PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebanyak 393 pesilat Bali yang berasal dari 9 kabupaten/kota bertanding dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) ke-VIII Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Gor Debes, Tabanan.
Kejurda yang akan berlangsung selama dua hari yakni dari 26 hingga 27 Desember 2024 tersebut dibuka langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya pada Kamis (26/12/2024).
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas terselenggaranya kejuaraan pencak silat ini.
“Pencak silat Kertha Wisesa adalah warisan budaya adiluhung yang diwariskan oleh para leluhur kita. Ini adalah bagian dari identitas budaya kita yang harus terus dilestarikan dan dijaga eksistensinya,” ujarnya.
Sanjaya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya pencak silat Kertha Wisesa sebagai idenditas budaya di Kabupaten Tabanan.
“Jangan sampai berhenti, Kertha Wisesa ini lebih dulu ada dari yang lain, harus menjadi panutan dan tuan rumah di sini,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar kejuaraan ini tidak hanya dijadikan ajang kompetisi saja, melainkan sarana untuk mempererat persaudaraan antar daerah.
“Kejuaraan ini adalah salah satu ajang untuk memperkuat tali silaturahmi, khususnya di seluruh Bali. Kita berharap semangat sportifitas yang ada bisa menjadi pondasi untuk kemajuan pencak silat di Bali,” imbuh Sanjaya.
Sementara itu, Ketua Panitia I Made Dwi Agung Sastrawan menyampaikan, kejurda kali ini adalah ajang yang sangat penting bagi para pesilat Bali untuk meningkatkan pengalaman, kemampuan, dan memperkuat persaudaraan.
“Ini adalah ajang yang sangat penting bagi para pesilat untuk meningkatkan pengalaman, kemampuan, dan memperkuat persaudaraan di antara kita,” tegasnya.
Ia menyebut, Kejurda kali ini diikuti oleh 393 pesilat dari 9 kabupaten/kota se-Bali yang akan unjuk kemampuan selama dua hari.
Rincian 393 pesilat yang akan unjuk kebolehan dalam kejurda Pencak Silat Kerta Wisesa ke 8 yakni berasal dari Denpasar 45 atlet, Badung 50 atlet, Gianyar 60 atlet, Klungkung 53 atlet, Bangli 30 atlet, Karangasem 50 atlet, Buleleng 30 atlet, Jembrana 25 atlet dan tuan rumah Tabanan sebanyak 50 atlet. Sedangkan official masing-masing kabupaten sebanyak 10 orang.
“Kami berharap semua peserta dapat menjunjung tinggi sportivitas dan semangat juang yang pantang menyerah, dan kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Tabanan atas dukungan tak terhingga yang telah diberikan, juga kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya acara ini,” ucapnya.
Dwi Agung juga menekankan, pencak silat bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga merupakan bagian penting dari warisan budaya bangsa yang sangat patut kita lestarikan bersama.
“Dengan peran serta dari pemerintah, perguruan pencak silat sangat penting dalam melalukan inovasi, modernisasi sistem. Dengan demikian, seni bela diri pencak silat dapat relevan dalam pembangunan di generasi masa kini,” imbuhnya. (ana)