PANTAUBALI.COM, TABANAN – Untuk pertama kalinya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengadakan Subak Spirit Festival 2024 di Kawasan Wisata Subak Jatiluwih, Tabanan.
Festival ini digelar untuk melestarikan tradisi pertanian Bali yang semakin tergerus zaman serta mendukung program ketahanan pangan berkelanjutan.
Kegiatan yang diadakan dua tahun sekali ini digelar selama dua hari yakni 9 – 10 November 2024. Berbagai tradisi kebudayaan pertanian ditampilkan dalam festival dengan melibatkan ratusan masyarakat Desa Jatiluwih.
Tentunya, gelaran festival ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung di Kawasan Wisata Jatiluwih, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.
Manager Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih I Ketut Purna mengatakan, keterlibatan warga lokal menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini dalam menghidupkan kembali budaya lokal.
Sebagian besar peserta, termasuk penari dan pekerja lainnya, merupakan masyarakat sekitar yang terlibat langsung dalam setiap persiapan acara ini.

“Kami sangat bersyukur acara ini diadakan di sini, karena antusiasme masyarakat sangat tinggi,” ucapnya, Minggu (10/11/2024).
Selain itu, Purna menyebut, dampak dari acara ini dirasakan langsung pada kunjungan wisata. Biasanya, kunjungan harian berkisar antara 500 hingga 1.000 pengunjung.
Namun dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat lokal dan kehadiran wisatawan berhasil mendongkrak kunjungan dan mendukung ekonomi masyarakat sekitar.
“Saat ini musim kunjungan wisatawan mancanegara sedang rendah (low season). Namun, per hari ini jumlah pengunjung lokal diperkirakan mencapai 1.500 orang selama acara berlangsung,” ungkap pria yang akrab disapa Jhon itu.
Purna berharap, Subak Spirit Festival 2024 ini mampu memperkenalkan dan mengajarkan kembali tradisi serta budaya pertanian Bali.
Sebab, Kementerian Kebudayaan mengadakan acara ini sebagai langkah untuk menjaga kebudayaan agraris yang mulai pudar, terutama di kalangan generasi muda. (ana)