PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan telah menuntaskan target 70 persen vaksinasi rabies per Sabtu (7/10/2023) lalu. Meskipun, target vaksinasi tersebut harusnya tuntas pada akhir Agustus 2023.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, hingga Selasa (10/10/2023) cakupan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) di sepuluh Kecamatan telah mencapai 72,86 persen atau sekitar 45.623 dari total estimasi populasi HPR sekitar 62.477 ekor. HPR tersebut mencakup anjing, kucing dan kera.
Adapun rinciannya, di Kecamatan Baturiti sebesar 80,07 persen atau sekitar 4.404 ekor yang tervaksin dari populasi 5.500 ekor HPR. Kecamatan Kediri sebesar 79,81 persen dari estimasi populasi 7.980 ekor 6.381 HPR tervaksin baik kucing atau anjing.
Kemudian, Kecamatan Kerambitan sebesar 86,96 persen dari estimasi populasi sebesar 6.782 ekor, yang sudah tervaksin 5.900 ekor HPR. Kecamatan Marga sebesar 89,62 persen dari estimasi populasi 4.952 ekor, yang tervaksin 4.440 ekor. Kecamatan Penebel sebesar 79,51 persen dari estimasi populasi 6.975 ekor dan tervaksin sebanyak 5.546 ekor.
Kecamatan Pupuan sebesar 49,74 persen dari estimasi populasi 7.077 ekor atau tervaksin 3.607 ekor. Kecamatan Selemadeg 56,16 persen dari estimasi populasi 4.376 ekor yang tervaksin 2.465 ekor. Kecamatan Selemadeg Barat sebesar 64,44 persen dari estimasi populasi 6.139 ekor yang tervaksin 3.961 ekor.
Selanjutnya, Kecamatan Selemadeg Timur sebesar 82,19 persen dari estimasi populasi 4.357 ekor yang sudah tervaksin sebanyak 3.587 ekor dan Kecamatan Tabanan sebesar 63,77 persen dari estimasi populasi 8.340 ekor dan yang tervaksin 25.332 ekor.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan I Gede Eka Parta Ariana mengatakan, capaian target 70 persen mengalami kemunduran dari target sebelumnya yakni akhir Agustus lalu karena pihaknya tengah fokus mengatasi vaksinasi PMK pada sapi dan babi.
Meskipun demikian, hingga saat ini pihaknya pun masih gencar mengejar target vaksinasi rabies sebesar 80 persen dari pemerintah pemerintah pusat.
“Kami terus berusaha agar targer 80 persen tercapai hingga akhir 2023 ini. Mudah-mudahan bisa tercapai,” ujarnya.
Eka menambahkan, untuk bisa mencapai target maka kegiatan vaksinasi rabies dilakukan dengan menyasar desa-desa setelah sebelumnya hanya dilakukan di Puskeswan.. “Kami sudah kembali melakukan vaksinasi ke desa-desa. Disamping kami juga masih melakukan vaksinasi PMK,” jelasnya.
Sementara itu, terkait kasus gigitan positif rabies tahun 2023 ini, Eka menyebut jumlah kasus mengalami penurunan jika dibandungkan dengan tahun 2022 lalu. Adapun jumlah kasus positif tahun 2023 tercatat 16 kasus. Rinciannya, di Kecamatan Pupuan 6 kasus, Selemadeg Raya 4 kasus, dan Tabanan, Marga, Kediri masing-masing 2 kasus.
“Menurun drastis di tahun 2023 karena di tahun 2022 lalu tercatat 39 kasus,” ungkapnya. (ana)