PANTAUBALI.COM, TABANAN – Tingkat kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Kecamatan Kediri, Tabanan mulai menunjukkan tren yang stabil setelah masa libur Lebaran. Rata-rata kunjungan harian saat ini tercatat mencapai 4.000 orang.
Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah yang berpotensi memengaruhi mobilitas masyarakat belum memberikan dampak signifikan terhadap arus wisatawan ke Tanah Lot.
Selain itu, kebijakan pembatasan kegiatan studi tur dari Provinsi Jawa Barat juga belum berdampak besar. “Selama periode Juli hingga Desember 2024, kunjungan dari studi tur asal Jawa Barat hanya mencakup sekitar 1 persen dari total wisatawan domestik. Jadi, untuk saat ini, kebijakan tersebut belum terlihat berdampak langsung,” ujar Sudiana, Senin (21/4/2025).
Saat ini, manajemen DTW Tanah Lot mengalihkan fokus pada persiapan pelaksanaan Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot yang akan berlangsung pada 7 hingga 10 Mei 2025. Sebagai salah satu upacara keagamaan penting, pujawali diharapkan berlangsung dengan khidmat dan tertib, dengan tetap menjaga kenyamanan bagi pemedek maupun wisatawan yang hadir.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan pujawali, tim operasional telah melakukan sejumlah persiapan, terutama dalam menjaga kebersihan kawasan pura.
“Kami telah memulai pembersihan lumut dan memperkuat tim kebersihan dengan sistem kerja lembur, khususnya menjelang dan selama pelaksanaan pujawali. Hal ini dilakukan agar pemedek merasa nyaman saat melaksanakan persembahyangan,” tambah Sudiana.
Setelah pujawali selesai, pengempon Pura Luhur Tanah Lot akan melanjutkan tahap utama pemugaran pura yang dimulai pada 11 Juni 2025. Pemugaran ini mencakup perbaikan seluruh pelinggih, termasuk pelinggih utama, dan ditargetkan rampung sebelum 3 November 2025.
Hal ini dilakukan untuk menyambut upacara melaspas alit yang akan digelar pada piodalan berikutnya. Diharapkan, tahapan ini dapat memperkuat fungsi sakral pura sekaligus menjaga kelestarian warisan budaya yang ada. (ana)