Krama Subak Semeagung Terima Bantuan Crassroots Pengadaan Air Irigas

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Krama Subak Semeagung Terima Bantuan Crassroots Pengadaan Air Irigasi, Wabup Kasta Berharap Semua Fasilitas Bantuan Tersebut Bisa Dimanfaatkan dan Dijaga Dengan Baik.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta mewakili Bupati Klungkung menghadiri Peresmian Dimulainya Pengoprasian Sistem Pasokan Air Untuk Pertanian di Subak Semeagung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Rabu (8/1/2020) Siang. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dihadiri Walikota Toyama Jepang Masashi Mori, Konjen Jepang Chiba Hirohisa, Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, Wakil Ketua DPRD Klungkung Tjokorda Gde Agung serta undangan terkait lainnya.

Dalam sambutan Bupati Klungkung yang dibacakan oleh Wabup Kasta sangat mengapresiasi baik program bantuan dari hibah Grassrooots pengadaan air irigasi di Subak Semeagung. “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Toyama City, Jepang dan Lembaga CORE (Center Of Excellence Community Base Renewable Energy) UNUD Denpasar atas bantuan ini kepada Subak Semeagung,” ujar Wabup Kasta.

Baca Juga:  Laka Maut di Pasar Galiran Klungkung, Pria Tewas Ditabrak dan Terlindas Pikap

Lebih lanjut, Wabup Kasta juga menambahkan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Klungkung sudah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Toyama City, Jepang yang difasilitasi oleh Lembaga CORE, UNUD, Denpasar untuk mengangkat sumber air sebagai air irigasi di Subak Semeagung dengan memanfaatkan teknologi modern dan ramah lingkungan, yang lebih murah dan gampang pemeliharaan. “Khususnya kepada Krama Subak Semeagung untuk kedepannya agar memanfaatkan hibah bantuan ini secara maksimal dan menjaga  keberadaan semua fasilitas yang ada di proyek ini dengan sebaik-baiknya, harap Wabup Kasta.

Walikota Toyama Jepang Masashi Mori mengatakan sebelumnya proyek di Kabupaten Klungkung ini dilaksanakan atas pertimbangan dengan Universitas Udayana yang telah menjalin MoU dengan Kota Toyama dan bantuan ini senilai Rp 1,2 miliyar. “Pada Bulan Maret Tahun 2019 lalu lolos seleksi dan mendapat Bantuan Hibah Grassroots untuk keamanan manusia dari Kedubes Jepang, atas dukungan dari Kedubes Jepang dan Konsultan Jendral Jepang akhirnya proyek ini bisa berjalan dengan menggandeng sebuah perusahaan swasta di Toyama,” ujarnya.

Baca Juga:  Genjot Pendapatan Lewat PWA, Pemprov Bali Gelar Monev di DTW Kertagosa

Selain itu, Walikota Toyama Jepang Masashi Mori juga menambahkan proyek ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kekurangan krisis air irigasi yang genting di sawah yang berada di daerah tinggi dengan memfasilitasi pompa, dimana pompa ini dibangkitkan oleh listik dari tenaga surya untuk mengangkat air dari sungai yang ada di bawah kedalaman 50m. Pemanfaatan energy terbarukan ini memberi dampak yang besar sebagai model penciptaan masyarakat rendah karbon. “Semoga melalui proyek ini dapat meningkatkan produktivitas padi yang membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kelian Subak Semeagung Wayan Darta mengatakan sekitar 70 hektar lahan pertanian disini mengalami kesulitan mendapatkan air. Dimana debit air yang ada dialiran sawah sangat kecil, sehingga dibutuhkan mesin pompa untuk bisa mengangkat air disungai. “Terimakasih kami ucapkan atas bantuan ini, mudah-mudahan dengan bantuan mesin pompa ini bisa mengatasi kesulitan air yang terjadi disubak kami,” harapnya.(Humasklk/puspa).