Bali Raih Prevalensi Stunting Terendah se-Indonesia

Acara Pengendalian Program dan Anggaran BKKBN wilayah Bali di Kantor BKKBN Bali, Renon, Denpasar, pada Selasa (29/10/2024).
Acara Pengendalian Program dan Anggaran BKKBN wilayah Bali di Kantor BKKBN Bali, Renon, Denpasar, pada Selasa (29/10/2024).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI mengumumkan Provinsi Bali kembali menjadi daerah dengan prevalensi stunting terendah se-Indonesia.

Keberhasilan ini merupakan prestasi yang patut diapresiasi atas kinerja dan kerja keras semua pemangku kepentingan, khususnya perwakilan BKKBN wilayah Bali.

Namun, keberhasilan ini hendaknya tidak membuat kita berpuas diri dan terlena, mengingat ancaman stunting akan terus ada seiring dengan dinamika pergerakan penduduk dan perekonomian.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam arahannya saat membuka acara Pengendalian Program dan Anggaran BKKBN wilayah Bali di Kantor BKKBN Bali, Renon, Denpasar, pada Selasa (29/10/2024).

Sekda Dewa Indra menyampaikan, raihan prevalensi stunting terendah bukanlah capaian puncak, mengingat dinamika kependudukan yang terus berkembang.

Baca Juga:  Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Bali Peringatkan Hujan Lebat dan Petir 14-16 November

Kelahiran terus ada, kontraksi perekonomian terjadi, dan kondisi ini akan terus berubah. Pertambahan dan pertumbuhan keluarga baru belum tentu memiliki pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai cara mencegah stunting.

Begitu pula para ibu yang memiliki balita atau sedang hamil, meskipun sudah mendapatkan informasi dan edukasi tentang stunting, mungkin akan kesulitan menyediakan gizi dan pangan yang baik bagi balita jika kondisi ekonomi memburuk, sehingga berpotensi menimbulkan stunting.

Baca Juga:  Pria Alor Aniaya Pasutri Kerabatnya di Denpasar, Berawal dari Masalah Adat

“Capaian prevalensi stunting terendah harus kita apresiasi, namun ini bukanlah puncak capaian kinerja kita. Untuk itu, kita harus terus bekerja membangun sistem dan kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan, sehingga kasus stunting bisa terus kita tekan,” imbuhnya.

Sekda Dewa Indra juga meminta agar program BKKBN lainnya, seperti program Bangga Kencana, terus diakselerasi di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Debat Ketiga Pilgub Bali, Mulia-PAS Janji Atasi Ketimpangan UMP, Koster-Giri Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

Begitu pula penyerapan anggaran, baik itu Dana Alokasi Khusus Fisik maupun Non Fisik, diharapkan dapat dioptimalkan agar dana terserap dengan baik dan memberikan manfaat maksimal dalam upaya kita bersama mewujudkan generasi sehat yang tumbuh di keluarga berkualitas.

Acara yang digelar secara luring dan daring ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten/kota se-Bali, penyuluh KB se-Bali, serta Tim Kerja BKKBN Provinsi Bali. (rls)