Dewan Tabanan Serap Aspirasi Belasan Perwakilan Pedang di Pasar Darurat Pesiapan

TABANAN – Pantaubali.com – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tabanan,Senin,(27/7) serap aspirasi belasan perwakilan pedagang dari pasar darurat terminal Pesiapan Kabupaten Tabanan.Dalam penyaian aspirasi tersebut diterima langsung oleh, Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabanan A.A Sagung Ani Ariani, Wakil Komisi I Dewi Trisnayanti dan anggota Komisi II I Made Suardika.

Belasan pedagang yang sebagian besar pedangang sayur mendatangi kantor DPRD Kabupaten Tabanan dengan tujuan agar jam buka pasar bisa di efaluasi kembali. Agar barang dagaan berupa sayur mayur jika mengikuti aturan jam buka saat ini membuat sebagian besar menjadi layu.Tentu malah akan membuat tidak laku dan merugi.

”Kami merasa di rugikan dengan adanya aturan, buka dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita,” jelas salah satu perwakilan pedagang sayur bermobil I Putu Darmayasa dalam kesempatan tersebut.

Baca Juga:  Tersinggung Masalah Upah Kerja, Pemuda Asal Jateng Nekat Ancam Tikam Rekan Kerjanya dengan Sajam

Yang menjual sayur di pasar ada sekitar puluhan mobil, dari jumlah tersebut semuanya merugi jika jam 09.00 Wita baru buka,

”Kita rugi banyak, kami harap Pemerintah dan DPRD Tabanan bisa memberikan jalan. Kalau bisa batas kami menjual seperti biasa sampai pukul 07.00 Wita,” ucapnya.

Setidaknya Dia sangat berharap nantinya bisa dicarikan jalan keluar. Dengan tetap berjualan di Terminal Persiapan, akan tetapi waktu bukanya bisa subuh.

Menerima masukan tersebut, Wakil Ketua Komisi II A.A Sagung Ani Ariani mengatakan, kedatangan puluhan pedagang di kantor DPRD menyampaikan sebelum mewabahnya Covid-19 mereka berjualan malam di pasar Dauh Pala dan selanjutnya saat wabah Covid-19 pedagang dipindahkan ke Lapangan Alit Saputra Dangin Carik dan selanjutnya dipindahkan berjualan ke Terminal Pesiapan.

Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Rancanakan Program Nelayan Tangguh

Intinya hanya masalah jam buka, karena mereka merupakan pedagang sayur dari wilayah Baturiti berjualan dari jam 9.00 Wita sampai jam 14.00 Wita tidak ada pembeli sehingga sayurnya menjadi layu jadi pedagang mengalami kerugian.

”Apa yang menjadi aspirasinya tetap mau jualan tapi minta waktunya buka subuh,”cetusnya.

Terkait dengan hal tersebut Dirinya menambahkan, tentu tetap akan berkoordinasi semua pihak untuk disikapi dicarikan jalan keluar dengan pertemuan antara dinas terkait, dengan pedagang  yang menggunakan kendaraan roda empat.