- Advertisement -
Beranda blog Halaman 627

Gubernur Bali,Kembali Keluarkan SE Nombor 12 Tahun 2021

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali.

Surat Edaran Gubernur Bali yang baru ini menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 24 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Dan Level 3 Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Jawa Dan Bali.Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 24 Tahun 2021 ditentukan bahwa Wilayah Bali dan Kabupaten/Kota se- Bali dengan kriteria:

Level 3 di Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Karangasem.Level 4 di Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, dan Kota Denpasar.Gubernur dan Bupati/Walikota se-Bali sepakat untuk bersama-sama menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Provinsi Bali, sebagai satu kesatuan wilayah; satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola.

Dalam Surat Edaran Gubernur Bali yang baru ini diberlakukan beberapa kelonggaran untuk memberikan ruang bagi aktivitas usaha dan ekonomi masyarakat, mulai dari,Pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan jam operasional sampai pukul 16.00 Wita,Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 21.00 Wita,Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, dan lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan atau mall dapat dibuka dengan maksimal pengunjung makan ditempat 25% dari kapasitas dan waktu makan maksimal 30 menit, dibatasi jam operasional sampai pukul 21.00 Wita.

“Saya sangat memahami bahwa berlakunya kebijakan PPKM Level 4 ini sangat memberatkan dan menyulitkan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari sehingga mengakibatkan terganggunya perekonomian masyarakat. Kebijakan ini merupakan pilihan yang sangat sulit, namun harus diputuskan dan diberlakukan agar masyarakat terhindar dari penularan varian Delta Covid-19 yang menular sangat cepat melalui kluster keluarga dan perkantoran,” paparnya.

Dalam kondisi seberat apapun, pada akhirnya kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat harus menjadi prioritas utama kebijakan Pemerintah, mengingat keselamatan jiwa merupakan hukum tertinggi.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar menerima dan mematuhi kebijakan dalam Surat Edaran ini dengan melaksanakan secara tertib, disiplin dan bertanggung jawab.

“Dalam menghadapi Pandemi Covid-19, Saya meminta seluruh komponen masyarakat secara bersama-sama mengembangkan kesabaran dan kesadaran kolektif, bahwa ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama dengan semangat gotong royong agar Pandemi Covid -19 dapat ditangani dengan sebaik-baiknya,” bebernya.

“Dengan spirit kehidupan sesuai nilai-nilai kearifan lokal Bali, Saya mengajak Sameton Krama Bali sareng sami agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, salunglung sabayantaka, parasparo, sarpana ya, se-ia sekata, seiring sejalan, bersama-sama, bahu membahu, bergotong-royong dengan tidak saling menyalahkan, tidak saling tuduh, tidak saling menyerang, dan tidak melakukan tindakan kontra produktif serta terus berdoa dengan keyakinan masing-masing agar Gumi Bali tetap kondusif, nyaman, aman, dan damai; Astungkara, Rahayu sareng sami,” pungkasnya.

102,95 Persen,Vaksinasi Tahap I Mampu Dicapai di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Dilihat berdasarkan data terbaru vaksinasi masyarakat Tabanan tahap I telah mencapai 102,95 persen dari target vaksinasi sejumlah 321.609. Namun untuk vaksinasi tahap II masih rendah, hanya diangka 14,11 persen.

Selanjutnya data dari Dinas Kesehatan Tabanan jumlah penduduk Tabanan sebanyak 459.441, jumlah telah divaksin sasaran 70 persen sebanyak 321.609. Dan dari jumlah tersebut capaian vaksinasi tahap I diangka 102.95 persen atau sejumlah 331.102, sementara capaian vaksinasi tahap II diangka 14,11 persen atau sejumlah 45.364.

Jumlah sasaran 102,95 persen tersebut terdiri dari tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia, masyarakat umum dan remaja.

Capaian vaksinasi di Tabanan untuk tahap I sudah mencapai 102,95 persen. Angka tersebut dikejar berkat vaksinasi yang gencar dilakukan menyasar seluruh lapisan masyarakat. Apalagi selama ini vaksinasi juga dibantu oleh tim Polri dan TNI, itu disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika kemarin(Minggu (25/7).

“Angka terbaru vaksinasi kita sudah mencapai 102,95 persen untuk yang tahap I,” jelasnya.

Capaian diangka 102,95 sudah cukup tinggi dari jumlah target sasaran 321.609 orang. Meski demikian, proses vaksinasi terus dilakukan setiap hari, hanya sekarang sedang menyasar proses vaksinasi untuk anak usia 12 tahun sampai 17 tahun.

“Proses vaksinasi ini dihendle setiap puskesmas termasuk pula telah disediakan gerai vaksinasi di sejumlah rumah sakit di Tabanan, seperti di BRSU Tabanan dan Rumah Sakit Bhakti Rahayu,” ucapnya.

Terkait dengan proses vaksinasi tahap II sasaran masih sedikit, proses vaksinasi tahap II masih menunggu jadwal pasca dilakukan vaksinasi tahap I.
“Sasaran vaksinasi yang tahap II sedikit karena masih menunggu jadwal,” Pungkasnya.

Ini Update Penanggulangan Covid-19, Perkemarin di Bali

TABANAN – Pantaubali.com – Dari data tercatat pertambahan kasus per kemarin (Minggu,(25/7) terkonfirmasi sebanyak 990 orang (811 orang melalui Transmisi Lokal, 168 PPDN dan 11 PPLN)  SEMBUH sebanyak 697 orang dan 27 pasien meninggal dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 68.711 orang, sembuh 56.838 orang (82,72%), dan  Meninggal Dunia 1.957 orang (2,85%) sedangkan untuk kasus aktif per kemari menjadi 9.916 orang (14,43%).

Untuk mempercepat penanganan pandemi, Pemerintah telah melakukan upaya vaksinasi kepada masyarakat. Sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia.

Masyarakat telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 3.010.818 orang dan vaksin 2 sebanyak 791.176 orang. Total vaksin yang terdistribusi sebanyak 3.908.020 dosis dengan sisa stok vaksin sebanyak 431.150 dosis.

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Gubernur Bali telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Corona Virus Disease 2019 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali. Surat Edaran ini mulai berlaku pada hari Rabu (Buda Pon, Bala), tanggal 21 Juli 2021 sampai dengan Minggu (Redite Paing, Ugu) 25 Juli 2021.

Dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 11 Tahun 2021 ini diberlakukan beberapa kelonggaran untuk sektor essensial dan non-essensial, yaitu, Sektor Non Essensial dapat beroperasi dengan karyawan yang bekerja dikantor/toko sebanyak 25%, lebih mengutamakan transaksi online, menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, dan beroperasi sampai dengan pukul 21.00 Wita, (dalam Surat Edaran yang lama, sektor essensial tidak di izinkan beroperasi),Kegiatan makan/minum di warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, dan lapak jajanan dapat beroperasi menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, lebih mengutamakan delivery (layanan pesan antar), sampai dengan pukul 21.00 Wita, Lampu-lampu penerangan jalan tidak dipadamkan. Lampu yang dipadamkan hanya ditempat-tempat yang potensial terjadi kerumunan, misalnya dilapangan Taman Kota, Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, Lapangan Puputan Margarana, di Objek/Destinasi Wisata, dan lain-lain.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian, Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

Belum Ada Kepasatian Kuota Internet Siswa dan Guru,Disdik Tabanan Sebut Masih Menunggu

TABANAN- Pantaubali.com – Belum dapat dipastikan wacana bantuan kuota internet bagi siswa dan guru.Jadi, kebijakan tersebut belum dapat diambil,utamanya terkait dalam memberikan subsidi kuota kepada siswa dan tenaga pengajar sebelum ada kepastian dari pemerintah pusat, itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra saat dikonfirmasi belum lama ini.

“Kami masih menunggu perkembangan kebijakan terkait bantuan kuota internet bagi siswa, guru, dosen, dan mahasiswa,” katanya.

Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akibat lonjakan kasus Covid19, juga berimbas pada sektor pendidikan.

Dimana kebijakan pengendalian Covid-19 ini juga mengharuskan pelaksanaan pengajaran dengan pola pembejalaran jarak jauh (PJJ) atau secara online (dalam jaringan).

Kondisi tersebut selanjutnya oleh Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan akan berencana kembali meluncurkan bantuan kuota internet.

“Informasinya kemarin seperti itu. Tapi kami masih menunggu peluncurannya dari Kemendikbud,” ujarnya.

Dalam pengumuman sejumlah menteri terkait penerapan PPKM Darurat, sederet bantuan akan diprogramkan, salah satunya bantuan kuota internet untuk menunjang PJJ.

“Sama seperti dulu. Tahun lalu. Cuma belum diluncurkan. Kami masih menunggu perkembangannya,” ucapnya.

Sedangkan terkait perkembangan pembelajaran di masa pandemi, Nyoman Putra mengatakan, Disdik belum bisa memastikan PJJ apakah akan diberlakukan hanya sampai PPKM Darurat saja. Atau mungkin bisa saja masih akan diterapkan meskipun status PPKM Darurat dicabut.

“Kami lihat dulu nanti perkembangan kondisi, termasuk kebijakan pimpinan daerah. Dalam hal ini bupati,” pungkasnya.

Pandemi, Jumlah Masyarakat Miskin Bertambah di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Dari data Dinas Sosial Tabanan tercatat masyarakat miskin terdata melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)Januari hingga Oktober 2020 sebanyak 31.431 unit rumah tangga, kemudian setelah finalisasi terakhir di Oktober 2020 hingga April 2021 menjadi 33.825 rumah tangga.

menjelaskan pendataan menyangkut tingkat kesejahteraan ini melalui mekanisme SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Nekt Generation) yang dikelola oleh Kemensos,itu disampaikan, Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan belum lama ini di Tabanan.

“Perbaharuan atau finalisasi data merupakan usulan dari kami lewat steak and gi, dari finalisasi data ini keluarlah data DTKS oleh Kemensos. Hasil finalisasi data dilakukan setiap enam bulan sekali,” jelasnya.

Dari data finalisasi dicatat, jumlah keluarga dikategorikan miskin dan masuk DTKS dari perbandingnya memang meningkat. Dari Januari 2020 hingga Oktober 2020 warga Tabanan yang masuk DTKS berjumlah 31.431 rumah tangga dengan jumlah 118.759 jiwa. Kemudian sejak dilakukan finalisasi data dari Oktober 2020 sampai April 2021 jumlah DTKS meningkat menjadi 33.825 rumah tangga dengan 122.755 anggota rumah tangga atau jiwa.

“Sekarang kami lagi mengajukan kembali melalui mekanisme SIKS-NG, usulan ini dari desa, jumlahnya puluhan karena tidak semua desa mengajukan, tetapi hasil finalisasi belum keluar,” ucapnya.

Ditegaskan Gunawan usulan warga untuk masuk DTKS ini bertambah karena Pandemi Covid-19. Namun pengusulan ini dinamis sesuai dengan kondisi masyarakat saat itu. Acuanya dengan mengukur 40 persen masyarakat yang hidup dibawah standar.

“Kalau misalnya sudah diatas 50 persen, jelas tidak masuk DTKS,”katanya.

Ditambahkan masyarakat miskin yang masuk ke dalam DTKS ini sudah dibantu melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, atau yang sebelumnya disebut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), kemudian Bantuan Sosial Tunia (BST) dan program Penerimaan Bantuan Iuran (PBI).

“Pemerintah pusat sudah bantu melalui program ini, artinya yang sudah masuk DTKS pasti tercover bantuan,” pungkasnya.

Ini Update Penanggulangan Covid-19 per Kemarin di Bali

DENPASARA – Pantaubali.com – Dari data tercatat pertambahan kasus per kemarin (Jumat,(23/7) untuk terkonfirmasi sebanyak 1.407 orang (1.142 orang melalui Transmisi Lokal, 253 PPDN dan 12 PPLN)  sembuh sebanyak 686 orang dan 32 pasien meninggal dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 66.664 orang, SEMBUH 55.445 orang (83,17%), dan  Meninggal Dunia 1.905 orang (2,86%) dan Kasus Aktif per hari ini menjadi 9.314 orang (13,97%).

Untuk mempercepat penanganan pandemi, Pemerintah telah melakukan upaya vaksinasi kepada masyarakat. Sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia. Masyarakat yang telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 2.994.550 orang dan vaksin 2 sebanyak 788.148 orang. Total vaksin yang terdistribusi sebanyak 3.863.930 dosis dengan sisa stok vaksin sebanyak 477.259 dosis.

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Gubernur Bali telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Corona Virus Disease 2019 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali. Surat Edaran ini mulai berlaku pada hari Rabu (Buda Pon, Bala), tanggal 21 Juli 2021 sampai dengan Minggu (Redite Paing, Ugu) 25 Juli 2021.

Dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 11 Tahun 2021 ini diberlakukan beberapa kelonggaran untuk sektor essensial dan non-essensial yaitu, Sektor Non Essensial dapat beroperasi dengan karyawan yang bekerja dikantor/toko sebanyak 25%, lebih mengutamakan transaksi online, menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, dan beroperasi sampai dengan pukul 21.00 Wita, (dalam Surat Edaran yang lama, sektor essensial tidak di izinkan beroperasi), Kegiatan makan/minum di warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, dan lapak jajanan dapat beroperasi menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, lebih mengutamakan delivery (layanan pesan antar), sampai dengan pukul 21.00 Wita,Lampu-lampu penerangan jalan tidak dipadamkan. Lampu yang dipadamkan hanya ditempat-tempat yang potensial terjadi kerumunan, misalnya dilapangan Taman Kota, Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, Lapangan Puputan Margarana, di Objek/Destinasi Wisata, dan lain-lain.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M seperti, Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian, Meningkatkan Imun, dan Mentaati Atura serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

ikuti akor Kampanye 3M, Wagub Cok Ace Laporkan Upaya Bali Dalam Penanganan Kasus Covid-19

DENPASAR – Pantaubali.com -Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati siang tadi Jumat (23/7) mengikuti Rapat Koordinasi yang digelar oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan terkait Kampanye 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan) yang digelar secara daring.

Dalam rapat tersebut, Wagub Cok Ace melaporkan bahwa terkait kampanye 3M Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sudah mengkampanyekan hal tersebut, disamping itu tindakan tegas juga diambil dari konsekuensi tidak menerapkan 3M, salah satu contoh ketegasan itu dilihat dari kerjasama Pemprov Bali dengan Kanwi Kemenkumham Bali dalam menindak para WNA yang tidak mengindahkan 3M, dimana telah dilaksanakan deportasi bagi WNA yang tidak menaati 3M.

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace juga mengakui bahwa kasus covid-19 dibali masih cukup tinggi dimana selain dengan mengkampanyekan 3M dan juga telah mengikuti kebijakan ppkm darurat, ia berharap masyarakat akan semakin sadar dan peduli tentang penyebaran virus ini serta secara bersama-sama mengindahkan aturan yang dibuat oleh pemerintah.

Selain itu, dilaporkan juga bahwa sejalan dengan trend kasus yang meningkat, maka Pemprov Bali saat ini sedang memprioritaskan pelayanan fasilitas kesehatan baik dari segi obat-obatan, tenaga kesehatan maupun ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit sehingga pasien-pasien Covid-19 dapat tertangani dengan cepat. Namun yang menjadi kendala saat ini adalah ketersediaan oksigen yang semakin menipis, untuk itu Wagub Cok Ace berharap pemerintah pusat dapat membantu Bali dalam pemenuhan ketersediaan oksigen.

Sementara itu, Menteri Koodinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dalam memaksimalkan kampanye 3M maka fungsi posko pada Desa/Kelurahan harus lebih digenjot lagi, menurutnya masih banyak masyarakat yang tidak paham atau bahkan abai dengan pentingnya 3M tersebut. Selain itu, ia jg minta keterlibatan dari tokoh-tokoh agama dalam membantu pemerintah mensosialisasikan pentingnya 3M dalam mencegah virus covid-19.

“Semakin banyak yang bergerak maka masyarakat akan semakin paham” ujarnya.

Selain pembahasan mengenai metode kampanye 3M, dalam rakor tersebut juga dibahas terkait skema penyaluran banyuan masker serta vitamin C,D,Zink dan Ivermectin untuk masyarakat.

Rakor tersebu juga diikuti oleh beberapa Menteri Terkait, Para Gubernur di Wilayah Jawa-Bali, kepala BNPB serta beberapa undangan terkait lainnya.

Ini Pesan Presiden Jokowi di Hari Anak Nasional 2021

JAKARTA – Pantaubali.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan kepada seluruh anak Indonesia pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2021 yang digelar secara virtual pada Jumat, 23 Juli 2021. Salah satu pesan Presiden adalah agar anak-anak Indonesia tetap bersemangat dalam menuntut ilmu meskipun tidak dilakukan di sekolah karena situasi pandemi Covid-19.

Dalam dialog melalui konferensi video bersama sejumlah anak SDN Sudimara, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa ia memahami jika situasi pandemi Covid-19 telah membuat anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah.

“Selama pandemi, saya juga tahu anak-anak menjadi sering di rumah. Tidak pergi ke sekolah. Saya titip, anak-anak harus tetap semangat belajar. Tetap belajar meskipun tidak di sekolah,” ujar Presiden dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Pak, saya ingin (sekolahnya) tatap-muka, Pak. Kalau kelamaan di rumah, (jadi) jenuh,” ungkap Imelda, seorang siswi kelas 5 kepada Presiden Jokowi.

Menjawab hal tersebut, Presiden menjelaskan bahwa sebelumnya pemerintah telah merencanakan untuk membuka sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021 ini. Namun, karena jumlah kasus aktif Covid-19 melonjak naik, rencana tersebut terpaksa ditunda sambil menunggu situasi.

“Kalau pandemi virus korona ini sudah membaik, sudah turun (jumlah kasus aktifnya), nah, kita akan buka belajar tatap-muka. Begitu,” jawab Presiden Jokowi.

Sementara itu, siswi lainnya bernama Amanda menanyakan pertanyaan terkait tugas-tugas seorang Presiden. Pertanyaan tersebut ditimpali juga oleh anak-anak lainnya, mereka menanyakan jika menjadi seorang Presiden itu melelahkan.

“Kalau jadi presiden, ngapain aja?” tanya Amanda.

“Ya memimpin rapat dengan menteri-menteri, kemudian pergi ke Aceh sampai ke Papua untuk mengecek jalan, bagus, ndak? Mengecek waduk, mengecek pelabuhan, mengecek airport, begitu,” jawab Presiden.

“Pak, kalau jadi Presiden, enggak ada liburnya toh, Pak?” tanya anak lain yang disambut tawa Presiden Jokowi.

Mengakhiri dialog tersebut, Presiden Jokowi kembali mengingatkan anak-anak Indonesia untuk rajin belajar. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi saat ini.

“Anak-anakku, anak-anakku semua masa depan Indonesia. Harus semangat belajar, riang gembira, rajin beribadah, jangan lupa berdoa kepada Allah Swt. berdoa untuk memohon perlindungan bagi kita semua, bagi bangsa Indonesia. Selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anakku di Indonesia. Anak-anak terlindungi, Indonesia Maju,” ujar Presiden mengakhiri dialog bersama anak-anak tersebut.

Untuk diketahui, puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun 2021 digelar secara virtual. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan tema yang diusung dalam peringatan tahun ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

“Tema Hari Anak Nasional 2021 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi menjadi motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan Hari Anak Nasional secara virtual, tanpa mengurangi maknanya,” ungkap Menteri PPPA.(Relis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden).

Gubernur Koster Perkuat Branding Arak Bali Dalam Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster terus berjuang mengkampanyekan Minuman Tradisional Arak Bali sebagai salah satu strategi membangkitkan kembali sumber daya dan produk lokal yang dimiliki Pulau Bali untuk menjadi sumber penghidupan serta bagian dari pertumbuhan perekonomian yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

“Kita harus bergerak kembali dengan memberdayakan dan memanfaatkan sumber daya lokal yang Kita punya, sebagai sumber kehidupan dan unsur di dalam pengembangan ekonomi Bali, agar ekonomi Kita bisa tumbuh dari kekayaan alamnya sendiri,” demikian arahan yang disampaikan Gubernur Koster dalam acara penyerahan hadiah Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar pada Kamis,(Wraspati Wage, Bala),(22/7).

Dengan protokol kesehatan yang ketat, lebih lanjut Gubernur Bali jebolan ITB ini menyatakan bahwa arak adalah komoditas tradisional yang miliki kekhasan tersendiri. Sebagai minuman lokal, arak ingin kita jadikan produk unggulan yang miliki daya saing hingga di tingkat nasional maupun internasional yang bisa bersaing dengan sake dari Jepang, soju dari Korea dan lainnya.

“Untuk itu dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun.2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan Destilasi Khas Bali, kita.ingin perkuat tata kelolanya hingga ke hilir. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber penghidupan, serta mengembangkan IKM dan UMKM kita. Ingat tata kelolanya yang ditekankan bukan artinya bebas mengkonsumsi,” tegas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Keinginan besar mengembangkan arak, menurut Gubernur Koster harus dibarengi dengan usaha memperbaiki kualitas dan juga memperkuat brandingnya sebagai produk Bali, termasuk dari sisi desain kemasan.

“Kualitas (arak,red) harus dijaga dengan maksimal. Jangan ada yang merusak menggunakan fermentasi tak biasa yang tidak sesuai dengan cara kita di Bali karena Arak ingin kita jadikan produk internasional,” ujarnya seraya menyatakan Saya tiap menerima duta besar dari negara sahabat, selalu Saya jamu dan semuanya memuji kualitas arak Bali. (Cukup,red) setengah hingga satu sloki, tidak banyak. Tidak akan bikin mabuk, jika diminum sesuai dengan takaran.

Karena arak Bali mendapatkan pujian oleh para duta besar dari negara sahabat, maka mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengiginkan sumber daya lokal Bali tersebut digeluti orang lokal pula.

Sehingga warga lokal punya sumber rezeki dari produk-produk lokal yang ada di Bali.

“Kita bisa tumbuh dengan sumber daya yang kita punya, dari hulu hingga hilir,” ujar Gubernur Bali yang terus mengimplementasikan ajaran Tri Sakti Bung Karno ini, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta mengatakan bahwa label dan kemasan yang telah memenangkan.lomba akan dipatenkan dan menjadi brand bagi produk arak Bali yang akan dipasarkan.

“Kemasan yang terpilih ini nantinya akan menjadi branding bagi produk Kita terutama arak yang telah menjalankan regulasi dan tata kelola sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020,” kata Jarta saat didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali, I Wayan Mardiana dan Direktur Utama (Dirut) Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kemasan yang terpilih juga diharapkan menjadi bagian dari usaha pemenuhan pasar dalam negeri dan pemenuhan pasar ekspor serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing minuman tradisional arak Khas Bali. Sehingga dapat mensejahterakan Krama Bali khususnya perajin arak.

“Sesuai data yang ada, kini perajin arak yang tersebar di seluruh Bali berjumlah 1.472 perajin dengan masing-masing perajin menaungi 2-3 petani tuak,” ungkapnya.

Sedangkan salah satu pengusaha arak Bali, Nyoman Yuli Arsana mengungkapkan dengan adanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2021 sangat membantu perajin hingga pabrik lokal Kita untuk menghasilkan arak dengan kualitas yang baik.

“Karena dalam regulasi ini juga mencantumkan cara-cara fermentasi dan destilasi yang benar. Dulu yang banyak beredar di permukaan arak yang tanpa kemasan, tanpa proses yang ketat, tanpa mengikuti regulasi, hingga menjadikan arak Bali itu terkesan tidak bagus di mata publik, dan sayangnya itu yang banyak dicoba oleh wisatawan. Namun sekarang dengan adanya regulasi, kualitas dan kemasannya, Saya optimis akan lebih baik lagi pemasaran arak Bali ini dan bisa menarik para wisatawan bahkan membuka pasar baru secara internasional,” jelas Arsana.

Sebelumnya, dalam Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali tersebut telah ditetapkan pemenang oleh dewan juri yakni Juara I diraih oleh, I Made Januarta, Juara II I Wayan Parwata dan Juara III diraih oleh I Made Sadnyana. Masing-masing juara membawa pulang Piagam, Piala, Uang Tunai yakni Rp 7.500.000 untuk juara pertama, Rp 5.000.000 untuk juara kedua dan Rp. 3.500.000 untuk juara ketiga.

Kebutuhan Melonjak, Ketersedian Stok Oksigen Terancam di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com -Di tengah PPKM Darurat lonjakan kasus Covid-19 merangkak naik, akan tetapi ketersediaan stok oksigen disebut menipis di Tabanan.Hal tersebut disebabkan karena, kebutuhan oksigen terus meningkat. Kebutuhan oksigen sangat dibutuhkan, bukan hanya bagi pasien Covid-19 saja,melainkan bagi pasien pederita penyakit lainnya juga.

“Kelangkaan oksigen terjadi karena,pemakaian semakin meloncak.Selain itu,penggunaan oksigen bukan digunakan atau dibutuhkan bagi pasien penderita Covid-19 saja.Misal, orang operasi membutuhkan, pasien melahirkan maupun operasi usus buntu juga.Selain itu, untuk membius tentu membutuhkan oksigen karena, dibutuhkan untuk bernafas,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika.

Jika dilihat per Rabu,(21/7) (kemarin) stok oksigen hanya cukup dipakai saat ini saja.

“Ketersedian stok oksigen per hari ini ((kemarin),Rabu,(21/7) diperkirakan akan cukup dipakai untuk hari ini saja.Info dari Rumah Sakit (RS) jika tidak mendapat pasokan oksigen hari ini maka akan habis,” katanya.

Tentu sangat vital bagi pasien Covid-19 ketersedian oksigen tersebut.Akan tetapi, dalam kondisi seperti saat ini tidak begitu dapat berbuat apa.Karena, jalur dalam upaya penyediaan oksigen telah berjalan (dilakukan).

“Alur Politis maupun Birokratis maupun ke jalur teknis juga telah melaporkan ke TIM,” pungkasnya.