Wujudkan Data Desa Presisi, Diskominfo Tabanan Sosialisasikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tabanan tengah mendorong implementasi Data Desa Presisi dengan berbagai langkah strategis.

Salah satunya adalah dengan menggelar sosialisasi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, Kamis (19/12/2024).

Sosialisasi yang diikuti oleh seluruh Perbekel se-Kabupaten Tabanan tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, yang sekaligus memaparkan progres pelaksanaan Data Desa Presisi.

Baca Juga:  RSUD Singasana Tabanan Segera Tambah Ruang Rawat Inap 

Winiantara menyampaikan pentingnya menyelaraskan data antara pemerintah kabupaten dengan data yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Dari 133 desa di Tabanan, hingga saat ini sebanyak 110 desa telah berhasil melakukan migrasi data ke hosting Dinas Kominfo.

“Masih ada sembilan desa yang menghadapi kendala teknis, terutama terkait dengan pihak ketiga. Namun, dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, kami optimis target ini akan segera tercapai,” jelas Winiantara.

Ia menekankan, sosialisasi ini juga bertujuan untuk memenuhi data pada lima program skala prioritas dalam Data Desa Presisi, sekaligus memastikan sinkronisasi data sehingga tidak ada perbedaan antara data Pemkab dengan data BPJS.

Baca Juga:  Pohon Nangka Tumbang di Jalur Marga-Selanbawak, Timpa Kabel PLN dan Ganggu Akses Jalan

Acara ini menghadirkan narasumber utama dari Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tabanan dan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tabanan.

Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan I Nyoman Widiadnyana, turut memberikan testimoni terkait keberhasilan desanya dalam menginput data BPJS Kesehatan secara terintegrasi.

“Dengan koordinasi dan kolaborasi dengan BPJS Cabang Tabanan kami sudah berhasil melakukan input data BPJS Kesehatan secara cepat dan tepat. Prosesnya memang membutuhkan koordinasi, tetapi hasilnya sangat membantu, artinya kami tidak perlu lagi turun melakukan pendataan ke masyarakat,” kata Widiadnyana.

Baca Juga:  The Blooms Garden, Taman Bunga Terbesar di Bali yang Wajib Dikunjungi

Dalam sesi terakhir, Vicky dari Komunitas OpenSID Indonesia memberikan panduan teknis penginputan data pada aplikasi OpenSID, yang menjadi platform utama dalam pengelolaan Data Desa Presisi. (ana)