- Advertisement -
Beranda blog Halaman 386

2.033 PPPK Guru di Badung Dilantik dan Terima SK

Bupati Giri Prasta seusai melantik, mengambil sumpah janji dan penyerahan SK Pengangkatan PPPK Jabatan Fungsional Guru Kabupaten Badung tahun 2022, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis (7/9/2023).
Bupati Giri Prasta seusai melantik, mengambil sumpah janji dan penyerahan SK Pengangkatan PPPK Jabatan Fungsional Guru Kabupaten Badung tahun 2022, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis (7/9/2023).

PANTAUBALI.COM, MANGUPURA – Sebanyak 2.033 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru tahun 2022 dilantik dan menerima SK dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung.

Pelantikan yang dirangkaikan dengan pengambilan sumpah janji dan penyerahan SK dilakukan langsung oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Kamis (7/9/2023).

“Ini adalah salah satu tugas daripada arahan Menpan-RB untuk menyelesaikan persoalan pegawai di daerah, maka kami ini telah menunaikan untuk tenaga guru dan untuk tenaga yang lain kita upayakan juga untuk pengangkatan PPPK,” ujar Giri Prasta.

Menurutnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan PPPK memiliki arti yang sangat strategis dan mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Disamping itu, ASN juga dikatakan sebagai kader dalam birokrasi yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan nantinya, serta memiliki peranan yang besar dalam mewujudkan Good Governance.

“Kita sudah tugaskan BKPSDM Badung untuk menindaklanjuti hal ini sesuai dengan regulasi, astungkara kedepan Kabupaten Badung tuntas semua pegawai jadi PPPK sesuai aturan,” kata Giri Prasta.

Dia menambahkan, pihaknya sedang berkoodinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) agar kedepannya para ASN yang berstatus PPPK bisa mendapat tunjangan setelah pension.

“Saya pastikan, nanti terkait TPP astungkara kami akan lakukan dengan baik, dan hal paling penting kami juga sudah koordinasi dengan Menpan-RB agar kedepan PPPK ini bisa mendapatkan gaji atau tunjangan pensiun setelah purna tugas. Semoga ini bisa di aminkan, sehingga kita bisa memaksimalkan potensi birokrasi, khususnya di jabatan fungsional pendidikan bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Badung Gede Wijaya melaporkan, Pelantikan, Pengambilan Sumpah Janji dan Penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan PPPK Jabatan Fungsional Guru Tahun 2022, merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Badung dalam mendorong pemberian kejelasan terkait status legalitas pegawai yang berstatus non ASN di Kabupaten Badung agar bisa menjadi ASN melalui jalur PPPK.

“Hari ini sebanyak 2.033 orang jabatan fungsional guru di Kabupaten Badung mendapatkan SK PPPK, yang merupakan tenaga pendidik di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di wilayah Kabupaten Badung,” jelasnya. (rls)

Pasca Pandemi, Sejumlah Desa Wisata dan DTW di Tabanan Belum Berkembang

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan mencatat destinasi pariwisata baik itu Daya Tarik Wisata (DTW) maupun Desa Wisata di Tabanan secara keseluruhan belum bisa berjalan optimal pasca pandemi Covid-19.

Berdasarkan data, dari 25 DTW yang ada di Tabanan, hanya ada 4 yang tergolong maju yakni DTW Tanah Lot, Jatiluwih, Ulun Danu Beratan dan Kebun Raya Bedugul. Sedangkan, 16 tergolong berkembang dan sisanya mati suri.

Kemudian, dari 28 desa wisata, ada dua yang tergolong maju yakni Desa Wisata Pinge dan Desa Wisata Jatiluwih. 14 tergolong berkembang dan 10 rintisan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya mengatakan, penyebab tidak optimalnya kedua destinasi pariwisata tersebut yakni jumlah kunjungan wisatawan di Tabanan saat ini masih belum pulih.

“Kunjungan wisata masih dibawah 10 persen dari target yang kami pasang setelah pandemi, sehingga masing-masing destinasi belum bisa membiayai penambahan fasilitas untuk menarik wisatawan,” jelasnya, Kamis (7/9/2023).

Bahkan, sedikitnya jumlah kunjungan saat pandemic menyebabkan beberapa desa wisata yang sebelumnya berstatus berkembang turun menjadi rintisan.

“Sekarang pasca pandemi ini desa wisata tersebut mulai diaktifkan kembali agar kembali berstatus berkembang,” ungkap Satria Tenaya.

Dia menyebut, berbagai upaya sudah dilakukan untuk kembali membangkitkan seluruh destinasi tersebut. Diantaranya promosi melalui Website agar wisatawan mengetahui dengan pasti destinasi wisata yang akan dikunjungi.

Peningkatan kualitas SDM pelaku pariwisata dengan pelatihan khususnya Pokdarwis di masing-masing desa wisata.

“Seperti beberapa waktu lalu ada pelatihan langsung dari Kementrian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) di Desa Tegal Jadi,” sambungnya.

Selain itu, mendorong optimalisasi teknologi informatika dengan promosi melalui sosial media, kerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) serta travel agent.

“Termasuk salah satu yang saat ini sudah dikenalkan oleh Kemenkraf adalah memanfaatkan VR (video reality),” sambungnya.

Pihaknya pun berharap, promosi melalui teknologi ini bisa berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan. (ana)

Mengusung Konsep Pasar Terbuka, Anggaran Revitalisasi Pasar Induk Tabanan Diperkirakan Rp1 Triliun

Pasar Umum Tabanan.
Pasar Umum Tabanan

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan memperkirakan revitalisasi Pasar Induk Gudarata Singasana seluas 1,6 hektare dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) membutuhkan anggaran sebesar Rp1 triliun.

Estimasi biaya tersebut diketahui setelah adanya pertemuan dengan tim KPBU untuk penyusunan dokumen prastudi kelayakan proyek beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan I Gede Urip Gunawan mengatakan, estimasi anggaran sebesar Rp1 triliun tersebut akan digunakan untuk pembangunan fisik sebesar Rp730 miliar dan sisanya untuk biaya operasional selama proyek pengerjaan berlangsung.

“Itu baru estimasinya. Nanti rekanan yang akan menghitung kembali secara detail berapa biaya yang dibutuhkan,” ujarnya, Kamis (7/9/2023).

Dia menyebut, pasar induk ini rencananya akan dibangun empat lantai dan mengusung konsep pasar terbuka. Bahkan, pasar akan dilengkapi dengan mall. Gedung bioskop yang dulunya terbengkalai juga akan dibangun lagi.

“Rencana ini masih dalam tahap pembahasan dan penyiapan transaksi hingga Desember nanti,” jelasnya.

Terkait jumlah los pedangang, Urip menyebut jumlahnya belum bisa dipastikan. Namun, jumlahnya akan disesuaikan dengan pedagang yang saat ini berjualan mencapai 800 orang lebih.

“Pastinya sesuai dengan jumlah pedagang saat ini dan mungkin akan dibangun los tambahan lagi karena kan ada empat pantai. Namun, ini masih akan dibahas lagi oleh Bapak Bupati,” tegasnya.

Meskipun detail proyek masih dalam tahap pembahasan, namun proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap agar para pedagang bisa tetap berjualan.

“(Revitalisasi) dilakukan bertahap supaya tidak menganganggu aktivitas berjualan para pedagang,” ucapnya.

Urip menambahkan, tahap pengerjaan baru bisa dilaksanakan setelah penyiapan transaksi yang saat ini masih berlangsung hingga akhir tahun ini.

Setelah itu, hasilnya berupa dokumen penyiapan dikirim ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk difasilitasi tahap lelang kepada pihak ketiga atau badan usaha.

“Setelah penyiapan transaksi selesai akan dilanjutkanke tahap lelang. Namun, kami belum bisa memastikan kapan proses pengerjaan akan berlangsung,” imbuhnya. (ana)

Bhayangkari Lepas 600 Ekor Tukik di Pantai Pangkung Tibah

Pelepasan tukik di Pantai Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Pelepasan tukik di Pantai Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebanyak 600 ekor anak penyu atau tukik dilepas ke habitat aslinya di Pantai Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan, Kamis (7/9/2023).

Pelepas liaran tukik ini diinisiasi oleh Bhayangkari dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-71 tahun 2023.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, pelepasan tukik ini bertujuan untuk melestarikan satwa laut khususnya penyu serta menjaga keseimbangan alam.

Sebab penyu merupakan salah satu fauna yang dilindungi yang pada saat ini populasinya semakin menurun dan terancam punah.

“Pelepas liaran tukik di Pantai Pangkung Tibah Tabanan ini merupakan salah satu upaya Bhayangkari beserta seluruh elemen masyarakat dalam melestarikan alam dan menjaga ekosistem laut yang sehat,” ujarnya.

Dia menyebut, banyak pantai di Bali menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Namun, saat ini banyak masyarakat yang memburu telur tersebut untuk dijual atau dikonsumsi.

“Kegiatan ini sebagai upaya edukasi kepada masyarakat,” tegasnya.

Menurut perwira lulusan Akpol 1996 ini, penyu sangat berperan dalam menjaga ekosistem laut. Pasalnya mereka dapat mengontrol komposisi spesies dan distribusi spons (bunga karang) dari ekosistem terumbu karang.

Ditambahkannya, laut memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia yang perlu dijaga kelestariannya. Sehingga dengan melepas tukik diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan ekosistem yang sehat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya.

“Pelepasan tukik ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga dapat mencegah punahnya populasi penyu di habitatnya dari penangkapan ilegal masyarakat,” ujarnya.

Usai melepas ratusan ekor tukik dan membersihkan pantai, Ketua Umum Bhayangkari juga menyerahkan 100 paket snack dan alat tulis kepada anak-anak yang peduli terhadap kebersihan pantai dan menyerahkan 300 paket sembako kepada warga. (ana)

17 Pensiunan Anggota KORPRI Badung Mendapat Santunan

Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menyerahkan santunan kepada 17 pensiunan ASN di Ruang Rapat Sekda, Puspem Badung, Rabu (6/9/2023).
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menyerahkan santunan kepada 17 pensiunan ASN di Ruang Rapat Sekda, Puspem Badung, Rabu (6/9/2023).

PANTAUBALI.COM, MANGUPURA – Sebanyak 17 orang pensiunan ASN yang mendapat santunan dari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Kabupaten Badung.

Perhatian dan sumbangsih tersebut merupakan salah satu program KORPRI Badung berupa pemberian santunan yang anggarannya diperoleh dari iuran anggota. Penyerahan santunan bertempat di Ruang Rapat Sekda, Puspem Badung, Rabu (6/9/2023).

Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa selaku Ketua Dewan Pengurus KORPRI Badung mengatakan, perhatian kepada para pensiunan ASN merupakan komitmen dirinya mewakili Bupati dan Wakil Bupati serta jajaran pengurus KORPRI.

ASN yang telah pensiun atau purna tugas sudah berbuat banyak untuk kemajuan Kabupaten Badung. Selain itu pensiunan ASN juga telah banyak memberikan tenaga dan pikiran untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Badung.

“Saya ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu yang sudah saya anggap senior di Pemkab Badung, yang sudah saya ajak ikut dalam memberikan pelayanan di instansi,” ujarnya.

Sementara Sekretaris KORPRI Badung I Wayan Wijana mengungkapkan bahwa kegiatan penyerahan santunan dana pensiun ini merupakan program KORPRI dalam rangka untuk menjalin tali silaturahmi dan sebagai rasa terima kasih atas pengabdian dan dedikasi yang telah diberikan kepada Pemkab Badung.

“Untuk dana santunan pensiun diberikan nominal sesuai dengan golongan pensiun ASN. Pensiunan dengan golongan IV dan III diberikan santunan sebesar Rp 3,5 Juta sedangkan golongan II dan I diberikan dana santunan sebesar Rp 3 juta dengan total keseluruhan santunan pensiun hari ini sebesar Rp 57 juta,“ jelasnya. (ana)

Suami Bunuh Diri Usai Tembak Istrinya dengan Senapan Angin

Ilustrasi (Foto: Tribunnews)
Ilustrasi (Foto: Tribunnews)

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Wayan AY (39) menembak istrinya, Ketut S (38) dengan senapan angin akibat emosi terlibat pertengkaran. Usai melakukan aksinya, pria yang tinggal di Jalan Ahmad Yani Utara, Banjar Tektek,  Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara itu, bunuh diri dengan gantung diri.

Saat ini korban Ketut S masih menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah Denpasar.

“Korban mengalami luka tujuh kali tembakan. Yaitu di lima kali di punggung, sekali di pelipis dan lengan kiri. Salah satu peluru masuk ke paru-paru korban,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Rabu (6/9/2023).

Ia mengungkap, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (5/9/2023) sekitar pukul 21.00 WITA. Kasus penganiayaan tersebut berawal saat Wayan AY yang merupakan buruh serabutan pulang dari bekerja.

“Mereka berdua bertengkar. Kemudian Wayan AY kalap mengambil senapan angin dan menembak istrinya beruang kali,” jelasnya.

Setelah itu, kata Sukadi, anak korban yang masih kelas 5 SD berlari ke jalan dan meminta bantuan pedagang buah untuk membantu ibunya yang tertembak senapan angin oleh bapaknya.

“Saksi toko buah lantas menghubungi kepala lingkungan. Dan dilanjutkan melapor ke Babin Peguyangan Denpasar Utara,” ucap Sukadi.

Setelah itu, anggota Polsek Denpasar Utara mendatangi TKP dan menemukan korban Ketut Santi dalam kondisi terluka. Korban lantas dibawa ke rumah sakit. “Sedangkan suaminya (Wayan AY) tidak ada di tempat,” imbuh Sukadi.

Selanjutnya, sekitar pukul 23.40 petugas menyisir lokasi dan menemukan Wayan AY tergantung dengan tali di belakang rumah. Wayan AY tewas di tempat jemuran.

Menurut Sukadi, Wayan AY dan Ketut Santi baru menikah pada Juni 2023. Dan Ketut Santi awalnya janda dan dinikahi oleh Wayan AY.

“Mereka sudah melaksanakan upacara nikah secara adat. Tetapi belum memilik akta nikah dan belum masuk KK keluarga. Sementara anaknya itu adalah anak Ketut Santi dengan suaminya yang pertama,” bebernya.

Taman Kaktus dalam Perut Dinosaurus Jadi Destinasi Baru DTW Ulun Danu Beratan

Pembangunan patung Dinasurus yang akan dilengkapi Taman Kaktus.
Pembangunan patung Dinasurus yang akan dilengkapi Taman Kaktus.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan menyuguhkan destinasi baru untuk wisatawan yang berkunjung berupa taman kaktus dengan ornamen Dinosaurus.

Taman kaktus ini dibuat dalam perut patung Dinosaurus yang dirancang seperti terowongan. Jadi pengunjung bisa masuk ke dalam mulut patung dinosaurus dan melihat koleksi kaktus tersebut. Lalu keluar lewat ekornya.

Saat ini proses pembangunannya sedang dalam tahap penyelesaian patung Dinosaurus setinggi lima meter dan panjang delapan meter.

“Pengerjaan taman ini sudah mencapai 70 persen dan ditargetkan mulai dibuka pada Januari 2024,” ujar Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika, Rabu (6/9/2023).

Ia menyebut, nantinya dalam taman akan diisi 25 jenis tumbuhan kaktus. Destinasi ini diharapkan bisa menjadi wisata edukasi, khususnya terkait dengan edukasi botani.

“Mungkin tidak seluas taman kaktus di tempat lain. Namun, dengan adanya taman kaktus ini, kami harap mampu menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi wisatawan yang datang,” ucapnya.

Selain merancang taman kaktus di dalam perut Dinosaurus, pembenahan lain yang sedang dilakukan oleh DTW Ulundanu adalah sedang mempersiapkan penampilan tari kecak di atas air. Tarian ini menjadi ikon baru di objek wisata yang berada di Kecamatan Baturiti ini, selain pemandangan Danau dan Pura Ulun Danu Beratan.

Tari Kecak ini nantinya akan menampilkan kisah sejarah Dewi Danu sesuai dengan maskot dari DTW Ulun Danu Beratan sendiri. Penampilannya digelar siang hari dan pada momen-momen khusus.

“Tarian kecak ini masih dalam tahap persiapan. Sekitar dua atau tiga tahun nanti baru akan dipentaskan sebab kami harus membuat panggung di atas air dulu,” kata Mustika.

Ia menyebut, adapun anggaran yang akan diperlukan untuk membuat tempat pementasannya mencapai Rp300 juta. Selain itu, pihaknya juga harus menyiapkan dan membina penari kecak.

“Kami harus betul-betul memilih para penarinya agar nantinya tidak pergi karena alasan belajar atau menikah kemudian pindah ke tempat lain,” imbuhnya. (ana)

Made Dharma Tuding Tergugat Gunakan Dokumen Palsu Sebagai Bukti di PN

Keluarga besar I Made Dharma berfoto di depan rumah Ni Rumpeng (Alm) yang merupakan rumah leluhurnya.
Keluarga besar I Made Dharma berfoto di depan rumah Ni Rumpeng (Alm) yang merupakan rumah leluhurnya.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Mantan anggota DPRD Kabupaten Badung I Made Dharma dan kawan-kawan selaku penggugat kembali menuding pihak tergugat Made Tarip Widharta beserta empat orang lainnya diduga menggunakan dokumen palsu sebagai bukti di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dalam perkara sengketa tanah di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan.

“Dokumen palsu tersebut berupa surat pipil yang diduga palsu dan surat silsilah anak angkat dalam surat keterangan waris 1979, dan surat pernyataan silsilah keluarga tanggal 19 Juni 1996 yang diduga palsu,” ungkap I Nengah Nuarta dari Nicolas & Partners selaku tim kuasa hukum Made Dharma dalam release yang diterima Selasa (5/9/2023).

Dikarenakan dokumen-dokumen tersebut sudah dipergunakan dalam proses pembuktian di pengadilan, maka pihaknya akan mengambil upaya hukum secara tegas ke kepolisian di Mabes Polri, sekaligus untuk memberantas para mafia tanah di Bali yang banyak meresahkan warga.

Made Dharma juga menerangkan, rumah dari Ni Nyoman Reja (93) yang merupakan ibu kandung Made Dharma, lokasinya bersebelahan yakni masih satu banjar dan satu pekarangan.

Di mana rumah tersebut merupakan bagian dari waris leluhur Made Dharma, yaitu Selungkih, Ni Rumpeng, I Wayan Riyeg dan I Wayan Sadra.

“Jika bukan keluarga dan pewaris, mana mungkin bisa Ni Nyoman Reja membangun rumah dan tinggal bersebelahan dengan rumah tua leluhur para penggugat yang rumahnya sudah berpuluh-puluh tahun bisa dilihat kondisi bangunannya,” katanya.

Nuarta mengatakan, sebelumnya Nyoman Reja akan dijadikan saksi di persidangan. Hal itu mengingat usianya paling tua dari semua ahli waris yang masih hidup. Akan tetapi hukum acaranya tidak diperbolehkan sebagai saksi, namun semuanya sudah diuraikan di gugatan dan kesimpulan siapa ahli waris yang sesungguhnya.

Semasa hidup I Made Ketek (alm) yang merupakan orang tua para tergugat tidak pernah tinggal di rumah I Wayan Selungkih, Ni Wayan Rumpeng, I Wayan Riyeg dan I Wayan Sadra. Bahkan ketika meninggal dunia pada tahun 1974, jenazah Made Ketek disemayamkan di rumah orang tua kandungnya bernama I Ketut Recug (alm), yang sekarang ditempati I Wayan Diarsa (alm) selaku kakak kandung Made Ketek.

“Hal tersebut adalah prinsip dan kepercayaan orang Bali. Dan saya I Made Dharma adalah orang Bali. Saya beserta Magku Rame sebagai pemangku di merajan keluarga besar,” ujarnya.

Dirinya sangat menyayangkan lantaran para tergugat hakim dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY) dengan asumsi dan khayalan akibat pikiran yang keliru karena sudah habis akal sehatnya untuk melawan gugatan dari penggugat.

Begitu pula mengenai Laporan Polisi di Polda Bali yang dibesar-besarkan oleh penasehat hukum para tergugat yang masih prematur karena masih lidik dan undangan klarifikasi.

“Kami sudah memberi klarifikasi, sudah membawa bukti-bukti dan saksi-saksi serta sudah menyerahkan surat-surat yang diduga kuat palsu yang dibuat oleh tergugat dengan kelompok-kelompoknya kepada Polda Bali,” tandasnya.

Menanggapi tudingan pihak penggugat tersebut, kuasa hukum tergugat dari Kantor Hukum H2B Law Office, Harmaini Idris Hasibuan SH yang dikonfirmasi menanggapi santai tudingan yang dituduhkan tersebut.

“Kalau mereka (penggugat) menuduh dokumen kami palsu, kok malah mereka menggugat, kenapa tidak lapor pidana di polisi,” ujarnya.

Dikatakan Hasibuan, pihak penggugat menuduh pipil yang dipakai itu palsu, kenapa kliennya Made Tarip Widarta yang diperkenalkannya. Karena yang membuat pipil itu I Riyeg yang sudah meninggal dunia.

“Kalau memang benar itu palsu, kejadiannya sudah lewat dari dua belas tahun dan klien kami Pak Tarip belum lahir. Kalau benar itu palsu, I Riyeg yang dilaporkan dong. Dan sekarang, lokasi tanah itu sudah disertifikat, kenapa tidak lapor polisi untuk pidananya? Kalau memang proses pembuatan sertifikat itu ada unsur pidananya, kok malah menggugat. Kalau pidananya sudah terbukti, baru lakukan gugatan. Justru kita yang melaporkan para penggugat Made Dharma dan kawan-kawan ke Polda Bali dengan tuduhan membuat silsilah palsu. Dan saat ini sedang dalam proses penyidikan di Polda Bali,” terangnya. (*)

Tahun Depan DTW Ulun Danu Beratan Naikkan Harga Tiket Wisdom

Suasana kunjungan di DTW Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.
Suasana kunjungan di DTW Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Seiring pulihnya kunjungan wisatawan di Bali pasca pandemi, pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, akan menaikkan harga tiket. Kenaikan mulai berlaku awal tahun 2024 nanti.

Adapun kenaikan harga ini hanya berlaku untuk wisatawan domestik (wisdom) saja. Rinciannya, pada hari biasa naik menjadi Rp40 ribu dari harga sebelumnya Rp30 ribu. Sedangkan, saat akhir pekan atau weekend akan naik lagi menjadi Rp50 ribu.

Sementara, harga tiket untuk wisatawan lokal Bali masih tetap Rp30 ribu. Begitu juga dengan tiket wisatawan mancanegara yakni Rp75 ribu per orang.

Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika mengatakan, kenaikan harga tersebut berdasarkan pengkajian dan studi banding yang telah dilakukan.

Selain itu, untuk menunjang pembenahan infrastruktur yang saat ini dalam tahap pengerjaan, seperti gapuran pintu masuk, jalan dan penambahan wahana baru berupa tanaman kaktus dengan ornamen hewan dinosaurus.

“Kami juga berencana menambah fasilitas penunjang lainnya berupa renovasi dua toilet dengan standar internasional serta spot wisata lainnya agar wisatawan tidak bosan saat berkunjung kembali,” ujarnya, Rabu (6/9/2023).

Menurut Mustika, kenaikan harga tiket di DTW Ulun Danu tidak akan berdapak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Saat ini, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada agent-agent wisata.

“Kami telah sosialisasikan ke agent wisata yang bekerjasama dengan pengelola,” ucapnya.

Ditambahkannya, jumlah kunjungan wisatawan di DTW Ulun Danu Beratan rata-rata mencapai 2.000 orang per hari. Jumlah tersebut bisa meningkat saat akhir pekan. “Kunjungan didominasi oleh wisatawan domestik,” imbuhnya. (ana)

Bupati Giri Prasta Dukung Rencana Penataan Pantai Pandawa

Bupati Giri Prasta saat menerima audiensi Bendesa Adat Kutuh Jro Nyoman Mesir bersama jajarannya di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Bupati, Puspem Badung, Selasa (5/9/2023).
Bupati Giri Prasta saat menerima audiensi Bendesa Adat Kutuh Jro Nyoman Mesir bersama jajarannya di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Bupati, Puspem Badung, Selasa (5/9/2023).

PANTAUBALI.COM, MANGUPURA – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menegaskan pihaknya bersama Pemkab Badung sangat mendukung rencana penataan Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan.

Hal itu disampaikan saat menerima Bendesa Adat Kutuh Jro Nyoman Mesir bersama jajarannya yang menyampaikan masterplan daya tarik wisata Pantai Pandawa bertempat di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Bupati, Puspem Badung, Selasa (5/9/2023).

“Kami Pemkab Badung siap mendukung penataan pantai pandawa dan kami akan siapkan dana di anggaran induk APBD Badung tahun 2024,” tegas Bupati Giri Prasta.

Menurut Bendesa Adat Kutuh Jro Nyoman Mesir, ada sejumlah penataan yang akan dilakukan pada daya tarik wisata Pantai Pandawa. Dari masterplan, penataan akan dimulai dari perempatan jalan masuk ke pantai.

Selanjutnya pintu gerbang yang saat ini masih satu pintu dan memakai batu putih akan dirubah memakai bata merah dan menjadi dua pintu.

Selain itu, ada penataan bangunan gate serta akan dibangun bangunan Shelter Kebencanaan berkapasitas 300 orang. Diatas shelter akan terdapat Patung Bisma. Ada pula penataan sungai, drop off area lobby, plaza utama, kios pedagang, areal parkir serta arena bermain anak-anak. Kesemua rencana penataan di pantai pandawa ini membutuhkan anggaran sebesar Rp50 miliar.

Bupati Giri Prasta memberikan beberapa masukan untuk penyempurnaan masterplan tersebut. Yakni penataan candi sebagai pintu masuk pantai agar dibuat cukup besar, kokoh dan tinggi.

Untuk bangunan shelter kebencanaan menurut Bupati memang menjadi prioritas. Namun, diharapkan patung bhisma yang rencananya dari beton agar memakai perunggu dan di sekitar patung diberi pengaman. Hal wajib yang harus ada pada shelter kebencanaan yaitu teropong.

“Teropong itu wajib ada, selain sebagai alat untuk melihat situasi di areal pantai, juga sebagai wahana edukasi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, dukungan penataan pantai pandawa ini tidak terlepas dari tingginya kunjungan wisatawan ke Badung terutamanya ke Pantai Pandawa. Ini dapat dilihat dari kunjungan wisatawan ke Bali per harinya mencapai 17.900 wisatawan. “Konsep pengembangan dan penataan ini agar segera dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata, sebagai bagian dari promosi wisata,” harapnya. (rls)