PANTAUBALI.COM, TABANAN – Jembatan Tukad Yeh Penet yang menghubungkan Desa Cau Belayu Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan dan Desa Sangeh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung kini dipasang raliing atau pengaman.
Pemasangan railing ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus bunuh diri atau ulah pati seperti yang terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung. Tinggi railing yang dipasang mencapai 100 meter.
Perbekel Cau Belayu I Putu Eka Jayantara ketika dikonfirmasi pada Rabu (15/10/2025) mengatakan, proses pemasangan masih berlangsung. Anggaran pemasangan bersumber dari APBD Kabupaten Badung.
“Sebelumnya kami sudah mendapatkan surat pemberitahuan pada 24 Juni 2025 lalu dan proses pemasangan dimulai kurang lebih 2 minggu lalu,” ujarnya.
Ia menegaskan, pemasangan railing bertujuan untuk mencegah kejadian ulah pati di jembatan tersebut. Disebutkannya, jembatan tersebut diresmikan sejak tahun 2013. Sejak saat itu ada sekitar lima orang korban bunuh diri di jembatan tersebut dan kejadian terakhir pada 2022.
Menurutnya, jembatan penghubung Desa Cau Belayu-Sangeh ini memiliki tinggi 100 meter dari dasar sungai dan dibawahnya penuh dengan bebatauan. Sehingga bagi orang-orang yang berakal pendek, memilih lokasi ini dengan terjun dari atas.
Adanya tindakan ulah pati di jembatan itu menyebabkan pihak desa kemudian menggelar Caru Nawa Gempang Lebur Gangsa pada tahun 2023 lalu.
“Setelah dilakukan upacara, sampai sekarang belum ada kejadian bunuh diri. Memang ada yang berusaha melakukan percobaan, tetapi berhasil dicegah. Semoga ke depan tidak ada lagi orang yang bunuh diri di sana,” harapnya. (ana)