TPA Suung Ditutup Selama WWF, Tabanan Siap Terima Kiriman Sampah dari Denpasar

Lahan bekas galian C di Desa Adat Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang dijadikan TPST.
Kondisi lahan bekas galian C di Desa Adat Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kota Denpasar akan menutup sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung selama berlangsungnya World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada pertengahan Mei 2024 ini.

Oleh karena itu, untuk sementara pembuangan sampah rencananya akan dialihkan ke Kabupaten Tabanan.

Asisten II Setda Kabupaten Tabanan AA Gede Dalem Trisna Ngurah mengatakan, mulai tanggal 17 Mei akan ada penyaluran sampah dari Denpasar menuju ke Tabanan.

Baca Juga:  Giri Prasta Wacanakan Pujawali Utama di Pura Kahyangan Tiga Dibiayai Pemerintah

“Mulai tanggal 17 ini (sudah menampung sampah dari Denpasar). Untuk jumlahnya, kami belum tahu berapa ton,” ujarnya, Rabu (8/5/2024).

Terkait kompensasi yang nantinya akan diterima oleh Kabupaten Tabanan, Ngurah Dalem mengaku belum mengetahuinya secara pasti.

“Kami akan koordinasikan kembali. Nanti kalau sudah fiks semua, kami beri informasi lebih lanjut,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya sebelumnya mengatakan,
Kabupaten Tabanan menyiapkan dua opsi tempat pembuangan sampah kiriman sementara dari Kota Denpasar selama berlangsungnya WWF.

Baca Juga:  Marak Penggunaan ABT di Daerah Pegunungan, Dewan Tabanan Desak Pemda Perketat Pengawasan

Dua tempat itu adalah TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan. Kemudian, di TPST eks lahan galian C di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan.

Karena dari hasil koordinasi terakhir menyangkut masalah sampah, pemerintah pusat meminta agar sampah tersebut sementara dibuang di Tabanan selama pelaksanaan WWF.

“Kami telah menyiapkan diri untuk mengatasi penanganan sampah ini,” kata Bupati Sanjaya.

Baca Juga:  Terpeleset Saat Bersepeda, Pensiunan Polisi Terperosok ke Jurang

Sanjaya menambahkan langkah ini dilakukan bagian dari saling bantu antar kabupaten dan kota. Apalagi dalam perhelatan WWF ini delegasi dunia akan berkunjung ke Bali.

“Mekanisme pembuangan sampah sudah dilakukan berdasarkan kajian yang ada jadi masih memungkinkan untuk menampung,” tambahnya. (ana)