PANTAUBALI.COM, TABANAN – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Tabanan tampaknya akan berlangsung seru.
Pasalnya, tujuh partai politik tengah merancang koalisi untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati untuk melawan PDIP dalam Pilkada yang akan digelar pada bulan November 2024 mendatang.
Ketujuh partai tersebut yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem, PSI, PAN, dan Gelora. Bahkan, para petinggi partai tersebut telah melakukan pertemuan awal dan menyepakati rencana koalisi tersebut pada Minggu (19/5/2024).
Meski demikian, koalisi tersebut masih belum resmi dibentuk dan masih memerlukan penyelarasan pandangan.
Ketua DPD II Partai Golkar Tabanan I Nyoman Wirya menyebut, seluruh pimpinan partai yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat berkoalisi menjaring calon bupati dan calon wakil bupati Tabanan untuk Pilkada 2024 yang akan digelar pada bulan November nanti.
“Tapi hari ini kami belum sepakat karena masih ada pandangan berbeda,” ujarnya.
Ia menyebut, perbedaan pandangan itu terkait dengan prioritas. Yang mana di satu sisi, ada beberapa partai memandang perlu mempersiapkan wadah terlebih dulu.
“Sedangkan, internal partai kami (Golkar) memandang perlu mempersiapkan figur terlebih dulu. Di sana titiknya belum ketemu,” sambung Wirya.
Namun Wirya menegaskan, semua partai yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat menginginkan adanya perubahan kepemimpinan. “Cuma polanya saja yang berbeda,” tegasnya.
Golkar memandang perlu figur mumpuni untuk menghadapi PDIP yang merupakan partai pemenang di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu dengan perolehan 31 kursi.
Ia menggarisbawahi bahwa figur yang hendak dijagokan dalam Pilkada Serentak 2024 memiliki otak, ongkos, dan otot (3O).
“Kalau tanpa itu kita di Tabanan rasanya berat. Tapi teman-teman (partai) lain sepakat membentuk wadah dulu. Kami di internal Golkar akan rapat pada 22 Juni 2024 ini. Setelah itu kami akan kumpul lagi,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Tabanan I Wayan Adnyana mengatakan, partai-partai yang sepakat berkoalisi ini akan terbuka dalam menjaring calon bupati dan calon wakil bupati.
“Yang jelas kami terbuka untuk semua masyarakat. Tidak lihat dari partai mana,” ujar Adnyana menimpali.
Adnyana menambahkan, di luar Golkar dan Gerindra, beberapa partai menyadari tidak mungkin mengajukan figur kuat tanpa disertai dengan terbentuknya koalisi.
Ini ia dasarkan pada hasil Pemilu Legislatif 2024 di Tabanan. Di luar PDIP, hanya Golkar dan Gerindra yang berpeluang untuk membentuk calon. “Punya figur hebat kalau wadah tidak ada itu tidak berarti,” tegasnya.
Selain itu, rencana koalisi yang hendak dibentuk di Tabanan ini juga mengacu pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) di tingkat nasional.
“Kami inginnya KIM plus. Tidak hanya koalisi yang dibentuk Pak Prabowo (Subianto) saja karena di pusat sudah cair. NasDem sudah mulai bergabung. Di daerah pun kami perluas lagi koalisinya,” imbuhnya. (ana)