Harga Cabai Merangkak Naik, Kini Tembus Rp90 Ribu Per Kilogram

Penjualan cabai di Pasar Dauh Pala, Tabanan.
Penjualan cabai di Pasar Dauh Pala, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Tabanan kembali merangkak naik.

Seorang pedagang cabai di Pasar Dauh Pala, Anggi (35) mengatakan, harga cabai saat ini berkisar di harga Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram.

“Harga cabai naik perlahan-lahan, bulan lalu harga cabai kecil masih Rp70 ribu, tapi sekarang sudah Rp90 ribu. Begitu juga cabai besar saat ini harganya Rp80 ribu dari Rp35 ribu,” jelasnya, Senin (11/12/2023).

Menurutnya, kenaikan harga ini terjadi akibat peralihan musim, dari musim panas menuju ke musim hujan sehingga pohon-pohon cabai banyak yang layu dan membusuk.

Biasanya Ia membeli cabai dari petani langsung untuk dijual dan ada juga yang mengambil dari pengepul.

Baca Juga:  Tanah Longsor Landa Dua Desa di Pupuan Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang

“Terkadang petani yang hasil panennya tidak terlalu banyak akan dibawa ke pasar untuk dijual langsung ke pedagang. Untuk harga, tidak terlalu jauh berbeda, hanya selisih 3.000 saja,” ungkapnya.

Anggi menambahkan, kenaikan harga ini juga dipengaruhi menjelang hari Natal dan Tahun baru serta hari raya Galungan dan Kuningan.

“Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada cabai saja melainkan juga terjadi bahan pokok lainnya seperti bawang merah. Namun, kenaikannya tidak terlalu signifikan,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan Ni Made Murjani menyebut kenaikan harga bahan pokok, khusunya cabai memang terjadi di beberapa pasar.

Baca Juga:  Terpeleset Saat Bersepeda, Pensiunan Polisi Terperosok ke Jurang

“Menurut data yang kami terima dari bulan sebelumnya, kenaikan ini memang ada, dari bahan pokok cabai khususnya hingga saat ini kurang lebih di kisaran Rp80 ribu per kilonya,” tuturnya.

Murjani menyebut, kenaikan harga belum ada yang signifikan. Misalnya bawang merah masih di kisaran harga Rp25 ribu termasuk cabai Rp80 ribu itu masih tergolong datar.

Baca Juga:  Pembahasan SPMB 2025/2026 Rampung, Disdik Tabanan Pastikan Daya Tampung SD-SMP Memadai

“Sebenarnya kenaikan harga ini karena permainan tengkulak di pasar. Jika stok di pedagang pasar sudah menipis, maka harga langsung dinaikkan. Tapi dari pengecekan rutin yang dilakukan, pasokan masih aman,” jelasnya.

Terkait antisipasi lonjakan sejumlah bahan pokok menjelang akhir tahun ini khususnya menjelang Nataru, Murjani mengatakan, tidak mengadakan pasar murah karena pasar murah ini hanya dilakukan dua kali selama setahun. Namun, kegiatan operasi pasar akan dilakukan jika terjadi lonjakan harga.

“Kami melihat kondisi pasar nantinya, jika diperlukan kami akan lakukan operasi pasar sebagai langkah antisipasi,” imbuhnya. (jas)