KPU Tabanan Bentuk Rewalan Duta Demokrasi untuk Capai Target Partisipasi Pilkada 2024

Media Gathering KPU Tabanan, Jumat (26/7/2024).
Media Gathering KPU Tabanan, Jumat (26/7/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tabanan menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mencapai 85 persen.

Untuk mencapai target tersebut, KPU Tabanan telah menyiapkan berbagai upaya agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 November mendatang.

Salah satunya yakni membuat pola sosialisasi melalui media sosial dengan membentuk relawan duta demokrasi.

Komisioner KPU Tabanan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Ni Putu Suaryani mengatakan, relawan duta demokrasi ini dibentuk berdasarkan empat segmen.

Pertama, segmen perempuan yakni dari ibu-ibu PKK di 133 desa yang ada di Kabupaten Tabanan. Kedua, relawan muda dari karang taruna desa.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Ketiga, pemilih pemula dari anak-anak SMA/K dan kampus yang ada ada di wilayah Tabanan. Terakhir dari segmen disabilitas berjumlah lima orang.

“Rewalan demokrasi ini nantinya kami bentuk, kukuhkan dan sampaikan program kerja,” ujarnya, saat acara media gathering di Tabanan, Jumat (26/7/2024).

Suaryani mengaku, alasan disasarnya empat segmen tersebut untuk membantu mensosialisakan yaknikarena mereka lah yang tahu langsung kondisi di Desa. Disamping itu, menyasar sekolah-sekolah tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula.

“Semakin banyak yang dilibatkan maka sosialisasi semakin maksimal. Maka kami libatkan semua segmen masyarakat untuk mencapai target partisipasi pemilih 80 persen,” tegasnya.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Kembali Cek Tiga SD di Kecamatan Baturiti, Begini Kondisinya

Selain membentuk relawan duta demokrasi, pihaknya juga telah melakukan pola sosialisasi dengan bekerjasama bersama media massa, mengadakan podcast yang menghadirkan tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam tahapan Pilkada.

Kemudian, sosialisasi dengan keliling kecamatan secara door-to-door untuk mengetahui pendapat masyarakat terkait pelaksanaan Pemilu.

“Selain itu, pola sosialisasi juga akan dilakukan melalui media cetak, TV, radio, dan media online untuk mencapai target partisipasi pemilih yang diharapkan,” tambahnya. (ana)