SEMARAPURA – Pantaubali.com – Di tengah penutupan Pasar Galiran, Semarapura, kabupaten Klungkung akibat meluasnya penularan covid-19 di lokasi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra, Selasa (23/6) siang meninjau langsung lokasi rapid test di pasar yang terletak di pusat kota Semarapura tersebut.
“kami bersama melihat langsung pelaksanaan rapid test massal untuk para pedagang karena kita tahu pasar Galiran saat ini menjadi klaster baru penyebaran covid-19,” jelasnya.
Penyebaran covid-19 di pasar Galiran berdasarkan laporan terbaru sebanyak 32 orang yang terpapar.
“Karena itu kami dari provinsi mendukung kebijakan kabupaten Klungkung untuk melakukan tracing yang lebih masif lagi. Untuk itu sejak kemarin seluruh pedagang yang ada di Pasar ini total berjumlah lebih dari 1700 orang harus menjalani rapid test.Rapid test ini sangat penting untuk pemeriksaan awal yang bersangkutan terindikasi covid-19 atau tidak,”paparnya.
Pedagang yang kedapatan hasilnya reaktif saat rapid test akan segera dilanjutkan dengan pengambilan SWAB dilanjutkan uji PCR untuk memastikan benar tidaknya terinfeksi covid-19.
“Jadi langkah (rapid test missal,red) ini sangat baik dan terus kita dukung dan jika ada yang hasilnya positif setelah uji SWAb kita akan rawat di karantina Provinsi Bali,” sebutnya.
Kebijakan untuk melakukan tracing melalui rapid test massif adalah langkah yang diambil untuk mendapatkan angka penularan yang pasti di lapangan.
“Memang angka positif kemungkinan besar akan bertambah, namun itu pilihan yang gugus tugas lakukan agar kita bisa mengungkap secara pasti jumlah sesungguhnya masyarakat kita yang terinfeksi,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, akan tetapi setelah nanti mendapatkan angka pasiennya, kita rawat dan isolasi. Maka harapannya tidak akan ada lagi penyebaran berikutnya.