PANTAUBALI.COM, TABANAN – Fokus membangun Bali di masa depan, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan yang dikomandoi I Komang Gede Sanjaya menggelar Sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, Selasa (18/7/2024).
Acara yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan tersebut dihadiri langsung Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster sekaligus sebagai pemateri utama.
Beserta seluruh pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, juga nampak diikuti oleh Jajaran Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan hingga Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tabanan, dan juga Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tabanan.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster menjelaskan, haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan ini hendaknya dijadikan visi pembangunan kepala Daerah, Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali.
“Sepatutnya dijadikan rencana pembangunan jangka panjang menengah dan rencana kerja tahunan. Semua calon Kepala Daerah agar menggunakan visi misi bersumber dari panduan pembangunan bali 100 tahun ke depan. karena ini pedomannya,” tegas Koster
Sementara itu, Komang Gede Sanjaya mengatakan, ketika berbicara mengenai Bali 100 Tahun ke depan, tentunya banyak isu-isu strategis, baik permasalahan maupun potensi Bali yang bisa menjadi diskusi dalam ruang-ruang dialektika.
Dalam memastikan Bali 100 tahun ke depan akan tetap ajeg, menurut Sanjaya ada beberapa poin yang mendasar, diantaranya perjuangan yang harus dimulai langsung oleh Kader-kader PDI Perjuangan, ambil posisi terdepan dalam menjaga Bali kedepannya.
Kemudian mulai perjuangan dari sekarang dan semua harus menyatukan frekuensi bahwa sudah saatnya Bali bergerak, menjaga dirinya sendiri, memastikan demografi orang Bali tetap terjaga, memastikan keturunan, kesenian, bahasa, adat dan budaya Bali tidak tergerus oleh arus deras globalisasi.
Hal itu dikatakan Sanjaya harus ditingkatkan dan betul-betul dilakukan oleh seluruh kader Partai Moncong Putih.
“Untuk itu, saya berharap semua pihak dapat menyimaknya dengan seksama, untuk bekal kita menyalakan lilin di hati kita masing-masing dan untuk meneguhkan keyakinan kita, bahwa kita harus mulai bergerak dari hal-hal yang kecil untuk memastikan Bali tidak akan hilang dari peradaban dunia,” tegas Sanjaya. (rls)