PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada 2024 yang berlangsung 27 November nanti bersamaan dengan musim hujan yang rawan dengan bencana alam.
Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tabanan telah memetakan kawasan rawan bencana selama musim penghujan berlangsung.
Pemetaan ini perlu dilakukan sebagai antisipasi kendala yang bisa saja terjadi sebelum, saat, hingga sesudah proses pemungutan suara berlangsung.
Ketua KPU Tabanan I Wayan Suwitra mengungkapkan, ada tiga kawasan di Kabupaten Tabanan yang perlu mendapatkan atensi mitigasi bencana. Tiga kawasan tersebut yakni Kecamatan Pupuan, Kecamatan Penebel, dan Kecamatan Baturiti.
“Ketiga kecamatan itu mendapat atensi khusus karena termasuk dataran tinggi yang rawan longsor dan terjadi pohon tumbang,” ujarnya, Senin (18/11/2024).
Walaupun sudah ditetapkan kawasan rawan bencana, Suwitra menyebut, pihaknya belum berencana menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) cadangan di ketiga kawasan tersebut.
Namun, antisipasi bencana sudah dipersiapkan sejak awal oleh jajarannya di KPU. “Dengan antisipasi awal ini kami bisa minimalkan dampak bencana yang sekiranya menimpa TPS ketika pelaksanaan pencoblosan nanti,” katanya.
Sementara itu, terkait kesiapan logistik, Suwitra menyebut, hampir 90 persen sudah siap di gudang logistik. Kotak suara sudah lengkap, tinggal menunggu beberapa logistik di luar kotak suara seperti DPT (daftar pemilih tetap) dan DPPH (daftar pemilih pindahan) yang belum selesai dicetak.
“Rencananya tanggal 21, 22, 23 November ini kami akan setting proses pemasukan logistik ke dalam kotak dengan melibatkan seluruh jajaran seperti PPK, PPS dan juga KPPS,” imbuhnya. (ana)