Wisatawan Tanah Lot Diajak Mainkan Alat Musik Tradisional Okokan

Wisatawan di DTW Tanah Lot belajar alat musik Okokan.
Wisatawan di DTW Tanah Lot belajar alat musik Okokan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN — Suasana sore di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot semakin semarak ketika wisatawan diajak ikut memainkan alat musik tradisional okokan dan tek-tekan.

Latihan terbuka atraksi budaya khas Tabanan itu digelar menjelang matahari terbenam di area terbuka Tanah Lot dan berhasil menarik perhatian ratusan pengunjung.

Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, mengatakan pertunjukan budaya ini dihadirkan sebagai atraksi tambahan bagi wisatawan yang datang menikmati panorama senja.

“Pertunjukan latihan ini kami gelar menjelang matahari terbenam sebagai atraksi tambahan bagi pengunjung. Terlihat antusiasme wisatawan, bahkan banyak yang ikut berpartisipasi dengan memainkan kulkul dan gamelan yang ditampilkan,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Sudiana menambahkan, kegiatan budaya ini juga menjadi strategi pengelola untuk menjaga tingkat kunjungan di tengah masa low season.

Baca Juga:  Ribuan Pelari Berkumpul di Nuanu Creative City Ikuti 5K Fun Run

“Kami terus berupaya mempertahankan jumlah kunjungan sekaligus memberi nilai tambah bagi wisatawan agar tetap mendapatkan pengalaman yang berkesan, meskipun di luar masa puncak kunjungan,” katanya.

Hingga akhir Oktober 2025, jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot tercatat mencapai 73.607 wisatawan, dengan rata-rata kunjungan harian 3.000–4.000 orang. Wisatawan mancanegara masih mendominasi jumlah tersebut.

Baca Juga:  Kekurangan Pengasuh hingga Overload ODGJ Jadi Persoalan Panti Sosial Tabanan

Selain menghadirkan atraksi budaya, pengelola DTW Tanah Lot kini juga tengah bersiap menyambut Karya Wrespati Kalpa, sebuah upacara besar yang akan digelar bersamaan dengan Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot pada 3 Desember 2025 mendatang.

Persiapan yang dilakukan meliputi penataan area pura, pembersihan lingkungan, dan penyediaan fasilitas bagi umat yang akan datang untuk bersembahyang. “Kami ingin pelaksanaan upacara berjalan lancar, khidmat, dan penuh makna spiritual,” ujar Sudiana.

Baca Juga:  Peringati Tumpek Wariga, Pemkab Tabanan Tanam Pohon Secara Simbolis di Pura Luhur Pakendungan

Menjelang Pujawali, kegiatan ngayah yang dilakukan masyarakat juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Banyak pengunjung terlihat menikmati suasana gotong royong masyarakat lokal dalam mempersiapkan upacara.

Tradisi ini, kata Sudiana, sejalan dengan konsep pariwisata budaya yang diusung DTW Tanah Lot menggabungkan keindahan alam dengan kekayaan nilai-nilai budaya dan spiritualitas Bali. (ana)