Warga Keluhkan Kepulan Asap di TPA Mandung, Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi

Kepulan asap tebal di TPA Mandung ganggu warga sekitar.
Kepulan asap tebal di TPA Mandung ganggu warga sekitar.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kepulan asap sisa kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, kembali muncul sejak sekitar tiga minggu terakhir. Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar karena asap tersebut mengganggu pernapasan mereka.

Ratna, salah satu warga, mengatakan bahwa kepulan asap sisa kebakaran yang terjadi pada Oktober 2023 lalu memang belum sepenuhnya padam hingga saat ini. Ia menambahkan, dalam tiga pekan terakhir, asap tebal kembali muncul akibat panasnya musim kemarau.

“Sebelumnya, asap memang muncul setiap hari, tetapi tidak setebal sekarang. Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini, jadi kalau asap sedang tebal, baru saya pakai masker,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (29/4/2025).

Baca Juga:  Desa Wisata di Tabanan Mandek, Dispar Beberkan Penyebabnya

Hal serupa juga diungkapkan Ibu Dewi, warga yang tinggal di perumahan dekat TPA. Menurutnya, kepulan asap tebal biasanya mulai menyelimuti kawasan rumahnya sejak pukul 05.00 WITA.

“Sudah tiga minggu ini asap tidak berhenti. Setiap pagi rumah kami sudah diselimuti asap, dan ini sangat mengganggu pernapasan. Kemarin asapnya bahkan lebih parah,” ungkapnya.

Baca Juga:  PKK Tabanan Bangkitkan Semangat Generasi Muda di Puncak HKG PKK ke-53 Bali

Dewi, yang baru dua bulan tinggal di kawasan tersebut bersama anak balitanya, mengaku kondisi ini sempat menyebabkan anaknya mengalami gangguan pernapasan. Bahkan, untuk menjalani aktivitas sehari-hari di rumah, ia harus mengenakan masker agar tidak terkena penyakit pernapasan.

“Masyarakat di sini sudah sering mengajukan keluhan kepada pihak-pihak terkait, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” jelasnya.

Baca Juga:  Kawil se-Kecamatan Penebel Ikut Bimtek Pemutakhiran Data Desa Presisi

Ia pun berharap agar pihak terkait segera mencari solusi untuk menangani permasalahan ini karena dampaknya sangat dirasakan oleh warga sekitar.

“Semoga pemerintah bisa segera tanggap terhadap kondisi ini. Apalagi di sini banyak anak-anak. Jangan sampai nanti ada korban jiwa,” harapnya. (ana)