- Advertisement -
Beranda blog Halaman 719

Setelah Menjalani Masa Isolasi Selama 14 Hari, Status Karantina Wilayah Di Banjar Srokadan Di Cabut

 

BANGLI – Pantaubali.com – 14 hari sudah lamanya masyarakat Br. Serokadan, dan beberapa banjar di Desa Abuan menjalani masa isolasi wilayah, guna mencegah dan memutus penyebaran pandemi Covid19. Kabar gembira pun tiba, masyarakat Desa Abuan diijinkan kembali melaksanakan aktivitas seperti sedia kala setelah dicabutnya status karantina wilayah. Hal ini terungkap saat Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 bersama Bupati Bangli Made Gianyar menghadiri acara Perubahan Status Karantina Wilayah Desa Abuan , di Balai Br. Serokadan, Abuan, Bangli, Jumat (15/5).

“Mulai hari ini karantina wilayah desa Abuan dinyatakan dihentikan, maka masyarakat bisa kembali ke aktivitas awal, ke situasi new normal, yakni situasi dimana masyarakat boleh melaksanakan kegiatan namun tetap mengindahkan kewaspadaan. Bukan sebebas-bebasnya, tapi tetap mengikuti protokol pencegahan penyebaran Covid19,” tegas DM Indra.

Masih dalam sambutannya, DM Indra kembali menegaskan protokol pencegahan masih harus terus dilaksanakan , karena penanganan Covid 19 belum berakhir, dan kapan berakhirnya belum bisa dipastikan.

“Masa isolasi memang sudah berakhir, tapi kembali saya tegaskan upaya pencegahan dan penanganan Covid belum berakhir. Ini masih terus berjalan, hingga Bali benar-benar dinyatakan bebas penyebaran covid19. Satu indikator terpenting dalam memastikannya yakni adanya transmisi lokal, jika masih ada transmisi lokal berarti Bali belum bebas dari virus ini, berarti masih ada masyarakat yang belum disiplin melaksanakan protokol pencegahan. Saat ini pun masih ada transmisi lokal, termasuk di Bangli, itulah kenapa sebabnya saya minta tetap waspada,” ujarnya.

“Mendengar dan menyaksikan berbagai penjelasan informasi dan edukasi di berbagai media, penyebaran sebenarnya bisa dicegah, asal tetap disiplin melaksanakan himbauan protokol pencegahan. Dan itu harus dilaksanakan oleh setiap orang, bukan hanya satu-dua orang. Akan mubazir kalau hanya satu-dua orang yang mengenakan masker, sedangkan masih ada yang tidak mengenakan, maka kemungkinan penyebaran masih bisa terjadi,” imbuhnya.

Informasi umum yang sudah sering didengungkan terkait pencegahan penyebaran Covid19 yakni rajin cuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh . Satu metode mudah yang gampang dilaksanakan, dan Cuma memerlukan kedisiplinan.

“Hanya dengan rajin cuci tangan memakai sabun pun sebenarnya virus ini sudah bisa mati, mengenakan masker, menjaga jarak, itu semua cara yang mudah, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh , itu pun tidak mengeluarkan biaya besar. Kita hanya perlu kesadaran untuk disiplin terus melaksanakan hal tersebut. Jika terjangkit pun sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun karena tingkat penyebarannya yang tergolong sangat cepat, inilah yang perlu diwaspadai. Sedikit kita lengah dan lalai, maka semua bisa terpapar,” rinci DM Indra dihadapan para Kelian se Abuan yang diharapkan bisa diteruskan ke masing-masing warganya.

Masa isolasi selama 14 hari pun diharapkan membawa hikmah positif tersendiri bagi warga desa Abuan, dan pelajaran bagi seluruh masyarakat Bali agar semakin mengerti, paham dan waspada terhadap bahaya penyebaran Covid19.

Senada dengan Sekda DM Indra, Bupati Bangli Made Gianyar pun mengapresiasi langkah karantina wilayah yang diambil terhadap Desa Abuan guna memutus penyebaran Covid19. Setelah diberlakukan perubahan status seusai masa isolasi selama 14 hari, Ia pun menghimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol pencegahan. “Setelah status isolasi dicabut, kedisiplinan warga harus terus ditingkatkan, kalau bisa di Bangli jangan lagi ada yang positif, begitu juga di Bali. Kalau kita sudah melaksanakan protokol pencegahan dengan ketat, semisal selalu melaksanakan phisycal distancing, saya yakin tidak ada lagi penularan, pembatasan-pembatasan seperti ini pun tidak perlu dilaksanakan,” ujarnya.

Terkatung-Katung Puluhan Tahun, 74,31 Hektarare LC Sanggulan Tahun ini Tergarap

 

TABANAN – Pantaubali.com – Selama 30 tahun lebih terkatung-katung akhirnya permasalahan konsolidasi tanah atau Land Consolidation (LC) Sanggulan,Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.Akhirnya terselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan masalah dengan masyarakat setempat.

Terkait dengan mulai tergarapnya LC Sanggulan tersebut menurut, Ketua Tim LC BPN Tabanan yang juga Kasi Penataan Pertanahan BPN Tabanan, I Nyoman Mertayasa, Jumat,(15/5) di Sanggulan,Tabanan menerangkan, keberadaan tanah rersebut sumber pembiayaan dari APBN pada 1985 sampai 1986 dengan luas areal seluas 74.3100 Ha, jumlah bidang 234 bidang dengan jumlah peserta dasar yaitu sebanyak 202 orang.

“Realisasi kegiatan pada 21 Maret 1987 terbit sertipikat hasil penataan dari hasil penataan jumlah kapling (sertipikat) 496 bidang penerima sertipikat 350 orang, sisa peran serta 44 bidang atau 40.910 M2 sebanyak 207 sertipikat telah diserahkan. Dan sebanyak 289 sertipikat masih ada di kantor pertanahan Kabupaten Tabanan,” jelasnya.

Jika dilihat dari putusan pengadilan mulai pengadilan negeri Kabupaten Tabanan No. 17/Pdt/G/1987/PN.Tbn 18 Januari 1988, pengadilan tinggi kota Denpasar No.47/Pdt/1988 PT. Dps tanggal 31 Agustus 1988, Makamah Agung No.1003.K/PDT/1989 tanggal 22 Juni 1992. Semua putusan dimenangkan Pemkab Tabanan.

“Pemkab Tabanan tidak langsung melaksanakan putusan dimusyawarakan akan tetapi, tidak berhasil.Akhirnya pada 2003 sebagian tanah ditata ulang menjadi luas areal seluas 17.0255 Ha, sertipikat 165 buah,” ujarnya.

Selanjutnya, dalam kesempatan dan waktu yang sama Ketua Korlap Tim Desa, Nyoman Sudata menyampaikan, pembangunan dari LC ini dari tahun 86 dan baru di tahun ini (2020)akhirnya dapat terujud.

“Tentu kami bersyukur dengan telah adanya ini setelah beberapa tahun terkatung-katung. Jika diistilahkan kalau sebuah kerajaan, sudah berapa kali rajanya terganti di Tabanan termasuk anggota DPRDnya,”ucapnya.

Selain itu juga, tentu keuntunganya tanah ini akhirnya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat yang dulunya terbelengkalai begitu lama. Dia menambahkan, apa lagi sekarang telah ada akses jalan juga jika dulu masih berupa jalan pundukan.

“Apa lagi ditambah saat ini akses jalan juga telah terbangun,” tutupnya.

Kapolres Tabanan Bagikan Sembako Untuk Warga Flobamora Tabanan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Wujud rasa kebersamaan dan rasa Peduli terhadap Warga Masyarakat asal Flobamora NTT yang tinggal di Tabanan, dan terdampak Pandemi Covid19

Hari Jumat, 15/05/2020, 08.30 Wita, bertempat di lapangan Apel Polres Tabanan Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S, Siregar SIK., M.H., secara khusus membagikan bingkisan dalam wujud kemasan sembako kepada perwakilan warga masyarakat Flobamora ( Flores, Sumba, Timor dan Alor ) yang terdampak Pandemi Covid19 dan bertempat tinggal di Tabanan. Dalam Penyerahan bingkisan Kapolres Tabanan didampingi para Kabag, Para Kasat, semua Perwira dan disaksikan anggota Polres Tabanan.

Pada kesempatan tersebut Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S, Siregar SIK., M.H., mengatakan “ Adanya pembatasan kegiatan Masyarakat / pemberlakukan stay at home atau di rumah saja untuk dapat mencegah penyebaran virus Corona, tentu sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Untuk membantu dan untuk dapat mengatasi kesulitan masyarakat khususnya warga Flobamora yang beralamat tinggal di Tabanan, Polres Tabanan memberikan sumbangan berupa sembako, dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19,

Jangan dilihat jumlah barangnya, namun dalam situasi seperti saat ini kami Polres Tabanan Peduli, ini adalah wujud kebersamaan Polri ( Polres Tabanan ) dengan semua komponen masyarakat yang ada, Tegas Kapolres Tabanan.

Agar diketahui, Polres Tabanan bersinergi dengan Instansi terkait, sudah beberapa kali dilibatkan langsung dalam giat Bakti Sosial, dipercaya untuk membagikan Bingkisan berupa sembako baik yang bersumber dari Pemerintah Pusat Daerah maupun dari Pimpinan Polri ( Kapolda Bali ) telah menyalurkannya kepada masyarakat sampai jauh di pelosok Desa,

Sementara dari perwakilan warga Flobamora Paskalis boli ketua Flobamora Tabanan menyambut positif dan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Tabanan bersama Staf, yang sangai peduli dengan keberadaan warga Flobamora.

Komunitas Senam AW S3 Happy Serasi Tabanan Berbagi Sembako di Tiga Lokasi

 

TABANAN – Pantaubali.com – Mewabahnya virus corona atau covid-19 telah mampu melahirkan sisi-sisi kemanusiaan bagi banyak pihak. Berbagai kegiatan kemanusiaan pun mengalir sejak virus tersebut mewabah.

Seperti halnya aksi kemanusiaan berbagi sembako yang digelar Komunitas Senam AW Sehat, Semangat, Senang (S3) Happy Serasi Tabanan. Tidak tanggung-tanggung aksi sosial yang digelarnya pada Kamis (14/5) ini digelarnya di tiga titik. Yakni di Desa Buahan, Beng dan Cepik.

Ketua Komunitas Senam AW S3 Happy Tabanan Serasi Thodora Oktaviani didampingi wakil Ni Wayan Manik Astuti dan pembina Liem Surya Adinata mengatakan, aksi kemanusiaan ini dilakukannya untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak dari mewabahnya virus corona. Secara khusus, sumbangan ini diarahkan bagi warga kurang mampu, para lansia dan warga yang menyandang suatu penyakit sehingga tidak bisa lagi beraktivitas.

“Sumbangan ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat, terutama para lansia, warga kurang mampu dan warga yang sedang menderita suatu penyakit sehingga tidak lagi bisa beraktivitas,” sebutnya.

Aksi sosial ini diawali dari Desa Buahan. Selain penyerahan sumbangan bagi puluhan warga di halaman kantor desa setempat, sumbangan juga diantarkan langsung ke beberapa warga Buahan. Ini dikarenakan warga tersebut sudah lansia atau mengidap suatu penyakit sehingga tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.

Perbekel Desa Buahan I Gede Ari Wastika mengucapkan terima kasih atas kepedulian komunitas Senam AW S3 Happy Tabanan Serasi kepada warganya. Menurutnya, sumbangan ini sangat bermanfaat bagi para penerimanya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada komunitas Senam AW S3 Happy Serasi Tabanan yang telah berkenan membantu warga kami,” ucapnya.

Selanjutnya rombongan komunitas Senam AW S3 Happy Tabanan Serasi ini melanjutkan penyerahan sumbangan di Beng dan Cepik. Adapun paket sembako yang diserahkan ini masing-masingnya berisikan beras 5 kilogram, minyak 1 liter, telur 10 butir dan mie instan. *

Bupati Suwirta Akan Tinjau Kembali Perbup Tentang Bantuan Dari Dana Desa

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Masih adanya warga yang belum terdata untuk mendapatkan bantuan pemerintah membuat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta akan meninjau kembali Peraturan Bupati yang mengatur tentang pemberian bantuan melalui dana alokasi desa. Hal itu disampaikannya usai menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama dari Dana Desa, Kamis (14/5/2020).

“Setelah saya turun melihat kondisi dilapangan, ternyata masih ada beberapa warga yang sakit maupun cacat fisik sama sekali belum mendapat bantuan, apalagi mereka tidak bisa bekerja dengan keadaan seperti ini, maka dari itu untuk kedepan juklat-juknisnya Peraturan Bupati (Perbup) akan saya tinjau kembali agar warga yang belum tersentuh bantuan apapun tidak harus melalui kabupaten jadi nanti langsung ditangani oleh desa melalui dana alokasi desa,” ujar Bupati Suwirta.

BLT yang diserahkan secara simbolis dari dana desa itu sebesar Rp. 600.000,- kepada warga kurang mampu dan terdampak Covid-19. Tiga desa yang diserahkan kemarin yakni Desa Selat dan Desa Akah Kecamatan Klungkung serta Desa Tohpati Kecamatan Banjarangkan. Bantuan tersebut akan diberikan selama tiga bulan, April, Mei dan Juni.

Bupati menambahkan, kedepannya  hak-hak warga yang berhak mendapatkan bantuan secara rutin akan diberikan, termasuk juga anak-anak mereka yang seharusnya mendapatkan beasiswa akan diberikan. “Jadi untuk kedepannya mereka yang mempunyai anak kita akan berdayakan, sehingga dengan langkah-langkah ini nantinya mereka bisa lepas dari kk miskin,” ucap Bupati Suwirta.

Tak hanya itu, Bupati juga tidak henti-hentinya memberikan motivasi dan semangat kepada warganya yang terdampak Covid-19. Bupati berharap mereka bisa bangkit dan terus berusaha, jangan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Selain itu, Bupati juga  mengingatkan warga agar selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, sehingga kita semua bisa terhindar dari penyebaran Covid-19. (Humasklk/puspa).

Pasca Covid-19 Bali Membutuhkan Pemulihan Pariwisata

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Merebaknya wabah Virus Corona tentu membuat beberapa sektor ikut terpuruk tidak terkecuali sektor pariwisata di Bali pada khususnya. Tentu sektor pariwisata di Bali membutuhkan pemulihan agar pariwisata Bali mampu bergeliat kembali.

Terkait dengan hal tersebut pada,Kamis,(14/5) Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengelar Rakor Persiapan Pemulihan Pariwisata di Bali di ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar. Rakor tersebut mengagendakan perumusan dan sinergi strategi bersama guna memulihkan pariwisata nasional khususnya Bali.

Pihak Kementrian priwisata dalam kesempatan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah menimbulkan dampak yang signifikan kepada seluruh aspek perekonomian, termasuk pariwisata.

“Khusus provinsi Bali, dampak tersebut sangat terasa dan berpengaruh mengingat Bali adalah destinasi pariwisata utama. Maka perlu segera dilakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat guna memulihkan seluruh destinasi pariwisata yang terdampak,” jelasnya.

Maka dari itu,Kementrian Pariwisata telah merumuskan program CHS (Cleanliness, Health, Safety) sebagai tagline pariwisata pasca pandemic Covid-19.

“Saat ini kita memasuki dunia yang new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap normal saat ini menjadi normal. Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang,” jelasnya.

Bali dijadikan pilot project mengingat provinsi ini menjadi yang terbagus dalam menekan dan mengatasi pandemic Covid-19. Adapun berbagai strategi yang perlu diperhatikan untuk program ini mulai dari, protokol kesehatan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan terkait bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan, kesiapan wilayah Bali seperti entry point dan lokasi wisata dan destinasi.

Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi program Kementrian Pariwisata, apalagi Bali menjadi prioritas dalam bersama dengan 3 provinsi lainnya. setuju mengangkat keberhasilan Bali dalam menangani Covid-19 sebagai salah satu promosi pariwisata, melihat perkembangan kasus hingga saat ini tingkat kesembuhan sebesar 65% tertinggi di Indonesia dengan angka kematian sebesar 1,2% terendah di Indonesia.

“Ini bisa meyakinkan wisatawan untuk datang ke Bali,” ujarnya.

Akan tetapi, ia berharap pembukaan wisata di Bali tidak dilakukan secara serentak, bisa dimulai dari Nusa Dua terlebih dahulu.

“Mengingat banyak wisatawan yang sudah sangat rindu dengan Bali, kita bisa buka ITDC di Nusa Dua terlebih dahulu. Mengingat di sana secara fisik sudah terisolasi dan jauh dari pemukiman dan dengan fasilitas yang sudah lengkap,” ujarnya.

Jika trend covid-19 di seluruh dunia sudah 0%, kita bisa buka secara bertahap beberapa spot wisata di Bali, seperti spot Tanah Lot atau Monkey Forest di Ubud. Sebagai catatan pembukaan spot tersebut tidak diikuti dengan pembukaan area di sekitarnya, untuk memaksimalkan social distancing terlebih dahulu.

Dirinya menambahkan, siap menerima wisatawan lagi setelah pandemic.Karena Bali sudah membuktikan selalu bangkit pasca musibah, seperti bom Bali dan meletusnya Gunung Agung.

Pemrov Bali, Akan Mengeluarkan Surat Edaran Terkait Penggunaan Masker

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, kembali menekankan pentingnya penggunaan masker dalam kegiatan sehari-hari warga masyarakat tentu dengan tujuan menahan laju penyebaran covid-19.

Dengan melihat pentingnya penggunaan masker dan realitas di lapangan dimana masih banyak ditemukan warga masyarakat yang tidak menggunakan masker khususnya pada saat bepergian keluar rumah. Maka Sekda Dewa Indra melalui Surat nomor 149/GugusCovid19/V/2020 mewajibkan setiap tamu,pengunjung,pemohon di kantor atau fasilitas pelayanan publik untuk menggunakan masker.

“Bagi pengunjung atau pemohoon yang kedapatan tidak menggunakan masker, agar ditolak atau ditunda poses pelayanan publiknya,” jelasnya.

Aabila pemohon pelayanan publik merupakan penyandang disabilitas atau mereka yang kurang mampu secara ekonomi, kantor dan fasilitas layanan public wajib memberikan bantuan masker sehingga dapat melanjutkan proses pelayanan publiknya.

“Untuk maksud tersebut, pada unit-unit pelayanan publik perlu disiapkan masker untuk diberikan kepada pemohon pelayanan public dengan kategori diatas,” ujarnya.

Surat edaran ini akan diberlakukan kepada seluruh instansi dan fasilitas pelayanan public di Provinsi Bali serta ke tingkat Kabupaten/Kota se-Bali. Selain itu Dirinya menambahkan, juga akan diberlakukan kepada layanan Pendidikan tinggi, jasa perbankan dan jasa keuangan.

Edi Wirawan Kembali Gelontorkan Bantuan Beras dan Ribuan Liter Disinfektan ke Kecamatan Pupuan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Bergerak Untuk Memberi Bantuan ke tengah Masyarakat, I Made Edi Wirawan S.E. Yang biasanya bergerak sendiri dan hanya di dampingi relawanya, Hari ini Edi Wirawan bergerak  bersama I Ketut Suryadi (Boping) dan Sejumlah Kader PDI P Asal Kecamatan Pupuan,secara bersama-sama turun ketengah-tengah masyarakat lakukan aksi sosial ditengah wabah Covid-19.Aksi sosial kesekian kali ini dilaksanakan kembali pada Rabu,(13/5) dengan telah menyambangi Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.

Dalam aksi sosial tersebut bantuan diserahkan berupa Beras sebanyak 1,5 Ton, Masker dan 6.000 liter disinfektan di Kecamatan terebut.Dalam aksi tersebut
dihadiri juga oleh, I Gede Purnawan, DPRD Kabupaten Tabanan, Camat Pupuan, I Putu Agus Hendra Manik M. AP., 14 Perbekel Sekecamatan Pupuan, PAC Kecamatan Pupuan I Putu Koliarta beserta ranting dan Tokoh Masyarakat sekaligus Kader Partai PDI Perjuangan I Gede Suamba, S.E.

Dalam moument tersebut Camat Pupuan, I Putu Agus Hendra Manik M. AP menyampaikan, atas nama pemeritah Kecamatan Pupuan mengucapkan terimakasi sebesar-besarnya atas bantuan dari Bapak I Made Edi Wirawan S.E. bersama I Ketut Suryadi (Boping) atas subangsihnya kepada masyarakat di 14 Desa khususnya di Kecamatan Pupuan.

“Bantuan berupa Beras, Masker dan Disinfektan tentu kami ucapkan banyak terimaksih atas bantuanya, semoga tuhan memberi jalan yang terbaik” jelasnya.

Kemudian Ketua Forum Perbekel Kecamatan Pupuan, I Ketut Madi Arsana menyampaikan, apa yang telah dilakukan ini tentu kami mengucapkan banyak terimakasih.
Bantuan yang diberikan sangat berguna bagi masyarakat khususnya masyarakat se Kecamatan Pupuan.

Selanjutnya, Kader Partai PDI Perjuangan I Gede Suamba, S.E ditengah aksi tersebut mengatakan, kehadiran dari pada I Ketut Suryadi dan I Made Edi Wirawan S.E tentu dapat mengurangi beban dari masyarakat dengan memberikan bantuan mulai dari, Disinfektan tentu sangat-sangat dibutuhkan. Selanjutnya untuk bantuan beras meskipun tidak terlalu banyak jumlahnya akan tetapi bentul-betul membutuhkan rasa simpatik Beliu kepada masyarakat.

Masih dalam waktu dan kesempatan yang sama I Made Edi Wirawan S.E menyampaikan, bantuan ini murni kami berikan dengan I Ketut Suryadi, akan tetapi apa yang kami berikan tentu jangan dilihat dari besaranya.

“Niki murni bantuan dari titiang sareng I Ketut Suryadi dengan memberi bantuan 1 ton beras dan disinfektanmeski demikian jangan dilihat dari besaran apa yang telah kami berikan,” sampainya.

Pemprof Bali Mencatat Pasien Positif Bertambah 4 Orang di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Menurut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra,Rabu,(13/5) di Renon,Kota Denpasar, Provinsi Bali menyampaikan, adapun perkembangan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Provinsi Bali mulai dari jumlah kumulatif pasien positif sampai saat ini ada sebanyak 332 orang atau bertambah 4 orang WNI, terdiri dari 1 orang PMI dan 3 orang Transmisi Lokal.

Sedangkan untuk jumlah pasien yang telah sembuh berjumlah sebanyak 220 orang atau bertambah 5 orang WNI, terdiri dari 2 orang PMI dan 3 orang Non PMI. Sedangkan untuk jumlah pasien yang meninggal sampai saat ini berjumlah 4 orang.

“Selain itu untuk jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 108 orang yang berada di 9 rumah sakit dan dikarantina Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering,” katanya.

Menurut jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, untuk transmisi lokal sejumlah 126 Orang. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.

“Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” ujarnya.

Jika dilihat yang boleh melakukan perjalanan dikecualikan untuk angkutan logistik, kesehatan, diplomatik, tugas lembaga tinggi negara serta angkutan logistik penanganan COVID-19. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali menghimbau masyarakat Bali agar mentaati peraturan tersebut dengan penuh disiplin sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Berkaitan kebijakan ini pula melalui Gugus tugas dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota, TNI, POLRI dan pemerintah pusat di daerah bersama sama menegakkan peraturan Menteri Perhubungan tersebut dengan melakukan upaya penebalan penjagaan di pintu pintu masuk Pulau Bali yaitu di Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa dan Pelabihan Padang Bai.

“Kalau masyarakat akan melintasi jalur jalur ini maka pada pintu masuk akan dijaga petugas,” ucapnya.

Maka dari itu Dirinya memohon pengertian masyarakat untuk mematuhi peraturan dan lebh baik tetap di tempat. Masyarakat Bali yang akan mudik lebih baik mempertimbangkannya.

“Pengetatan ini tidak hanya dilakukan Pemprov Bali namun juga pemerintah daerah lain juga melakukan hal yang sama. Untuk itu sebaiknya tidak mudik tetap di tempat,”katanya.

Begitu pula krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di daerah yang melakukan PSBB atau daerah zona merah dimohon agar tetap di tempat jangan dulu pulang ke Bali.Dirinya menambahkan, kepulangan krama Bali bisa berdampak negatif pada anda, keluarga dan masyarakat Bali, karena kita tidak tahu jika kita terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes. Untuk itu masyarakat Bali diminta tetap tinggal di tempat dulu kecuali ada hal yang sangat penting atau mendesak.

Cegah Meluasnya Wabah Covid-19, Wabup Sanjaya Bagikan APD

????????????????????????????????????
              

TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE,MM, membagikan 40 pcs Alat pelindung Diri (APD) kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan. APD tersebut berupa baju Cover All lengkap yang merupakan sumbangsih dari pihak perseorangan, yakni Seniman asal Tabanan I Nyoman Nuarta.

Kegiatan yang berlangsung di lobi kantor Bupati Tabanan, Rabu (13/5) tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah terhadap Tenaga Kesehatan dalam menangani percepatan penanggulangan pandemi wabah Covid-19 di Tabanan. Dengan harapan wabah pandemi global ini secepatnya bisa ditanggulangi dan mata rantainya terputus selanjutnya berakhir.

Turut hadir saat itu anggota DPRD Tabanan Gusti Komang Wastana dan Edi Nugraha Giri, Sekda Kab Tabanan I Gede Susila, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika, Direktur BRSU Tabanan dr. Susila, Direktur RS Nyitdah dr. Wisma Berata dan beberapa OPD terkait.

“Dua hari yang lalu Saya ditelepon oleh Bapak Nuarta. Ia memberikan APD khusus buat Kabupaten Tabanan berupa baju Cover All. Dan pesan Pak Nyoman Nuarta, tolong digunakan atau dimanfaatkan dengan baik,” ujar Wabup Sanjaya sebelum menyerahkan APD tersebut kepada Kadiskes Tabanan.

Wabup Sanjaya juga menambahkan meski bantuan ini tidak seberapa namun harus bisa dimanfaatkan dengan tepat guna, sehingga efektif dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 khususnya di Tabanan. Ia mengklaim bahwa Kabupaten Tabanan terdampak Covid-19 paling rendah di Provinsi Bali. “Mudah-mudahan ini tetap bisa kita jaga hingga pandemi ini berakhir di Tabanan,” harapnya.

Meskipun begitu, lebih lanjut Sanjaya menerangkan bahwa meskipun Tabanan terdampak relatif paling rendah, pihak Pemkab tetap berupaya untuk melengkapi keperluan APD, baik untuk tenaga kesehatan, Forkopimda, OPD dan masyarakat Tabanan. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang disebabkan oleh pandemi global ini.

“Kami di Pemkab beserta jajaran, Forkopimda dan DPRD juga telah menyiapkan beberapa APD, baik itu masker dan lain-lain. Dan kami juga berterima kasih kepada pihak lain yang telah peduli ikut membantu pemerintah dalam menangani wabah ini dan kami sangat terbuka terhadap sumbangsih pihak lain, baik perseorangan maupun stake holder, ” ujar Wabup Sanjaya.

Ia menjelaskan, apa yang telah diberikan oleh pihak lain baik perseorangan, stake holder dan oleh CSR pasti dimanfaatkan dengan baik. Kemudian Wabup Sanjaya juga menghimbau kepada GTPP Covid-19 Tabanan, beserta seluruh jajaran sampai di tingkat Desa agar secara aktif mendata kekurangan APD yang mendesak di masyarakat, sehingga mampu sedini mungkin melakukan pencegahan.

Sementara Kadiskes Tabanan  I Nyoman Suratmika mengatakan bantuan ini akan diserahkan kepada pihak Rumah Sakit baik itu BRSU, RS Nyitdah dan Puskesmas yang ada di Tabanan yang membutuhkan. “Kan mereka tercatat kebutuhan pemakaiannya. Nanti kita serahkan kesana,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa bantuan yang masuk baik dari bantuan Pemerintah ataupun perseorangan dan CSR itu dicatat dan didata secara terpusat dan nantinya diaudit oleh pihaknya. Ia juga menjelaskan untuk 3 bulan kedepan, persediaan APD di Kabupaten Tabanan dalam kategori aman.

“Jadi 3 bulan kedepan aman kita karena kita sudah ada pengadaan juga. Diawal susah karena tempat beli tidak ada sedangkan uang ada. Sekarang kita sudah dapat beli dan juga dapat sumbangan,” tambah Suratmika.@humastabana