Kartini Masa Kini Tak Lagi Diam, Perempuan Didorong Aktif di Segala Sektor

Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini. (Foto:Wikipedia)

PANTAUBALI.COM – Setiap tahun tepatnya pada 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Peringatan hari nasional ini bertujuan untuk mengenang perjuangan salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh dalam sejarah negeri ini yakni Raden Ajeng Kartini.

Lahir di Jepara pada 21 April 1879, Kartini dikenal bukan hanya lewat kutipan legendarisnya “Habis Gelap Terbitlah Terang,” tetapi juga karena pemikirannya yang visioner, keberaniannya menentang batas sosial, dan semangatnya yang tak pernah padam dalam memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan dan kesetaraan.

Peringatan Hari Kartini selama ini identik dengan seremoni simbolik seperti anak-anak sekolah mengenakan pakaian adat, lomba memasak, hingga seminar bertema perempuan.

Namun sejatinya, Hari Kartini adalah momen reflektif untuk menelaah kembali siapakah Kartini masa kini? Bagaimana perjuangannya diwujudkan di zaman yang serba digital dan terbuka seperti sekarang?

Kini, perempuan tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat tradisi. Mereka tidak lagi dipingit, dikekang, atau dibatasi akses pendidikannya seperti di masa Kartini hidup. Perempuan masa kini justru didorong untuk aktif di segala sektor kehidupan, mulai dari dunia pendidikan, politik, bisnis, teknologi, hingga peran-peran domestik yang setara dan saling melengkapi.

Menjadi Kartini masa kini berarti terus bergerak melawan bentuk-bentuk diskriminasi baru yang kerap tersembunyi dalam tekanan sosial, stereotip gender, hingga ketimpangan dalam akses kesempatan.

Perjuangan mereka kini bukan lagi melawan penjajahan secara fisik, tetapi melawan batasan-batasan kultural yang masih menghambat kesetaraan gender secara menyeluruh.

Di era digital, suara perempuan semakin terdengar. Media sosial dan platform digital menjadi alat perjuangan baru dari kampanye kesetaraan, edukasi, advokasi, hingga pemberdayaan ekonomi.

Menghormati semangat Kartini bukan hanya dengan mengenang perjuangannya, tetapi juga melanjutkannya dalam konteks zaman kini dengan menjadikan dunia, baik nyata maupun maya, tempat yang aman dan setara bagi semua.

Hari Kartini menjadi pengingat bahwa suara perempuan tak lagi dibungkam. Kartini masa kini adalah mereka yang berani bersuara, aktif berperan, dan terus bergerak membawa perubahan di semua lini kehidupan. (*)