Ketahui Perbedaan Susu UHT, Fresh Milk dan Susu Pasteurisasi

Perbedaan Susu UHT, Fresh Milk dan Susu Pasteurisasi (Foto: idnjurnal)
Perbedaan Susu UHT, Fresh Milk dan Susu Pasteurisasi (Foto: idnjurnal)

PANTAUBALI.COM – Dalam dunia produk susu, pastinya tidak asing lagi dengan istilah susu UHT, fresh milk, dan susu pasteurisasi.

Meskipun semuanya adalah susu, tetapi ketiganya memiliki proses pengolahan, kandungan nutrisi, rasa serta penggunaan yang berbeda.

Dari segi keamanan, susu UHT paling aman untuk disimpan pada suhu ruangan sebelum dibuka, menjadikannya ideal untuk kondisi di mana pendinginan tidak tersedia.

Sedangkan, fresh milk dan susu pasteurisasi memerlukan pendinginan terus-menerus. Untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, susu UHT dan pasteurisasi mungkin lebih disarankan karena keamanannya lebih terjamin.

Agar mudah membedakan ketiga jenis produk susu tersebut, maka simak penjelasan berikut:

  1. Susu UHT (Ultra-High Temperature)

Susu UHT cenderung memiliki rasa lebih matang atau cooked karena pemanasan ekstrem yang dialaminya dan terasa lebih encer dibandingkan fresh milk dan pasteurisasi.

Susu UHT dipanaskan pada suhu sangat tinggi, sekitar 135-150°C, selama 2-5 detik.

Proses ini membunuh hampir semua bakteri dalam susu, sehingga aman untuk dikonsumsi tanpa pendinginan sebelum dibuka.

Susu UHT memiliki umur simpan hingga enam bulan jika belum dibuka. Namun, proses pemanasan ini dapat mengurangi beberapa nutrisi, seperti vitamin B dan C.

2. Fresh Milk

Fresh milk adalah susu segar yang hanya melalui proses minimal, biasanya penyaringan dan pendinginan. Karena proses pengolahannya minimal, kandungan nutrisinya paling utuh.

Fresh milk memiliki rasa yang lebih creamy dan segar.  Susu ini juga harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan pendek, biasanya hanya beberapa hari.

Kesegaran dan kandungan nutrisinya yang utuh menjadikan fresh milk pilihan utama bagi mereka yang mencari rasa dan manfaat alami dari susu.

3. Susu Pasteurisasi

Susu pasteurisasi memiliki rasa hampir mirip dengan fresh milk, meski sedikit lebih ringan. Susu ini dipanaskan pada suhu sekitar 72°C selama 15 detik.

Proses ini membunuh bakteri patogen tanpa mengubah rasa dan kandungan nutrisi secara signifikan.

Susu pasteurisasi harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan fresh milk, namun lebih pendek daripada susu UHT.

 

Itulah perbedaan antara susu UHT, fresh milk dan susu pasteurisasi. Namun, pemilihan ketiga susu tersebut tergantung pada kebutuhan.

Susu UHT menawarkan kepraktisan dan keamanan dengan umur simpan panjang.

Fresh milk memberikan rasa dan nutrisi terbaik, sementara susu pasteurisasi menawarkan keseimbangan antara rasa segar dan umur simpan yang lebih panjang.