11 Jukung Nelayan di Tabanan Hanyut Terbawa Banjir, DPRD Imbau Nelayan Waspada Cuaca Buruk

Anggota DPRD Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, yang juga Ketua Paguyuban Nelayan Bali
Anggota DPRD Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, yang juga Ketua Paguyuban Nelayan Bali

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali pada Rabu (10/9/2025) menyebabkan banjir dan luapan sungai yang menghanyutkan sedikitnya 11 jukung milik nelayan di Kabupaten Tabanan. Kerugian material akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp470 juta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota DPRD Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, yang juga Ketua Paguyuban Nelayan Bali, pada Rabu (17/9/2025).

Ia merinci, di Pantai Kelecung, Selemadeg Timur, lima jukung hilang terseret banjir di muara Sungai Yeh Matoan. Dari jumlah itu, tiga jukung tanpa mesin dan dua bermesin. “Dua hari setelah kejadian, satu jukung ditemukan dalam kondisi hancur di Pantai Pabuahan, Jembrana, sekitar 59 kilometer dari lokasi awal,” ujarnya.

Baca Juga:  Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Sambut Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” di Tabanan

Selanjutnya, di Pantai Beraban, Selemadeg Timur, dua jukung ikut hanyut akibat luapan Sungai Yeh Hoo. Sementara di Pantai Yeh Gangga, Tabanan, empat jukung dilaporkan hilang.

“Dari 11 jukung yang hanyut, total kerugian ditaksir sekitar Rp470 juta, karena harga satu jukung tanpa mesin saja mencapai Rp35 juta,” jelasnya.

Atas musibah tersebut, Arsana Yasa pun mengimbau para nelayan agar meningkatkan kewaspadaan dengan rutin memantau perkembangan cuaca. “Kondisi cuaca belakangan ini tidak menentu. Kami harap nelayan rajin mengecek update cuaca sebelum melaut untuk mengantisipasi kerugian lebih besar,” tegasnya.

Terkait bantuan kepada nelayan, Arsana Yasa menyebut Dinas Perikanan Tabanan sudah diminta menyusun laporan detail dan melakukan rapat tindak lanjut.

Baca Juga:  Desa Dinas dan Desa Adat di Kecamatan Kerambitan Ikuti Sosialisasi Peran Paralegal

“Kami sudah minta Dinas Perikanan sebagai leading sector untuk bergerak. Selanjutnya tinggal bagaimana bentuk penanganannya,” jelasnya. (ana)