- Advertisement -
Beranda blog Halaman 652

Listibiya Dukung Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan Bali (Listibiya) menyampaikan dukungan terhadap pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Gunaksa, Klungkung. Dukungan itu disampaikan jajaran pimpinan Listibiya saat bertemu Gubernur Bali Dr. I Wayan Koster, Selasa (6/4).

Pimpinan Listibiya yang hadir antara lain Prof. Dr. I Made Bandem, Dr. I Wayan Astita, Ida Rsi Agung Wayabiya Sogata Karang, dan Drs. I Wayan Geriya. Hadir pula Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Darmawa

Dalam pertemuan yang berlaangsung selama hampir dua jam itu, Prof. Dr. I Made Bandem, sebagai
Ketua Listibiya Provinsi Bali (2016-2021), menegaskan bahwa dukungan itu karena Bali membutuhkan ruang (sarana dan prasarana) yang modern dan canggih untuk melahirkan karya seni-karya seni bermutu tinggi serta berkualitas internasional.

“Saya meyakini bahwa pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini adalah bagian penting dari strategi pembinaan kebudayaan yang bersifat “horizontal” dan “vertikal”,” ujar budayawan senior dan penulis sejumlah buku penting tentang seni pertunjukkan Bali.

Pembinaan dan pengembangan yang bersifat horizontal adalah pembinaan dan pengembangan yang menekankan pada pemerataan, dimana kesenian Bali yang bersifat wali dan bebali (sakral dan seremonial) harus ditingkatkan keberadaan dan kualitasnya serta dikembalikan fungsinya untuk kepentingan upacara keagamaan. Kesenian ini menjadi sumber penciptaan kesenian balih-balihan (sekuler), dan apabila seni-seni sakral itu punah maka roh (taksu) kesenian Bali akan punah pula.

Sebaliknya, pembinaan dan pengembangan yang bersifat vertikal bertumpu sepenuhnya pada peningkatan mutu (kualitas) dan dilakukan dengan mengadakan festival-festival, parade, lomba-lomba, rekonstruksi, kreativitas, inovasi dan cara-cara lainnya agar kesenian itu memiliki standar nasional, dan internasional. Pembinaan dan pengembangan yang bersifat vertikal ini juga dilakukan dengan penetapan standarisasi dan sertifikasi terhadap sekaa-sekaa, sanggar-sanggar seni, yayasan, dan galeri yang kini jumlahnya mencapai 10.049 buah menurut data Listibiya tahun 2015. Strategi pembinaan dan pengembangan dengan cara terakhir ini mutlak membutuhkan adanya Pusat Kebudayaan Bali.

“Festival, parade, lomba-lomba, rekonstruksi, serta berbagai kegiatan itu membutuhkan panggung serta ruang pamer dengan standar tinggi, yang tentunya nanti akan tersedia di Pusat Kebudayaan Bali,” ujarnya.

Sebelumnya, politisi Partai Golkar Gde Sumarjaya Linggih sempat mengkritisi pembangunan Pusat Kebudayaan Bali dengan meminta agar kebudayaan Bali jangan di-“museum”kan. Pernyataan itu telah memicu bantahan keras dari sejumlah budayawan terkemuka Bali.

Menanggapi hal itu, Prof. I Made Bandem menyatakan bahwa memang keliru jika ada yang beranggapan bahwa Pusat Kebudayaan Bali bertujuan untuk “memuseumkan kebudayaan Bali.”

“Kekeliruan terletak pada memaknai arti kata “museum” dan juga arti kata “kebudayaan.” Museum bukanlah gudang untuk menyimpan benda-benda mati. Ia adalah gedung atau ruangan untuk memamerkan hasil karya kreativitas, karya budaya, peninggalan sejarah, bahkan tengkorak manusia purba. Tentu diikuti dengan “story telling” yang jelas dan menggugah. Fungsi utamanya adalah edukasi, mengajarkan dan memberi inspirasi tentang puncak-puncak kebudayaan,” tegasnya.

Prof. Bandem mengingatkan bahwa kebudayaan bukanlah sesuatu yang dibawa manusia sedari lahir. Manusia lahir hanya membawa kecerdasan atau bakat, seperti bakat matematika, bahasa, seni rupa, seni gerak, seni berkomunikasi, dan lain-lainnya.

“Kebudayaan adalah hasil pendidikan, interaksi, asimilasi, difusi, imaginasi, kreativitas, inovasi, bahkan hasil rekayasa. Jadi dengan demikian kebudayaan bersifat dinamis dan membutuhkan prasarana dan sarana seperti Pusat Kebudayaan Bali untuk pembinaan dan pengembangannya,” tutupnya.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan apresiasi atas dukungan Listibiya.

“Semoga nantinya Pusat Kebudayaan Bali akan bisa sungguh-sungguh berperan tidak hanya dalam melestarikan warisan tradisi kita, tetapi juga dalam mengembangkan kesenian dan kebudayaan kita agar dapat menjawab persoalan dan tantangan jaman,” kata Gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.

Gubernur Koster memaparkan bahwa Pusat Kebudayaan Bali, yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari 300 hektar, akan terdiri dari bangunan-bangunan yang menggambarkan filosofi Sat Kerthi dalam bentuk Padma Bhuwana, seperti bangunan kawasan danu, segara, wana, atma, jana dan jagat kerthi. Di sentrifugal dari kawasan itu barulah dibangun berbagai teater dengan dengan ukuran yang berbeda-beda seperti procenium stage (dua sisi), thrust stage (tapal kuda 3 sisi), arena stage (panggung 4 sisi), dan panggung yang lebih kecil untuk seni-seni khas lainnya. Gedung untuk Pusat Data Kebudayaan Bali juga akan dibangun di sana.

Pusat Kebudayaan Bali ini juga dilengkapi dengan museum tematik, seperti Museum Seni Lukis, Museum Patung, Museum Tekstil, Museum Kerajinan (Ukir), Museum Obat, Museum Topeng, Museum Subak, dan Museum Digital lainnya. Kawasan ekonomi kreatif juga disiapkan untuk memperoleh dana pemeliharaan kawasan kebudayaan itu. Kompleks kawasan kebudayaan ini digunakan sebagai wahana, pemeliharaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan seni dan budaya dalam berbagai bentuk keggiatan seperti Pesta Kesenian Bali, Festival Bali Jani, Jantra Kebudayaan Bali, dan Perayaan Kebudayaan Dunia.

Dalam pertemuan tersebut para pimpinan Listibiya juga melaporkan bahwa masa bakti mereka telah berakhir pada Januari 2021. Sesuai dengan PERDA Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan Pemajuan Kebudayaan Bali, Listibiya Provinsi Bali akan dilebur menjadi Majelis Kebudayaan Bali (MKB), sebuah organisasi non Pemerintah dengan cakupan yang lebih luas dari Listibiya sendiri, betugas membantu Pemerintah untuk memelihara, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan Bali.

Listibiya Provinsi Bali didirikan oleh Pemerintah Daerah Propinsi Bali tahun 1966 dan selama 55 tahun eksistensinya telah menghasilkan karya-karya monumental antara lain: (1) Mendirikan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar tahun 1967, (2) Merumuskan Klasifikasi Tari Bali: Wali, Bebali, Balih-balihan yang mengantar 9 tari Bali ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda tahun 2015, (3) Memberi inspirasi Gubernur DKI Jakarta , Ali Sadikin untuk membentuk Dinas Kebudayaan DKI Jakarta (1970-an), dan menjadi landasan pembentukan Dinas Kebudayaan Bali tahun 1986, (4) Melahirkan Pesta Seni di Lilabhwana pada 1974, 1975, dan 1976 yang menjadi pijakan Pesta Kesenian Bali (PKB) pertama pada 1979, (5) Melahirkan Utsawa Merdangga (Festival Gong Kebyar se-Bali, 1966-1971 yang kini menjadi acara unggulan Pesta Kesenian Bali, dan sejumlah prestasi lainnya yang menjadi dasar pembinaan dan pengembangan kesenian dan kebudayaan Bali masa kini.

 

Ajukan Pinjaman ke Pusat, Tabanan Akan Selesaikan 182 KM Jalan Rusak

TABANAN – Pantaubali.com –  Dewan Tabana gelar rapat  gabungan komisi DPRD Tabanan.Dalam rapat tersebut membahas janji Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ketika ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Tabanan yaitu akan menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan dalam satu tahun kepemimpinannya. Hal tersebut kini masuk dalam  rencana awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)  2021-2026 Tabanan, Kamis (8/4),Sangulan, Tabanan.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan IB Wiratmaja menyampaikan, ringkasan dari RPJMD Tabanan. Salah satu menjadi  prioritas utama  yakni pembangunan infrastruktur khususnya jalan, selain program Desa Presisi.RPJMD merupakan terjemahan dari visi dan misi Bupati dan wakil Bupati Tabanan  yang kini menjadi visi dan misi Kabupaten Tabanan.

“Dalam RPJMD ini  merupakan terjemahan dari visi dan misi bupati yang berisi beberapa prioritas pembangunan terutama pembangunan infrastruktur jalan dan desa presisi,” jelasnya.

Terkait pembangunan jalan di Tabanan yang masih tersisa sekitar 22 persen atau 182 Kilometer lebih, pembiayaan bisa melalui berbagai skema anggaran baik dari,  daerah maupun pusat termasuk dengan meminjam dana. Untuk pembangunan jalan di Tabanan sendiri, Pemkab Tabanan sudah mengusulkan pinjaman dana ke pusat sebesar Rp 383 Miliar melalui skema PEN.

“Tabanan sudah mengajukan pinjaman ke pusat lewat dana PEN sebesar Rp 383 Miliar,” ujarnya.

Dalam skema pinjaman PEN ini, pengembalian tidak lagi harus dalam satu periode jabatan tetapi bisa lebih bahkan sampai 15 tahun. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan dan kemampuan daerah untuk mengembalikan pinjaman tersebut.

“Untuk pengembaliannya kini lebih fleksibel dan waktunya bisa panjang sesuai dengan kemampuan daerah mencicil,” katanya.

Pemkab Tabanan juga harus tetap memperhatikan jalan yang sudah ada untuk diperbaiki agar tidak rusak lagi. Tentu jalan tersebut harus juga mendapatkan perbaikan dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Dalam setahun, paling tidak dibutuhkan anggaran sekitar Rp 25 Miliar untuk perbaikan jalan yang sudah ada.

“Pebaikan dan pemeliharaan jalan yang sudah ada juga butuh anggaran  yang tidak sedikit dan itu harus disiapkan juga,” pungkasnya.

Dalam pelaksanaan rapat tersebut dipimpin Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga.

PAKIS Bali Mulai Bergerak,Gencarkan Sosialisasi Melalui Media

DENPASAR – Pabtaubali.com – Setelah menempati gedung sekretariat yang dipelaspas bertepatan dengan Purnama Sasih Kedasa, pada 28 Maret 2021 lalu, Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali(PAKIS Bali) masa bhakti 2020-2025 mulai bergerak. PAKIS Bali sebagai salah satu sayap organisasi Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali mulai bergerak dengan program kerja yang telah disusun. Hal pertama yang menjadi prioritas PAKIS Bali adalah menggencarkan sosialisasi terkait dengan keberadaan organisasi ini.

Hal tersebut diungkapkan Manggala Utama PAKIS Bali Ny Putri Suastini Koster dalam rapat konsolidasi (rakon) yang berlangsung di Kantor Sekretariat Pakis Bali, Jalan Badak I Nomor 3 Denpasar, Selasa (6/4).Selain diikuti jajaran pengurus PAKIS, rakon juga melibatkan prajuru istri Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, satu di antaranya Ni Luh Riniti Rahayu.

Dalam perbincangan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan, Ny Putri Koster menyampaikan bahwa setelah dilantik pada 17 September 2020 lalu, ia selaku Manggala Utama PAKIS fokus pada konsolidasi pengurus dan mencari tempat untuk kantor, hingga akhirnya mendapat sebuah gedung yang merupakan aset Pemprov Bali di Jalan Badak I, nomor 3 Denpasar.

Sebagai langkah awal, Ny Putri Koster tak ingin merancang program yang muluk-muluk.

“Di awal kita akan fokus pada kegiatan sosialisasi lewat berbagai media. Kita perkenalkan apa itu PAKIS agar Krama Bali tahu dan lebih mengenal kita. Selain mengintensifkan sosialisasi melalui berbagai media, PAKIS Bali juga berencana menyusun sebuah buku pedoman untuk memperkenalkan organisasi ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, perempuan yang dikenal seniman multitalenta ini menyampaikan terima kasih kepada jajaran prajuru istri MDA Bali yang membidani lahirnya PAKIS Bali. Ia beserta jajaran akan berupaya optimal mengemban amanah yang diberikan. Dalam melaksanakan program kerja, PAKIS Bali akan bersinergi dan membangun koordinasi dengan MDA Bali dan dua sayap organisasi lainnya yaitu Pasikian Pacalang Bali dan Pasikian Yowana Desa Adat di Bali.

“Pasikian Yowana, biarkan mereka fokus pada upaya kegiatan lomba untuk mengasah bakat para yowana. Untuk sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba, PAKIS Bali yang ambil bagian di situ,” ungkapnya.

Mendengar uraian Ny Putri Koster, prajuru istri MDA Bali Luh Riniti Rahayu menyampaikan rasa haru atas terbentuknya PAKIS Bali yang ikut dibidaninya. Ia pun mengungkapkan perjuangan cukup berat hingga sayap organisasi MDA ini terbentuk, dengan Ny Putri Koster sebagai Manggala Utama didampingi Manggala T.I.A Kusuma Wardhani. Riniti Rahayu yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan ini ingin PAKIS Bali menjadi organisasi yang memiliki daya dorong kuat untuk mensejahterakan perempuan Bali.

“Kami juga berharap agar ke depannya suara perempuan Bali bisa lebih didengar. Itu mimpi yang sangat ingin kami wujudkan,” katanya seraya menambahkan ke depannya, jajaran prajuru istri yang duduk di kepengurusan MDA Bali akan terus membangun komunikasi dan koordinasi dengan PAKIS Bali.

Ny Putri Koster Hadiri Webinar ‘Cerdas Kelola Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster berkesempatan mengikuti webinar yang diselenggarakan TP PKK pusat yang mengangkat tema ‘Cerdas Kelola Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19’ secara virtual dari Ruang Kerja Gedung Jayasabha, Denpasar, Rabu (7/4).

Dalam arahannya sesaat sebelum membuka pelaksanaan webinar, Ketua Umum TP PKK Pusat Ny Tri Tito Karnavian menyampaikan bahwasannya pandemi Covid-19 telah menyebabkan konstraksi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam menghadapi pandemi ini, pemerintah mengambil berbagai kebijakan dalam bidang ekonomi dengan tujuan agar keadaan ekonomi nasional tidak sampai jauh terpuruk. Berbagai kebijakan ini hendaknya dapat direspon positif oleh para kader PKK, sehingga bantuan ataupun kebijakan yang digelontorkan pemerintah dapat dirasakan manfaatnya hingga ke level rumah tangga yang merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat.

Lebih jauh dalam sambutannya, Ketua Umum PKK menyampaikan PKK melalui 10 program pokoknya mempunyai program yang sangat baik, untuk itu PKK harus bisa sebagai motivator dan penggerak di tengah masyarakat agar masyarakat mau bangkit dan tidak pasrah dalam pandemi ini, melainkan masyarakat harus bisa untuk bangkit dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada di lingkungannya.

“Kita juga harus mampu menggerakkan sektor UMKM yang ada di desa, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan, meningkatkan keterampilan masyarakat dan upaya lainnya sehingga bisa membantu ketahanan keluarga di tengah pandemi,” imbuhnya.

Kader PKK di seluruh Indonesia juga diharapkan mampu mendorong pemberdayaan hingga ke tingkat desa.dengan memanfaatkan anggaran yang diberikan pemerintah untuk bisa mendorong keluarga untuk meningkatkan perekonomiannya.

“Saya minta kepada seluruh pengurus PKK dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, manfaatkan dana anggaran yang dikucurkan pemerintah secara maksimal. Kita harus mulai berubah dengan betul-betul turun ke lapangan, tidak hanya bekerja ketika mengikuti perlombaan tetapi kita bekerja sesuai amanah yang diberikan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Dalam webinar yang dihadiri oleh TP PKK Provinsi serta Kabupaten/Kota seluruh Indonesia ini, turut menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya dr Tirta Mandira Hudhi yang berprofesi sebagai seorang dokter sekaligus entrepreneurship UMKM, Eko Puryanto (Analis Hukum Ahli Madya) dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, serta dengan moderator Habibie Nasution dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Perkemarin, Tercatat Terkonfirmasi Covid-19 Sebanyak 210 orang di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com -Dari data tercatat pertambahan jumlah kasus per kemarin,(Rabu,(7/4) terkonfirmasi sebanyak 210 orang (182 orang melalui Transmisi Lokal dan 28 PPDN) sembuh sebanyak 152 orang, dan 2 orang Meninggal Dunia.

Adapun jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 41.206 orang, sembuh 38.365 orang (93,11%), dan Meninggal Dunia 1.180 orang (2,86%) sedangkan Kasus Aktif per hari ini menjadi 1.661 orang (4,03%).

SE Nomor 07 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, Surat Edaran ini mulai berlaku pada hari Selasa (Anggara Pon, Warigadean), tanggal 23 Maret 2021 sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.

Beberapa hal yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, yang semula jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 21.00 Wita dilonggarkan dan dapat beroperasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M,Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak,Mencuci Tangan,Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

TAB Tabanan Siagakan 15 Tenaga Teknisi, Antisipasi Gangguan Saat Hari Raya

 

TABANAN – Pantaubali.com – Agar tidak ada kendala air saat libur har raya Galungan dan Kuningan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Amertha Buana (TAB) tetap mengoptimalkan pelayanan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada tanggal 14 dan 24 April 2021. Pihak TAB akan mensiagakan 15 orang tenaga teknis untuk melayani masyarakat jika nanti ada keluhan.

Menurut Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda TAB, Budi Gunawan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat hari Raya Galungan dan Kuningan, pihak TAB telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan pasokan air minum kepada para pelanggan terpenuhi. Diantaranya melakukan pengecekan terhadap pipa induk guna menghindari kebocoran yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu

Selain itu pihaknya juga menyiagakan petugas lapangan dan teknisi sekitar 15 orang, yang akan tetap standby untuk mengantisipasi terjadinya gangguan. Terutama saat hari Penampahan Galungan yang biasanya pemakaian air akan meningkat. Sedangkan pada Hari Raya Galungan penggunaan air biasanya tidak begitu meningkat tajam karena masyarakat fokus melaksanakan persemabahyangan Disamping itu, pelanggan juga diminta untuk melakukan penyetokan air.

“Kita ingin memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, agar distribusi air tetap lancar pada saat hari raya nanti. Untuk mengantisipasi keluhan, kita akan siagakan 15 teknisi, kalau ada gangguan maka kami bisa melakukan tindakan dengan cepat,” ungkapnya, Rabu (7/4/2021).

Budi Gunawan juga berharap, agar masyarakat pelanggan TAB tetap menampung air di rumah. Apabila nanti tiba-tiba ada gangguan, maka masyarakat masih memiliki stok air sambil menunggu proses perbaikan yang dilakukan TAB sampai air bisa mengalir normal.

“Kami harapkan agar masyarakat mengikuti himbauan dari kami tetap menampung air, jadi diharapkan stok tersebut bisa meminimalisasi kekurangan air jika sewaktu-waktu terjadi hambatan,” harapnya.

Hari Raya Galungan Perumda TAB Sebut, Tidak Terjadi Peningkatan Penggunaan Air

TABANAN – Pantaubali.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan pada 14 sampai 24 April 2021 Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan menyebut penggunaan air tidak mengalami peningkatan signifikan.Hal tersebut disebabkan karena, sebagian besar masyarakat atau pelangan saat itu (di Hari Raya) cendrung akan fokus dalam pelaksanaan persembahyangan saja.

“Hari Raya Galungan penggunaan air biasanya tidak begitu meningkat tajam di Tabanan karena, sebagian melakukan kegiatan ritual sembahyang,” jelasnya.

Berdasarkan pengamatan sebelumnya, peningkatan pemakaian air oleh pelangan cendrung terjadi pada penampahan Galungan dibandingkan saat hari Raya Galungan.

“Malah di penampahan Galungan biasanya ada peningkatan penggunaan air di sini(Tabanan) dibanding pas Galungan,” ujarnya.

Meskipun demikian dalam upaya mengoptimalkan pelayanan di Hari Raya Galungan dan Kuningan maka, Perumda Tirta Amertha Buana tetap akan menstandbykan petugas lapangan dan teknisi guna mengantisipasi adanya ganguan nantinya.

“Ada 15 orang petugas akan kami standbykan, tentu semua dalam upaya mengantisipasi terjadinya gangguan dalam upaya menjaga pelayaan agar tetap lancar saat hari raya nanti bahkan pada menyambut bulan puasa juga nantinya,” ucapnya.

Dirinya tetap menghimbau kepada pelangan agar sebisa mungkin tetap menampung air agar jika terjadi ganguan masih tetap memiliki stok air.

Jelang Galungan,Permintaan Penjor Siap Pasang Diperkirakan Menurun

TABANAN – Pantaubali.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan 14 sampai 24 April 2021 mendatang permintaan penjor khususnya penjor siap pasang (jadi) mengalami penurunan.Hal tersebut disebabkan karena, kondisi ekonomi saat ini yang tidak menentu yang akhirnya membuat konsumen lebih memilih membeli batang babu penjor saja ketimbang penjor jadi, itu disampaikan salah satu pedagang babu dan penjor jadi diseputran jalan Kaswari, Banjar Jambe Kaleran, Tabanan, I Made Agus Semadi saat ditemui ditengah aktifitasnya mempersiapan bambu-bambu berjenis Jajang diusahanya tersebut,Rabu,(7/4).

“Ya, bisa dibilang penjualan agak lesu saat ini.Yang sebagian terlihat beberapa pembeli lebih memilih membeli bambu penjor saja ketimbang penjor yang telah jadi,” jelasnya.

Permintaan penjor jadi menyambut Hari Raya Galungan sebelumnya mencapai 200 batang penjor akan tetapi saat ini hanya 150 batang penjor saja.

“Tentu ada penurunan permintaan (penjor jadi) dan itu sangat terasa dalam kondisi menyambut Galungan di tahun ini,” ujarnya.

Untuk harga penjor ditawarkan beragam mulai dari, penjor jadi dan batang babu penjor harga dibandrol mulai puluhan hingga ratusan ribu perbatang.

“Beragam saya jualnya misal, untuk penjor jadi dijual mulai harga Rp165 ribu perbatang untuk bahan Ambu sedangkan Rp350 ribu perbatang penjor jadi berbahan Ental.Sedangkan bambu penjornya saja (tidak jadi) di jual mulai dari Rp25 sampai Rp35 ribu perbatang,Sangah Cucuk Rp10 ribu perbuah dan Ambu di jual mulai dari Rp50 ribu sampai Rp60 ribu perbatang,” bebernya.

Dalam menjalankan usaha penjor Semadi mengatakan, dibantu 15 orang tenaga kerja yang sebagian besar masih merupakan keluarga dekat Dirinya.Sembari Dia memperkirakan penjualan akan mulai ramai setelah hari Kamis (besok) minggu ini.

“Ya, mungkin setelah Rainan Sugian kayaknya akan mulai ramai membeli bambu maupun penjor jadi ini,” harapnya.

201 Orang Penghuni Lapas Kelas IIB Tabanan Digeledah

TABANAN- Pantaubali.com – Dalam upaya deteksi dini agar barang-barang dilarang tidak sampai masuk ke Lapas maka, Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tabanan melakukan sidak kepada 201 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau Napi. Dalam kegiatan tersebut selain melibatkan petugas Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tabanan juga melibatkan BNN,Polri dan anggota TNI Tabanan.

Dalam pelaksanaan sidak dilakukan selama kurang lebih selama 1 jam tersebut tidak ditemukan benda-benda menjadi atensi dari pemeriksaan di 18 ruang tahanan.

“Dalam pelaksanaan sidak hari ini,tidak ditemukan benda-benda menjadi konsentrasi seperti barang-barang tidak boleh masuk, HP maupun senjata tajam.Karena, efek domino ditimbulkan dari benda-benda tersebut akan kemana-mana. Dan kegitan yang kami lakukan hari ini merupakan kegiatan rutin,” jelas Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tabanan, Budiman P.Kusumah disela kegiatan tersebut, Selasa,(6/4).

Dengan melakukan kegiatan sidak tentu akan menjadi warning bagi para Napi (WBP) khususnya di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Tabanan.

“Yang penting kami tetap melakukan aksi, jika ada benda-benda dilarang ya diambil,” ujarnya.

Dalam upaya deteksi dini dilakukan saat ini bisa dikatakan sangat luar biasa karena, dalam kegiatan dilakukan secara gabung antara komponen TNI maupun Polri.

“Adapun jumlah anggota kami (Petugas Lapas) turun dalam sidak sebanyak 35 orang,TNI 15 dan dari BNN Bali sebanyak 4 orang.Sidak dilakukan di 18 ruang tahanan dengan 201 orang Napi,” ucapnya.

Selanjutnya dalam kesempatan yang sama Kepala Bidang Berantas BNN Provinsi Bali, I Putu Agus Arjaya menyampaikan, hasil sidak dilakukan tidak ditemukan hasil signifikan dan hanya ditemukan benda-benda seperti,peralatan kebutuhan wanita mulai bedak, lipstik, gunting kuku dan beberapa benda-benda lainnya.

“Tentu dengan adanya kegiatan ini setidaknya akan menjadi deteksi sehinga, mereka akan tetap merasa diawasi dan tidak liar,” tutupnya.