Pelaku Pariwisata Sebut Tabanan Butuh Pemimpin Berjiwa Enterpreneurship

I Nyoman Mulyadi
I Nyoman Mulyadi

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dunia pariwisata di Bali sedang melirik Tabanan sebagai wilayah alternatif dari Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) yang memiliki potensi yang sangat besar.

Namun sangat disayangkan, Tabanan terkesan melempem dan tertinggal dibanding beberapa wilayah di Bali yang justru tumbuh pesat.

Salah satu pelaku bisnis pariwisata di Bali IG Damara mengatakan, untuk mengelola potensi pariwisata yang besar maka Tabanan membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki jiwa leadership dan entrepreneur yang baik.

“Kalau tidak ingin Tabanan makin ketinggalan maka tidak ada cara lain. Ke depan, Tabanan harus dipimpin oleh orang yang memiliki kepemimpinan yang kuat, rela berkorban, dan memiliki jiwa entrepreneurship,” ujarnya.

Ia menyebut, pasca pandemi Covid-19 tren pariwisata mengalami perubahan baik dari segi pasar maupun daya tarik yang dicari wisatawan.

Baca Juga:  Diduga Karena Masalah Rumah Tangga, Wanita Asal Jembrana Nekat Menenggak Racun di Pantai Yeh Gangga

Seperti diketahui, pariwisata sangat berkembang pesat di wilayah Kecamatan Badung Selatan yakni daerah Kuta atau Seminyak. Namun saat ini juga mulai merambah ke wilayah Barat yakni Kabupaten Tabanan.

Disamping itu, Tabanan juga memiliki potensi wisata yang luar biasa dibandingkan wilayah lain. Namun, tanpa penataan yang tepat, dampak buruk akibat pesatnya perkembangan pariwisata seperti kemacetan bisa terjadi di Tabanan.

Pemerataan pariwisata yang direncanakan pemerintah juga memerlukan sistem yang matang untuk mengelola tantangan yang ada.

“Quality tourism di Tabanan bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita harus membahas tantangan seperti fenomena keributan yang dibuat wisatawan agar tidak terjadi di Tabanan,” tegas Damara.

Baca Juga:  Viral Aksi Pemukulan Karyawan Makan Cepat Saji Hingga Tersungkur di Tabanan

Damara berharap pemerintah daerah Tabanan bisa melihat tren ini sejak awal dan mempersiapkan strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

“Kita bisa melihat bagaimana pola pengembangan pariwisata di Canggu berdampak pada kemacetan dan ketidaknyamanan. Jika Tabanan tidak mempersiapkan detail frame wilayah pariwisata, kondisi yang sama akan terjadi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Damara menilai bahwa peran pemimpin yang visioner sangat vital dalam pengembangan wilayah.

Ia menyebut I Nyoman Mulyadi sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Tabanan.

Baca Juga:  Golkar Tabanan Resmi Bergabung dalam KIM Plus

“Nyoman Mulyadi adalah seorang pebisnis yang mengikuti perkembangan pemerintah dan memiliki visi yang jelas untuk membangun Tabanan menjadi lebih maju dan hebat,” ujarnya.

Wilayah Pantai Nyanyi hingga Pantai Soka telah menjadi target pengembangan, sehingga diperlukan strategi yang matang untuk memanfaatkan potensi tersebut.

Damara berharap kepemimpinan di Tabanan kedepannya bisa mengelola potensi pariwisata dengan baik dan mengabdi untuk daerah.

“Saya berharap demokrasi yang sudah dibangun ini dapat menghasilkan pemimpin yang tepat untuk Tabanan, yaitu sosok seperti I Nyoman Mulyadi yang fokus dan konsentrasinya adalah membangun Tabanan menjadi lebih maju,” tutup Damara. (ana)