Dua WNA Tewas Tertimbun Longsor di Villa Yeh Baat Jatiluwih

Proses evakuasi dua orang WNA tertimbun longsor di Villa Yeh Baat yang berlokasi di Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (14/3/2024).
Proses evakuasi dua orang WNA tertimbun longsor di Villa Yeh Baat yang berlokasi di Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (14/3/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dua orang Warga Negara Asing (WNA) tertimbun longsor di Villa Yeh Baat yang berlokasi di Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Tabanan, pada Kamis (14/3/2024).

Dua orang wisatawan tersebut tewas tertimbun material longsor ketika sedang tidur di villa sekitar pukul 04.00 WITA. Adapun tanah longsor dipicu karena meluapnya air dari aliran irigasi sawah yang tepat berada belakang bangunan Villa.

Kapolsek Penebel AKP I Gusti Kade Mudiarsa mengatakan, laporan robohnya villa yang menewaskan wisatawan ini diketahui setelah Babinkamtibmas melaporkan ada peristiwa tanah longsor di Villa Yeh Baat sekitar pukul 07.00 WITA.

Baca Juga:  Lansia Kediri Dukung Penuh Mulyadi-Ardika di Pilkada Tabanan

“Mendapat informasi tersebut, kami meluncur ke lokasi bersama masyarakat dengan menggunakan alat seadanya untuk melakukan evakuasi. Yang diutamakan dilakukan adalah pencarian korban,” jelasnya.

Tidak berselang lama melakukan pencarian dengan melibatkan personil Polsek Penebel, BPBD Tabanan beserta masyarakat sekitar, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dalam posisi tidur.

“Korbannya dua orang, WNA laki-laki yang identitasnya belum diketahui dalam keadaan tanpa busana. Sedangkan WNA perempuan yang diketahui seorang Warga Negara Australia bernama Angeline, (47) hanya menggunakan pakaian dalam saja,” lanjutnya.

Setelah proses evakuasi, kedua korban langsung di bawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah.

Baca Juga:  Beda Strategi De Gadjah dan Koster Tangani Masalah Pendatang di Bali

“Untuk korban sudah di bawa ke aRSUP Prof. Ngoerah, Sanglah. Saat ini kami masih dalam proses pencarian identitas korban lainnya, proses masih be langsung,” imbuh Mudiarsa. (ana)