Pedangan Daging Babi Mengeluh, Permintaan Menurun

TABANA – Pantaubali.com – Beberapa pedagang daging Babi di Tabanan mengeluh dikarenakan, permintaan mengalami penurunan sejak virus Covid-19 merebak.

Bapak Kodok misalnya, salah satu pedagang daging Babi di jalan Pulau Batam, asal Pasekan Delodan, Tabanan saat ditemui di lapak dagangan miliknya,Jumat,(26/2) menyampaikan, permintaan daging Babi menurun tidak seperti sebelum ada Pandemi.Perhari rata-rata permintaan daging Babi tidak lebih satu kilo mampu terjual dalam kondisi saat ini.

“Rata-rata permintaan seperempat kilo saja, sangat jarang membeli sampai 5 kg.Paling permintaan daging banyak dibeli saat ini ada kegiatan upakara adat saja,” jelasnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Soroti Masalah Bioskop Hingga Pengelolaan Sampah Dalam Forum Tabanan Bebas Bicara

Selain itu, harga daging Babi dirasa Kodok, ikut menurun dari Rp 90 ribu menjadi Rp 85 ribu perkilo.

“Turun 5 ribu per kilonya,” ucapnya.

Hal senada disampaikan, Ni Wayan Suiti asal Dauh Peken,Tabanan yang juga sebagai pedagang daging Babi di pasar tradisional Dauh Pala,Tabanan.

“Penjualan daging Babi memang menurun tidak seperti sebelumnya,” katanya.

Baca Juga:  Komisi II Minta Perbaikan SDN 1 Pandak Gede dan Geluntung Melaui APBD Perubahan 2025

Perhari tidak dapat dipastikan berapa kilo bisa laku terjual.

“Tidak dapat dipastikan, berapa kilo daging Babi ini dapat terjual,terkadang bayak dan terkadang sedikit,” keluhnya.

Untuk harga menurut Suiti, masih setabil sampai saat ini.