- Advertisement -
Beranda blog Halaman 625

Bupati Tabanan Serahkan BLT-Dana Desa Tahun 2021 Secara Langsung Kepada KPM Desa Gunung Salak

 

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya SE MM, didampingi oleh Anggota DPRD, Sekda Kab Tabanan, Kepala Bapelitbang, Kepala Dinas PMD, Kapolsek, Camat dan Perbekel Selemadeg Timur serta tokoh masyarakat setempat, menyerahkan langsung Bantuan Langsung Tunai – Dana Desa secara simbolis kepada 4 orang Keluarga Penerima Bantuan di Kantor Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Rabu (4/8).

BLT yang bersumber Dana Desa merupakan Program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal yang telah dilakukan sejak tahun 2020 silam, guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Anggaran yang disediakan dari seluruh 133 Desa di Tabanan berjumlah total 13,7M, dengan jumlah KPM sebanyak 3786 KK dan nilai BLT-DD yang diterima perbulan adalah sebesar Rp. 300.000.

“Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten sudah berupaya, bekerja keras semaksimal mungkin, untuk selalu memperhatikan warganya khususnya masyarakat, dengan salah satu solusinya adalah pemberian BLT, sejumlah 300 ribu per bulan. Harapan saya dana ini cukup untuk memenuhi sembako dan kebutuhan harian yang sangat bermanfaat” Kata Bupati Sanjaya dalam arahannya.

Di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur sendiri, 90% dari 533 KK dengan total penduduk 1657 orang, sudah menerima akses bantuan selama pandemi Covid 19 ini berlangsung. “Terkait dengan proses pencairan dana, sudah masuk ke rekening desa, di 133 desa per hari senin 2 Agustus lalu dan bersamaan dengan penyerahan secara simbolis BLT-DD oleh Bupati Sanjaya yang dilakukan hari ini, target kami adalah 90% bersamaan dengan desa-desa yang lain juga sudah menyerahkan kepada KPM di masing-masing desa“ terang Liestyowati selaku Kepala Dinas PMD Tabanan dalam laporannya. BLT- DD yang dianggarkan sebesar Rp. 300.000 dan diterima setiap bulan ini, ditargetkan akan diterima KPM maksimal di awal minggu pertama setiap bulannya.

Bupati Sanjaya dalam arahannya juga tak hentinya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 3M yang ketat. Ia berharap, jika masyarakat senantiasa tertib dalam menjaga kesehatan dan menerapkan 3M yang paling dasar, angka kenaikan penyebaran virus Covid-19 akan berangsur turun. “Semoga  kita di Kabupaten Tabanan selalu diberikan kekuatan, perlindungan sehingga Tabanan dalam rangka Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Tabanan Era Baru, yang Aman Unggul Madani ini bisa cepat membaik dengan 1 konsep yaitu kebersamaan dan gotong royong” tutupnya. @humastabanan

Wagub Bali Cok Ace Mengajak Masyarakat Bali Kembali Pada Kehidupan Sektor Sekunder

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak semua pihak untuk turut aktif berperan memerangi penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini masih mengancam kesehatan masyarakat dan juga memporak-porandakan perekonomian. Bali pada awalnya hidup di sektor agraris (premier) kemudian beralih kepada sektor pariwisata (tersier) secara tanpa sengaja melompati sektor industri pengolahan (sekunder) menjadikan masyarakat Bali mengalami kewalahan saat sektor tersier mengalami keterpurukan seperti saat ini.

Sehingga perlu diambil beberapa langkah yang saat ini bisa dilakukan, yakni kembali menekuni sektor pertanian, kelautan dan perikanan serta membangkitkan kerajinan lokal sebagai mata pencaharian penopang ekonomi rakyat. Hal ini disampaikan Wagub Bali Cok Ace saat di minta sebagai salah satu narasumber serangkaian kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Peserta Didik Sespimti Polri Dikreg ke-30 T.A. 2021 secara virtual, di ruang kerjanya, Selasa (3/8).

Ditambahkannya, penting bagi kita semua untuk menjaga imun tubuh dengan baik agar ketahanan dan kesehatan tetap terjaga.

“sejumlah hikmah yang dapat kita petik saat ini, salah satunya bahwa kita harus kembali kepada sektor pengolahan (sekunder), yakni memetik buah yang kita tanam contohnya jeruk dan salak, dimana masing-masing buah ini dapat diolah menjadi juice dan wine yang kemudian bisa dijual untuk masyarakat lokal, dengan begitu perputaran ekonomi juga akan kembali tumbuh,” imbuhnya.

Untuk mewujudkan kehidupan yang saling menopang perlu dilakukan diversi (memperluas) terkait bagaimana cara memanfaatkan pariwisata sebagai lahan untuk memasarkan produksi lokal.

Ditengah situasi dan kondisi yang membatasi komunikasi dan menjaga jarak, maka secara langsung kita harus mampu masuk dan menguasai sistem digitalisasi yang sebagian besar masyarakat dunia, masyarakat Indonesia dan masyarakat Bali (pada khususnya) sudah digunakan dalam bertransaksi jual-beli.

Dengan mematangkan sejumlah kegiatan di sektor pertanian, kelautan, perikanan dan UMKM maka saat pandemi Covid-19 mulai melandai dan dibukanya pintu pariwisata, secara langsung sudah membuka peluang baru yang siap berkembang di tengah tatanan kehidupan Bali era baru.

Sesuai dengan tema KKDN tahun 2021, yaitu “STRATEGI POLRI DALAM MENDUKUNG PENANGGULANGAN PARIPURNA COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL” pada hakekatnya tema ini sangat sejalan dengan apa yang dihadapi saat ini, dimana pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian serius di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, tentu seluruh negara memiliki cara atau kebijakan tersendiri guna memutuskan rantai penyebaran Covid-19.

“Melalui diskusi ini, nantinya rekan-rekan peserta didik dapat mengetahui berbagai kegiatan, peran dan komitmen dari semua stakeholders di Provinsi Bali dalam penanggulangan Covid-19 serta dapat mengetahui daya dukung, program pemerintah daerah serta langkah-langkah yang diambil dalam upaya mengembalikan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali,” ungkapnya.

Sespimti Polri untuk KKDN Sespimti Polri Dikreg Ke-30 di wilayah Polda NTB berjumlah 10 orang dan diharapkan melalui KKDN ini maka para peserta mampu mengaplikasikan materi dilapangan yang akan dituangkan dalam tulisan ilmiah, dan dapat mewujudkan Perwira Tinggi Polri yang Presisi untuk Indonesia maju.

Kapolsek Selbar, Pimpin Pengamanan Vaksinasi Massal

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam upaya tetap terjaganya situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polsek Selemadeg Barat, Polres Tabanan, Kapolsek Selbar AKP I Gusti Lanang Jelantik, selalu berkomitmen melakukan koordinasi dan sinergitas agar berbagai aktivitas masyarakat bisa berlangsung dengan tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.

Seperti halnya, Selasa,(3/8) pukul 10.50 wita Kapolsek Selbar turun langsung memimpin Pengamanan kegiatan Vaksinasi massal yang berlangsung di Wantilan Mahajana, Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat Kabupaten Tabanan.

Pengamanan menurunkan personil Unit Patroli Samapta, Unit Binmas, Reskrim dan Bhabinkamtibmas.

Dalam kesempatan tersebut Dirinya menjelaskan bahwa, pelaksanaan Vaksinasi yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Selemadeg Barat ini, menurunkan Tim Vaksinator dan operator sebanyak 10 orang dipimpin Dr. I Wayan Arya Putra Manuaba. Dan merupakan Vaksinasi tahap II menggunakan jenis Vaksin Sinovac Biofarma.

“Dalam pelaksanaannya kami pastikan berlangsung dengan aman,” katamya.

Dijelaskan pula bahwa kegiatan Vaksinasi massal dari hasil pemantauan telah berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ketersediaan dari Prokes mulai tempat mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh, dan penggunaan APD telah dilaksanakan dengan benar oleh masyarakat maupun penyelenggara.

“Meski demikian Kami tetap menghimbau kepada masyarakat mari kita tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga rantai penyebaran covid19 dapat kita cegah,” pungkasnya.

Kodim 1619, Menyalurkan Ribuan Paket Sembako ke Paguyuban di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com -Di tengah Pandemi dan keterpurukan ekonomi Kodam IX Udayana bekerjasama dengan Buddha Tzu Chi menyerahkan Sembako kepada Paguyuban di wilayah Kodim 1619 Tabanan, PEPABRI Tabanan,FKPPI,TRANS Hero,PLBAMORA,PASUNDAN,IKAWANGI,BATAK BERSATU dan Muslim Alfatat Tabanan.Sembako dibagikan berupa beras dengan total 1125 paket.Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya memupuk rasa kebersamaan serta saling berbagi.Sehingga,mampu meringankan beban hidup maupun ekonomi dalam kondisi saat ini.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Komandan Kodim 1619 Tabanan, Lekol Infantri Ferry Andianto, Senin,(2/8) di Kodim 1619 Tabanan.

“Sampai kapan kita tidak mengetahui hilangnya virus ini.Kami disini Kodim melalui Kodam serta melakukan kerjasama dengan Buddha Tzu Chi memberikan sedikit subangsih dan merangkul untuk memberikan sedikit bantuan,” jelasnya.

Setidaknya bantuan diberikan dapat bermanfaat serta dapat disalurkan ke masing-masing anggota paguyuban nantinya.

“Batuan tersebut dapat diutamakan pada rekan-rekan yang membutuhkan,sedangkan bagi anggota yang masih mampu bisa diberikan belakangan.Mudah-mudahan bantuan ini dapat memberi bantuan,” cetusnya.

Adapun bantuan digelondorkan sebanyak 1125 paket beras diterima perwakilan dari masing-masing paguyuban di Tabanan.

“Mungkin tidak seluruhnya mendapat setidaknya ada rasa berbagi meluli kegiatan ini.Atau dalam situasi sulit ini.Kemudian rasa kebersamaan perlu dipupuk salain berbagi, sehinga mampu meringankan beban masyarakat saat ini,”katanya.

Masih dalam kesempatan yang sama salah satu perwakilan paguyuban di Tabanan diwakili oleh Ketua FLOBAMORA Tabanan, Paskalis Boli dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ucapan terima kasih dengan adanya penyerahan sembako ke seluruh paguyuban tentu sangat bermanfaat.

“Khusus warga kami (NTT) sangat berdampak karena, sebagaian besar bekerja sebagai buruh kasar sehinga, tidak bekerja dalam kondisi saat ini.Bahkan,untuk makan sehari-hari saja masih berpikir.Mudah-mudahan dengan adanya pemberian sembako sangat bermanfaat khususnya bagi para anggota paguyuban,” paparnya.

Dirinya berharap,semoga pandemi dapat cepat berlalu dan dapat melakukan aktifitas seperti sediakala.

PPKM level 4,32 Personel Gabungan Turun Sasar Tiga Pasar Tradisional di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Sehubungan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Level 4,Pasukan PPKM level 4 melakukan pengecekan Prokes di Pasar Dauh Pala, Pasar Terminal Persiapan dan Pasar Kerambitan serta tempat usaha dari jalur yang dilalui oleh patroli PPKM gabungan. Adapun jumlah personil Gangguan yang diturunkan sebanyak 32 orang personel.

Pelaksanaan Yustisi Gabungan ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Surat Edaran Gubernur Bali No. 11 thn 2021 ttg PPKM Level 3 Corona Virus Disease 2019 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali dan SE Bupati Tabanan Nomor : 517/10/BPBD tentang PPKM Darurat.

“Bahwa pelaksanaan patroli tetap kami mengedepankan Satpol PP Kabupaten. Dari hasil patroli Penerapan Prokes masih ditemukan adanya pelanggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan PPKM level 3 dan 4 . Hal ini telah ditindaklanjuti oleh Satpol PP Kabupaten Tabanan,” kata Kabag Perencanaan Polres Tabanan Kompol I Ketut Sujata.

Selain itu masih ada yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar oleh pengunjung dan pedagang di pasar sebanyak 13 orang telah dilakukan peneguran.

“Kami selalu menghimbau agar masyarakat mematuhi Peraturan Pemerintah sesuai dengan ketentuan PPKM level 3 dan 4, sehingga kita bisa keluar dari pandemi covid19,” jelasnya.

Adapun terlibat dalam kegiatan tersebut, pasukan TNI Kodim 1619 Tabanan, Satpol PP, Dinas Perhubungan , BPBD dan Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Tabanan.

Ny. Putri Koster Ajak Masyarkat Dukung Program Percepatan Gerakan Vaksinasi

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengajak semua pihak bersinergi dan berkolaborasi untuk saling mengingatkan kepada orang terdekat tentang pentingnya imunitas kekebalan tubuh yang didapat melalui vaksinasi.

Ajakan itu disampaikan Ny. Putri Koster saat menghadiri undangan “Sinergi Gerakan Indonesia Bisa Dalam Rangka #Disabilitas Bisa Vaksin”, secara virtual dari Jayasabha, Denpasar, Minggu (1/8).

Ny. Putri Suastini Koster mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali gencar memberikan layanan vaksinasi kepada warga seluruh Bali guna memutus mata rantai penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

“Setelah sebelumnya layanan vaksinasi di prioritas bagi masyarakat umum khususnya lansia dan anak-anak serta remaja, saat ini dilanjutkan dengan program pemberian layanan vaksinasi kepada mereka para penyandang disabilitas. Hal ini ditujukan untuk mensukseskan program gerakan vaksinasi Covid-19 serangkaian upaya untuk memutuskan mata rantai penyebarannya,” jelasnya.

Selanjutnya selaku ketua Ketua TP PKK Provinsi Bali, pihaknya mengajak semua kader PKK mulai tingkat kabupaten/ kota, kcamatan, desa hingga banjar ikut membangun kesadaran masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.

“Tim Penggerak PKK secara bertahap melakukan sosialisasi bahwa kita sedang berada dalam suasana dan kondisi pandemi sehingga perlu dilakukan kesadaran untuk melakukan sejumlah kepatuhan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Mari kita guyub dukung program percepatan gerakan vaksinasi,” kata Ny. Putri Koster.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia mengatakan bahwa vaksinasi menjadi kunci utama dalam melawan Covid-19. Karena semakin banyak jumlah warga yang telah divaksin, maka semakin mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok Covid-19.

Kekebalan kelompok Covid-19, jelas dia, adalah suatu kondisi di mana sebagian besar masyarakat sudah memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus Covid-19 dengan tingkat pencapaian 75 persen warganya sudah mendapatkan vaksinasi.

“Sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian kesehatan RI yang berisi bahwa percepatan penanganan vaksinasi bagi penyandang disabilitas melalui fasilitas kesehatan dan centra vaksinasi Covid-19, wajib dilayani tanpa terbatas dan tanpa pembedaan dengan warga yang lain,” ungkapnya.

Dari target alokasi 450 ribu dosis vaksin untuk penyandang disabilitas, maka sasaran akan diberikan kepada satu orang penyandang disabilitas mendapatkan dua dosis vaksinasi. Sedangkan dari 120 Puskesmas di Bali yang menjadi sentra vaksinasi akan ditarget sebanyak 11.304 penyandang disabilitas yang divaksin.

Untuk Indonesia terdapat enam provinsi yang menjadi prioritas pemberian vaksinasi bagi penyandang disabilitas, yakni Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan Bali.

Terkait minimnya para penyandang disabilitas yang memiliki fasilitas transportasi menuju tempat fasilitas kesehatan, maka Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan akan terus melakukan sinergitas untuk memberikan layanan vaksinasi dengan cara jemput bola ke rumah masing-masing penyandang disabilitas, atau dengan menyiapkan kendaraan untuk membawa mereka menuju fasilitas kesehatan yang terdekat khususnya bagi mereka yang siap dan bersedia divaksin.

Ini Update Penanggulangan Covid-19 Per Kemarin di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Dari data pertambahan kasus perkemarin (Jumat,(30/7) tercatat terkonfirmasi sebanyak 1.365 orang (1.115 orang melalui Transmisi Lokal, 241 PPDN dan 9 PPLN), sembuh sebanyak 811 orang dan 37 pasien meninggal dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif tercatat terkonfirmasi 75.039 orang, sembuh 60.850 orang (81,09%), dan  Meninggal Dunia 2.117 orang (2,82%) serta Kasus Aktif per hari ini menjadi 12.072 orang (16,09%).

Dalam upaya mempercepat penanganan pandemi, Pemerintah telah melakukan upaya vaksinasi kepada masyarakat. Sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia. Masyarakat yang telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 3.063.590 orang dan vaksin 2 sebanyak 846.931 orang. Total vaksin yang terdistribusi sebanyak 4.189.290 dosis dengan sisa stok vaksin sebanyak 676.870 dosis.

Dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, Gubernur Bali telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Corona Virus Disease 2019 Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali. Surat Edaran ini mulai berlaku pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021 sampai dengan Senin, 02 Agustus 2021.

Dalam Surat Edaran Gubernur Bali yang baru ini diberlakukan beberapa kelonggaran untuk memberikan ruang bagi aktivitas usaha dan ekonomi masyarakat mulai dari,Pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan jam operasional sampai pukul 16.00 Wita,Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 21.00 Wita,Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, dan lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall dapat dibuka dengan maksimal pengunjung makan ditempat 25% dari kapasitas dan waktu makan maksimal 30 menit, dibatasi jam operasional sampai pukul 21.00 Wita.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M memakai masker standar dengan benar,Menjaga Jarak,Mencuci Tangan,Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tabanan, Bersiap Gelar Vaksin Tahap II di Tiga Desa Ini

TABANAN – Pantaubali.com – Kabupaten Tabanan akan melaksanakan vaksinasi tahap kedua menyasar di tiga desa sesuai jarak pemberian vaksinasi tahap I.Dengan menyasar, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Desa Kukuh, Kecamatan Marga dan Desa Dauh Peken total sasaran sebanyak 9.064.

Sesuai dengan jarak pemberian vaksinasi sebelumnya (tahap I), maka vaksinasi lanjutan atau tahap II akan dimulai pada tanggal 2 Agustus 2021 diawali di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur. Selanjutnya pada tanggal 3 dan 4 Agustus dilaksanakan di Desa Kukuh, Kecamatan Marga dan tanggal 19 dan 20 Agustus di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.

“Saat ini kami sedang merancang untuk memfinalkan kegiatan layanan vaksinasi dengan seluruh stakeholeder baik itu nakes maupun perbekel,” kata Asisten II Setda Tabanan, I Wayan Kotio selaku Koordinator pelaksanaan vaksinasi Covid-19 belum lama ini (Kamis (29/7) di Tabanan.

Adapun konsep layanan vaksinasi tahap II masih sama dengan vaksin I, artinya di satu wilayah lokasi sasaran akan disiapkan pos-pos layanan pemberian vaksin untuk mengindari adanya kerumunan agar pelaksanaan protokol kesehatan masih bisa berjalan dengan baik. Apalagi kasus Covid-19 di Kabupaten Tabanan saat ini masih cukup tinggi, yang tentunya tidak ingin justru menimbulkan klaster baru.

“Untuk kedatangan warga agar tak menimbulkan kerumunan tentunya diatur,” ucapnya.

Rapat dengan camat dan perbekel telah dilakukan untuk benar-benar mengatur kedatangan warga.Misal, dirinya mencontohkan dalam satu posko ada 50 sasaran, dalam satu jam layanan dimulai sejak pukul 08.00 bisa melayani 15 sasaran.

“Pokoknya diatur sedemikian rupa oleh prajuru adat agar tidak sampai berkerumun, dan prokes harus tetap jadi perhatian,” pungkasnya.

Sekda Dewa Indra Apresiasi Bali Dipilih Jadi Pilot Project Making Cities Resilience 2030

DENPASAR – Pantaubali.com – Indonesia khususnya Pulau Bali terletak pada wilayah yang memiliki resiko bencana alam yang cukup tinggi, selain itu keberadaan Bali dimata Dunia sebagai salah satu destinasi pariwisata internasional, membuat Bali harus memberikan kepercayaan kepada masyarakat Internasional bahwa bali memiliki tata kelola pembangunan sebagai strategi resiko pengurangan bencana. Untuk itu, dipilihnya Bali sebagai pilot project dalam keikutsertaan mewujudkan Kabupaten/Kota Tangguh Menghadapi Bencana Making Cities Resilience 2030 sangat tepat dan Pemerintah Provinsi Bali sangat mengapresiasi hal tersebut. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Mekanisme Keikutsertaan Mewujudkan MCR 2030 yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara daring pada Kamis (29/7).

Lebih lanjut, dalam sambutanya Sekda Dewa Indra menyampaikan bahwa bencana di dunia memiliki tren yang meningkat sehingga mengharuskan upaya pengurangan resiko bencana yang lebih berkelanjutan. Meskipun korban bencana cenderung menurun, tetapi kerugian ekonomi semakin tinggi. Di kawasan urban yang mana menjadi pusat kegiatan ekonomi, ketika terjadi bencana akan berdampak serius.

Terlebih kondisi saat ini dengan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, untuk itu upaya PRB perlu dilakukan dengan strategi-strategi khusus.

“Saya sangat berterimakasih dipilihnya Bali dalam sosialiasi ini, saya harap seluruh Kabupaten/Kota dapat menyimak dengan baik dan nantinya secara kontinyu melakukan koordinasi sehingga kegiatan ini dapat berjalan secara berkelanjutan”, pungkas Dewa Indra.

Sementara itu, Plh. Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Agus Wibowo menyampaikan bahwa The United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) menginisiasi MCR sebagai saah satu strategi PRB yang melibatkan pemangku kepentingan. Meskipun sasaran MCR ini adalah pemerintah daerah dengan pertimbangan bahwa bencana bersifat lokal, koordinas seluruh level, daerah, nasional, regional dan internasional tetap harus dilakukan untuk mendukung. MCR ini telah diadopsi dibanyak negara termasuk Indonesia.

Peran aktif Indonesia untuk mendukung MCR telah dimulai sejak 2010. Pada tahun 2020 konsep MCr fase pertama dimuthakhirkan menjadi lebih partisipatif. Upaya tersebut dipandang strategis oleh Pemerintah Indonesia sehingga keberlanjutan MCR terus didukung. Oleh sebab itu, ada ga MCR 2030 sebagai tindak lanjut MCR fase pertama dipandang baik dan Indonesia akan berpartisipasi dalam MCr ini dengan menjadikan Provinsi Bali sebagai lokasi pilot project. Pemerintah Nasional akan mendukung dan mendampingi pemda untuk menlanjutkan kampanye ini dan memperluas jaringan. Adanya GPDRR 2022 yang akan dilaksanakan di Bali akan menjadi media komunikasi public dalam perlibatan Provinsi Bali dalam MCR.

Lebih lanjut, Agus Wibowo juga menyampaikan bahwa tujuan akhir dari MCR 2030 adalah untuk memastikan kota menjadi inklusif, aman, tangguh dan berlanjutan pada tahun 2030 berkontribusi langsung dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11 (SDG11). Untuk itu, agus berharap kegiatan koordinasi ini akan menjadi barainstroming bagi Pemeritah Daerah dalam mewujudkan kegiatan tersebut.

Gubernur Bali, Meminta Seluruh Komponen Bersama-Sama Mengembangkan Kesabaran dan Kesadaran Kolektif di Tengah Pandemi

DENPASAR – Pantaubali.com – Munculnya kasus baru Covid-19 dari varian Delta masih terus meningkat, bahkan sudah mencapai lebih dari 1.000 kasus baru per hari. Pada 28 Juli 2021, muncul kasus baru sebanyak 1.452 orang, astungkara yang sembuh mencapai 955 orang, dan yang meninggal sebanyak 44 orang.

Secara akumulatif, sejak muncul Pandemi Covid-19 bulan Maret 2020 sampai 28 Juli 2021, jumlah kasus Covid-19 sudah mencapai 72.555 orang dengan rata-rata penambahan kasus baru mencapai 816 orang per hari, jumlah yang sembuh mencapai 59.424 orang (81,90%), diatas angka nasional = 80,32%, jumlah yang meninggal mencapai 2.060 orang (2,84%), diatas angka nasional = 2,70%, dan jumlah kasus aktif mencapai 11.071 orang (15,26%), dibawah angka nasional = 16,98%. Penambahan kasus baru paling banyak terjadi di Denpasar, Badung, Tabanan, dan Buleleng.

Dari jumlah kasus aktif sebanyak 11.071 orang, yang dirawat di rumah sakit sebanyak 2.253 orang (21,39%), di karantina terpusat sebanyak 1.495 orang (13,50%), dan isolasi mandiri sebanyak 7.323 orang (66,14%). Terlihat bahwa yang melakukan isolasi mandiri di rumah sangat tinggi, yang berpotensi terjadi penularan Covid-19 dalam klaster keluarga dengan sangat cepat yang menjadi ciri penularan jenis Covid-19 varian Delta sehingga jumlah kasus harian meningkat cepat.

Banyaknya kasus aktif yang dirawat di rumah sakit memerlukan layanan kesehatan yang memadai, namun masih dapat diatasi dengan baik. Jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien biasa tersedia sebanyak 2.344 tempat tidur, yang sudah terisi sebanyak 1.803 tempat tidur (78,84%).

Jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien intensif di ruang ICU tersedia sebanyak 289 tempat tidur di 14 rumah sakit rujukan, yang sudah terisi sebanyak 206 tempat tidur (71,28%). Banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit juga memerlukan ketersedian tenaga dokter dan para medis dalam jumlah yang memadai, astungkara sampai saat ini dapat diatasi dengan baik.

Penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit juga memerlukan oksigen yang terus meningkat secara drastis. Namun berkat dukungan kuat Pemerintah Pusat, astungkara, kebutuhan oksigen di semua rumah sakit dapat dipenuhi sehingga tidak berisiko tinggi bagi pasien.

Program vaksinasi di Bali telah berjalan dengan relatif lancar dan sukses, yaitu sebanyak 3 juta penduduk dari target yang divaksin (70% dari jumlah penduduk Bali) sudah mengikuti vaksin suntik ke-1, bahkan sudah mencapai melebihi target yaitu sebanyak 3.046.886 orang (101,70%) sudah mengikuti vaksin suntik ke-1. Sedangkan yang sudah mengikuti vaksin suntik ke-2 baru sebanyak 807.838 orang (26,96%). Pencapaian ini merupakan persentase tertinggi di Indonesia, berkat dukungan kuat Pemerintah Pusat yang sudah mengalokasikan vaksin sebanyak 4,6 juta dosis (76,7%) dari 6 juta dosis vaksin yang diperlukan untuk 2 kali suntik.

Mulai akhir bulan Juli 2021 dilakukan percepatan vaksinasi suntik ke-2, dengan target pada akhir bulan September 2021 sudah selesai tuntas. Untuk itu akan dilakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif kepada Pemerintah Pusat agar Bali memperoleh tambahan jumlah vaksin sebanyak 1,4 juta dosis.

Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Kota se-Bali saat ini mulai menerapkan kebijakan karantina terpusat, sesuai arahan Bapak Menko Maritim, yang pelaksanaannya dikoordinir oleh Pangdam IX/Udayana bersinergi dengan Polda Bali, masing-masing beserta jajaran. Pelaksanaan karantina terpusat dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19 dalam lingkungan keluarga dan mengurangi laju penambahan kasus baru Covid-19 klaster keluarga.

Berdasarkan penelusuran, orang yang terkena Covid-19 sebanyak 40% sudah divaksin dan sebagian besar yaitu sebanyak 60% belum divaksin. Ini menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko penularan Covid-19. Pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 7% sudah divaksin, dan sebagian besar yaitu sebanyak 91% belum divaksin. Ini menjadi bukti bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko kematian bagi pasien. Data juga menunjukan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal, sebagian besar yaitu sebanyak 63,0% karena penyakit bawaan (komorbid) dan sebanyak 37,0% bukan karena penyakit bawaan (bukan komorbid). Hasil penulusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa penyakit bawaan yang mengakibatkan meninggalnya pasien Covid-19 adalah penyakit gula (diabetes melitus) sebanyak 28,1%, penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) sebanyak 17,9%, penyakit gagal ginjal sebanyak 17,9%, penyakit jantung sebanyak 11,1%, penyakit paru-paru sebanyak 9,3%, sisanya karena jenis penyakit lain.

Untuk mempercepat upaya penanganan Covid-19, sesuai arahan Bapak Menko Maritim dan Investasi dilaksanakan peningkatan target pelacakan orang kontak erat (tracing) dan testing, minimum 8 orang kontak erat untuk setiap 1 kasus baru Covid-19. Program ini dikoordinasikan oleh Pangdam IX/Udayana bersinergi dengan Polda Bali, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, perguruan tinggi bidang kesehatan, rumah sakit Pemerintah dan Swasta, serta relawan.

Target tracing yang dicapai sebanyak 8.000 – 10.000 orang per hari, dinamis sesuai dengan kasus baru yang muncul dalam 1 hari. Dengan ditingkatkannya target jumlah tracing dan dilanjutkan dengan testing (Rapidtest Antigen dan Swab PCR), maka secara langsung akan diikuti dengan meningkatnya jumlah kasus baru Covid-19. Tindakan ini merupakan upaya yang terbaik guna mencegah laju meningkatnya penularan Covid-19 ditengah-tengah masyarakat.

Dalam rangka pencapaian penanganan Covid-19 menjadi lebih baik dan cepat, sehingga munculnya kasus baru Covid-19 lebih cepat menurun, maka dihimbau kepada seluruh komponen masyarakat Bali agar,Tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2021. Selalu memakai masker dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak (tidak berkerumun), mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan. Sayangi diri sendiri, keluarga, dan sahabat Anda. Selamatkan jiwa diri sendiri, keluarga, dan sahabat Anda.

Mengikuti program vaksinasi untuk suntik ke-1 dan suntik ke-2 sesuai jadwal di wilayah masing-masing.Bersedia dan aktif menjalani tracing dan testing ketika bersentuhan dengan orang yang terkena Covid-19.

Bagi masyarakat yang terkena Covid-19 namun tanpa gejala (sehat), agar mengikuti karantina terpusat yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, sangat tidak diizinkan melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan Covid-19 dalam keluarga.Selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan rajin berolahraga, mengkomsumsi makanan sehat, vitamin, ramuan tradisional, dan istirahat yang cukup.

“Sebagai Gubernur, mewakili Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Bali, Saya mengucapkan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan yang telah menunjukkan dharma bakti dengan dedikasi dan pengabdian yang luar biasa melaksanakan tugas profesional dibidang kemanusiaan di Rumah Sakit tempat bertugas, yang sudah bertugas menangani pasien Covid-19 selama hampir satu setengah tahun, sejak bulan Maret tahun 2020,” ucapnya.

Ucapan dan terima kasih juga disampaikan kepada Pangdam IX/Udayana, Polda Bali beserta jajaran, Bupati/Walikota, Camat, Perbekel/Lurah, Bandesa Adat, Pemuka Agama, perguruan tinggi, pelaku usaha, lembaga swasta, dan berbagai pihak yang telah berpartisipasi aktif bergotong-royong dalam penanganan pandemi Covid-19 serta dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat.

Namun sampai saat ini pandemi Covid-19 masih ada, Kita masih harus terus bekerja bersama tanpa lelah mengemban tugas kemanusiaan yang menimpa masyarakat Bali, juga nasional dan internasional. Dalam penanganan Covid-19 yang masih meningkat, memerlukan penangan yang baik di rumah sakit dan di karantina.

“Dengan ini Saya menyampaikan bahwa Saya berikhtiar untuk bekerja keras dalam menangani Pandemi Covid-19 dengan sebaik-baiknya serta penuh rasa tanggungjawab. Dalam melaksanan tugas ini Saya bekerjasama dengan Bapak Pangam IX/Udayana, Ka Polda Bali dan jajaran, Bupati/Walikota se-Bali, Perbekel/Lurah, dan Bendesa Adat, serta berbagai komponen masyarakat Bali.Saya meminta seluruh komponen masyarakat secara bersama-sama mengembangkan kesabaran dan kesadaran kolektif, bahwa ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, tetapi menjadi tanggungjawab bersama dengan semangat gotong royong agar Pandemi Covid -19 dapat ditangani dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Dirinya berharap, dengan spirit kehidupan sesuai nilai-nilai kearifan lokal Bali, Saya mengajak Sameton Krama Bali sareng sami agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, salunglung sabayantaka, parasparo, sarpana ya, se-ia sekata, seiring sejalan, bersama-sama, bahu membahu, bergotong-royong dengan tidak saling menyalahkan, tidak saling tuduh, tidak saling menyerang, dan tidak melakukan tindakan kontra produktif serta terus berdoa dengan keyakinan masing-masing agar Gumi Bali tetap kondusif, nyaman, aman, dan damai; Astungkara, Rahayu sareng sami.