DPRD Tabanan Resah Protokol Kesehatan Lemah Di Pasar Tradisional

Salah Satu Pasar Tradisional Di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Dewan perwakilan rakyat Tabanan sebut penerapan protokol kesehatan dibeberapa pasar tradisional masih sangat-sangat lemah. Pemerintah dinilai hanya berbicara masalah ekonomi saja, sedangkan mengesampingkan masalah kesehatannya.Sebagian pedagang terlihat masih mengabaikan protokol kesehatan saat berinteraksi ditengah pasar.

“Terkadang masyarakat masih saling “talah-tolih”, itu dia tidak kenapa-kenapa (tidak kena virus Covid-19). Itulah yang terkadang masih terjadi,” jelas,Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga,kemarin(Jumat,(10/7) saat ditemui diruang kerjanya di Tabanan.

Pemerintah harus lebih tegas lagi, agar penerapan protokol kesehatan benar-benar diterapkan dengan baik di tengah pasar.

Baca Juga:  Festival 'Jalma Rasa' di Jatiluwih Meriahkan Peringatan Sumpah Pemuda ke-96

“Dari pada Pemerintah kewalahan kedepan, ya lebih baik Pemerintah kewalahan dalam penangan terlebih dahulu,” ujarnya.

Jika perlu dalam penerapan aturan terkait protokol kesehatan di pasar bisa diterapkan dengan sanksi.

“Dalam hal ini setidaknya pihak Kepolisian atau pihak terkait lainnya, bisa melakukan apa yang telah menjadi aturan-aturan nantinya,”sebutnya

Selain itu, jika bisa di pasar agar dirancang atau diatur pintu masuk atau keluarnya agar tidak terlalu krodit.

Baca Juga:  Seorang Warga di Tabanan Dikeroyok Tiga Orang Tak Dikenal hingga Luka Serius di Kepala

“Jika bisa jangan terlalu ada banyak pintu masuk atau pintu keluar di pasar itu,” cetusnya.

Dalam kondisi saat ini tentu kita harus bekerjasama baik dengan Muspika dan Muspida tentu tidak bisa sepenuhnya ditangani oleh pemerintah saja.

“Bagaiamana, di pusat maupun Provinsi telah melakukan kerjasama tentu di daerah kita harus bisa melakukan hal tersebut juga,” tutupnya.