TABANAN – Pantaubali.com – Pandemi wabah Virus Corona (Covid-19) tak menyurutkan semangat para petani di Kabupaten Tabanan untuk melakukan panen raya tanaman padi seluas 85 hektare di Subak Aseman 5 Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Sementara ini yang sudah siap dipanen sekitar 30 hektare. Dari luasan tersebut, Produktivitas lahan yang ditarget mencapai 5 ton gabah kering (GKG).
“Saat ini mulai masa panen raya, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya. Selain itu kegiatan hari ini memang sengaja dilakukan di Bulan Bung Karno,” ujar Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya disela-sela panen raya Subak Aseman 5, Selasa (9/6).
Sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 di Tabanan.
“Proses panen harus terus berjalan. Dengan sekeha manyi yang sudah turun temurun dilaksakan oleh warga di Bali,” jelasnya.
Jika dilihat untuk Subak Aseman Seltim merupakan Subak terbesar di Bali.Jika dilihat luas untuk diselatan saja mencapai mencapai 706 hektar, sedangkan untuk total keseluruhan di Seltim total luas mencapai 2.291 jadi tentu ini merupakan kebangaan bagi Kabupaten Tabanan
“Saya mau DPC PDIP dapat saling gotong-royong guna dapat membeli hasil panen Petani tentunya dengan harga yang cocok,” ujarnya.
Yang mana dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Ibu Gubenur Bali yang hadir sebagai ketua TP PKK Provinsi Bali yang juga didaulat menjadi sekahe manyi, tentu dengan tujan agar ibu-ibu tidak gengsi lagi untuk turun ke sawah.
“Agar tidak sampai lapangan pekerjaan diambil oleh orang luar,” katanya.
Selajutnya dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny Putri Koster menyampaikan, jangan kita mati karena gengsi, makanya Kabupaten tabanan yang terkenal dengan lumbung Padi jangan sampai terjadi alih fungsi lahan nantinya.
“Mari kita tanam, urus dan panen sendiri hasil dari lahan persawahan yang telah kita miliki dari dahulu dan sampai saat ini,”ujarnya.
Selain itu juga jangan sampai kita dijajah teknologi dalam kemajuan saat ini.
“Jangan mengambil budaya orang lain, harus kita mampu saling berkerjasama,” cetusnya.