Tekan Populasi, Enam Monyet di Alas Kedaton Disterilisasi

Kegiatan sterilisasi monyet di Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga.
Kegiatan sterilisasi monyet di Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan terus berupaya menekan pertumbuhan populasi monyet ekor panjang yang kini semakin meningkat.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui program sterilisasi yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana.

Bendesa Adat Kukuh sekaligus pengelola DTW Alas Kedaton, I Gusti Ngurah Arta Wijaya, mengatakan kegiatan sterilisasi ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat FKH Unud.

Baca Juga:  Warga Binaan Lapas Tabanan Berlatih Yoga dan Meditasi

“Kami meminta bantuan dari FKH Universitas Udayana untuk melakukan sterilisasi. Kebetulan mereka juga memiliki program pengabdian di bidang tersebut,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Pada tahap awal, sebanyak enam ekor monyet jantan telah disterilisasi pada Sabtu sebelumnya. Proses dilakukan dengan menembakkan peluru bius sebelum tindakan pembedahan dilakukan.

Arta Wijaya menuturkan, langkah ini diharapkan dapat mengurangi populasi monyet secara bertahap.

Saat ini, jumlah monyet di kawasan Alas Kedaton diperkirakan mencapai lebih dari 2.500 ekor, dan keberadaannya mulai meresahkan warga sekitar karena sering masuk ke pekarangan rumah penduduk untuk mencari makanan.

Baca Juga:  ASN Pemkab Tabanan Cat Trotoar Jalan Kota

“Kalau tidak dikendalikan, populasinya akan terus bertambah dan menimbulkan gangguan bagi warga sekitar,” jelasnya.

Ia menambahkan, biaya sterilisasi untuk satu ekor monyet bisa mencapai Rp500 ribu, namun dengan adanya kerja sama bersama FKH Unud, beban biaya tersebut dapat ditekan.

Selain itu, pihak pengelola juga menanggung biaya pakan monyet yang cukup besar, yakni sekitar Rp40 juta per bulan, untuk memenuhi kebutuhan pisang, ubi, dan ketela sebagai makanan utama.

Baca Juga:  2.500 Lebih Anak di Tabanan Telah Nikmati Program Gemarikan

“Selain dari pengelola, kadang masyarakat juga ikut menyumbangkan pakan, baik berupa buah-buahan maupun bahan makanan lainnya,” tambahnya. (ana)