- Advertisement -
Beranda blog Halaman 293

Wanita di Denpasar Timur Tewas Gantung Diri di Kamar Kos

Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Seorang wanita nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas kain di kamar kosnya di daerah Denpasar Timur pada Minggu (23/6/2024).

Korban berinisial NKA (23) diduga mengakhiri hidupnya lantaran sering merasa sedih (galau) yang di publikasikannya di media sosial miliknya. Hal itu diterangkan saksi selaku kakak kandung korban.

Kadek Anti ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 09.00 WITA dengan keadaan leher terlilit selendang biru yang diikat di pintu. Selain itu terdapat pula luka sayatan pada tangan korban dan barang bukti pisau dan gunting di atas mejanya.

Kasi Humas Polresta Denpasar I Ketut Sukadi menerangkan, menurut keterangan saksi yang selaku kakak korban, dirinya terakhir berkomunikasi dengan korban pada Sabtu malam.

“Saksi terakhir bertemu saat membawakan makanan kepada korban. Kemudian sekitar pukul 24.00 WITA saksi meninggalkan korban untuk beristirahat dikamar miliknya,” ucapnya.

Keesokannya, lanjut Sukadi, saksi kembali ke TKP dikarenakan korban tidak kunjung tiba untuk bekerja, hingga menggedor pintu kamar namun tidak dibuka oleh korban.

Setelah itu, saksi meminta bantuan kepada pedagang nasi di depan kos-kosan. Setelah dicek terdapat selembar selendang terikat di ventilasi kamar korban. Dengan cepat dipotonglah kain tersebut lalu terdengar suara terjatuh.

“Setelahnya datang ibu kos yang membawakan kunci serep untuk membuka kamar. Setelah terbuka korban sudah tergeletak di lantai dengan leher terikat selendang,” ujarnya.

Selanjutnya, pada pukul 10.54 WITA, tim identifikasi Polresta Denpasar tiba di TKP untuk melakukan olah TKP dan pada pukul 11.38 WITA ambulance BPBD kota Denpasar membawa jenazah untuk diproses visum lebih lanjut. (jas)

Sekaa Baleganjur Dewa Ayu Duta Kabupaten Badung Bawakan Cerita ‘Wayah’ pada Lomba Baleganjur PKB ke-46

Penampilan Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, dalam Pesta Kesenian Bali.
Penampilan Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, dalam Pesta Kesenian Bali.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sebanyak 36 seniman dari Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, tampil pada lomba baleganjur, serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Jumat (21/6/2024).

Dengan mengangkat cerita berjudul ‘Wayah’, seka ini tampil dengan memukau . Dengan penata tabuh I Komang Tri Sandyasa Putra, Koreografer I Wayan Pradnya Pitala, dan Kadek Karunia Artha, Pembina I Kadek Arisoma Linggayona dan I Gede Indra Kusuma.

Penata Tabuh I Komang Tri Sandyasa Putra menerangkan, persiapan dilakukan selama enam bulan yakni mulai bulan Januari 2024. Hal itu menurutnya karena para seniman ini, masing-masing memiliki kesibukan kerja.

“kita hanya terkendala waktu latihan, karena kita semuanya pekerja di sektor pariwisata, Jadi kita harus mengatur waktu agar bisa kumpul semua, dan bahkan latihannya baru bisa dilakukan saat tengah malam,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha mengapresiasi penampilan mereka yang menampilkan gerakan tabuh baleganjur yang berjudul Wayah, yang mencerminkan unsur atau eksperimentasi dari tabuh-tabuh baleganjur dan menuangkan ke dalam makna kehidupan.

“Kami berharap apa yang sudah ditampilkan dapat mewarnai pelaksanaan lomba Baleganjur PKB yang ke-46, serta duta dari Badung ini dapat mencapai hasil yaitu meraih juara pada PKB tahun 2024,” harapnya.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa ‘Wayah’ merupakan kata yang tidak hanya sebagai bentuk pujian, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap pencapaian dalam mencapai kematangan batin dan spiritual dalam ungkapan ‘sampun wayah’, yang mengandung makna mendalam tentang perjalanan dan pertumbuhan yang mengarah pada kedewasaan yang penuh makna, juga mencerminkan pengakuan terhadap Kebijaksanaan seseorang.

Konsep tersebut memformulasi karya musik baleganjur atas interpretasi terhadap kata ‘Wayah’, sehingga Komposisi dapat disusun dengan teliti, menggabungkan elemen-elemen seperti fondasi gilak dan pola irama yang teratur, menghasilkan karya yang terfokus dan terstruktur dengan baik.

Ritme yang tercipta dari perpaduan ceng-ceng dan kendang memperlihatkan tingkat kecerdasan yang tinggi, sementara melodi dan kolotomik yang terstruktur memberikan kesan keunggulan atas pendewasaan yang tak terbantahkan.

Tak hanya itu, lirik vokal yang dipadukan dengan visualisasi yang memukau meningkatkan dimensi ekspresi dalam pengalaman mendengarkan komposisi ini.

Karya secara keseluruhan menciptakan pengalaman yang melampaui sekadar ekspresi batin, memungkinkan penikmatnya untuk menyelami keindahan dan kedalaman dari komposisi tabuh baleganjur ini yang layak dianggap sebagai simbol kematangan spiritual, atau wayah. (jas)

HIV/AIDS di Jembrana Tercatat 36 Kasus, 3 Diantaranya Meninggal

Ilustrasi tes HIV (Foto:Alodokter)
Ilustrasi tes HIV (Foto:Alodokter)

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Kasus penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana selama lima bulan terakhir tahun 2024 mencapai 36 kasus baru.

Dari jumlah tersebut, tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Jika dibandingkan dengan kasus HIV sepanjang tahun 2023 lalu, tercatat sebanyak 85 kasus.

Kepala Dinkes Jembrana Made Dwipayana mengatakan, penemuan infeksi baru HIV selama beberapa bulan terakhir di Kabupaten Jembrana relatif cukup tinggi.

“Kasus HIV yang paling banyak ditemui pada bulan Januari dengan total 11 kasus HIV. Kemudian, bulan Februari 8 kasus, Maret 4 kasus, April 4 kasus, dan Mei 9 kasus, ” ungkapnya, Minggu (23/6/2024).

Ia menyebut, dari keseluruhan temuan kasus HIV di Jembrana, terdiri dari 20 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Selain itu, ditemukan 3 orang terinfeksi HIV direntan usia 11 tahun hingga 20 tahun.

“Kita terus berupaya untuk sosialisasi ke semua lapisan masyarakat, khususnya kelompok-kelompok rawan untuk tidak melakukan seks bebas dan juga aktivitas seks aman,” terangnya.

Dwipayana menambahkan, pihaknya akan memberikan pelayanan maksimal kepada mereka yang sudah posistif terinfeksi penyakit menular HIV.

Seperti menganjurkan para pasien terinfeksi untuk minum obat secara rutin dan cek drajat kekebalan tubuhnya dengan pemeriksaan CD4.

“Kami memaksimalkan semuanya. Kami juga memberdayakan kelompok relawan yang merupakan penderita maupun yang peduli,” tegasnya.

Lomba Cipta Menu dan Lomba Karaoke Meriahkan Bulan Bung Karno 2024

Kemeriahan pergelaran Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke dalam peringatan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (22/6/2024). 
Kemeriahan pergelaran Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke dalam peringatan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (22/6/2024). 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam merayakan Peringatan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke.semakin menggema dengan penyelenggaraan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke.

Acara yang digelar di Gedung Kesenian I Ketut Marya pada Sabtu (22/6/2024), ini merupakan ajang kreativitas yang mewarnai peringatan warisan sejarah Bung Karno.

Selain itu juga menghadirkan semangat kompetisi tingkat tinggi yang tentunya bernilai positif di antara kalangan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan.

Yang menjadi magnet dalam perlombaan kali ini, adalah Lomba Cipta Menu BJOT, yang mempertandingkan kreasi kuliner non-beras antar OPD se-Kabupaten Tabanan.

Lomba ini dihelat untuk pertama kalinya dan berhasil menarik perhatian dengan sajian-sajian yang kreatif dan berbahan dasar unik. Tak hanya unik, perlombaan ini juga bertujuan untuk mengedukasi kebutuhan gizi sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya secara langsung memberikan apresiasi kepada RS Singasana yang meraih juara pertama dalam Lomba Cipta Menu, serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.

Bahkan telah menyiapkan tambahan hadiah pribadi, masing-masing sebesar Rp1 juta, untuk juara 1,2 dan 3 Lomba Cipta Menu dan Lomba Karaoke.

“Kreativitas dan semangat yang ditunjukkan dalam acara ini sungguh luar biasa. Ini bukti nyata bahwa kita di lingkungan Pemkab Tabanan, mempunyai potensi untuk berinovasi dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa juga,” ujarnya.

Sanjaya berharap kegiatan serupa bisa terus menginspirasi inovasi dan kreativitas kedepannya.

“Terutama tadi, banyak sekali bahan makanan selain beras yang bisa kita olah dan menjadi bahan utama pokok untuk masyarakat. Ada yang unik tadi Lawar Don Bulun Baon yang meskipun langka, tapi sangat bisa diolah dan dinikmati,” jelas Sanjaya.

Kepala Dinas Kesbangpol Tabanan, Putu Dian Setiawan yang juga selaku ketua panitia menyatakan, pelaksanaan kegiatan lomba, yakni untuk mengimplementasikan ajaran Trisakti Bung Karno, khususnya kemandirian dalam bidang ekonomi.

“Yang mana, Tabanan dikenal kaya akan aneka kuliner khas yang melegenda. Demikian juga dengan banyaknya potensi ASN Tabanan yang memiliki bakat bernyanyi, sehingga selaras dengan konsep meliang-liang yang digagas Bapak Bupati dan diselenggarakanlah lomba karaoke antar OPD ini,” imbuhnya. (rls)

Duta Kabupaten Badung Bawakan Cerita Tradisional ‘Cihnaning Wetu’

Penampilan Utsawa (Parade) Drama Gong Tradisi Duta Kabupaten Badung dalam PKB ke-46.
Penampilan Utsawa (Parade) Drama Gong Tradisi Duta Kabupaten Badung dalam PKB ke-46.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sanggar Seni Arsa Wijaya, Banjar Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara tampil mewakili Kabupaten Badung dalam Utsawa (Parade) Drama Gong Tradisi, di Kalangan Ayodya, Art Center Bali, Kamis (20/6/2024).

Dalam penampilannya, mereka mendapat sambutan meriah dari penonton. Dengan membawakan cerita ‘Cihnaning Wetu’, drama gong ini tidak saja menghibur namun juga menyampaikan banyak pesan moral.

Cerita ‘Cihnaning Wetu’ menceritakan seorang pemuda tampan dari hutan Madui yang bernama I Gusti Ngurah Kawya, Ia hidup bersama ayah dan kedua abdinya yang saban hari kegiatannya berburu dan memancing.

Pada suatu hari ayahnya melarang dirinya untuk pergi berburu dikarenakan hari yang tidak baik, namun secara diam-diam dia tetap pergi berburu.

Setibanya di tengah hutan, datanglah angin topan yang menghadang dan melemparkan mereka bertiga sangat jauh, dan terdampar hingga kemudian mereka sampai di suatu taman yang indah milik Raja Daha Pura.

Dalam kerajaan Daha Pura terdapat dua orang putri yang sulung dari almarhum istri pertama raja bernama Dyah Dibyasari (Putri), dan yang kedua Putri Prami sekarang bernama Dyah Ragasmari (liku). Menurut Raja dan Prami Kedua putrinya ini sudah waktunya untuk dijodohkan.

Sehingga Prami pun diam-diam mengirim utusan ke kerajaan Mataum agar Raja Putra Mataum segera meminang anaknya (liku), yang juga sudah disepakati Raja Mataum. Raja Mataum pun berangkat ke Daha Pura dan setelah sampai di Daha Pura, dinikahkanlah Sang Raja dengan liku.

Sementara itu, Putri (Dyah Dibyasari) seperti biasa datang ke taman bersama dayang-dayangnya membawa sesajen, namun setelah mengaturkan sesajen, Dirinya bertemu dengan I Gusti Ngurah Kawya. Setelah perkenalan Dyah Dibyasari minta kepada I Gusti Ngurah Kawya supaya mau menjadi abdi di Puri Daha Pura yang ditugaskan merawat tetamanan.

Namun, seiring berjalanya sang waktu, Dyah Dibyasari menaruh hati pada I Gusti Ngurah Kawya. Dan pada suatu hari di Taman, Dyah Dibyasari meminta dicarikan kembang dan lanjut untuk memasang di kepalanya.

Ketika itu datang permasuari dan Patih Agung melihatnya yang membuat mereka sangat marah, Dyah Dibyasari diseret oleh Prami, dan Patih Agung disuruh membunuh I Gusti Ngurah Kawya oleh permaisuari.

Begitu hendak dibunuh, datanglah patih anom menghalangi, perdebatan pun terjadi, Patih Agung kalah silat lidah, langsung memanggil Raja, Raja pun marah, dibalikkan tugasnya Patih Anom yang diperintah raja untuk membunuh Ngurah Kawya, Patih Anom pun tidak bisa mengelak perintah Raja.

Ketika ditikam oleh Patih Anom, Dirinya tidak terluka, lalu Ngurah Kawya menyerahkan keris kecil untuk membunuh dirinya ternyata keris itu diketahui oleh Patih Anom bahwa itu Pusaka Koripan.

Patih Anom curiga setelah Ngurah Kawya menyatakan keris itu orang tuanya yang memberi, dilihatlah tangannya Ngurah Kawya ada tanda cakra, maka dapat dipastikan Ngurah Kawya adalah Putra Raja Koripan.

Ketika itu datang Patih Werda yang telah lama mencari Ngurah Kawya, setelah memberi penjelasan, sepakat akan menghadap Raja.

Di sisi lain Pramesuari menyeret Putri dengan segala makian, datang Patih Agung lalu disuruh membunuh Putri karena dianggap mencemarkan nama baik Puri Daha Pura.

Putri disiksa oleh Patih Agung, ketika hendak dibunuh datanglah Raja, Patih Anom, Raja Muda dan akhirnya Putri selamat dan Patih Agung diusir.

Usai pementasan Koordinator Sanggar I Wayan Ardana, S.Sn., mengatakan, persiapan untuk pementasan menemui banyak kendala karena kesibukan masing-masing pemain drama.

“Masing-masing dari mereka punya kegiatan, maka kita sulit menyatukan pemain dan ini pertama kalinya Kuta Utara mewakili drama gong dalam pentas di PKB mewakili kabupaten Badung dan kami harap bisa maksimal,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Pembina Sanggar, Drs. I Gusti Lanang Subamia, MM.Pd. Ia mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Sanggar Seni Arsa Wijaya untuk tampil dalam PKB.

“Saya merasa bangga bisa tampil meski dengan latihan yang tidak efektif, terus terang saja karena yang kami pakai memang punya penampilan-penampilan tapi bukan di drama gong sehingga kita hanya memberikan rambu-rambu. Sehingga seperti inilah penampilan kami karena jam terbangnya belum begitu banyak di drama gong,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gd Eka Sudarwitha  mengatakan, dirinya sangat bangga dengan apa yang sudah ditampilkan Sanggar Seni Arsya Wijaya dengan menampilkan drama gong tradisi ini, yang mengangkat kisah atau potensi-potensi seni tradisi dikolaborasikan dengan aspek-aspek yang menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat.

“Dengan cara atau kemasan yang menghibur, hal ini tidak terlepas dari peran para pembina dan Listibia terutama Listibia Kecamatan Kuta Utara sehingga karya ini dapat diwujudkan dan dapat menghibur kita semua semoga dapat terus berkarya untuk menggali seni potensi dan tetap menghibur melalui akar budaya kita,“ tandasnya. (jas)

Angka Kecelakaan di Jembrana Capai 223 Kasus, 35 Nyawa Melayang

Ilustrasi Kasus kecelakaan di Kabupaten Jembrana selama kurun waktu 5 bulan di tahun 2024.
Ilustrasi Kasus kecelakaan di Kabupaten Jembrana selama kurun waktu 5 bulan di tahun 2024.

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Angka kecelakaan di Kabupaten Jembrana selama kurun waktu Januari hingga Mei 2024 mencapai 223 kasus. Angka kecelakaan tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Yusuf Dwi Atmodjo mengatakan, pihaknya mencatat selama tahun 2023 tercatat ada 375 kecelakaan yang terjadi.

Sedangkan pada tahun 2024 periode Januari-Mei tercatat ada 223 kecelakaan lalu lintas. Dilihat dari angkat tersebut sudah melebihi dari setengah peristiwa kecelakaan yang terjadi di tahun 2023.

Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 35 orang dinyatakan tewas, dan satu orang lainnya dalam kondisi luka berat dari 223 peristiwa kecelakaan yang terjadi.

“Selain itu, terdapat sebanyak 277 orang mengalami luka ringan,” ujarnya, Sabtu (22/6/2024).

Ia menjelaskan, kecelakaan yang paling banyak di Jembrana terjadi pada bulan April. Terdapat sebanyak 50 peristiwa kecelakaan dengan 8 orang meninggal dunia, dan 63 orang luka ringan.

“Perkiraan kerugian material dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi kurang lebih sebesar Rp838 juta,” tambahnya.

Selain itu, bila dibandingkan dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama bulan Januari hingga 8 Desember 2023 lalu.

Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 375 peristiwa kecelakaan dengan 65 orang meninggal dunia, 2 orang mengalami luka berat dan sebanyak 476 orang luka ringan.

Sedangkan, pada periode Januari hingga 20 Mei 2024 peristiwa kecelakaan lalu lintas sudah melebihi dari setengah peristiwa kecelakaan yang terjadi di tahun 2023 dengan sebanyak 223 kecelakaan.

“Saya imbau kepada para pengendara agar tetap fokus berkendara, serta apa bila merasa ngantuk diharapkan dapat menepi terlebih dahulu dan itu untuk keselamatan kita bersama,” ucapnya. (ana)

Rencana Koalisi PDIP-Golkar di Pilkada 2024 Tabanan, Sanjaya: Belum Deal

Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengaku bahwa hingga saat ini antara pihaknya di PDIP dengan Golkar sudah membangun komunikasi politik. Namun, rencana koalisi belum deal.
Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Rencana koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Golkar di Kabupaten Tabanan pada Pilkada serentak 2024 makin santer diberitakan.

Rencana tersebut mencuat usai Partai Golkar mangkir dari rapat pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus beberapa waktu lalu.

Disamping itu, Golkar juga belum memberikan keputusan untuk bergabung dalam KIM Plus dalam mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada serentak yang akan berlangsung 27 November 2024 mendatang.

Terkait hal tersebut Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengaku bahwa hingga saat ini antara pihaknya di PDIP dengan Golkar sudah membangun komunikasi politik. Namun, rencana koalisi belum deal.

“Deal sih belum. Kami masih melakukan komunikasi. Tahapannya juga masih panjang sebelum 27 November. Rekomendasi juga baru turun Agustus,” ujar Sanjaya, Jumat (21/6/2024).

Sanjaya mengatakan, komunikasi politik yang dilakukan ini merupakan amanat dari pimpinan partai di pusat. “Selain itu, tujuannya melakukan komunikasi agar semua pihak bersama-sama berkontribusi membangun Tabanan,” tegasnya.

Kebetulan dari sisi politik, sambung Sanjaya, suara partai PDIP di Tabanan menjadi yang terbaik se-Bali.

Yang mana, kursi DPRD tingkat Kabupaten mencapai 31 kursi dari total 40 kursi. Atau dengan kata lain perolehan suaranya mencapai 77,5 persen.

“Ketika ada partai Golkar atau juga partai lain yang tidak mendapat kursi di Pemilu lalu dan jika mereka ingin membangun komunikasi politik maka kita welcome,” ucapnya.

Politisi asal Desa Dauh Pala, Tabanan ini juga mengaku, Golkar sempat menghubungi dirinya untuk menjadwalkan pertemuan komunikasi politik.

“Saya sampaikan rencana tersebut ke pusat dan direspon positif, maka saya welcome. Mudah-mudah minggu-minggu ini saya ajak silaturahmi dan saling berkunjung,” tambahnya.

Menurut Sanjaya, membangun koalisi seperti orang yang sedang mencari kecocokan dengan calon pasangannya.

“Seperti kita kawin harus dilakukan lirik-lirik, curi pandang, pacaran dulu lah. Nanti siapa tau cocok ya kita kawin. Kalau tidak cocok nanti malah cerai lagi,” imbuhnya. (ana)

Pelaku Pariwisata Sebut Tabanan Butuh Pemimpin Berjiwa Enterpreneurship

I Nyoman Mulyadi
I Nyoman Mulyadi

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dunia pariwisata di Bali sedang melirik Tabanan sebagai wilayah alternatif dari Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) yang memiliki potensi yang sangat besar.

Namun sangat disayangkan, Tabanan terkesan melempem dan tertinggal dibanding beberapa wilayah di Bali yang justru tumbuh pesat.

Salah satu pelaku bisnis pariwisata di Bali IG Damara mengatakan, untuk mengelola potensi pariwisata yang besar maka Tabanan membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki jiwa leadership dan entrepreneur yang baik.

“Kalau tidak ingin Tabanan makin ketinggalan maka tidak ada cara lain. Ke depan, Tabanan harus dipimpin oleh orang yang memiliki kepemimpinan yang kuat, rela berkorban, dan memiliki jiwa entrepreneurship,” ujarnya.

Ia menyebut, pasca pandemi Covid-19 tren pariwisata mengalami perubahan baik dari segi pasar maupun daya tarik yang dicari wisatawan.

Seperti diketahui, pariwisata sangat berkembang pesat di wilayah Kecamatan Badung Selatan yakni daerah Kuta atau Seminyak. Namun saat ini juga mulai merambah ke wilayah Barat yakni Kabupaten Tabanan.

Disamping itu, Tabanan juga memiliki potensi wisata yang luar biasa dibandingkan wilayah lain. Namun, tanpa penataan yang tepat, dampak buruk akibat pesatnya perkembangan pariwisata seperti kemacetan bisa terjadi di Tabanan.

Pemerataan pariwisata yang direncanakan pemerintah juga memerlukan sistem yang matang untuk mengelola tantangan yang ada.

“Quality tourism di Tabanan bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita harus membahas tantangan seperti fenomena keributan yang dibuat wisatawan agar tidak terjadi di Tabanan,” tegas Damara.

Damara berharap pemerintah daerah Tabanan bisa melihat tren ini sejak awal dan mempersiapkan strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

“Kita bisa melihat bagaimana pola pengembangan pariwisata di Canggu berdampak pada kemacetan dan ketidaknyamanan. Jika Tabanan tidak mempersiapkan detail frame wilayah pariwisata, kondisi yang sama akan terjadi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Damara menilai bahwa peran pemimpin yang visioner sangat vital dalam pengembangan wilayah.

Ia menyebut I Nyoman Mulyadi sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Tabanan.

“Nyoman Mulyadi adalah seorang pebisnis yang mengikuti perkembangan pemerintah dan memiliki visi yang jelas untuk membangun Tabanan menjadi lebih maju dan hebat,” ujarnya.

Wilayah Pantai Nyanyi hingga Pantai Soka telah menjadi target pengembangan, sehingga diperlukan strategi yang matang untuk memanfaatkan potensi tersebut.

Damara berharap kepemimpinan di Tabanan kedepannya bisa mengelola potensi pariwisata dengan baik dan mengabdi untuk daerah.

“Saya berharap demokrasi yang sudah dibangun ini dapat menghasilkan pemimpin yang tepat untuk Tabanan, yaitu sosok seperti I Nyoman Mulyadi yang fokus dan konsentrasinya adalah membangun Tabanan menjadi lebih maju,” tutup Damara. (ana)

Tingkatkan Partisipasi di Pilkada 2024, Pemkab Tabanan Beri Pendidikan Politik untuk Gen Z

Pemkab Tabanan Gelar Pendidikan Politik dan Wawasan Kebangsaan untuk Pemuda, Peringati Bulan Bung Karno VI, Jumat (21/6/2024).
Pemkab Tabanan Gelar Pendidikan Politik dan Wawasan Kebangsaan untuk Pemuda, Peringati Bulan Bung Karno VI, Jumat (21/6/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan pendidikan politik untuk generasi muda yang dirangkaikan dengan lomba Stand Up Comedy Tabanan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan bulan Bung Karno VI Tahun 2024.

Digelar di Gedung Kesenian, I Ketut Marya pada Jumat, (21/6/2024), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam menggunakan hak pilih dalam Pilkada serentak 2024, serta meningkatkan wawasan kebangsaan dan memberikan pemahaman akan bahaya penggunaan narkotika.

Acara ini pun disambut dengan antusias oleh 700 siswa SMA/SMK se-Kabupaten Tabanan sebagai bagian dari generasi Z yang menjadi target utama dalam sosialisasi.

Sebagai salah satu Narasumber, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menjelaskan, politik sebagai seni untuk membangun sebuah harapan.

Maka dari itu, pihaknya mengajak para siswa untuk sejak dini mulai aktif dalam berbagai kegiatan organisasi seperti organisasi OSIS di sekolah sebagai wadah menempa karakter dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

“Pemerintah Kabupaten Tabanan melaksanakan pendidikan politik tujuannya biar anak-anak kita minimal mewarisi semangat perjuangan para pahlawan kita, bukan hanya Bung Karno bahkan siapapun, banyak pahlawan-pahlawan kita yang dulu membela tanah air ini demi untuk memerdekakan Republik Indonesia,” ujarnya.

Melalui pendidikan politik ini, politisi asal Dauh Pala Tabanan tersebut, juga berharap dalam menyongsong Pilkada Serentak nanti di tanggal 27 November 2024 mendatang, anak-anak generasi muda dapat memahami dan juga menaruhkan perhatiannya pada dunia politik.

Khususnya bagaimana bersama-sama mensukseskan pemilu ini untuk datang ke TPS, jangan sampai ada golput tidak berpartisipasi, karena partisipasi itu menunjukan bagaimana nanti ikut berkontribusi membangun Tabanan Bali yang kita cintai.

“Jadi sekolah pendidikan tidak menjadi persoalan, tetapi hakikatnya sejauh mana anak-anak kita memiliki mental, memiliki nilai juang, spirit untuk membangun daerah ini, tanpa memiliki itu, saya sekarang ini sebagai generasi tua mengalami sebuah kekhawatiran sedikit bagaimana arah kebijakan anak-anak gen Z kedepan, karena sekarang ini tantangan kita, adalah teknologi,” imbuhnya.

Menurut Sanjaya, pendekatan di era gen Z ini metodologinya tidaklah sederhana. Cara mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani tentunya sangat memerlukan sumbangsih para pemuda-pemuda dan bersama-sama mewujudkan visi misi mulia tersebut.

“Boleh ilmu pengetahun setinggi-tingginya, boleh teknologi setinggi-tingginya, tapi generasi muda Tabanan tetap tegak berdiri diatas pijakan kaki kita sebagai orang Tabanan,” tegasnya. (ana)

Monumen Pahlawan Nasional Brigjen (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai Diresmikan

Peresmian Monumen I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (21/6/2024)
Peresmian Monumen I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (21/6/2024)

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Untuk mengenang jasa dan semangat perjuangan Pahlawan Nasional Brigjen (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai Panglima I Kodam IX Udayana dibuatkan monumen yang berlokasi di tempat kelahirannya yakni Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung.

Monumen I Gusti Ngurah Rai ini diresmikan pada Jumat (21/6/2024) oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa bersama Perwakilan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Penglingsir Puri Carangsari, Puri Petang, Puri Ubud, Puri Karangasem dan Puri Kesiman, dan Perwakilan Pj. Gubernur Bali.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyampaikan, pembangunan monumen I Gusti Ngurah Rai dan perluasan lahan, lengkap dengan sarana, prasarana lainnya sudah dilaksanakan mulai tahun 2023 lalu.

Pengadaan lahan sekitar 2 hektare lebih dengan anggaran sebesar Rp18 miliar lebih dan anggaran perubahan APBD tahun 2023 sudah dibangun pembangunan fisik, sarana, prasarana dan pendukung lainnya dengan anggaran sebesar Rp24 miliar lebih.

“Pembangunan monumen revitalisasi dan perluasan serta penambahan infrastruktur lainnya ini kita lakukan tiada lain sebagai wujud bakti kita kepada pahlawan kita sebagai wujud warisan biologis dari I Gusti Ngurah Rai sehingga nilai-nilai patriotisme, nasionalisme dan nilai ideologi kebangsaan kita ini selalu kita jaga,” ujarnya.

Yang bisa diwariskan sekarang, kata Suiasa, adalah semangat dari I Gusti Ngurah Rai itu tidak pernah padam dan dimaknai bahwa Beliau itu akan hidup sepanjang zaman.

“Ini wujud bhakti kita atas nama masyarakat Kabupaten Badung kepada jasa-jasanya yang berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Suiasa menambahkan, pembangunan Monumen I Gusti Ngurah Rai diharapkan dapat memperkuat Desa Carangsari sebagai Desa Wisata dan daya tarik pariwisata.

“Selain nilai ideologis yang kita bangun, selain nilai nasionalis, nilai patriotisme kita bangun di monumen ini ada juga dampak nilai ekonomisnya buat masyarakat. Sehingga akan ada nilai ideologis yang kuat, nasionalis kuat dan patriotisme kuat, ekonomis masyarakat Carangsari ini akan kuat jadi kebahagiaan masyarakat bisa tercapai,” jelasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Carangsari I Made Sudana berharap, Monumen I Gusti Ngurah Rai bisa menjadi tempat bersejarah untuk menghidupkan kembali semangat kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai.

“Kami tetap mengharapkan bantuan dan dukungan dari semua pihak agar Monumen Pahlawan I Gusti Ngurah Rai ini dapat senantiasa terjaga dan menjadi icon dari Desa Carangsari dan dapat melanjutkan semangat Perjuangan dari Pahlawan I Gusti Ngurah Rai,” jelasnya. (ana)