PANTAUBALI.COM, TABANAN – Seorang bocah perempuan berinisial SPLM (5) asal Banjar Lebah, Desa Marga, Tabanan meninggal akibat gempa yang mengguncang Bali pada Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 17.55 WITA.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya meninggal dunia. Dugaan sementara korban mengalami shock,” ujar Nyoman Srinadha Giri.
Ia menjelaskan, saat gempa terjadi korban sedang bermain handphone di dalam rumahnya. Sementara keluarganya yang panik berlarian keluar rumah.
Ketika gempa reda, orang tua menyadari korban tidak ada keluar rumah. Saat mereka mencarinya, korban ditemukan sudah tidak sadarkan diri.
Korban sempat dibawa ke Klinik Bunda Setia untuk mendapatkan pertolongan pertama.
“Dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Tabanan untuk mendapat perawatan intensif. Namun saat sampai di UGD korban ditanyakan sudah meninggal,” jelas Srinadha Giri.
Saat ini jenazah berada di Rumah Sakit Umum Tabanan. Rencananya akan dimakamkan di kampung halamanya di Bangli.
“Masih menunggu keputusan dari adat karena kebetulan sekarang Kliwon,” imbuh Srinadha.
Seperti diketahui, gempa dengan magnitudo 6,6 terjadi sekitar pukul 16.55 WIB pada Jumat (14/4/2023). Guncangan gempa yang berpusat di barat laut Tuban, Jawa Timur, itu dirasakan hingga ke Pulau Bali.