PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ditandai dengan pemukulan Kulkul, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya membuka secara resmi Lomba dan Parade Ogoh-Ogoh Adat Bongan Puseh, Desa Bongan, Tabanan, Selasa (25/3/2025).
Kegiatan yang di inisiasi oleh Sekaa Teruna beserta Prajuru Adat Banjar Bongan Puseh, dilaksanakan di kawasan Pasar Adat Bongan Puseh dan diikuti oleh enam Banjar Adat.
Keenam Banjar tersebut diantaranya, Banjar Adat Bongan Lebah Kaja dengan tajuk Ogoh-Ogoh yaitu Sang Bhuta Langkir, Banjar Adat Bongan Lebah Kelod dengan tajuk Ogoh-ogoh yaitu Sandikala.
Banjar Adat Bongan Gede dengan judul Sapuh Leger, Banjar Adat Bongan Kauh mengusung tema Gerebek Samar, Banjar Adat Bongan Tengah mengusung Tema Batara Kala, sedangkan Banjar Adat Bongan Jawa dengan tema Ogoh-ogoh yaitu Ang Geni Murka.
Atas inovasi dan kreativitas para pemuda, Bupati Tabanan, Sanjaya menyampaikan apresiasi dan dukungannya. Dimana setiap Banjar atau setiap peserta Lomba dan parade Ogoh-ogoh ini mendapatkan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Tidak hanya itu, Sanjaya juga sampaikan penghargaannya karena dalam kegiatan ini para pemuda mampu menampilkan kesenian-kesenian yang menarik serta menyertakan pameran kuliner yang diikuti oleh 10 stand.
Sanjaya berpesan masyarakat harus mampu memaknai perayaan hari suci Nyepi sebagai perenungan dengan penuh ikhlas dan penuh mawas diri yang terikat dengan catur brata penyepian.
Politisi asal Dauh Pala Tabanan juga berharap, agar pelaksanaan ogoh-ogoh ini tidak hanya menjadi ajang tradisi tahunan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dari segi budaya maupun ekonomi.
“Diatas semua itu, saya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan parade ini. Semoga pada tahun yang akan datang, parade ini akan mengalami peningkatan,baik dari sisi penyelenggaraan maupun dari sisi lainnya,” ujar Sanjaya.
Bendesa Adat Bongan Puseh, I Gusti Putu Sukarata, melaporkan lomba dan parade Ogoh-Ogoh saat ini mengambil tema ‘”Nyomya Bhuta Kala Nyanggra Nawa Warsa caka 1947 Nyujur Paduraksa Jayaning Singasana”, yang artinya buta kala di alam dan pada diri manusia dinetralisir agar sifat-sifat angkara murka, sombong dan angkuh menjadi sifat-sifat yang baik menuju kejayaan Kabupaten Tabanan.
Ia sangat bersyukur kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Bongan dan Pemkab Tabanan.
“Terimakasih kepada seluruh warga Bongan, serta tian mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan Bapak Bupati dan Wakil Bupati termasuk DPR selama ini di Desa Adat tidak pernah hentinya, tepuk tangan kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati yang tidak henti-hentinya memberikan bantuan dan dukungan termasuk pada acara ini. Sekali lagi tiang ucapkan terimakasih,” ungkapnya. (rls)