Gunakan Helikopter dari Prabowo, De Gadjah: Saya Tidak Memaling, Saya Tidak Korupsi

Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah saat menggunakan helikopter.
Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah saat menggunakan helikopter.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengungkapkan alasan penggunaan fasilitas helikopter untuk mobilitasnya saat kampanye.

Ia menyebut, helikopter bukanlah untuk keperluan pencitraan atau kemewahan, melainkan untuk mempercepat mobilitas dan efisiensi waktu. Terutama untuk menjangkau beberapa titik kunjungan dalam waktu yang terbatas.

Jadwal yang sangat padat dan banyaknya agenda yang harus dipenuhi di beberapa lokasi yang berjauhan membuatnya untuk memutuskan menggunakan fasilitas yang diberikan Ketua Umum Gerindra yang juga Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Baca Juga:  Proyek Pembangunan Bandara Bali Utara Ditargetkan Rampung pada 2027

Dalam beberapa kesempatan, seperti saat di Jembrana, ada tiga titik yang harus dikunjungi oleh De Gadjah dalam satu hari.

Jadwal yang padat ditambah pendampingnya cawagub Putu Agus Suradnyana dalam kondisi tidak enak badan, mengharuskannya hadir di beberapa pertemuan yang sudah diagendakan.

“Karena fasilitas sudah disiapin pakailah helikopter tapi untuk kepentingan rakyat. Jarak dan waktu yang sangat terbatas membuat kami harus mencari solusi yang efisien,” tegasnya.

Ia menegaskan, penggunaan helikopter bukan pencitraan dan kemewahan, melainkan menunjukkan keseriusannya untuk mengurus Bali dan tidak diperoleh lewat korupsi.

Baca Juga:  Pria yang Ditemukan Tewas di Taman Pancing Adalah Warga Denpasar yang Bekerja Sebagai Juru Parkir

“Artinya serius untuk mengurus Bali, penggunaan fasilitas itu kan saya tidak memaling, saya tidak korupsi.

Meski demikian tidak semua dilakukan lewat udara, setelah mencapai satu titik, perjalanan dilanjutkan dengan jalur darat.

“Coba kalau tiang tidak dibantu dengan helikopter kan ga ketemu masyarakat, telat lagi. Coba saya telat masyarakat menunggu, nunggu, nunggu telat gimana tuh kan malu dong,” pungkasnya. (ana)