PANTAUBALI.COM, TABANAN – Menjelang Hari Raya Galungan yang semakin dekat, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas pangan prioritas.
Pemantauan harga pangan dilakukan di sepuluh pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kabupaten Tabanan, pada Sabtu (15/11/2025). Pemantauan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat menjelang hari raya.
Hasil pemantauan menunjukkan sebagian besar harga kebutuhan pokok masih relatif stabil, meski ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan ringan.
Untuk beras, harga rata-rata yang tercatat yakni Beras Medium I Rp 15.000/Kg, Beras SPHP Rp 12.000/Kg, dan Beras Premium Rp 16.125/Kg. Sementara itu, harga minyak goreng tercatat Rp 21.000 per liter.
Untuk komoditas protein hewani, harga daging babi berada pada kisaran Rp 89.375/Kg, daging ayam ras Rp 41.222/Kg, dan telur ayam ras Rp 27.889/Kg. Pada kelompok hortikultura, Cabai Merah Besar terpantau pada harga Rp 59.444/Kg, sedangkan Cabai Rawit Merah Rp 34.444/Kg, yang mengalami kenaikan sekitar 1,64 persen.
Bawang Merah berada pada kisaran harga Rp 35.000/Kg dengan kenaikan sekitar 0,96 persen, sementara bawang putih terpantau pada harga Rp 33.556/Kg.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti, menyampaikan, pemantauan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pangan di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat saat perayaan keagamaan. “
“Secara umum, harga komoditas pangan di pasar tradisional masih dalam kategori terkendali. Fluktuasi yang terjadi pada beberapa komoditas masih berada pada batas wajar dan tidak mengganggu ketersediaan pangan bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, pemerintah akan terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan pasokan tetap aman dan harga tidak mengalami lonjakan signifikan.
“Kami tetap berkoordinasi dengan para pedagang, distributor, serta instansi terkait untuk mengantisipasi potensi gejolak harga menjelang Galungan. Tujuan kami adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa kebutuhan pokok tersedia dan dapat dijangkau,” kata Sri Widyanti.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap bijak dalam berbelanja. “Kami mendorong masyarakat untuk membeli kebutuhan sesuai kebutuhan dan tidak melakukan aksi borong yang berlebihan. Dengan demikian, stabilitas harga dan pasokan dapat terus terjaga,” pungkasnya. (ana)































