis kedatangan PMI/ABK juga menjadi konsen Pemprov Bali mengingat tercatat puluhan ribu orang yang pulang ke Bali semenjak masa Covid-19 ini. “Semuanya dikarantina di fasilitas-fasilitas karantina provinsi, meskipun negatif namun tetap dikarantina di kabupaten/kota selama 14 hari,” imbuhnya.

Terkait dengan kasus transmisi lokal, desa dengan penambahan kasus positif signifikan dijelaskan Gubernur Koster langsung diisolasi. “Hasilnya cukup baik, dan sekarang kami fokuskan kepada penanganan kasus transmisi lokal ini bersama kabupaten/kota. Kami targetkan akhir Mei ini, sesuai denagn SOP yang kami tentukan minimum 90 persen angka kesembuhan Covid-19 di Bali. Kami sudah sepakat, bersama semua elemen untuk menjadikan Bali provinsi pertama yang bebas Covid-19,” tegasnya.

Dilaporkan pula, saat ini di Provinsi Bali angka kasus positif mencapai 314 orang (data 11 Mei 2020, red) dengan rata-rata pertambahan kasus positif 7 orang per hari dengan kecenderungan menurun. Sedangkan yang sembuh terus meningkat, tercatat kini 210 orang atau 67 persen dari angka positif. Lalu data pasien yang meninggal masih tercatat sebanyak 4 orang atau 1,27 persen dari total jumlah kasus positif. Sisanya yakni 100 orang masih dalam proses perawatan.

“Kami perkirakan, karena rata-rata lama perawatannya 13 hari, maka dalam beberapa hari ke depan yang sembuh akan semakin banyak, sehingga kami bisa lebih fokus menahan laju pertambahan kasus positif. Perlu juga saya laporkan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat saat ini dalam kondisi sehat dan kemungkinan sembuhnya sangat tinggi,” tutupnya.

Dalam Rapat Terbatas yang diikuti oleh tujuh Gubernur se-Jawa, Bali dan Sumatra Utara itu, hadir pula dalam sambungan video Wakil Presiden KH Maruf Amin, Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto.

Kemarin,Hasil Rapid Tes PMI non reaktif sebanyak 209 Orang di Tabanan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Upaya penanggulangan, laporan perkembanganmasyarakat terjangkit, sedang di rawat dan di isolasi
berdasarkan aturan revisi 4 pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-
19 di Kabupaten Tabanan per Selasa,(12/5) menurut, Ketua Harian Gugus Tugas, DR. I Gede Susila, S.Sos, M.S di Tabanan mengatakan, mulai dari pemantauan surveilans PMI yang masih melaksanakan isolasi mandiri atau isolasi di Rumah Sakit sebanyak 140 orang, OTG 2 orang, ODP 2 orang, PDP 6 orang dan 6 orang di isolasi di UPTD RS Nyitdah,Tabanan.

“Sedangkan untuk comfirm positif sampai saat ini (Selasa,(12/5) sebanyak 3 orang, 1 orang di isolasi di RS PTN Udayana,1 orang di isolasi di RSUP Sanglah dan 1 orang di isolasi di UPTD RS Nyitdah,” jelasnya.

Sedangkan,untuk PMI sebanyak 9 orang di karantina di Hotel K,Pemulangan PMI sebanyak 40 orang terdiri dari Hotel K sebanyak 11 orang dan Hotel P sebanyak 29 orang.

“Untuk PMI yang di karantina oleh Pemerintah Daerah Tabanan di Hotel baik di luar maupun dalam wilayah Tabanan sampai saat ini total ada sebanyak 335 orang,”ujarnya.

PMI yang masih melaksanakan karantina di
Hotel baik di luar maupun dalam wilayah Tabanan adalah sebanyak 111
orang. PMI yang sudah selesai karantina atau pulang total sebanyak 223 orang.
PMI yang di karantina atau isolasi di UPTD RS Nyitdah adalah, sebanyak 1 orang.

PMI yang melaksanakan Rapid Tes 2
sebanyak 213 orang. Hasil nya reaktif sebanyak 4 orang dan non reaktif
sebanyak 209 orang.

Selanjutnya Dia menambahkan PMI yang melaksanakan Rapid tes 2 sebanyak 1 orang di Hotel P. Hasilnya rapid tes nya negatif PMI yang melaksanakan tes PCR sebanyak 3
orang.

‘Hasil nya confirm sebanyak 0 orang dan non confirm(negative) sebanyak 3 orang,” tutupnya.

Pemprov Bali Membantu Pendidikan Siswa dan Mahasiswa Terdampak Covid-19

 

DENPASAR – Pemprov Bali serahkan bantuan kepada Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar, Senin (11/5).

Gubernur Bali I Wayan Koster,Senin,(11/5) disela kegiatan tersebut mengatakan, pemberian bantuan sosial difokuskan untuk siswa sekolah swasta mulai tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB. Sebab untuk SPP siswa sekolah swasta mandiri ditanggung oleh orang tua. Berbeda dengan sekolah negeri yang sudah mendapat dana BOS, baik dari pusat maupun daerah. Maka menurutnya siswa sekolah swasta yang orang tuanya terdampak Covid-19 perlu dibantu.

“Di (sekolah) negeri sudah cukup anggaran dari APBN dan APBD tak perlu lagi di-support. Yang swasta ini yang perlu saya urusin,” jelasnya.

Meskipun tidak mengganti total biaya pendidikan, Gubernur yakin dana ini bisa membantu masyarakat terdampak Covid-19. Adapun besarnya bantuan pendidikan yang diberikan untuk SD sebesar Rp 150 ribu, SMP Rp 200 ribu dan SMA/SMK/SLB sebesar Rp 250 ribu per bulan. Bantuan ini akan diberikan langsung untuk tiga bulan kepada sekolah.

“Sehingga nanti diharapkan sekolah tidak memungut uang sebesar itu kepada para siswa itu,” ujarnya.

Total anggaran Rp 15,7 miliar disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk membantu 23.679 siswa dari tingkat SD,SMP, SMA, SMK, dan SLB swasta di 488 sekolah se-Bali.

“Nanti ada form yang di isi, itu kira-kira yang betul-betul terdampak. Itu supaya bisa dibantu,” ucapnya.

Untuk tingkat perguruan tinggi tidak dibedakan. Karena semua mahasiswa membayar biaya kuliah semester. Ada 15 ribu mahasiswa PTN/PTS yang akan mendapat bantuan pembayaran uang kuliah pada semester ini yang besarnya Rp 1,5 juta per mahasiswa.

“Bisa mahasiswa program S1, bisa mahasiswa program diploma. Dipersilahkan rektornya (memilah, red) mahasiswanya ini terdampaknya jenisnya. Ada orang tuanya yang terdampak terkena PHK atau dirumahkan atau mahasiswa itu sendiri karena dia bekerja sambil kuliah. Mungkin dia kuliah sambil bekerja lantas perusahaannya berhenti dia tidak kerja lagi PHK atau dirumahkan sehingga kehilangan penghasilan, sehingga dia berpotensi kesulitan biaya melanjutkan kuliahnya,” paparnya.

Anggaran yang disediakan mencapai Rp 22,5 miliar, dengan jumlah total 34 PTN/PTS se-Bali yang mahasiswanya mendapat bantuan sosial. Dengan demikian Pemerintah Provinsi Bali total menggelontorkan Rp 38,2 miliar untuk bantuan pendidikan, bagi siswa dan mahasiswa terdampak Covid-19.Dia menambahkan, para Rektor dan Dinas Pendidikan agar penyaluran ini dilakukan tepat sasaran, administrasinya mesti riil sesuai prosedur aturan.Penggunaan uang negara pasti nantinya akan melalui audit BPK.

“Siapa yang harus dibantu silakan diatur dengan baik dan rapi,” pungkasnya.

China Bantu 50.000 Masker Medis dan Baju Coverall Untuk Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemerintah China beri bantuan ke pada Pemerintah Provinsi Bali berupa 50.000 pcs masker medis, APD (baju coverall sumbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional) dan madu kele (sumbangan daari Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa sebagai salah satu penambah imun tubuh sebagai salah satu komponen penambah energi yang berperan untuk kesehatan dalam menghadapi virus corona) ini juga diserahkan kepada tenaga medis, pasien positif.

Penyerahan bantuan logistik berupa masker dari Pemerintah Provinsi Bali dan baju coverall serta madu kele dari Gugus Tugas Nasional ini disaksikan langsung oleh Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar Gou Haodong, dan di distribusikan ke 18 Rumah Sakit Kabupaten/ Kota se-Bali ( RS Sanglah, RSPTN, RSBM, RS Jiwa, RS Tabanan, RS Sanjiwani, RS Buleleng, RS Negara, RS Mangusada, RS Wangaya, RS Bangli, RS Klungkung, RS Karangasem, RS Giri Mas, RS Tangguwisia, RS Gema Santhi, RSU Kubu, RSU Nyitdah) dan sebagian juga akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang nantinya akan didistribusikan juga kepada 120 Puskesmas yang ada di seluruh Bali,itu disampaikan,Sekda Provinsi Bali sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Senin,(11/5) di Denpasar.

Untuk tetap memberikan layanan dengan jumlah alat pelindung diri, masker dan ketersediaan obat yang cukup sekaligus melakukan penanganan yang maksimal kepada pasien terinfeksi, Dewa Indra secara berkelanjutan selalu mengecek ketersediaan alat PCR agar tidak sampai kekurangan.

“Walaupun jumlah pasien yang sembuh semakin tinggi, namun semua pihak diminta untuk tidak lengah, karena peperangan melawan Covid-19 ini masih panjang dan belum diketahui sampai kapan akan berakhir. Perjalanan pencegahan penanganan Covid-19 saat ini mengalami pergeseran, dimana yang dulu menerapkan strategi perang awal adalah disemua pintu masuk dengan menambah lapisan ketebalan akibat kedatangan PMI dan wisatawan, namun saat ini Gugus Tugas bersama tenaga medis, Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat serta semua pihak, mulai berpindah melawan penyebaran virus corona yang terjadi di tengah masyarakat, karena semakin banyaknya transmisi lokal,”paparnya.

Bantuan logistik dari Provinsi Hainan yang diserahkan langsung oleh Konsul Jenderal China di Denpasar Gou Haodong, di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali.Dia menambahkan, sejumlah upaya dilakukan terhadap pergeseran kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh semakin banyaknya transimisi lokal, yakni salah satunya semakin menggencarkan edukasi untuk terus disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menyehatkan tubuh dan menjauhi kerumunan,

“Selain itu pemerintah untuk merujuk pada isolasi pada komunitas. Terutama pada jumlah transmisi lokal yang cukup tinggi serta membatasi kegiatan atau aktivitas masyarakat,” ucapnya.

Selanjutnya dalam waktu dan kesempatan yang sama Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar Gou Haodong mengatakan, sangat bangga terhadap penanganan pasien Covid-19 yang dilakukan oleh Provinsi Bali, dimana terlihat jelas gotong royong dan solidaritas yang tinggi antar tenaga kesehatan selaku tim medis, pasien yang memiliki kemauan tinggi untuk sembuh

“Selain itu, para tim Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat di seluruh Desa dan semua pihak yang saling bahu-membahu, dengan menerapkan disiplin yang tinggi dan edukasi kuat di tengah masyarakat,” tutupnya.

4 Hari Berturut Nihil Kasus Covid 19 Baru Di Denpasar

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Langkah dan kebijakan yang diterapkan Pemkot Denpasar nampaknya mulai membuahkan hasil. Terbukti, perkembangan kasus Covid-19 di Ibukota Provinsi Bali ini menunjukan trend yang membaik, per hari ini, Senin (11/5). Dimana, empat secara berturut-turut tidak ada penambahan kasus baru yang terkonfirmasi Positif Covid-19.

Kabar baik ini juga diiringi dengan sembuhnya 1 orang pasien Covid-19, yang berdomisili di Kelurahan Penatih. Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai, Senin (11/5).

Lebih lanjut dijelaskan Dewa Rai, secara akumulatif sampai saat ini kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif sebanyak 57 orang, rincianya adalah 47 orang sudah sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 8 orang masih dalam perawatan.

Sementara dari hasil pelacakan tim surveilence sampai saat ini di Kota Denpasar juga tidak ada penambahan status OTG dan ODP sementara yang berstatus baru PDP bertambah 12 orang, sehingga secara akumulatif sampai saat ini terdapat status Orang Tanpa Gejala 339 kasus, Orang Dalam Pemantauan 264 kasus dan Pasien Dalam Pengawasan 38 kasus.

“Meski dalam 4 hari terakhir di Kota Denpasar tidak ada penambahan kasus positif baru, demikian juga tingkat kesembuhan pasien semakin meningkat, jangan justru hal ini membuat lengah, tetapi harus tetap waspada dan disiplin mengikuti anjuran pemerintah, kurangi aktivitas diluar rumah, wajib pakai masker dan selalu menjaga kesehatan fisik agar imun tubuh tetap terjaga,” jelasnya.

Walaupun kasus covid mulai melandai, Pemkot Denpasar menurut Dewa Rai tetap meningkatkan kewaspadaan dan akan segera menerapkan Peraturan Walikota Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

“Kami harus tetap tingkatkan kewaspadaan karena mobilitas dan ativitas masyarakat masih tinggi. Lebih baik kita ketatkan dulu sementara, sehingga benar benar bebas kasus covid, karena kami tidak ingin ada muncul serangan gelombang kedua, yang justru akan membuat keadaan semakin sulit,” tutupnya.

Ubung Laksanakan Monitoring dan Sidak Rumah Kost

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Semua Desa/Kelurahan dan desa adat di Kota Denpasar sudah mulai melaksanakan pengetatan wilayah dalam rangka penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar yang juga terkait menjelang penerapan Peraturan Walikota tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di wilayah Denpasar. Kegiatan pengetatan wilayah ini juga dilaksanakan di Kelurahan Ubung, dengan melaksanakan pengawasan dan penertiban wajib masker di pintu perbatasan wilayah ubung secara rutin dan monitoring rumah kost-kostan yang ada di wilayah Ubung, Sabtu (9/5) malam.

Dalam kegiatan pengetatan wilayah, kurang lebih 15 orang personil Satgas Solidaritas Covid 19 Kelurahan Ubung diturunkan untuk melaksanakan monitoring ke semua rumah kost an yang berada di wilayah Ubung dengan mendata jumlah orang yang ngekost.

Kegiatan monitoring rumah kost an ini dilaksanakan untuk mendata para pemilik kost an di wilayah ubung apakah ada menerima orang baru dikostan mereka atau tidak. Karena ini merupakan data penting dalam situasi pandemic covid 19 ini dan mengatisipasi adanya tranmisi lokal dari wilayah lain dalam penyebaran covid 19 ini, demikian disampaikan Lurah Ubung, Wayan Arianta saat dikomfimasi, Minggu (10/5)

“Dari hasil pemantauan atau monitoring semalam ini tidak ditemukan penghuni kost an baru (nihil) dikarenakan pemilik kost an sudah sadar dan mengerti betul terkait tranmisi lokal penyeberan covid 19 yang semakin meningkat. Dan tetap dihimbau kembali kepada seluruh pemilik kost an yang ada di diwilayah ubung untuk tidak menerima orang dari wilayah lain untuk kost lagi semasa pandemic covid 19 ini, kalau pun ada harus lapor ke satgas dan diwajibkan untuk isolasi mandiri selama 14 hari secara ketat dan melaporkannya kepada satgas covid 19 setempat,” tegasnya.

Lebih lanjut Arianta mengatakan, selain monitoring rumah kost an juga dilaksanakan sidak masker secara rutin di wilayah perbatasan Ubung. Masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker saat melintas di kawasan tersebut diminta untuk kembali pulang atau berbalik arah dan jangan masuk ke wilayah Ubung dan Kota Denpasar.

Waka Polres Tabanan Turun ke Pasar Bajra Berikan Imbauan dan Bagikan Masker

 

TABANAN – Pantaubali.com – Pada Hari ini Minggu 10 Mei 2020, sekitar pukul 10.30 Wita, di Pasar Bajra Desa Bajra, Kec. Selemadeg, Kab. Tabanan, Sat gas Ops Ketupat Agung 2020 dipoimpin Waka Polres memberikan himbauan mengantisipasi penyebaran Copid-19 dan pembagian Masker.

Dalam acara ini Hadir langsung Wakapolres Tabanan Kompol Ni Made Sukerti, S.H. yang di dampingi juga oleh Kasat Binmas Polres Tabanan, Akp I Nyoman Suadi,S.H. Kasiwas Polres Tabanan. Iptu Gst Bgs Edikson,S.H. Kasipropam Polres Tabanan,Ipda I Made Sutrisna,S.Pd. dan Ka SPK. Ipda I Made Suartana.

Pada Kesempatan tersebut Kasat Binmas Polres Tabanan memberikan pesan kamtibmas dan himbauan Untuk mengajak Masyarakat pengunjung Pasar dan para pedagang untuk bersama-sama mencegah agar tidak terpapar dari covid-19, dengan menjaga kesehatan, berprilaku bersih, sering cuci tangan menjaga jarak dan selalu menggunakan Masker, sesuai pemerintah.

Kemudian Wakapolres Tabanan Kompol Ni Made Sukerti, S.H. membagikan masker kepada masyarakat yang berbelanja ataupun kepada para pedagang di Pasar Bajra, dan berpesan semua wajib memakai masker kemudian mengatur jarak dan selalu bersih agar tidak terpapar virus covid-19, kegiatan berjalan tirtib lancar

Persentase Kesembuhan Tertinggi Nasional & Internasional, Gubernur Koster Beri Apresiasi dan Insentif Tenaga Medis

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Melalui strategi dan berbagai kebijakan penanggulangan pandemi Covid-19 yang dikeluarkan Gubernur Bali Wayan Koster terbukti berhasil menekan tingkat angka kematian dan tingginya persentase tingkat kesembuhan pasien di Bali.

Gubernur Koster selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengakui keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras dan jalinan kerjasama berbagai pihak khususnya tenaga medis sebagai garda terdepan penanggulangan Covid-19 di Bali.

Demikian terungkap saat Gubernur Koster didampingi Ketua Harian Gustu Covid-19 Provinsi Bali (Sekda Provinsi Bali) Dewa Made Indra menggelar rapat teleconference dengan para tenaga medis di seluruh Bali dari Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (9/5).

Selain mendapatkan laporan perkembangan penanganan Covid-19 dari para peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Laboratorium, Puskesmas dan Tempat Karantina, Gubernur Koster juga menerima masukan dan saran dari para peserta yang tersebar di sekitar 40 titik mulai dari Jembrana sampai Karangasem agar penanganan Covid-19 di Bali semakin baik.

Gubernur Bali memberikan apresiasi yang tinggi kepada para tenaga medis di Provinsi Bali selaku garda terdepan sehingga saat ini Bali menjadi provinsi terbaik dalam penanganan Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya kesembuhan pasien Covid-19 di Bali. “Sampai saat ini, tingkat kesembuhan 65 persen atau 195 orang. Sedangkan yang meninggal ada empat atau 1,31 persen dari total pasien positif tiga ratus orang,” ujarnya.

Angka-angka ini jauh lebih baik dari angka nasional dan secara internasional. Rata-rata untuk nasional tingkat kesembuhan 19,2 persen dan kematian 7,19 persen. Sedangkan secara internasional tingkat rata-rata angka kesembuhan 33,41 persen dan kematian 6,99 persen.

Gubernur asal Buleleng ini menambahkan lama perawatan pasien Covid-19 di Bali juga relatif singkat. “Rata-rata tiga belas hari. Paling cepat tiga hari dan paling lama 39 hari. Ada satu yang lama belum sembuh kita akan terus cari cara untuk penyembuhannya,” katanya.

Menurut Gubernur, angka-angka ini menunjukkan kinerja Provinsi Bali dalam mengatasi pandemi Covid-19 sangat baik. Bahkan yang terbaik di Indonesia. “Ini adalah penilaian pemerintah pusat dan juga Gugus Tugas nasional yang disampaikan langsung kepada saya selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali,” ujar Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Ia menambahkan tenaga medis sangat berperan dalam keberhasilan ini. Selain telah bekerja keras, tenaga medis menurutnya sangat berisiko tertular penyakit. Di Bali, lima orang tenaga medis sudah sempat tertular dan tiga orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. “Angka ini termasuk kecil dan kita berharap tidak ada lagi penambahan,” kata Gubernur.

Menurutnya Gugus Tugas Provinsi Bali sangat memperhatikan kebutuhan tenaga medis dalam penanganan Covid-19. “Pemerintah Provinsi Bali dan bantuan pemerintah pusat telah menyediakan peralatan untuk melindungi tenaga medis baik itu alat pelindung diri juga menyediakan hotel dan transportasi,” ujarnya.

Para tenaga medis memberi apresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. dr. Arya Putra dari Puskesmas Selemadeg Barat mengatakan langkah-langkah Gugus Tugas Provinsi Bali selama ini sudah sangat baik. Ngurah Kusuma, tenaga medis di RSUD Klungkung mengatakan langkah karantina terpusat terhadap PMI sangat tepat dalam menurunkan penularan COVID-19 di Bali. “Karantina terpusat sangat berhasil menurunkan angka kesakitan akibat Covid,” katanya.

Ia juga merespon positif adanya penambahan Lab pemeriksaan PCR di Bali. Apresiasi serupa disampaikan beberapa tenaga medis di Bali.

Tenaga medis RS PTN UNUD dr. Cok Wahyu, SpPD menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemprov Bali terhadap tenaga kesehatan. “Sebagai salah satu pusat rujukan Covid di Bali merasa sangat apresiasi dengan bantuan dari Pemda Bali, baik itu relawan, APD, alat dan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada nakes kami seperti penginapan dan sebagainya,” ujarnya.

Menurutnya sejak 7 April 2020, RS PTN UNUD sudah menerima 123 pasien Covid-19 dengan total positif sebanyak 85 pasien. Ia kemudian menambahkan sejak bulan Mei ini tren pasien positif di RS PTN UNUD mengalami penurunan dengan penambahan hanya sepuluh orang pasien.

Beberapa tenaga medis menyampaikan harapan pemberian insentif terhadap tenaga non medis yang juga terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 seperti sopir dan tenaga kebersihan. Terhadap hal ini, Gubernur Koster memastikan bahwa insentif akan diberikan terhadap tenaga medis maupun non medis yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19.

Insentif untuk tenaga medis sudah diatur oleh Permenkes dan tinggal memenuhi persyaratan administrasinya. Sementara untuk tenaga non medis, Gubernur mengatakan sudah berkomitmen memberikan insentif dan tata caranya segera akan dirapatkan dengan Bupati/Walikota se-Bali. “Saya akan rapat dengan Bupati/Walikota hari Senin. Bagi Kabupaten/kota yang anggarannya tidak memungkinkan akan ditangani oleh Provinsi,” ujarnya.

Mengakhiri rapat, Gubernur Koster kembali menegaskan apresiasinya terhadap kerja keras dan dedikasi tenaga medis dalam percepatan penanganan Covid 19 di Bali. “Tetapi perjuangan kita belum selesai. Karena sampai hari ini masih ada penambahan pasien positif COVID-19 walaupun lajunya sudah menurun,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak para tenaga medis untuk menjalankan tugas kemanusiaan ini dengan sebaik-baiknya sembari berharap pandemi ini segera berakhir. “Ini sungguh-sungguh merupakan perbuatan mulia sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal dan agama yang Kita yakini, bahwa perbuatan baik yang dilandasi dengan ketulusan akan memberi manfaat dan kebahagiaan buat diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Serahkan Bantuan Di Bondalem, Gubernur Koster Akan Beri Perhatian Khusus Agar Covid 19 Tidak Menyebar Ke Desa Lain

 

BULELENG  – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (10/5) pagi kembali turun ke masyarakat untuk menyerahkan bantuan sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Kali ini, didampingi Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Gubernur Koster menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga Desa Bondalem, Tejakula, Buleleng yang tengah melaksanakan karantina desa pasca-terjadinya transmisi lokal.

Bantuan yang diserahkan Gubernur Koster di Posko Terpadu Penanganan COVID-19 Kantor Perbekel Desa Bondalem ini merupakan bantuan CSR Bank Negara Indonesia (BNI) sebanyak 1.500 paket sembako terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, dan telur 10 butir. Sementara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menyerahkan 400 paket sembako terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, mie instan 2 paket serta 5.000 masker.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Koster mengatakan memberikan perhatian khusus kepada Desa Bondalem mengingat beberapa waktu lalu terjadi transmisi lokal Covid-19. Untuk itu, ia berharap masyarakat Desa Bondalem bisa disiplin mengikuti imbauan pemerintah agar penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini tidak semakin meluas. Karena hal itu, Gubernur Koster menginstruksikan kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang juga hadir pada kesempatan ini agar memberikan perhatian khusus terhadap Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.

Gubernur Koster menyampaikan bahwa kasus penularan transmisi lokal di Desa Bondalem ini murni karena dari warga lokal yang menularkan Covid-19. Virus ini sangat cepat penularannya, jika virus ini menular ke desa di luar Bondalem, akan menimbulkan masalah yang besar.

Untuk itu, Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mengajak warga agar disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, dan tetap tinggal di rumah selama masa karantina serta mengikuti penanganan protokol kesehatan.

“Di sini itu transmisi lokalnya tinggi, jadi saya akan memberikan perhatian secara khusus agar tidak semakin parah penyebarannya. Masyarakat harus disiplin dalam melaksanakan instruksi pemerintah. Saya tidak mau kasus ini menular ke desa lain, untuk itu bupati saya tugaskan jangan sampai kendor dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona ini,” katanya.

Menurut Gubernur Koster, penanganan Covid-19 di Bali sangat baik. Terbukti 65% pasien positif sudah sembuh dan ini merupakan persentase tertinggi di Indonesia. Bahkan dalam persentase nasional saja 16% yang dicatatkan sembuh, sedangkan di seluruh dunia total angka persentase kesembuhannya 3%. Jadi penanganan Covid-19 di Bali sudah bagus dan tentu semua ini karena dukungan tim medis serta masyarakatnya yang disiplin mengikuti imbauan pemerintah.

Selanjutnya, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyampaikan upaya yang telah dilakukan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang telah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Setelah menjalani test SWAB, para PMI akan kembali menjalani karantina selama 7 hari agar benar-benar bersih dari Covid-19.

Bupati Suradnyana mengakui banyak PMI Buleleng yang datang tanpa sepengetahuan Satgas dan menyatakan melakukan isolasi mandiri, namun kenyataannya mereka melakukan kegiatan di luar rumah. Bahkan ada yang bandel dan tidak mengikuti imbauan pemerintah. Saat ini PMI yang pulang sudah dikarantina di satu tempat di wilayah Denpasar, sehingga selanjutnya bisa fokus untuk penanganan transmisi lokal.

“Saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam penanganan Covid-19 ini secara terstruktur dan sistematis. Terima kasih kepada Pak Gubernur yang telah hadir di Desa Bondalem untuk menyerahkan bantuan, ini menandakan bahwa kita semua serius dalam menangani virus ini,” ujar Bupati Buleleng.

Sementara Kelian Adat Bondalem Made Pendra usai acara penyerahan bantuan mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah, khususnya Gubernur Bali yang telah turun langsung dalam memberikan bantuan kepada warga Desa Bondalem. Menurutnya, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi warga yang saat ini tengah melaksanakan karantina desa.

Ia berharap aparat terkait bisa lebih tegas lagi dalam penanggulangan Covid-19 agar penyebarannya bisa teratasi dengan baik. Dikatakannya, karantina yang dilaksanakan Desa Bondalem saat ini sudah berjalan dengan baik. Meski demikian, ia mengakui jika masih banyak warga ‘pengkung’ dalam melaksanakan imbauan pemerintah. Namun setelah kejadian seperti saat ini, baru semua mulai mengikuti imbauannya. Padahal apa yang dilakukan pemerintah adalah untuk kebaikan bersama. Ia berharap pandemi ini bisa cepat selesai, dan kehidupan masyarakat kembali normal.

Hadir pula pada kesempatan ini, Pimpinan Wilayah BNI Provinsi Bali I Made Sukajaya, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs I Wayan Sunartha, Kasdam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Candra Wijaya, Wakajati Bali Asep Maryono, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.

13 Mei 2020, Sriwijaya Air Group Kembali Layani Penerbangan Domestik

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sriwijaya Air Group siap kembali mengoperasikan penerbangan domestiknya terhitung per 13 Mei 2020 mendatang dengan berpanduan pada ketentuan dan syarat yang telah ditetapkan oleh pihak regulator penerbangan Indonesia.

Layanan penerbangan domestik Sriwijaya Air Group ini ditujukan bagi pelanggan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang mengatur kebijakan mengenai larangan aktivitas mudik serta Surat Edaran Nomor 31 Tahun 2020 oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tentang Pengaturan Penyelenggaraan Transportasi Udara Selama Masa Dilarang Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.Direktur Utama Sriwijaya Air,Jefferson Jauwena.

“Dengan kedua panduan tersebut artinya Sriwijaya Air Group hanya akan melayani pelanggan yang melakukan perjalanan kedinasan, repatriasi WNI/pelajar/pekerja migran/pemulangan orang dengan alasan khusus, pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat dan pelanggan yang keluarganya sakit keras atau meninggal dunia dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku,” jelasnya.

Pelanggan diharapkan dapat melengkapi berbagai dokumen perjalanan yang harus ditunjukan pada saat pembelian tiket, di antaranya adalah surat keterangan sehat dan bebas Covid-19 dari rumah sakit/instansi kesehatan, surat tugas dari kantor maupun instansi terkait, surat pernyataan perjalanan dan berbagai dokumen pendukung lainnya.

“Calon pelanggan harus bisa menunjukkan kelengkapan dokumen fisik saat melakukan check-in di counter Sriwijaya Air Group. Seluruh protokol ini kami lakukan dengan sangat ketat untuk memastikan tidak ada pelanggan yang bepergian untuk keperluan mudik Lebaran. Dan mengingat ketatnya proses verifikasi penumpang di bandara, kami himbau pelanggan Sriwijaya Air Group untuk hadir 3 jam sebelum penerbangannya,” katanya.

Untuk pelanggan Sriwijaya Air Group yang hendak memeriksa jadwal, rute penerbangan yang tersedia hingga pembelian tiket pesawat Sriwijaya Air Group dapat dilakukan melalui website resmi www.sriwijayaair.co.id atau www.flynamair.com, atau bisa juga mengakses aplikasi Sriwijaya Air di Play Store maupun App Store.