Kronologi Dua WNA Tertimbun Longsor di Villa Yeh Baat Jatiluwih, Sempat Ditolak Petugas untuk Menginap

Evakuasi 2 WNA tertimbun longsor di Villa Yeh Baat, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Kamis (14/3/2024).
Evakuasi 2 WNA tertimbun longsor di Villa Yeh Baat, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Kamis (14/3/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Nasib naas dialami dua Warga Negara Asing (WNA) yang tengah berwisata ke daerah Jatiluwih, Penebel, Tabanan. Kedua WNA tersebut tewas tertimbun longsor saat tengah menginap di kamar Villa Yeh Baat, Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih pada Kamis (14/3/2024) pagi.

Pasangan WNA tersrbut sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Prof. Ngoerah Sanglah Denpasar. Untuk identitas WNA perempuan bernama Angelina (47) asal Amerika sedangkan identitas WNA laki-laki belum diketahui.

Dari Penuturan pemilik villa, Nyoman Ayu Suratnasih (54) saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, kronologi kedua WNA tewas tertimbun tersebut bermula saat mereka datang ke villa pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WITA.

Baca Juga:  Akibat Hujan Deras, Dua Insiden Pohon Tumbang Terjadi di Tabanan

Kedua korban datang dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan, sebelum tiba di villa Yeh Baat, kedua wisatawan ini diketahui sempat mondar-mandir kebingungan di areal sekitar villa.

Diduga keduanya kebingungan mencari tempat menginap karena hari sudah gelap dan angin bertiup kencang.

“Kondisi mereka saat datang tampak sedikit kelelahan, mereka datang dengan sepeda motor dan sebelum tiba di villa mereka terlihat kebingungan dan sempat mondar mandir untuk mencari tempat menginap,” ucap Ayu Suratnasih.

Saat mereka tiba di villa kondisi listrik dalam keadaan padam. Sehingga petugas tidak mengizinkan kedua korban untuk menginap.

Namun, kedua wisatawan tersebut bersikeras ingin melihat kamar villa sehingga petugas mengantarkan mereka untuk melihat kamar. Setelah itu, pasangan WNA tersebut langsung memutuskan untuk check-in.

Petugas sempat menolak keinginan mereka untuk check-in. Namun, karena kondisi angin kencang kedua korban ini diizinkan untuk menunggu dengan catatan jika sampai pukul 21.00 WITA listrik belum menyala, mereka akan kembali ke Sanur.

Baca Juga:  Kecelakaan Beruntun di Sempidi Badung, 6 Orang Luka-Luka

“Tapi karena angin semakin kencang, akhirnya mereka diijinkan untuk menginap dengan catatan keesokan paginya (Kamis) pagi wisatawan harus mengurus proses check-in villa di resepsionis villa,” tutur perempuan asal Desa Sudimara, Tabanan itu.

Setelah itu, kedua korban dikatakan Ayu menempati salah satu kamar yang ada di villa tersebut. Hingga akhirnya keesokan harinya pada Kamis pagi, pihaknya menerima kabar bahwa dua kamar villa termasuk yang ditempati korban tertimbun longsor dan kedua tamu yang menginap tertimpa material longsor.

Baca Juga:  Komisi I DPRD Tabanan Temukan Kekurangan Tenaga Medis Hingga Sapras di RSUD Tabanan dan Singasana

“Sebelum kejadian tidak ada tanda apapun. Lingkungan di villa kondusif, tamu yang datang juga sudah aman, hanya angin yang bertiup kencang semalaman kemarin,” ungkap Ayu.

Dengan adanya kejadian ini, Ayu menyebutkan Villa dengan kapasitas lima kamar ini akan ditutup sementara sembari melakukan proses perbaikan dan upacara sesuai dengan Agama Hindu. Sementara itu, untuk kedua korban, dikatakan Ayu akan mendapatkan kompensasi asuransi dari pihak DTW.

“Kedua korban akan mendapat kompensasi asuransi dari pihak DTW Jatiluwih, karena kejadian ini, bukan karena kelalalian pemilik ataupun pengelola, namun murni karena faktor alam,” imbuhnya. (ana)